Part 3 (KePadepokan)

Udara sejuk daerah pegunungan di Jawa Tengah memang sangat lah segar bagi yang sudah terbiasa, tapi akan sangat dingin bagi yang tidak pernah menginjakkan kakinya di lereng gunung Lawu ini.

Pagi-pagi sekali Kaira sudah mendapatkan panggilan melalui ponselnya.

"Hem? Apa?" suara masih meleyot, bahkan dihiasi dengan sura serak khas orang bangun tidur.

📞"(Awakmu arep melu daftar terung bebas ora?) Lo mau ikut daftar tarung bebas nggak?" terdengar suara gadis berbahasa jawa dari seberang telepon itu.

"Apa? Kapan?" mendadak menjadi semangat 45 saja Kaira saat ini, tentunya setelah ia mendengar kabar adanya kompetisi itu.

📞"(Ko sore, ngumpul neng Padepokane Kak Julio, iki yo aku di kongkon kak Julio nggo ngabari awakmu!) Ntar sore kumpul di padepokan nya kak Julio, ini juga gue di suruh kak Julio buat ngabarin lo!"

"Tapi Ris, Lo yakin kak Julio yang nyuruh lo?" mendengar nama senior tampan idolanya itu mendadak pipi Kaira memerah.

📞"(Ngkolah, tak SS chat e!) Ntar deh gue SS chat nya!" ucap gadis dibalik telfon yang tak lain adalah Risa, teman sebestie Kaira.

"Ok deh." Setelah kata itu Risa memutuskan sambungan telfonnya.

Dengan semangat gadis itu bersiap untuk berangkat sekolah bahkan tak lupa ia menyempatkan ibadah menurut agama kepercayaannya di pagi hari yang masih sedikit petang itu, oh iya jadi tahun ini terakhir Kaira menduduki bangku SMA, gadis itu akan segera mengikuti ujian kelulusan dua bulan lagi.

Setelah rapi dan cantik dengan balutan seragam putih abu-abunya, Kaira berjalan keluar dari kamarnya.

"Hai?" Zain menyapanya dengan senyum pepsodent yang tertampil di sana.

"Astaghfirullah!! Jantung aman jantung!" Menghela nafas Kaira dengan mengelus dadanya.

"Uncle apaan sih?! Pagi-pagi udah ngagetin aja!" cetus Kaira dengan mengerutkan alisnya.

"Hah? Ngagetin? Siapa yang ngagetin? Lo udah mau berangkat sekolah?" Zain bertanya dengan pertanyaan yang membuat Kaira mendengus kesal.

Gadis remaja itu memutar matanya malas, "Nggak! Gue mau clubbing! Udah jelas pakai seragam gini, masih aja tanya!" ketus gadis itu.

"Galak banget sih." lirih Zain.

"Biarin! salah sendiri jahil!" cetus Kaira dengan melenggang pergi meninggalkan Zain.

"Wait! Wait! Wait!..." teriak Zain dengan mengejar langkah kaki Kaira.

"Apa lagi sih Uncle! Astaghfirullah, iki lanangan tek ngglibet wae sih! (Ini cowok kok ngeribetin banget sih!" kesal Kaira dengan Uncle tampannya itu.

"Hah? Apa Kai?" tidak mengerti dengan bahasa keponakannya, Zain bertanya.

"Mboh! (Nggak tau!)" ketus Kaira dengan melengos pergi meninggalkan Zain yang masih bingung dengan bahasa Kaira.

...~∆∆∆🌼∆∆∆~...

Dimeja makan, seperti biasa semua berkumpul untuk sarapan bersama pagi itu, sebelum mereka memulai kegiatan masing-masing.

Kaira berjalan mendekati meja makan dan duduk di salah satu kursi kosong, tentu saja dengan wajah yang masih ditekuk nya.

"Kai? Ada apa?" tanya Marcel yang saat itu menerima sandwich dari tangan Annisa.

"Nggak papa." Singkat Kaira menjawabnya.

Tak lama dari Kaira duduk, Zain pun tiba di meja makan juga, ia duduk di samping Kaira karena memang hanya tersisa satu kursi kosong di sana.

Menghela nafas Kaira dengan melirik tajam kearah Zain, ya Uncle nya itu memang tampan tapi sangat menyebalkan baginya.

Untuk insiden pulang dari Bandara saja Kaira masih jengkel apa lagi semalam di tambah dengan insiden kacang goreng.

Sungguh Kaira dibuat jengkel oleh laki-laki berumur 27 tahun itu.

Dengan cepat Kaira menghabiskan sandwich yang di buatkan ibunya, kemudian gadis itu segera meraih satu gelas susu vanila kesukaannya dan dengan cepat menenggaknya.

Setelah selesai dengan sarapannya, Kaira dengan sopan menjabat tangan semua keluarganya, tak lupa ia mencium punggung tangan mereka yang lebih tua.

"Sekolah yang bener ya Nduk, biar nanti jadi orang sukses." Do'a baik itu selalu Flora ucapkan setiap kali buyutnya itu akan berangkat sekolah.

"Iya Yut, Amiiiiinn." sahutnya mengaminkan do'a baik yang terucap itu.

Kini giliran Zain, gadis itu melakukan hal yang sama, yah... mau bagaimana pun umur Zain lebih tua dari nya.

"Kai berangkat sekolah dulu Uncle." pamitnya.

"Iya, sekolah yang bener, jangan pacaran!" pesan Zain itu membuat netra bulat Kaira menatap kearah Zain.

"Apa? Gue ganteng yak?" cetus Zain dengan raut wajah cengengesannya.

"Zain! Jangan goda keponakanmu! Dia harus pergi sekolah dengan mood yang bagus." Flora membela buyut kesayangannya itu.

"Welk!" Kaira menjulurkan lidahnya ke arah Zain kemudian ia berlari keluar rumah.

"Matursuwun Yut (Makasih Yut)" teriak gadis itu dengan berlari.

Zain menatap punggung ramping yang tertutup tas punggung itu hingga gadis itu hilang dibalik dinding pembatas.

...~∆∆∆🌼∆∆∆~...

Hari berjalan dengan sangat cepat, pelajaran hari ini tidak membosankan bagi Kaira yang berotak encer, bandel gadis itu tapi tidak mengecewakan di bidang prestasi.

Di sekolah...

Siang ini Kaira keluar dari dalam kelasnya bersama dengan bestienya ya itu Risa.

"Langsung Yo! Kita ke padepokan?" tanya Risa dengan langkah kaki terus melangkah keluar dari gerbang sekolah, jangan lupa bahasa campuran dengan logat jawa pasti melekat pada gadis asli Jawa Tengah itu.

"Tapi Ris... "

"Ngopo seh?(Kenapa sih?)" sela Risa, yang membuat Kaira melirik ke arah arloji hitam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Waktu menunjukkan pukul 14.15 WIB, menghela nafas Kaira, "Ok deh, ayok!"

Kini keduanya menuju parkiran yang tak jauh dari gerbang sekolah, mengendarai sepeda motor milik Risa keduanya menuju ke padepokan milik senior mereka.

"Akhirnya setelah sekian lama, gue bisa ketemu lagi sama kak Julio." Batin Kaira dengan duduk di belakang Risa, kuda besi yang di tunggangi kedua gadis itu melaju dengan cepat.

Setibanya di padepokan, Kaira dan Risa segera berganti pakaian, kemudian berjalan mendekati seorang laki-laki yang tengah sibuk dengan beberapa atlet pegulat.

"Kulonuwun Kak!" teriak Risa mengucapkan salam dalam bahasa jawa.

Laki-laki bertubuh tegap itu hanya mengangguk dengan berdehem, sungguh dingin dan ber damage sekali, "Kaira?" panggilnya dengan menaikkan salah satu alisnya.

"Hehe... Inggih Kak. (Hehe... Iya Kak.)" Dengan wajah malu-malu, salah tingkah, Kaira menyahut dengan menundukkan kepalanya.

"Aktif latihan lagi?" pertanyaan itu membuat Kaira menoleh ke arah Risa, memang gila kali ya si Risa, Kaira yang sudah pamit beberapa bulan yang lalu karena masuk kelas akselerasi, kini tiba-tiba datang ke padepokan, ok lah, bukan salah kak Julio yang bertanya seperti itu.

Ini salah Risa! Pasti lah begitu isi dalam otak Kaira saat ini, Risa segera menyenggol siku Kaira, "Awakmu ditakoni iku lo! (Lo ditanya itu loh!)"

Terbuyar sudah terkaan negatif yang ada di dalam otak Kaira.

"Hah gimana kak?" gelagapan Kaira bertanya kepada Julio.

"Kamu aktif latihan lagi? Bukannya kemarin ijin vakum? Kata Dessy kamu ikut kelas akselerasi." sahut Julio, dengan senyum tipisnya.

What The... Kenapa senior tampan yang dingin ini senyum? Aduh manis syekali, astaga ingin sekali rasanya Kaira berguli-guling dengan hati yang meleleh di buatnya.

"Hehe... Iya Kak, em... anu, masih pengen ikut aja sih hehe..." dengan tergagap juga tawa garing, Kaira menjawab pertanyaan dari senior idola nya itu.

"Ya udah sana, pemanasan seperti biasa!" Menganggukkan kepala Kaira dan Risa menuruti perintah sang senior.

Ditengah-tengah pemanasan...

"Heh wong edan!(Heh orang gila!)" cetus Kaira dengan berbisik.

"Opo seh?(Apa sih?)" sahut Risna yang sudah menebak kalau Kaira ini pasti bakal marah padanya.

"Awak mu ngapusi aku yo?!(Lo bohongin gue ya?!)" tuding Kaira dengan masih melakukan gerakan pemanasan.

"Ora yoooo!!! Mau isuk ke Kak Julio chat aku, lali yo mau ora tak SS!! (Nggak Ya!!! Tadi pagi tu Kak Julio Chat gue, lupa ya tadi nggak gue SS!!)" membela diri Risa tak mau disalahkan.

Terdiam Kaira bergelut dengan pikiran nya sendiri.

"Bahkan kak Julio tau kalau gue udah ijin berhenti latihan, masa iya kak Dessy yang cerita, buat apa coba? Masa Kak Julio diem-diem perhatiin gue? Aaarrrgggghh, kan gue jadi malu!!!" batin Kaira dengan wajah yang mulai memerah.

...~∆∆∆🌼∆∆∆~...

Di sisi lain...

Zain dengan mengenakan pakaian santainya duduk di kursi yang ada di teras depan, pikirannya masih kalut seputar sakit hatinya karena di selingkuhi calon tunangannya.

"Duh harus cari kegiatan nih, biar nggak mikir kaya gini terus." gumamnya dengan memijit pelipisnya.

Tak lama kemudian...

Brummm.... Brummm...

Terlihat seorang laki-laki paruh baya yang baru saja memarkirkan motornya di halaman depan hunian mewah itu.

"Mang Ucok dari mana?" tanya Zain berbasa-basi, sejujurnya dia tau kalau laki-laki yang dipanggilnya mang Ucok itu baru saja menjemput nona mudanya.

"Dari jemput mbak Kaira Mas." sahut tukang kebun yang bekerja di hunian mewah itu.

Celingukan Zain melihat kearah belakang mang Ucok, "Lah Kaira nya mana?"

"Hehehe... Ndak ada Mas... Kayaknya mbak Kaira pergi sama temannya." jelas mang Ucok lagi.

"Pergi? Kemana?" tanya Zain semakin penasaran.

"Ndak tau e Mas, tadi cuma ketemu di jalan." sahut mang Ucok dengan menggaruk tengkuknya, dan seperti biasa raut wajahnya cengengesan.

"Dijalan? Dimana?" tanya Zain semakin serius, siapa tau dia bisa melacak keponakan nakalnya itu kini sedang ada dimana.

"Di... itu... di jalanan pas tanjakan, pas saya turun dan mbak Kaira nya naik." berwajah serius mang Ucok menjelaskan, tapi berwajah datar Zain yang kecewa dengan jawaban tak pasti itu.

Lagi pula tanjakan di desa ini sangat banyak, oh astaga mang Ucok yang benar saja, lalu tanjakan yang mana?

Episodes
1 Perkenalan dan Visualan
2 Part 1 (Bertemu Kembali)
3 Part 2 (Uncle Jahil)
4 Part 3 (KePadepokan)
5 Part 4 (Pulang Telat)
6 Part 5 (Tanggung Jawab)
7 Part 6 (Rasa Aneh)
8 Part 7 (Salah Tingkah)
9 Part 8 (My First Kiss)
10 Part 9 (Curiga)
11 Part 10 (Duel)
12 Part 11 (Ini Sakit)
13 Part 12 (Go Move On!)
14 Part 13 (Alasan yang menusuk hati)
15 Part 14 (Takut Jatuh Cinta)
16 Part 15 (Jodoh kelewat usia)
17 Part 16 (Hantu Air)
18 Part 17 (Jangan terburu-buru)
19 Part 18 (Ancaman)
20 Part 19 (Penjelasan)
21 Part 20 (Kesepakatan)
22 Part 21 (Macet)
23 Part 22 (Curhat)
24 Part 23 (Mimpi Buruk)
25 Part 24 (Panik)
26 Part 25 (Info Gadis pilihan Zain)
27 Part 26 (Manfaatkan saja)
28 Part 27 (Surat Lagi)
29 Part 28 (Bukti Move On)
30 Part 29 (Tidak Terduga)
31 Part 30 (Rooftop)
32 Part 31 (Perasaan yang sama)
33 Part 32 (Debaran)
34 Part 33 (Kembali LDR)
35 Part 34 (Beasiswa ke Korea)
36 Part 35 (Foto & Salah Paham)
37 Part 36 (Melamar Kerja)
38 Part 37 (Tinggal satu atap)
39 Part 38 (Beda Pendapat)
40 Part 39 (Kepergok)
41 Part 40 (Sidang)
42 Part 41 (Keputusan)
43 Part 42 (Bersimpah Darah)
44 Part 43 (Donor Darah)
45 Part 44 (Test DNA)
46 Part 45 (Mencabut Tuntutan)
47 Part 46 (Will You Marry Me?)
48 Part 47 (Nikah Dadakan)
49 Part 48 (Mobil)
50 Part 49 (Persiapan Resepsi)
51 Part 50 (Fitting)
52 Part 51 (CCTV)
53 Part 52 (Resepsi)
54 Bonus Part 1
55 Bonus Part 2
56 Promosi Novel Dea Zoraya
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Perkenalan dan Visualan
2
Part 1 (Bertemu Kembali)
3
Part 2 (Uncle Jahil)
4
Part 3 (KePadepokan)
5
Part 4 (Pulang Telat)
6
Part 5 (Tanggung Jawab)
7
Part 6 (Rasa Aneh)
8
Part 7 (Salah Tingkah)
9
Part 8 (My First Kiss)
10
Part 9 (Curiga)
11
Part 10 (Duel)
12
Part 11 (Ini Sakit)
13
Part 12 (Go Move On!)
14
Part 13 (Alasan yang menusuk hati)
15
Part 14 (Takut Jatuh Cinta)
16
Part 15 (Jodoh kelewat usia)
17
Part 16 (Hantu Air)
18
Part 17 (Jangan terburu-buru)
19
Part 18 (Ancaman)
20
Part 19 (Penjelasan)
21
Part 20 (Kesepakatan)
22
Part 21 (Macet)
23
Part 22 (Curhat)
24
Part 23 (Mimpi Buruk)
25
Part 24 (Panik)
26
Part 25 (Info Gadis pilihan Zain)
27
Part 26 (Manfaatkan saja)
28
Part 27 (Surat Lagi)
29
Part 28 (Bukti Move On)
30
Part 29 (Tidak Terduga)
31
Part 30 (Rooftop)
32
Part 31 (Perasaan yang sama)
33
Part 32 (Debaran)
34
Part 33 (Kembali LDR)
35
Part 34 (Beasiswa ke Korea)
36
Part 35 (Foto & Salah Paham)
37
Part 36 (Melamar Kerja)
38
Part 37 (Tinggal satu atap)
39
Part 38 (Beda Pendapat)
40
Part 39 (Kepergok)
41
Part 40 (Sidang)
42
Part 41 (Keputusan)
43
Part 42 (Bersimpah Darah)
44
Part 43 (Donor Darah)
45
Part 44 (Test DNA)
46
Part 45 (Mencabut Tuntutan)
47
Part 46 (Will You Marry Me?)
48
Part 47 (Nikah Dadakan)
49
Part 48 (Mobil)
50
Part 49 (Persiapan Resepsi)
51
Part 50 (Fitting)
52
Part 51 (CCTV)
53
Part 52 (Resepsi)
54
Bonus Part 1
55
Bonus Part 2
56
Promosi Novel Dea Zoraya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!