Part 2 (Uncle Jahil)

Belum sampai kaki panjang Zain Julio Zora itu menaiki anak tangga, Annisa kembali mencetuskan kata-katanya.

"Jadi kamu gagal nikah nih ceritanya?" ceplos Annisa yang tak memikirkan bagaimana sakit hati adik sepupunya itu di selingkuhi orang yang sudah lama menempati hatinya.

"Mbak kok gitu sih?!" Melirik sebal Zain kearah Annisa.

"Ahahahahha... Ya habis nya Mbak bingung juga, ternyata ganteng dan kaya tidak cukup untuk menghindari perselingkuhan hahaha..." tertawa kembali Annisa meledek adik nya itu.

"Ish Mbak nyebelin, dah lah aku mau ke kamar!" ketus Zain dengan berjalan meninggalkan Annisa, pria tampan itu berjalan menuju lantai atas.

Dan ketika ia melewati salah satu pintu kamar yang bertuliskan "MY SWEET ROOM" laki-laki itu berhenti.

Entah mengapa Zain tersenyum miring kemudian memegang handel pintu itu, perlahan ia buka pintu kamar bernuansa pink dengan paduan ungu itu.

Dilihatnya gadis yang tengah duduk di atas ranjang membelakanginya, terdengar gadis itu tengah mengumpat dengan memukul-mukul bantal yang dipangkunya.

"Gila! Masa gue nggak ngenalin Uncle sih?" gumam Kaira dengan duduk menghadap kearah pintu kaca yang ada di sebelah ranjangnya.

"Stop Kai! Stop! Berhenti menyalahkan diri sendiri, salahkan saja Dia! Ya, dia yang udah tua tapi sok bergaya muda itu, kenapa Uncle tua itu masih ganteng aja, aaaaaaaaaaaku bisa gila!!"

BHAK-BHUK... BHAK-BHUK!!!

Setelah teriak kembali Kaira memukuli bantal yang ada di hadapannya.

"Dasar Om-Om tua! Kenapa coba stylenya kek anak muda? Kan gue jadi salah ngenalin, ganjen banget sih! Udah tua! nggak ingat umur kali, da..."

"Siapa yang tua? Tua, tapi ganteng, kan?" Zain sengaja berucap dengan kedua tangan yang ia lipat di depan dadanya, bahkan tubuhnya ia sandarkan di kusen pintu yang berwarna ungu itu.

Terdiam Kaira, perlahan gadis itu menoleh dan di dapati nya, Uncle tampan nya itu berdiri dengan memandang kearahnya, yang menambah kesan laki-laki dewasa itu terlihat berdamage yaitu ketika ia mengangkat salah satu alisnya.

Namun dengan segera Kaira tersadar dan beranjak dari ranjangnya, "Apaan sih?! Nggak sopan masuk kamar anak gadis, nggak ketuk pintu! Sana-sana keluar!" galak Kaira dengan mendorong tubuh Uncle tampan itu agar keluar dari pintu kamarnya.

BRAK!!

Dibantingnya pintu berwarna pink itu di depan wajah Zain, laki-laki tampan itu tertawa kecil, kemudian berjalan menuju kamarnya, ya kamar Zain ada di sebelah kamar Kaira.

...~🍁∆∆∆🌼∆∆∆🍁~...

Malam hari, para wanita sibuk di dapur, hunian mewah itu sepertinya akan mengadakan acara makan-makan malam ini.

"Za, panggil kakak mu, suruh bantu-bantu sini!" ucap Annisa kepada anak bungsunya.

Tanpa menolak sedikit pun Zahira berlari ke arah kamar Kaira.

"Eh Uncle Zain?" sapa gadis remaja yang masih duduk di bangku SMP itu.

"Hai Za, kau sudah besar ya sekarang, dulu kau masih bayi terakhir aku tinggal di sini." sahut Zain dengan mengacak pelan pucuk kepala Zahira.

"Hehe... Iya dong, kan sudah lama juga, Zahira sudah 14 tahun sekarang." Tertawa polos Zahira, kedua nya berbincang di depan pintu kamar yang berwarna pink dengan kusen ungu.

CEKLEK!!

Terbuka pintu itu dan sontak kedua insan beda generasi itu menoleh secara bersamaan.

"Sedang apa kalian?" tanya Kaira dengan menatap adik dan Uncle nya itu.

"Hah tidak, oh iya tadi ibuk bilang kakak di ajak masak." ucap Zahira dengan tampang polosnya.

"Ya udah ayo turun!" ajak Kaira, kemudian mereka bertiga turun ke lantai bawah dengan Kaira yang sengaja berjalan di depan.

"Dia galak ya Za?" bisik Zain yang berjalan di belakang bersama Zahira.

"Ssssttt Uncle jangan kenceng-kenceng ngomongnya, nanti kalau dia denger bisa hancur dunia persilatan." Zahira berbisik dengan jari telunjuk yang ia acungkan di depan bibirnya.

"Kok bisa hancur dunia persilatan?" masih dengan berbisik Zain bertanya.

"Dia jago berantem, preman pasar aja nggak berani sama dia." sahut Zahira dengan suara berbisik tentunya.

"Pasti dia nggak punya cowok ya Za?" tebak Zain.

"Ih Uncle tau aja, lagian cowok mana sih yang mau sama cewek galak? xixixixi... " Cekikak cekikik keduanya hingga membuat Kaira yang berjalan di depan berhenti dan menoleh.

"Ada apa? Kalian ngomongin gue ya?" dengan alis mata yang di tekuk Kaira bertanya.

Terdiam Zain dan Zahira, kemudian saling melirik satu sama lain, Kaira menatap Zain dan Zahira dengan bergantian.

"Kok diem?" tanya Kaira yang menaruh rasa curiga.

"Aduh ya ampun ada kucing itu di dinding lagi ngejar cicak!" ucap Zain dengan berjalan mendahului Kaira.

"Hah? Mana Uncle? Bukannya musuh kucing itu tikus ya?" polosnya Zahira mengikuti langkah kaki Uncle nya dengan mencari keberadaan si kucing.

"Hah? Itu udah bosan sama tikus makanya giliran ngejar cicak." sahut Zain sekenanya.

Kaira yang di tinggalkan di pertengahan tangga mulai mengikuti langkah kedua nya, bahkan dengan bodohnya, Kaira ikut menatap dinding yang ditunjuk oleh Uncle tampannya itu.

"Mana ada kucing di dinding?" batin Kaira dengan terus melangkahkan kakinya.

...~🍁∆∆∆🌼∆∆∆🍁~...

Malam semakin larut, keluarga besar Flora tengah duduk di ruang keluarga, mereka saling berbincang.

Tentunya menanyakan seputar keluarga Zain, karena Zain baru saja datang dan tanpa kedua orang tuanya.

"Kau sendirian ke sini Zain? Pasti kedua orang tuamu sangat sibuk." Cetus Marcel atau ayah dari Kaira.

"Iya begitulah Mas, Mas Marcel sendiri gimana? Masih kerja di kantor Desa?" tanya Zain kepada suami kakaknya itu.

"Haish... ya masih lah Zain, kalau nggak kerja di sana mau kerja dimana? Mbak mu itu nggak mau kalau di tinggal merantau jauh-jauh." sahutnya yang langsung mendapat cubitan di pinggangnya, dan tentu saja Annisa lah pelakunya.

Kini malah kedua pasangan yang sudah beranak dua itu berdebat, sedangkan Zain kini fokusnya teralih ke gadis yang sedari tadi mengotak-atik gawai tipis.

Kebetulan Kaira duduk di seberang Zain, mereka terhalang oleh meja tamu, karena semua orang sibuk dengan urusan masing-masing, Zain meraih satu kacang goreng yang ada di toples dan melemparkannya ke arah Kaira dan...

PLUK!!

Gadis itu melotot, terdiam memaku, karena tiba-tiba ada yang masuk ke dalam celah kerah baju nya, ya di sana sesuatu yang terasa bulat dan kecil mengganjal di tengah-tengah belahan dadanya.

Tangannya masih setia memegangi gawai canggih itu, sedangkan matanya berkeliaran kesana kemari, memandang kira-kira siapa yang melakukannya.

Dan kini tatapannya tertuju pada Uncle tampannya yang terlihat tengah memakan kacang.

Tatapan tajam Kaira tujukan ke arah Uncle tampannya, sedangkan yang di tatap berlaga pura-pura tidak tau.

Zain melihat Kaira dengan menaikkan kedua alisnya, sedangkan Kaira menunjuk dadanya yang kemasukkan kacang.

Kembali Zain menggendikkan bahunya, sungguh itu sangat menyebalkan, kenapa dia mempunyai Uncle yang tampan tapi juga jahil.

Kaira malu untuk merogoh bajunya karena di sana ada nenek juga kakehnya bahkan nenek buyutnya, yang bernama Flora masih stay dengan sinetron kesayangannya.

Dan sekali lagi, Zain melemparkan sebiji kacang goreng ke arah Kaira, tapi kali ini...

TAP!!!

Gadis itu berhasil menangkapnya dan dengan berdiri Kaira melempar kacang itu tepat mengenai kening Zain.

PLETAK!!

"Aw...!!!" meringis Zain dengan mengelus keningnya, karena Kaira melempar nya menggunakkan tenaga, berbeda dengan Zain yang melempar dengan tehnik atlet basket yang melempar bola ke ringnya.

"Ada apa sayang?" tanya Annisa yang melihat putri sulungnya berdiri dengan posisi setelah melempar kacang ke arah Unclenya.

Annisa melihat Zain yang meringis kesakitan, "Kai?" tegur Annisa.

"Ada apa? Kenapa ribut? Orang tua mau bersantai kok pada nggak bisa diam! Urus anak mu Nis!" ucap Maria atau nenek Kaira, ibu dari Annisa.

Terdiam semua, Kaira memang sedikit bandel sehingga neneknya lebih sayang kepada Zahira, sang adik yang masih nurut dan polos.

"Kai mau tidur!" ketus Kaira dengan berjalan meninggalkan ruang keluarga itu.

Annisa hanya menggelengkan kepalanya, sedangkan Marcel mengelus punggung istrinya yang mungkin akan segera kehabisan kesabarannya.

Zain pun beranjak dari duduknya, langkah kakinya mengikuti gadis remaja yang baru saja meninggalkan ruang keluarga itu.

Masih di depan pintu kamar gadis itu sudah tidak tahan dengan sesuatu yang mengganjal di tengah-tengah belahan dadanya, Kaira menarik kerah bajunya dan mengintip kedalam belahan dadanya, ya di sana terselip satu butir kacang goreng.

Berusaha tangan mulus dengan jemari lentik itu masuk dari lubang kerah baju, namun terasa sedikit susah hingga...

"Butuh bantuan?" tanya Zain yang kini sudah berdiri di samping Kaira, Uncle tampan itu bersandar di depan pintu kamar Kaira.

Tersentak gadis itu segera mengeluarkan kembali tangannya dari dalam bajunya.

"Ngapain Uncle di sini?!" ketusnya dengan mengalihkan pandangan.

"Gue mau bantuin lo, buat keluarin kacang itu dari sana." sahut Zain jujur.

"Uncle gila ya?!" cetus Kaira dengan menatap tajam Uncle tampannya itu.

"Bukan seperti yang lo pikir! Gue cuma mau minta maaf, gue nggak bermaksud masukin kacang itu kedalam, gue cuma..."

"Awas ah!" sela Kaira dengan mendorong tubuh Zain agar menyingkir dari pintu kamarnya dan...

CEKLEK!!

BRAK!!

Gadis itu kini sudah hilang dibalik pintu kamarnya, "Gue cuma iseng doang, biar lo nggak main hp mulu! Nggak sopan main hp kalau ada orang tua ngobrol!" Zain melanjutkan ucapannya.

Tak mendapatkan sahutan dari balik pintu itu, kini Zain berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat...

Episodes
1 Perkenalan dan Visualan
2 Part 1 (Bertemu Kembali)
3 Part 2 (Uncle Jahil)
4 Part 3 (KePadepokan)
5 Part 4 (Pulang Telat)
6 Part 5 (Tanggung Jawab)
7 Part 6 (Rasa Aneh)
8 Part 7 (Salah Tingkah)
9 Part 8 (My First Kiss)
10 Part 9 (Curiga)
11 Part 10 (Duel)
12 Part 11 (Ini Sakit)
13 Part 12 (Go Move On!)
14 Part 13 (Alasan yang menusuk hati)
15 Part 14 (Takut Jatuh Cinta)
16 Part 15 (Jodoh kelewat usia)
17 Part 16 (Hantu Air)
18 Part 17 (Jangan terburu-buru)
19 Part 18 (Ancaman)
20 Part 19 (Penjelasan)
21 Part 20 (Kesepakatan)
22 Part 21 (Macet)
23 Part 22 (Curhat)
24 Part 23 (Mimpi Buruk)
25 Part 24 (Panik)
26 Part 25 (Info Gadis pilihan Zain)
27 Part 26 (Manfaatkan saja)
28 Part 27 (Surat Lagi)
29 Part 28 (Bukti Move On)
30 Part 29 (Tidak Terduga)
31 Part 30 (Rooftop)
32 Part 31 (Perasaan yang sama)
33 Part 32 (Debaran)
34 Part 33 (Kembali LDR)
35 Part 34 (Beasiswa ke Korea)
36 Part 35 (Foto & Salah Paham)
37 Part 36 (Melamar Kerja)
38 Part 37 (Tinggal satu atap)
39 Part 38 (Beda Pendapat)
40 Part 39 (Kepergok)
41 Part 40 (Sidang)
42 Part 41 (Keputusan)
43 Part 42 (Bersimpah Darah)
44 Part 43 (Donor Darah)
45 Part 44 (Test DNA)
46 Part 45 (Mencabut Tuntutan)
47 Part 46 (Will You Marry Me?)
48 Part 47 (Nikah Dadakan)
49 Part 48 (Mobil)
50 Part 49 (Persiapan Resepsi)
51 Part 50 (Fitting)
52 Part 51 (CCTV)
53 Part 52 (Resepsi)
54 Bonus Part 1
55 Bonus Part 2
56 Promosi Novel Dea Zoraya
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Perkenalan dan Visualan
2
Part 1 (Bertemu Kembali)
3
Part 2 (Uncle Jahil)
4
Part 3 (KePadepokan)
5
Part 4 (Pulang Telat)
6
Part 5 (Tanggung Jawab)
7
Part 6 (Rasa Aneh)
8
Part 7 (Salah Tingkah)
9
Part 8 (My First Kiss)
10
Part 9 (Curiga)
11
Part 10 (Duel)
12
Part 11 (Ini Sakit)
13
Part 12 (Go Move On!)
14
Part 13 (Alasan yang menusuk hati)
15
Part 14 (Takut Jatuh Cinta)
16
Part 15 (Jodoh kelewat usia)
17
Part 16 (Hantu Air)
18
Part 17 (Jangan terburu-buru)
19
Part 18 (Ancaman)
20
Part 19 (Penjelasan)
21
Part 20 (Kesepakatan)
22
Part 21 (Macet)
23
Part 22 (Curhat)
24
Part 23 (Mimpi Buruk)
25
Part 24 (Panik)
26
Part 25 (Info Gadis pilihan Zain)
27
Part 26 (Manfaatkan saja)
28
Part 27 (Surat Lagi)
29
Part 28 (Bukti Move On)
30
Part 29 (Tidak Terduga)
31
Part 30 (Rooftop)
32
Part 31 (Perasaan yang sama)
33
Part 32 (Debaran)
34
Part 33 (Kembali LDR)
35
Part 34 (Beasiswa ke Korea)
36
Part 35 (Foto & Salah Paham)
37
Part 36 (Melamar Kerja)
38
Part 37 (Tinggal satu atap)
39
Part 38 (Beda Pendapat)
40
Part 39 (Kepergok)
41
Part 40 (Sidang)
42
Part 41 (Keputusan)
43
Part 42 (Bersimpah Darah)
44
Part 43 (Donor Darah)
45
Part 44 (Test DNA)
46
Part 45 (Mencabut Tuntutan)
47
Part 46 (Will You Marry Me?)
48
Part 47 (Nikah Dadakan)
49
Part 48 (Mobil)
50
Part 49 (Persiapan Resepsi)
51
Part 50 (Fitting)
52
Part 51 (CCTV)
53
Part 52 (Resepsi)
54
Bonus Part 1
55
Bonus Part 2
56
Promosi Novel Dea Zoraya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!