17.Kepergok Bunda

Sejanak Ayana menatap pada Ardan yang juga tengah menatapnya.Namun detik kemudian Ayana menundukkan kepalanya.

Entah apa yang harus dia jawab atas lamaran yang baru saja di utarakan pria yang saat ini ada didepan nya.

"Maaf Kak,untuk saat ini,aku belum memikirkan hal itu."jawab Ayana pada akhirnya.

Jujur kegagalan pernikahannya dulu dan penolakan Ardan cukup menorehkan luka dan rasa trauma yang cukup membuat Ayana dibuat ketakutan dan tidak percaya diri akan kembali menerima sosok makluk adam didalam hidupnya.

Nyatanya tanpa adanya mereka disampingnya pun hidupnya baik baik saja dan jauh lebih menenangkan jiwa.

Ardan menghela nafas panjang dan juga berat saat mendengar jawaban dari Ayana.Namun tidak ingin menyalahkan nya juga.

Apa yang membuat Ayana trauma akan berhubungan dengan lawan jenis merupakan bagian dari apa yang Ardan lakukan dulu.

Jika saja Ardan dulu mau membuka hati mungkin semua tidak akan sesulit ini bagi dirinya agar bisa bersama wanita yang selama ibmni dia cintai dalam diam.

"Jika tidak ada yang ingin Kakak bicarakan lagi,aku permisi dulu,hari sudah lumayan larut dan aku tidak mau membuat orang rumah khawatir."lanjut Ayana lagi karena Ardan tak lagi membuka suaranya.

"Ayo,biar aku antar."ajak Ardan yang langsung bangkit dari duduknya bersiap untuk keluar ruangan.

"Aku naik taksi saja."cegah Ayana yang langsung menghentikan langkah Ardan.

"Aku antar atau tidak usah pulang sekalian,bagaimana?"jawab Ardan dengan nada dingin dan juga datar,hingga membuat Ayana diam terpaku menatap tak percaya akan perubahan sikap pria didepan nya ini.

Ardan pun langsung melangkah pergi meninggalkan Ayana yang masih membeku ditempatnya.

Hingga beberapa pelayan masuk untuk membungkuskan sisa makanan yang bahkan ada yang belum tersentuh sama sekali.

"Permisi Mbak,kami akan membantu membungkuskan sisa makanan yang tidak habis untuk dibawa pulang."ujar satu dari dua orang yang masuk kedalam ruangan itu dan membangunkan Ayana dari lamunan nya.

"Oh iya,silahkan Mbak."jawab Ayana yang langsung mengikuti langkah Ardan keluar ruangan bahkan keluar dari restoran itu.

Saat tiba didepan parkiran Ayana dibuat bingung antara dua pilihan.Masuk kedalam mobil Ardan atau naik taksi.

Namun akhirnya Ayana melangkahkan kakinya menjauh dari mobil Ardan dan berniat menghentikan sebuah taksi untuk mengantarkan nya pulang kerumah kedua orang tua nya.

"Maju satu langkah lagi akan aku pastikan jika kamu tidak akan bisa kembali kerumah orang tuamu.Setidaknya hingga besok pagi."

Seketika Ayana menghentikan langkah kakinya saat mendengar suara bariton Ardan menggema lengkap dengan ancaman nya.

Mau tidak mau Ayana pun akhirnya berbalik arah dan berjalan mendekati mobil Ardan.Ayana kembali menempati jok belakang.

Dan hal itu tidak dipermasalahkan sama sekali oleh Ardan.Setidaknya gadis itu mau pulang bersama dengan nya.

Setelah mendapatkan bungkusan makanan sisa yang tadi tidak tersentuh sama sekali oleh keduanya,Ardan pun langsung melajukan mobilnya menuju alamat rumah orang tua Ayana.

Ayana menatap heran pada Ardan yang sudah hapal dengan wilayah itu padahal Ayana tidak pernah memberi tahu alamat rumah nya.

Bahkan sampai mobil Ardan tidba dihalaman rumah Abi Hasbi pun Ayana hanya diam.Namun Ardan bisa sampai dengan selamat bahkan tanpa bertanya terlebih dahulu padanya.

"Ayo turun,kenapa malah melamun?"ujar Ardan yang entah sejak kapan dia turun dan kini tengah berdiri diluar mobil tengah membenahi bungkusan berisi makanan yang tadi dia pesan direstoran dan rencananya akan dia berikan pada orang rumah Abi Hasbi.

Seketika Ayana pun tersadar dari lamunan nya lalu bergegas keluar mobil dan berlari mendekati Ardan yang sudah lebih dulu tiba disana.

"Kak,Kakak mau kemana?sudah sampai sini saja,"ujar Ayana menghadang Ardan yang hendak naik ke atas teras rumah Abi Hasbi.

"Sekarang lebih baik Kakak pulang,terima kasih sudah mengantarkan aku pulang."lanjut Ayana lagi mencoba mengusir Ardan secara halus.

"Baiklah kalau begitu,aku pa____"

"Loh ada tamu ternyata?Ay,kok tamu nya nggak disuruh masuk sih?nggak sopan kamu."seketika Ardan menghentikan ucapan nya saat tiba tiba seorang wanita paruh baya datang dan memergoki keduanya tengah berbincang didepan teras.

Itu adalah Bunda Aluna yang penasaran dengan mobil asing yang memasuki halaman rumahnya.

Bunda Aluna yang baru saja menyelesaikan makan malamnya dan baru saja akan beranjak dari lantai bawah menuju lantai atas,langsung menghentikan langkahnya saat mendapati mobil asing memasuki halaman rumah nya.

Namun nampaknya pria yang baru saja turun dari mobil dengan beberapa kantong kresek ditangan nya itu,tiba tiba dihadang oleh Ayana hingga pria itu menghentikan langkah kakinya.

Ini pertama kalinya Ayana pulang di antar oleh seorang pria setelah apa yang terjadi padanya satu tahun yang lalu.

Dan tentu hal itu membuat jiwa kekepoan sang ibu bangkit dan tanpa ragu Bunda Aluna pun keluar dan menyapa kedua orang yang masih tampak tengah berbincang itu.

Terpopuler

Comments

Isabela Devi

Isabela Devi

trimalah ayana

2024-04-16

0

Sintia

Sintia

ayo lanjut dong kak ardan

2023-09-24

2

Defi

Defi

Bunda Aluna hadir tepat waktu ya Ardan 🤭

2023-02-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!