Tangan Ayana bergetar saat membaca surat yang terletak dimeja rias kamar hotel yang akan dia gunakan untuk melalui malam pertamanya dengan sang suami.
Namun saat masuk kedalam kamar itu,nampak suasana kamar begitu sepi padahal suaminya sudah lebih dulu pamit untuk masuk kamar dan beristirahat.
Hingga netra hazel nya tak sengaja menangkan penampakan aneh di atas meja rias.Ayana mengambil selembar kertas yang disimpan di atas meja lalu di atasnya juga terdapat cincin pernikahan yang tadi siang dia sematkan dijari manis Fathan.
...["Maafkan aku Ay,aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini.Aku terlalu takut kehilangan Cindy dan anak kami.Sekali lagi maafkan aku Ay,dengan ini secara sadar sesadar sadarnya,aku Fathan Algazali secara resmi mentalak dirimu Ayana Azahra.Cari dan temukan pria yang bisa menjadi imammu,pria yang bisa memberikan kebahagiaan untukmu.Sekali lagi maafkan aku.Fathan."]...
Seketika tubuh Ayana luluh dan terduduk diatas lantai.Tangisnya pecah saat mendapati jika dirinya dijadikan istri sekaligus dijandakan dalam waktu yang bersamaan.
Tak kuasa lagi menahan sesak didada,Ayana oun segera menghubungi kedua orang tuanya untuk memberikan kabar buruk itu.
Dengan langkah cepat Bunda Aluna mendatangi kamar putrinya dan betapa terkejutnya Bunda Aluna saat mendapati putrinya tengah menangis terduduk dilantai kamar hotel yang dingin.
"Sayang..."lirih Bunda Aluna menghampiri dan berhambur memeluk tubuh putrinya yang bergetar karena tangis.
"Ba_Bang Fathan Bunda,"lirih Ayana disela isak tangisnya.
"Iya sayang,kanapa?kenapa Fathan pergi?"tanya Bunda Aluna yang tadi mendapatka kabar jika pria yang belum genap satu hari menjadi menantunya itu pergi entah kemana.
Bahkan mentalak Ayana hanya lewat sebuah surat.Bunda Aluna oun hanya bisa membiarkan putrinya menangis dalam pelukkannya.
"Mandilah,bersihkan tubuhmu lalu sholat agar hatimu diberi ketenangan."ujar Bunda Aluna saat Ayana sudah mulai tenang.
"Iya Bunda,maafkan Ayana."lirih Ayana yang tak henti hentinya mengusap air mata yang terua jatuh diwajah cantiknya.
"Kita bahas ini besok bersama Abi dan juga mertuamu.Surat ini,biar Bunda yang simpan.Sekarang lebih baik kamu istirahat,besok kita bicarakan lagi dengan baik baik."
Ayana mengangguk patuh lalu beranjak menuju kekamar mandi.Didalam kamar mandi Ayana kembali menumpahkan rasa sesak didada nya dengan kembali menangis.
Ayana begitu terpukul dan shock saat mendapati dirinya ditinggal pergi oleh suaminya.Bukan karena cinta dengan Fathan.
Namun Ayana begitu terpukul dengan apa yang dilakukan pria itu.Jika memang tidak bisa berpisah dengan kekasih nya kenapa datang melamarnya.
Kenapa menikahinya bahkan disaar pria itu sudah menghamili wanita lain.Sakit,tentu saja Ayana merasa sakit hati karena di campakan begitu saja oleh pria yang sudah menjadi pilihan nya,meski hanya setengah hati.
Sementara dikamar lain,nampak Abi Hasbi yang murka dengan apa yang dilakukan menantunya itu.Abi Hasbi tidak menyangka jika pria pilihan nya ternyata sebuah kesalahan terbesarnya dalam memilih menantu.
Abi Hasbi tidak menyangka jika pria baik dan sholeh seperti Fathan juga bisa melakuka hal diluar batas hingga mambuat wanita yang brlum menjadi mahram nya itu hamil.
"Tenangkan dirimu Mas,kita bicarakan ini dengan kepala dingin besok.Masalah ini tidak akan selesai jika kita menanggapi nya emosi."ujar Bunda Aluna menenangkan sang suami yang terlihat begitu marah dengan apa yang dilakukan Fathan pada Ayana.
"Tapi aku tidak habis pikir Bun,jika dia sudah membuat wanita hamil kenapa datang melamar putri kita?"jawab Abi Hasbi yang masih menggebu.
"Mungkin situasi yang membuat Fathan melakukan itu.Karena itu,mari kita tenangkan diri dulu dan bicarakan ini dengan baik baik besok.Biar kita tahu apa alasan sebenarnya sampai Fathan memutuskan untuk melamar putri kita disaat ada wanita yang hamil olehnya."
Bunda Ayana pun terus menenangkan sang suami yang begitu marah akan tindakan yang dilakukan oleh pemuda yang sudah datang untuk mempersunting putrinya namun belum genap satu hari mereka menikah,Ayana sudah menyandang status janda talak satu.
...***...
Ke esokan harinya,Ayana nampak terbangun disepetiga malam lalu melakukan sholat malam nya.
Ayana memohon ampun atas apa yang sudah diperbuatnya selama ini.Ayana tahu jika apa yang di alami nya saat ini merupakan sebuah ujian dan mungkin bisa saja juga balasan atas dosa dosa nya selama ini.
Dengan duduk bersujud diatas sejadahnya,Ayana kembali menangis saat mengingat kembali nasib nya yang kurang beruntung dalam sebuah pernikahan.
Setelah merasa cukup mengisi hampir satu jam waktunya dengan mengadukan segala keluh kesahnya pada sang pemilik kehidupan Ayana pun mengambil alquran kecil yang selalu tersedia didalam tas nya.
Ayana mengisi waktu menunggu waktu subuh dengan mengaji agar hatinya tenang dan bisa diberi ke ikhlasan yang jauh lebih lapang lagi dalam menanggapi setiap masalah dalam hidupnya.
Sementara ditempat lain,Ardan yang baru saja terlelap harus kembali terbangun saat mendengar adzan subuh berkumandang.
Dengan mata yang masih mengantuk berat,Ardan berjalan menuju kamae mandi untuk mengambil air wudhu dan melakuka ibadah dua rakaatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Wanti Suswanti
tuh buat pelajaran sebagai orang tua jangan melihat orang dari covernya saja harusnya selidiki dulu sebelum menjadi jodoh anaknya..kalau udah gini kan anaknya yg jadi korban..
2023-10-22
2
Sintia
ceritanya seru banget, terharu, ikutan nangis
2023-09-22
1
Teh Yen
nyesek yah 😭😭😭
2023-02-20
1