07.Permintaan terakhir

"Kerja,tapi masih cuti.Cape kerja mulu."jawab pria yang memiliki jabatan sebagai CEO itu tentu cukup santai dalam menjalankan pekerjaan nya.

"Baiklah,jika Kakak tidak keberatan."jawab Ayana menyanggupi ajakan Ardan untuk kembali jalan jalan bersama dengan nya.

"Ya sudah,sekarang kamu masuk gih,istirahat,sudah malam.Besok aku jemput jam 9 pagi ya."

"Iya Kak,terima kasih."

Ayana pun segera masuk kedalam lobi itu lalu berbalik kembali untuk melambaikan tangan sebelum benar benar masuk kedalam lift.

Ardan sendiri langsung masuk kedalam mobilnya saat sudah tak mendapati Ayana dalam pandangan nya karena sudah masuk kedalam lift untuk naik kelantai dimana kamar nya berada.

...***...

Keesokan harinya,seperti yang sudah dijanjikan.Tepat jam 9 pagi,Ardan sudah ada didepan gedung hotel tempat Ayana menginap.

Menunggu gadis itu turun dari kamar nya.Dan setelah beberapa saat menunggu Ayana pun sudah nampak keluar dari lift dan berjalan menuju ke arah nya.

"Maaf telat,sudah lama nunggu ya?"ucap Ayana merasa tidak enak hati karena sudah membuat Ardan menunggu.

"Tidak,cuma telat beberapa menit saja kok.Ayo kita jalan sebelum hari makin siang dan makin terik.'ajak Ardan dengan sigap membukakan pintu mobil untuk Ayana.

Ayana pun masuk ke dalam mobil dibagian yang sudah Ardan bukakan pintu mobilnya.Ardan pun mulai melajukan mobilnya menuju tepat yang akan keduanya sambangi.

Ardan membawa Ayana menuju kesebuah taman yang begitu asri dengan banyaknya pepohonan dan sedikit membuat hati Ayana yang tengah dilanda gundah gulana merasa sedikit tenang.

"Kamu kenapa?apa ada yang mengganggu pikiranmu?"tanya Ardan yang menyadari jika Ayana saat ini tengah dilanda rasa cemas hingga begitu terlihat dari raut wajah cantiknya.

"Tidak,tidak apa.Hanya saja,besok aku harus segera pulang."jawab Ayana cukup lirih.

"Besok?kenapa secepat itu?bukan nya masih ada beberapa hari untuk sampai satu minggu kamu disini?"

"Iya,tapi Abi bilang,besok aku harus pulang karena Alzam tidak bisa kembali kesini untuk menemaniku.'jawab Ayana cukup jujur,

Karena permasalahan yang dihadapi Alzam diperusahaan nya,maka pemudak yang saat ini memasuki usia 25 tahun itu tidak bisa kembali untuk menemani Ayana berlibur.

Dan Abi Hasbi pun merasa tidak tenang jika sang putri tercinta nya menghabiskan waktu diluar seorang diri tanpa pengawasan dari keluarga terdekat.

"Tapi ada aki disini,aku akan menjaga dan melindungi kamu Ay."ucap Ardan seolah tak rela jika mereka akan berpisah.

"Justru itu,Abi malah akan semakin cemas bahkan bisa sampai marah jika aku ditemani oleh pria asing yang bukan mahram."lirih Ayana.

"Iya sih,tapika kita juga tidak melakukan yang dilarang oleh agama.Bahkan sampai detik ini aku tidak pernah menyentuhmu."

"Tapi pikiran Abi berbeda dengan kita Kak,maaf ya.Aku tidak bermaksud menyinggung mu tapi ya begitulah Abi dalam menjaga anak anaknya."

"Baiklah,aku mengerti.Besok,boleh aku mengantar sampai Bandara?"

"Boleh,kalau itu tidak merepotkan."

"Tentu saja tidak."

Keduanya pun kembali menikmati hari terakhir kebersamaan mereka.Berbagai tempat mereka datangi dengan penuh suka cita.

Hingga sejenak Ayana pun melupakan kegundahan hatinya.Jujur Ayana sangat takut untuk pulang,namun tidak bisa membantah apa yang diminta oleh orang tuanya.

Meski berat namun Ayanq tetap akan kembali pulang dan berpasrah diri pada yang maha kuasa untuk hidupnya dimasa depan nanti.

Jikapun dirinua harus menikah dengan Fathan,maka Ayana meminta agar Fathan bisa berubah jadi lebih baik dan dirinya diberi ke ikhlasan dalam menjalani biduk rumah tangga itu.

...***...

"Kak,"lirih Ayana saat keduanya tengah duduk ditepi perairan Merlion park.

"Apa?katakan saja."

"Bisa minta tolong?"

"Apa?apa yang bisa aku bantu?"

"Jadilah kekasihku,"

Deg...

Seketika Ardan menoleh ke arah Ayana yang memandang perairan yang luas yang ada didepan matanya.

"Ma_maksud kamu apa?"

"Jadilah kekasihku,untuk satu bulan saja.Bisakah Kakak berpura pura menjadi kekasihku?aku tidak ingin menikah dengan Bang Fathan,dan Abi akan menghentikan perjodohan kami setelah aku membawa seorang pria kehadapan beliau.Tapi sampai saat ini aku belum punya kandidat untuk menggantikan posisi Bang Fathan.Konyol memang,tapi hanya ini cara terakhir yang bisa aku lakukan untuk menghindari pernikahan itu."ujar Ayana yang membuat Ardan terdiam sibuk dengan pikiran nya.

Jujur,rasa nyaman itu sudah ada dirasakan oleh Ardan saat bersama dengan gadis itu.Namun untuk menjalin hubungan tentu belum ada dalam pikiran nya.

Terlebih pertemuan keduanya yang masih terbilang singkat.Tentu Ardan masih banyak mempertimbangkan berbagai macam hal.

Ini bukan hanya antara dirinya dan juga Ayana,namun juga akan bersangkutan dengan dua keluarga.Tentu harus dipertimbangkan dengan matang dan hati hati.

"Becanda Kak,kok malah jadi bengong begitu?maaf sudah buat Kakak kaget ya?"lanjut Ayana yang menyadari jika Ardan nampak begitu shock saat mendengar ajakan nya.

Terpopuler

Comments

Wanti Suswanti

Wanti Suswanti

Ardan kok malah kayak patung kan malu jadinya Ayana..itulah korban pengkhianatan..

2023-10-22

1

Teh Yen

Teh Yen

ih Ardan kok malah diem ktnya nyaman jln sama Ayana huufft kasian Ayana

2023-02-20

2

Defi

Defi

Sabar Ayana mungkin Ardan belum siap untuk berkomitmen

2023-02-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!