04.Makan bareng

Usai makan malam ketiganya berencana jalan jalan mengitari daerah sekitar.Berhubung hari juga masih belum terlalu malam jadi masih aman untuk digunakan sekedar jalan jalan sebentar.

"Wah tempatnya bagus dan indahnya."seru Ayana saat tiba di sebuah taman dengan indahnya gemerlap lampu warna warni yang keluar dari sebuah pohon buatan yang begitu besar.

"Bagaimana,kamu suka?"tanya Ardan yang saat ini ada di dekat Ayana.

Sementara Alzam ada disamping Ardan.Ketiganya tampak menikmati suasana malam itu.Ini pertama kalinya Ayana menapakan kakinya di negara itu.

Tentu itu menjadi kesan tersendiri untuknya.Dan sejenak Ayana pun melupakan bebas pikiran nya tentang perjodohan yang akan dilakukan keluarganya.

Ayana bukanya tidak mau dijodohkan,hanya saja,Ayana pernah melihat sang calon tengah bersama dengan seorang wanita.Dan keduanya tampak begitu mesra.

Hanya saja,Ayana tidak memiliki cukup bukti untuk diberikan pada Abi nya.Hingga Ayana pun meminta waktu pada Abi Hasbi untuk dirinya berlibur sejenak sebelum menerima perjodohan itu.

Selama kepergian nya,Ayana berharap jika Abi Hasbi akan menemukan sendiri,bahwa Fathan tidak sebaik yang mereka pikirkan selama ini.

Meski lulusan kampus islam terbaik dan lulusan sebuah pondok ternama,nyatanya tidak membuat Fathan memiliki akhlak yang baik pula.

Bahkan Fathan berani menyentuh wanita yang bukan mahram.Dan hal itu tanpa sengaja terlihat oleh Ayana.

Dan disinilah saat ini Ayana.Berlibur sejenak menikmati masa kebebasan nya,sebelum benar benar menerima lamaran itu.

Sebenarnya Abi Hasbi juga tidak memaksa,Ayana boleh menikah dengan pria pilihannya asal pria itu bisa hadir tepat saat keluarga Fathan bersilaturahmi ke rumah keluarganya.

Agar Abi Hasbi memiliki alasan untuk menolak lamaran itu untuk putrinya.Hanya saja,tidak enak juga nutuk menolak jika tidak ada alasan yang tepat.

Namun saat ini Ayana sendiri masih betah sendiri dan belum berpikiran untuk menikah.Maka dari itu,Ayana belum bisa membawa calon pilihan nya ke hadapan kedua orang nya.

***

"Kamu menginap dimana?biar aku antar?"tanya Ardan pada Ayana saat ketiga nya sepakat untuk pulang ke tempat masing masing.

“Aku tinggal di hotel D selama aku disini Kak,tidak usah,aku akan pulang bersama dengan Alzam saja.”tolak Ayana masih merasa sungkan pada Ardan.

“Kamu akan berapa lama disini?boleh minta nomor kontakmu?”tanya Ardan lagi.

“Mungkin satu minggu,boleh.Sini,mana ponsel Kakaknya.”

Ayana pun menulis nomor kontak nya di ponsel milik Ardan.Meski tidak pernah memberikan kontak milik pribadinya pada orang asing,namun entah mengapa,kali ini Ayana memberikan nya dengan sukarela pada Ardan.

Dan hal itu membuat Ardan tersenyum senang.Ketiga nya pun berpisang di parkiran dan pulang ke tempat masing masing dengan perasaan yang sulit mereka ungkapkan dengan kata kata.

“Kak Ardan orang nya baik dan menyenangkan ya Kak?”ucap Alzam ditengah perjalan nya menuju kembali kehotel tempat mereka berdua menginap.

“Iya,dia juga bisa membuat orang disamping nya merasa nyaman."jawab Ayana tersenyum tersipu saat membahas Ardan bersama dengan Alzam.

"Kakak juga nyaman ya sama dia?ajakin buat ta'aruf aja.Siapa tahu dia minat,"

"Huss,ngaco kamu.Masa Kakak yang ngajakin?lagi pula,Kakak kan ga tahu dia sudah punya pasangan atau belum.Kalau sudah punya pasangan gimana?kan malu."

"Iya juga sih."

Keduanya pun kini melanjutkan sisa perjalanan dengan terdiam,sibuk dengan pikirannya masing masing.

Sementara Ardan sendiri.Kembali melajukan mobilnya menuju rumah kedua orang tuanya.

Mommy Erika menatap bingung pada putranya itu.

Kemarin saja pas baru tiba disana mukanya begitu ditekuk masam.Lah tidak kurang dari satu hari itu wajah sudah mesem mesem aja kaya orang kesambet.

"Kenapa lagi dengan anak itu?kemarin aja ditekuk terus itu muka.Lah sekarang kaya orang kesambet,senyum senyum ga jelas."gumam nya saat melihat putra bungsunya masuk kedalam rumah senyum senyum sendiri setelah mengucap salam dan menyalami sang mamah dengan takzim.Berlalu masuk kamar dengan wajah yang aneh.

***

Keesokan harinya…

"Maaf banget ya Kak,aku nggak tahu kalau harus balik secepat ini karena masalah kantor."sesal Alzam yang harus pulang lebih dulu karena panggilan darurat dari kantornya.

"Yaudah,mau gimana lagi.Lagian Kakak sudah dewasa Dek,jangan khawatir.Kerjaan kamu juga jauh lebih penting,itu nyangkutin banyak nyawa harus di utamakan."

"Baiklah kalau begitu,aku pamit ya.Kabari jika Kakak but7h sesuatu atau terjadi sesuatu,ok?"

"Iya Dek iya.Sana,nanti ketinggalan pesawat lagi."

"Baiklah,pamit ya,Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh."

Sepeninggalan Alzam,Ayana pun masuk kembali kedalam kamar hotelnya dan baru saja menutup pintu kamar itu tiba tiba ponselnya berbunyi yang menandakan ada sebuah pesan masuk.

["Dimana?jalan yuk?"] ~ Kak Ardan.

Ayana tersenyum tipis saat mendapatkan pesan dari Ardan yang mengajaknya jalan jalan sore ini.

Terpopuler

Comments

Teh Yen

Teh Yen

aku bantu jawab deh ,,,ayu mas ☺️

2023-02-20

1

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

oh ternyata akhlaqy fathan yg kurang baik..memang si keluaran pesantrn atau sekolah islam tdk jadi jaminan akhkaq seseorang itu baik..trgantung individuy itu sendiri yg tdk menerapkn ilmu agamay pada diriy sendiri..contoh sprti fathan tsu hukum tp tdk dia jalanin..smg aja perjodohany ga jadi..lanjuut

2023-02-10

2

Subaida Ida

Subaida Ida

lnjut thor

2023-02-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!