Sibadgirl, Kelebihan Hormon
"Sshhh sakit, gue harus cepet selesaiin balapan ini gue gak tahan" gumam naila yang merasakan sakit pada gunung kembarnya.
Naila memiliki kelebihan hormon yang membuat tubuhnya bisa mengeluarkan asi walaupun belum pernah menikah, dia masih perawan tapi sudah bisa mengeluarkan asi yang begitu banyak, badannya begitu bagus, dada yang besar dan pinggul nya juga besar banyak para lelaki yang memandang naila dengan nafsu tapi naila cuek saja karena dia sudah terbiasa.
Brumm brumm
Naila melajukan motor sport nya dengan kecepatan tinggi.
Ckittt
Prok prok prok
Naila sampai garis finish terlebih dahulu, semua orang yang menonton balapan itu berteriak dan bertepuk tangan melihat kemenangan naila. Naila si quen racing yang suka nakal tapi baik hati.
"Selamat nai,mau uangnya di transfer sekarang? " ujar teman laki-laki naila yang menghampiri naila.
"Uang nya sumbangin aja, gue mau cepet cepet pulang" ujar naila.
"Baiklah, lo hati hati"
"Hm"
Naila pergi dari area balapan liar tersebut dan bergeges pulang ke mansion nya, naila sudah tidak tahan dengan nyeri di gunung kembarnya dan ingin segera pulang agar bisa memompa nya.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam dan naila baru sampai di mansion nya, naila segera masuk dan saat hendak menaiki tangga terdengar suara berat seorang laki-laki memanggilnya.
"Nai sini, papa mau bicara" ujar papa panraj, papa nya naila.
Naila menoleh dan berjalan kearah papa nya.
"Kenapa pa?" tanya naila.
"Kamu sudah berapa kali papa bilang berhenti balapan, kamu perempuan nai bukan laki-laki" marah papa panraj.
"Iya nanti naila berhenti"
"Nanti? Kamu sudah sering balapan nai, kamu tidak sayang nyawa hah" bentak sang papa.
"Buktinya naila gak papa" ketus naila karena sudah meresa lelah bertengkar dengan papa nya terus.
"Kamu selalu membuat papa pusing dengan kelakuan nakalmu nai" keluh sang papa.
"Gitu doang elah"
"Gitu doang kamu bilang? Kamu sering dikeluarin dari sekolah karena sering berkelahi dan diluar sekolah kamu balapan,beruntung kamu bisa sekolah sampai lulus"
"Pa udah deh, naila gak mau ribut naila mau istirahat naila capek"
"Kamu kalau dinasehatin itu dengar nai"
Naila memutar matanya malas, sudah sering dia dimarahi karena berbuat masalah tapi dia tidak pernah jera,karena baginya balapan dan membuat onar itu adalah kesenangan nya. Semenjak ibunya meninggal naila berubah menjadi liar dan berakhir seperti ini sering dimarahi sang papa.
"Kamu papa usir" ujar sang papa.
Naila menatap papanya dengan tatapan tak percaya.
"Pa segitunya? " tanya naila.
"Papa capek urusin kamu, kamu belajar lah mandiri"
"Pa tapi naila belum masuk kuliah bagaimana naila mencari pekerjaan yang layak" keluh naila.
"Papa tidak mau tau, pokoknya kamu keluar dari mansion ini tanpa membawa barang apapun kecuali baju" telak sang papa.
"Naila mau tinggal dimana pa"lirih naila.
"Papa tidak mau tau naila, ini hukuman karena kamu nakal" bentak sang papa.
Naila diam dan berusaha untuk tidak marah kepada papanya sendiri.
"Besok yah pa, ini sudah malam" pinta naila karena ini sudah tengah malam akan sulit baginya menemukan tempat tinggal.
"Hm, besok pagi kamu keluar, ingat jangn membawa apa apa kecuali pakaian"
"Baiklah, naila kekamar dulu" ujar naila dan dia berjalan kearah tangga.
Sang papa melihat kepergian anaknya itu, sebenarnya ada perasaan tidak tega karena telah mengusir anaknya sang papa sangat menyayangi naila tapi karena naila begitu nakal terpaksa sang papa mengusir nya dengan harapan agar anaknya bisa berubah, mungkin karena dia selalu dikelilingi kemewahan jadi naila suka berbuat masalah jika dia dipenjara tohh ada papa nya yang akan menjamin nya makanya naila tidak berubah.
"Maafin papa sayang, papa mau kamu berubah" gumam sang papa dan berjalan kekamar nya.
Semenjak sang istri meninggal panraj(papa naila) tidak menikah lagi karena panraj begitu mencintai istrinya, panraj menyibukkan diri dengan bekerja sehingga dia melupakan anaknya yang perlu didikan orang tua, karena kesalahan nya sendiri anaknya menjadi nakal dan tak terurus.
Panraj memasuki kamarnya dan berjalan menuju ranjang, panraj menyenderkan punggungnya dikepala ranjang lalu mengambil foto sang istri.
"Maafkan aku sayang, aku gagal mendidik putri kita sehingga dia begitu nakal, kamu tidak marahkan karena aku mengusirnya, itu demi kebaikannya dan aku berharap dia bisa berubah" ucap panraj sambil memandangi foto istrinya itu lalu menciumnya.
Setelah berucap panraj berbaring lalu memeluk foto mendiang istrinya itu lalu panraj tertidur.
****
Dikamar naila sibuk memompa ASI nya, naila tidak memikirkan pertengkaran nya dengan sang papa tadi karena sudah biasa baginya.
"Sshh ini banyak sekali" ringis naila karena dia merasa ngilu memompa ASI nya, ASI nya sangat banyak membuat naila lelah memompa nya.
"Besok gue udah keluar dari mansion, gue tinggal dimana ya" gumam naila yang memikirkan tempat tinggal, walaupun naila suka balapan tapi dia tidak pernah menerima uangnya dia selalu menyumbangkan nya karena dia udah punya uang dari ayahnya tapi kalau diusir dia tidak akan punya uang lagi bahkan dia tidak mempunyai tempat tinggal cadangan.
"Udah ah tidur aja dulu, besok bisa dipikirin mau tinggal dimana" ujar naila dan mulai meakhiri acara memompa ASI nya dan berbaring dikasur king sizenya.
"Maafin naila ma pa, naila belum bisa jadi yang terbaik" gumam naila dan langsung memejamkan matanya untuk tidur.
***
Pagi telah tiba naila menggeliat karena merasakan ada cahaya yang masuk dikamarnya, naila membuka mata dan melihat kearah jam kecil yang ada diatas nakas,jam menunjukkan pukul 7 yang artinya papa naila sudah kekantor dan dia tidak sempat untuk berpamitan.
Naila beranjak dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Hampir setengah jam naila mandi dan naila pun keluar dari kamar mandi dan langsung menuju walk in closet untuk berpakaian dan beres beres.
Naila membereskan semua pakaian nya dan memasukkan nya didalam koper, naila keluar dari kamarnya dan turun kebawah.
"Pagi non" sapa bi ijah pembantu dirumah naila.
"Pagi bi, papa udah berangkat kerja? " tanya naila.
"Sudah non"
"Baiklah, naila akan pergi tolong jaga papa baik-baik ya bi, sesuai keinginan papa naila pergi cuma bawa baju, ponsel dan motor saja" ujar naila.
"Non akan tinggal dimana? " tanya bi ijah khawatir dengan anak majikannya itu.
"Entahlah bi, naila akan baik-baik saja tidak perlu khawatir" ujar naila dengan tersenyum manis, naila bisa melihat raut wajah khawatir dari pembantu yang sudah mengurusnya sedari kecil hingga sekarang.
"Kalau butuh apa-apa telpon saja bibi non"
"Iya bi makasih, naila pamit yah" pamit naila, lalu dia pun keluar dari mansion nya. Sang bibi hanya melihat naila keluar dan tiba-tiba air mata bi ijah keluar.
"Semoga baik-baik saja non diluar sana" gumam bi ijah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Sudirman
23456789
2023-12-03
0
Putri Tidur
semangat terus kakak, jangan lupa mampir
2023-02-18
1