Kledson berhasil mendapatkan surat izin untuk mengelola tambang garam yang ditemukan oleh Caerina. Meskipun dia harus memaksa sampai mengancam Joubert agar memberi surat izin tersebut.
Kledson memang tidak punya sedikit pun rasa takut atau segan terhadap Joubert. Selain hubungan masa lalu mereka yang sangat dekat, Joubert yang suka seenaknya membuat Kledson terkadang harus menggunakan kekerasan.
"Astaga, kenapa dia selalu saja menakutkan?" Joubert merapikan kembali pakaiannya yang kusut.
"Mengapa Anda membiarkan Marquees Navre bertindak semaunya? Terlebih lagi, beliau tidak menghormati Anda sebagai Kaisar," ujar Faron.
"Karena dia sangat kuat. Aku bukanlah tandingannya. Daripada dia mengamuk di istana, lebih baik aku kabulkan saja keinginannya."
Begitulah kira-kira yang dikatakan Joubert soal Kledson. Pria itu hanya hangat di depan anak dan istrinya saja.
Kledson membawa kabar baik ini ke kediamannya. Dia berpapasan dengan Caerina di halaman mansion.
"Caerina, Ayah berhasil mendapatkan surat izin dari Kaisar!" seru Kledson.
Caerina tampak kebingungan. "Kenapa Ayah cepat sekali mendapatkan surat izinnya? Bukankah biasanya membutuhkan waktu dua hari untuk mendapatkan surat izin?"
Kledson memalingkan pandangan dari Caerina.
"Lebih cepat lebih baik kan?"
Entah apa yang sudah dilakukan sang Ayah, Caerina tidak tahu sama sekali.
"Baiklah, terima kasih, Ayah. Kalau begitu, mari kita mulai besok untuk mengelola tambangnya."
***
Berita perihal Caerina mengelola tambang garam sampai ke telinga Heston. Dia tampak tidak senang sama sekali Caerina seketika menjadi seorang pebisnis tepat seusai bercerai dengannya.
"Dia menemukan tambang garam? Apa gadis itu serius ingin berbisnis? Padahal aku tahu kalau dia tidak pandai dalam berbakat dalam bisnis. Terlebih lagi, dia menemukan tambang garam."
Heston mendapatkan laporan tersebut dari salah satu bawahannya. Saat ini wilayah Marquees Navre tengah ramai memperbincangkan hal tersebut.
"Saya juga mendengar Nona Caerina mempekerjakan para gelandangan. Selain itu, mereka disuruh mengumpulkan beberapa tumbuhan liar."
Heston menghela napas kasar. Dia merasa gelisah karena masalah ini.
"Lanjutkan pemantauan di sekitar Caerina. Laporkan langsung kepadaku kalau ada hal aneh yang kalian temukan," titah Heston.
"Baik, Tuan."
Brenda yang berada di balik daun pintu masuk menggerutu marah saat Heston terlihat sangat mempedulikan Caerina. Dia terbakar api cemburu sebab baginya, Heston hanya milik ia seorang.
'Caerina ... lagi-lagi wanita itu membuatku darah tinggi. Apa yang dia lakukan sebenarnya? Mungkinkah dia mencoba menarik perhatian Duke? Tidak boleh dibiarkan kalau begini!'
Brenda menggigit ujung jemari. Dia langsung berbalik badan ketika para pelayan dan kesatria mulai memperhatikannya.
'Aku harus mencari cara menyingkirkannya sebelum dia malah menjadi penghambat bagiku. Sebentar lagi hari pernikahanku, aku tidak mau Duke berpaling dariku.'
Sementara itu, Count Delmo juga mendapatkan kabar serupa dengan Heston. Pria bertubuh gemuk dan berkepala botak itu sangat tidak menyangka munculnya pesaing baru seusai lebih dari dua puluh tahun berkecimpung di bisnis tambang garam.
Mansionnya terlihat sangat mewah, hartanya melimpah ruah, dan dia memiliki lebih satu lusin selir. Kekayaannya ini bersumber dari bisnis kotor yang selalu dia jalani selama ini.
Merampas dan membantai orang-orang yang membangkang. Tidak sedikit tambang garam yang dialihkan kepadanya. Lalu kini Caerina muncul menantang Count Delmo secara langsung.
"Bagaimana gadis kecil itu bisa menemukan tambang garam?! Apa yang terjadi sebenarnya? Di mana dia menemukan tambang garam itu?!"
Count Delmo terlihat nyaris tenggelam oleh amarahnya sendiri.
"Tuan, Nona Navre menemukan tambang garam di wilayah kekuasaan Ayahnya dan juga dia menemukan tambang garam tersembunyi di wilayah bawah tebing yang dahulu pernah Anda lenyapkan."
Bola mata Count Delmo membelalak kaget. Dia sangat berusaha menemukan tambang garam itu dulunya, tetapi siapa sangka tambang tersebut jatuh ke tangan Caerina.
"Apa yang kau katakan? Apa kau serius?"
"Saya serius, Tuan. Saya melihat sendiri ada banyak orang di sana untuk bekerja."
"Sialan!" Count Delmo memukul permukaan meja. "Tidak boleh dibiarkan mengalir begitu mudah. Gadis itu harus diberi pelajaran supaya paham siapa yang dia lawan saat ini."
"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? Jika Anda berdiam diri terlalu lama, kemungkinan gadis itu semakin menjadi ancaman besar bagi bisnis Anda, Tuan."
Count Delmo berdecak jengkel. Padahal hari ini dia berencana beristirahat sebentar, tetapi masalah malah datang menghadang.
"Lepaskan para undead yang kita kumpulkan ke tambangnya lalu setelah para pekerja di sana mati, kita akan mengambil alih tambang itu."
Count Delmo tersenyum jahat. Dia memang tua bangka nan serakah. Tidak salah banyak manusia mati di tangannya.
"Baik, Tuan. Saya akan segera melepas para undead di tambangnya."
"Ya, lakukan dengan cepat sebelum semuanya semakin runyam."
Kesatria pribadi Count Delmo buru-buru pergi ke luar. Sepersekian detik terasa sunyi, suara tawa Count Delmo tiba-tiba bergemuruh di ruang pribadinya.
"Hahaha. Di Kekaisaran Eusebio hanya aku seorang yang boleh memiliki tambang garam! Semuanya milikku! Siapa pun yang menghalangiku, maka aku akan menghancurkannya sampai tidak bersisa!" gumam Count Delmo terdengar jahat.
***
Caerina terduduk di atas sofa seusai seharian bekerja terlalu keras. Dia melirik ke arah jam, ternyata saat ini jam dinding menunjukkan pukul dua belas malam. Sudah saatnya dia beristirahat dan merebahkan badan di tempat tidur.
"Semuanya berjalan dengan aman dan terkendali. Besok mungkin aku akan lebih sibuk lagi. Lagi pula besok aku berencana pergi ke wilayah Theressum untuk memantau keadaan di sana."
Tanpa sadar, Caerina malah tertidur di atas sofa. Sekitar pukul satu malam, tidur Caerina terganggu sesaat ia merasakan adanya bisikan halus di telinga.
"Nona, bangun! Ada hal buruk yang akan terjadi! Cepat bangun, Nona!"
Suara bisikan itu lama-lama menjadi suara yang sedikit lantang. Caerina pun akhirnya terpaksa bangun dari alam tidur.
"Siapa yang menganggu tidurku?!" Caerina tampak kesal sekali.
"Maaf, Nona. Kami terpaksa membangunkan Anda."
Caerina mengusap matanya. Tatkala ia membuka mata kembali, dia terperanjat kaget menemukan dua orang wanita berseragam pelayan tengah melayang di depannya. Akan tetapi, Caerina mencoba tetap tenang. Ini bukan pertama kalinya dia menghadapi masalah seperti demikian.
"Siapa kalian? Apa kalian hantu?" tanya Caerina.
"Ya, seperti yang Anda lihat. Kami sudah lama mati. Kami berakhir menjadi roh yang bergentayangan di dunia manusia," jawab salah satu roh.
"Lalu kenapa kalian membangunkanku? Apakah ada sesuatu yang terjadi?"
Para roh itu saling bertatap pandang. Mereka kemari untuk memberi tahu sesuatu kepada Caerina.
"Nona, sebaiknya Anda pergi ke tambang garam sekarang. Bukankah di sana masih ada beberapa orang pekerja? Mereka sedang berada dalam bahaya."
"Apa maksud kalian?"
"Count Delmo melepaskan sejumlah undead di dekat tambang. Pria itu mencoba untuk membunuh orang yang bekerja di bawah Anda, Nona."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Grey
ciri² pemegang tiket neraka jalur VVIP😁
2024-05-24
2
Vyrena
dihh seharusnya luhh ingat umur bukannya berbuat baik ehk malah melakukan perbuatan jahat & kotor, dasar aki² bau tanah:v
2023-08-01
0
Vyrena
dihh belagu amat lohh rakjel malahan luhh yg habis, dijadiin ayam geprek mampushh luhh_-
2023-08-01
0