Bab.2 Ini bukan tubuhku

"Apa yang terjadi pada Tiara, Dok? Kenapa dia seperti orang linglung dan tidak ingat dirinya sendiri?" tanya Serena –sahabat Tiara– dia adalah seorang guru di sekolah anak Tiara.

"Ibu Tiara sudah satu bulan ini mengalami koma setelah kecelakaan, sepertinya ini hanya efek dari benturan keras di kepalanya. Kami membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannya," ujar Dokter yang juga merasa bingung dengan kondisi pasiennya.

"Baiklah, Dok. Tolong lakukan yang terbaik untuk sahabat saya," ujar Serena dengan wajah yang tampak sangat khawatir.

"Tentu, itu memang tugas kami," jawab dokter itu.

Sementara itu, di ruang rawat Liora mulai menuruni brankar setelah melihat Serena dan para petugas kesehatan meninggalkan ruang rawatnya, dia berjalan menuju ke kamar mandi yang berada tidak jauh dari sana.

"Astaga! Siapa ini?" Liora yang kini sedang berdiri di depan washtafel terkejut bukan main saat melihat orang lain di pantulan cermin.

Tubuhnya bahkan sampai terdorong ke belakang, saking terkejutnya. Dia mengira orang di cermin itu adalah hantu.

"S–siapa kamu?!" tanya Liora pada wanita berwajah pucat di dalam cermin.

Liora memperhatikan sosok didalam cermin itu, bajunya sama dengan yang dia pakai, tubuhnya kurus tanpa terlihat ada lekukan sama sekali, wajahnya pucat dengan lingkar hitam di bawah mata. Bibirnya kering, hidung sedikit mancung walau terlihat mungil, matanya sayu tanpa ada cahaya semangat di sana.

"Aku adalah dirimu."

"Kya!" Liora berteriak saat dia melihat bayangan di cermin itu seolah berbicara padanya, tubuhnya kembali terhempas ke belakang dengan jantung yang berdebar hebat.

Brak!

Bersamaan dengan itu pintu dibuka dengan keras oleh seseorang, Liora mengalihkan pandangannya pada pintu, dia melihat Serena tengah berdiri di sana dengan wajah paniknya.

"Ada apa, Tiara?" tanya Serena panik.

"Siapa kamu sebenarnya? Ada di mana aku? Apa kamu anak buah Charly?!" tanya Liora yang belum mengerti dengan situasi saat ini, kini dia berbicara masih dengan menggunakan bahasa internasional.

"Aku Rere ... Serana, sahabat kamu. Apa sekarang kamu juga lupa dengaku?" tanya Serena sambil melangkah menghampiri Liora.

"Aku bukan Tiara! Aku Liora!" bantah Liora yang sudah merasa jengah dengan orang-orang yang terus memanggilnya dengan nama lain.

Liora mengernyitkan keningnya, dia bukan Tiara, dirinya juga tidak mengenal siapa pun di sini, termasuk wanita di depannya.

Serena tetap mempertahankan senyumnya, dia menganggap jika sahabatnya hanya sedang mengalami efek samping setelah koma.

"Aku tau kamu bingung dengan keadaan saat ini, dokter bilang ini hanya efek dari benturan keras di kepalamu, juga karena kamu sudah terlalu lama mengalami koma," jelas Serena sambil membantu Liora untuk bangun.

"Koma?" Liora semakin bingung, dia menatap Serena dengan kening berkerut dalam.

"Iya. Ayo kita kembali ke luar dulu, nanti aku ceritakan semuanya," ujar Serena sambil merangkul pundak Liora kemudian membantunya berjalan kembali menuju ke kamar.

Liora tidak melawan, kenyataan jika tubuhnya saat ini masih lemah membuatnya harus mengakui jika dia membutuhkan bantuan.

Liora juga sadar jika saat ini dirinya belum tahu situasi di luar sana, mungkin saja Charly masih mencarinya saat ini, atau bahkan mungkin ini salah satu cara laki-laki itu menghukumnya?

Segala kemungkinan bisa saja terjadi, hidupnya masih terasa abu-abu hingga Liora merasa sulit untuk membedakan mana yang benar dan salah, juga jahat atau baik saat ini. Satu-satunya pilihan, dia harus mendengarkan cerita dari wanita di depannya sambil mencari tahu kebenarannya.

"Tunggu." Liora menghentikan langkahnya saat mereka berada di depan cermin kembali, dengan kening berkerut dalam dia memperhatikan pantulan mereka berdua di sana.

"Ada apa, Tiara?" tanya Serena sambil mengikuti arah pandangan Liora.

"I--itu aku?" tanya Liora sambil melihat dua orang yang berada di balik cermin, salah satunya persis seperti sosok yang tadi berbicara padanya.

"Iya, itu kamu, Tiara. Apa sekarang kamu juga lupa wajah kamu sendiri?" Serena mendesah berat, dia tidak menyangka jika akibat dari kecelakaan itu begitu berdampak besar bagi sahabatnya.

Jadi itu aku. Wajahku, tubuhku, ke mana semua itu? Kenapa sekarang aku berada di tubuh wanita bernama Tiara ini? Apa yang sebenarnya terjadi padaku? batin Liora terus bertanya.

Begitu banyak pertanyaan yang kini bersarang di kepalanya, hingga membuatnya tidak bisa berpikir. Semua ini terlalu mendadak dan begitu mengejutkan, kejadian ini sama sekali tidak masuk akal.

.

"Kamu mengalami kecelakaan saat mau menjemput Deva di sekolah. Waktu itu, ada sebuah mobil truk yang tiba-tiba datang dan menabrak kamu ketika kamu menyerang jalan."

Bayangan perkataan Serena beberapa saat lalu terus terngiang di ingatan, hingga rasa penasaran semakin menggebu, untuk mengetahui masa lalu wanita yang memiliki tubuh ini, dan kenapa dirinya bisa terjebak dalam tubuh orang lain.

"Berarti wanita ini sudah menikah dan mempunyai anak? Tapi, kenapa sampai sekarang tidak ada yang datang ke sini selain Serena?" gumam Liora dengan kerutan halus di keningnya.

Wanita itu kini tengah duduk di bangku taman rumah sakit, tiang infus pun terlihat berdiri di sampingnya.

Sudah tiga hari setelah dirinya sadar dari koma, tetapi tidak ada satu orang pun yang menjenguknya selain Serena yang hampir setiap hari datang. Sepanjang itu juga, dia terus menggali informasi dari Serena tentang Tiara.

Untung saja, dirinya bisa menguasai beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Walau masih kaku, setidaknya dia bisa mengerti setiap orang yang sedang bicara di sekitarnya.

"Mama!" Sejanak Liora terpaku saat tiba-tiba ada anak laki-laki yang berlari ke arahnya kemudian memeluk tubuhnya erat.

"Mama udah sembuh sekarang? Kapan Mama mau pulang lagi ke rumah?" ujar anak laki-laki itu lagi sambil mengeratkan pelukannya.

Liora terdiam dengan wajah bingung, dia menatap kepala anak yang masih melingkarkan kedua tangan di pinggangnya.

"Dia Deva, Tiara. Anak kamu." Serena yang baru sampai langsung menjelaskan keadaan itu. Serena tentu tahu jika saat ini Liora tengah kebingungan karena kehadiran Deva.

Liora mengalihkan pandangannya pada Serena yang kini berdiri tepat di hadapannya, wanita itu sedikit mendongakkan kepala demi menjangkau wajah sahabat Tiara.

"Aku berusaha keras membujuk suami kamu untuk mengizinkan membawa Deva ke sini," sambung Serena lagi yang bahkan tidak direspon oleh Liora.

"Deva mau di sini sama Mama, boleh ya? Deva enggak mau pulang," ujar anak itu sambil menyusupkan wajahnya pada perut Liora.

Liora bingung harus bersikap bagaimana, dia belum pernah menghadapi seorang anak sebelumnya, wanita itu hanya menatap Serena, meminta bantuan. Jujur saja, jika sikap manja anak itu membuatnya merasa tidak nyaman.

Namun, entah mengapa dia juga merasakan ada yang berbeda di dalam hatinya, hingga ketika matanya bersitatap dengan mata hitam milik Deva yang menatapnya sendu, tiba-tiba saja air di pelupuk jatuh begitu saja.

Aku menangis? Tapi, kenapa? batin Liora, bingung dengan perasaannya sendiri.

Awalnya dia mengira kalau ini adalah rekayasa Charly. Mungkin saja laki-laki itu sengaja merubah penampilannya dan menempatkannya di sini, untuk menjauhkannya dari semua anak buahnya.

Namun, setelah tiga hati ini mencari tahu secara diam-diam, tidak ada yang mencurigakan sama sekali. Apa lagi saat perasaan aneh karena anak ini tiba-tiba terasa di dalam hati, Liora kembali dibuat bingung oleh situasi yang terjadi.

"Iya, Deva boleh kok main di sini sama Mama, Mama juga pasti kangen banget sama Deva." Serena tampak melerai tangis anak kecil itu hingga anak itu menatap Liora penuh binar.

"Beneran, Mah? Deva boleh main sama Mama?" tanya anak itu penuh semangat.

Liora kembali melirik Serena, dia kemudian mengangguk ragu setelah mendapatkan kode dari wanita di depannya.

"Tuh kan, Mama mau main sama Deva. Tapi, Deva enggak boleh bikin Mama terlalu capek ya, Mama kan baru sembuh," peringat Serena pada anak laki-laki berusia sekitar tujuh tahun itu.

"Iya, Tante," angguk Deva penuh semangat.

Terpopuler

Comments

Sri Anum Arsusi

Sri Anum Arsusi

Tiara mana. itu Liora

2023-03-01

2

💞🖤Icha

💞🖤Icha

Kasihan juga liat Liora...sampai tak ingat diri sendiri...karena Charly yg selalu ingin menangkapnya.
Liora jadi dua karakter yg berbeda..cepat sembuh Liora..😔😔😔

2023-02-05

2

Sriutami Utam8

Sriutami Utam8

antara raga dan roh berbeda, hmmm

2023-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Jebakan
2 Bab.2 Ini bukan tubuhku
3 Bab.3 Menerima keadaan
4 Bab.4 Pulang
5 Bab.5 Status Nyonya rumah
6 Bab.6 Mengalah bukan berarti kalah
7 Bab.7 Permintaan tolong
8 Bab.8 Kelemahan
9 Bab.9 Hanya tawanan?
10 Bab.10 Rencana yang gagal
11 Bab.11 Berpura-pura
12 Bab.12 Chees Cake
13 Bab.13 Transaksi
14 Bab.14 Dua sisi
15 Bab.15 Binar yang hilang
16 Bab.16 Lari bersama
17 Bab.17 Luka yang kembali berdarah
18 Bab.18 Mendapatkan pesanan
19 Bab.19 Sesuatu yang janggal
20 Bab.20 Anak kucing
21 Bab.21 Rasa yang begitu mirip
22 Bab.22 Tidak sadarkan diri
23 Bab.23 Terpakasa mengacau
24 Bab.24 Lolos dari ancaman
25 Bab.25 Mulai curiga
26 Bab.26 Drama ibu mertua jahat
27 Bab.27 Jangan memberi harapan
28 Bab.28 Aku mau dia mati!
29 Bab.29 Ingatan menyakitkan
30 Bab.30 Menjalankan rencana
31 Bab.31 Rasa yang berbeda
32 Bab.32 Rasa yang datang tanpa permisi
33 Bab.33 Benarkah keputusanku?
34 Bab. 34 Terpojok
35 Bab.35 Terkejut hingga linglung
36 Bab.36 Luka yang masih terasa
37 Bab.37 Bimbang
38 Bab.38 Menyusup
39 Bab. 39 Lelang
40 Bab. 40 Rasa yang kembali hadir
41 Bab.41 Ternyata bukan kecelakaan
42 Bab.42 Mengelabui
43 Bab.43 Tempat untuk bertemu
44 Bab.44 Masalah Sarapan
45 Bab.45 Rasa yang mulai terkikis
46 Bab.46 Kepalsuan
47 Bab.47 Menyelinap
48 Bab.48 Drama Niken
49 Bab.49 Seorang Tuan
50 Bab.50 Siapa yang berkhianat?
51 Bab.51 Berada di depan pintu.
52 Bab.52 Mengejutkan
53 Bab.53 Trauma
54 Bab.54 Apa tubuhku selamat?
55 Bab.55 Kenyataan yang membingungkan
56 Bab.56 Kalian berbeda
57 Bab.57 Lebih Pendiam
58 Bab.58 Sebuah Amplop
59 Bab.59 Takdir yang rumit
60 Bab.60 Bukan anak Dery
61 Bab.61 Kamu adalah anakku
62 Bab.62 Berkemah
63 Bab.63 Kita Berbeda
64 Bab.64 Kecewa karena cinta
65 Bab.65 Masa kelam Dery
66 Bab.66 Datang ke perusahaan
67 Bab.67 Roxi yang sesungguhnya.
68 Bab.68 Rencana B
69 Bab.69 Rere terancam
70 Bab.70 Hanya sebuah permainan
71 Bab.71 Di mana Davi
72 Bab.72 Davi diculik
73 Bab.73 Bukan Vila
74 Bab.74 Terkecoh lagi
75 Bab.75 Berjanjilah untuk baik-baik saja
76 Bab.76 Sebuah jaminan
77 Bab.77 War
78 Bab.78 Manipulasi
79 Bab.79 War 2
80 Bab.80 Sebab dan alasan
81 Bab.81 Barang bukti
82 Bab.82 Bom
83 Bab.83 CCTV
84 Bab.84 Pengorbanan
85 Bab.85 Memutuskan untuk berpisah
86 Bab.86 Sebuah harapan
87 Bab.87 Takdir Gila yang membawa akhir bahagia.
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab.1 Jebakan
2
Bab.2 Ini bukan tubuhku
3
Bab.3 Menerima keadaan
4
Bab.4 Pulang
5
Bab.5 Status Nyonya rumah
6
Bab.6 Mengalah bukan berarti kalah
7
Bab.7 Permintaan tolong
8
Bab.8 Kelemahan
9
Bab.9 Hanya tawanan?
10
Bab.10 Rencana yang gagal
11
Bab.11 Berpura-pura
12
Bab.12 Chees Cake
13
Bab.13 Transaksi
14
Bab.14 Dua sisi
15
Bab.15 Binar yang hilang
16
Bab.16 Lari bersama
17
Bab.17 Luka yang kembali berdarah
18
Bab.18 Mendapatkan pesanan
19
Bab.19 Sesuatu yang janggal
20
Bab.20 Anak kucing
21
Bab.21 Rasa yang begitu mirip
22
Bab.22 Tidak sadarkan diri
23
Bab.23 Terpakasa mengacau
24
Bab.24 Lolos dari ancaman
25
Bab.25 Mulai curiga
26
Bab.26 Drama ibu mertua jahat
27
Bab.27 Jangan memberi harapan
28
Bab.28 Aku mau dia mati!
29
Bab.29 Ingatan menyakitkan
30
Bab.30 Menjalankan rencana
31
Bab.31 Rasa yang berbeda
32
Bab.32 Rasa yang datang tanpa permisi
33
Bab.33 Benarkah keputusanku?
34
Bab. 34 Terpojok
35
Bab.35 Terkejut hingga linglung
36
Bab.36 Luka yang masih terasa
37
Bab.37 Bimbang
38
Bab.38 Menyusup
39
Bab. 39 Lelang
40
Bab. 40 Rasa yang kembali hadir
41
Bab.41 Ternyata bukan kecelakaan
42
Bab.42 Mengelabui
43
Bab.43 Tempat untuk bertemu
44
Bab.44 Masalah Sarapan
45
Bab.45 Rasa yang mulai terkikis
46
Bab.46 Kepalsuan
47
Bab.47 Menyelinap
48
Bab.48 Drama Niken
49
Bab.49 Seorang Tuan
50
Bab.50 Siapa yang berkhianat?
51
Bab.51 Berada di depan pintu.
52
Bab.52 Mengejutkan
53
Bab.53 Trauma
54
Bab.54 Apa tubuhku selamat?
55
Bab.55 Kenyataan yang membingungkan
56
Bab.56 Kalian berbeda
57
Bab.57 Lebih Pendiam
58
Bab.58 Sebuah Amplop
59
Bab.59 Takdir yang rumit
60
Bab.60 Bukan anak Dery
61
Bab.61 Kamu adalah anakku
62
Bab.62 Berkemah
63
Bab.63 Kita Berbeda
64
Bab.64 Kecewa karena cinta
65
Bab.65 Masa kelam Dery
66
Bab.66 Datang ke perusahaan
67
Bab.67 Roxi yang sesungguhnya.
68
Bab.68 Rencana B
69
Bab.69 Rere terancam
70
Bab.70 Hanya sebuah permainan
71
Bab.71 Di mana Davi
72
Bab.72 Davi diculik
73
Bab.73 Bukan Vila
74
Bab.74 Terkecoh lagi
75
Bab.75 Berjanjilah untuk baik-baik saja
76
Bab.76 Sebuah jaminan
77
Bab.77 War
78
Bab.78 Manipulasi
79
Bab.79 War 2
80
Bab.80 Sebab dan alasan
81
Bab.81 Barang bukti
82
Bab.82 Bom
83
Bab.83 CCTV
84
Bab.84 Pengorbanan
85
Bab.85 Memutuskan untuk berpisah
86
Bab.86 Sebuah harapan
87
Bab.87 Takdir Gila yang membawa akhir bahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!