"Apa yang terjadi pada Tiara, Dok? Kenapa dia seperti orang linglung dan tidak ingat dirinya sendiri?" tanya Serena –sahabat Tiara– dia adalah seorang guru di sekolah anak Tiara.
"Ibu Tiara sudah satu bulan ini mengalami koma setelah kecelakaan, sepertinya ini hanya efek dari benturan keras di kepalanya. Kami membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannya," ujar Dokter yang juga merasa bingung dengan kondisi pasiennya.
"Baiklah, Dok. Tolong lakukan yang terbaik untuk sahabat saya," ujar Serena dengan wajah yang tampak sangat khawatir.
"Tentu, itu memang tugas kami," jawab dokter itu.
Sementara itu, di ruang rawat Liora mulai menuruni brankar setelah melihat Serena dan para petugas kesehatan meninggalkan ruang rawatnya, dia berjalan menuju ke kamar mandi yang berada tidak jauh dari sana.
"Astaga! Siapa ini?" Liora yang kini sedang berdiri di depan washtafel terkejut bukan main saat melihat orang lain di pantulan cermin.
Tubuhnya bahkan sampai terdorong ke belakang, saking terkejutnya. Dia mengira orang di cermin itu adalah hantu.
"S–siapa kamu?!" tanya Liora pada wanita berwajah pucat di dalam cermin.
Liora memperhatikan sosok didalam cermin itu, bajunya sama dengan yang dia pakai, tubuhnya kurus tanpa terlihat ada lekukan sama sekali, wajahnya pucat dengan lingkar hitam di bawah mata. Bibirnya kering, hidung sedikit mancung walau terlihat mungil, matanya sayu tanpa ada cahaya semangat di sana.
"Aku adalah dirimu."
"Kya!" Liora berteriak saat dia melihat bayangan di cermin itu seolah berbicara padanya, tubuhnya kembali terhempas ke belakang dengan jantung yang berdebar hebat.
Brak!
Bersamaan dengan itu pintu dibuka dengan keras oleh seseorang, Liora mengalihkan pandangannya pada pintu, dia melihat Serena tengah berdiri di sana dengan wajah paniknya.
"Ada apa, Tiara?" tanya Serena panik.
"Siapa kamu sebenarnya? Ada di mana aku? Apa kamu anak buah Charly?!" tanya Liora yang belum mengerti dengan situasi saat ini, kini dia berbicara masih dengan menggunakan bahasa internasional.
"Aku Rere ... Serana, sahabat kamu. Apa sekarang kamu juga lupa dengaku?" tanya Serena sambil melangkah menghampiri Liora.
"Aku bukan Tiara! Aku Liora!" bantah Liora yang sudah merasa jengah dengan orang-orang yang terus memanggilnya dengan nama lain.
Liora mengernyitkan keningnya, dia bukan Tiara, dirinya juga tidak mengenal siapa pun di sini, termasuk wanita di depannya.
Serena tetap mempertahankan senyumnya, dia menganggap jika sahabatnya hanya sedang mengalami efek samping setelah koma.
"Aku tau kamu bingung dengan keadaan saat ini, dokter bilang ini hanya efek dari benturan keras di kepalamu, juga karena kamu sudah terlalu lama mengalami koma," jelas Serena sambil membantu Liora untuk bangun.
"Koma?" Liora semakin bingung, dia menatap Serena dengan kening berkerut dalam.
"Iya. Ayo kita kembali ke luar dulu, nanti aku ceritakan semuanya," ujar Serena sambil merangkul pundak Liora kemudian membantunya berjalan kembali menuju ke kamar.
Liora tidak melawan, kenyataan jika tubuhnya saat ini masih lemah membuatnya harus mengakui jika dia membutuhkan bantuan.
Liora juga sadar jika saat ini dirinya belum tahu situasi di luar sana, mungkin saja Charly masih mencarinya saat ini, atau bahkan mungkin ini salah satu cara laki-laki itu menghukumnya?
Segala kemungkinan bisa saja terjadi, hidupnya masih terasa abu-abu hingga Liora merasa sulit untuk membedakan mana yang benar dan salah, juga jahat atau baik saat ini. Satu-satunya pilihan, dia harus mendengarkan cerita dari wanita di depannya sambil mencari tahu kebenarannya.
"Tunggu." Liora menghentikan langkahnya saat mereka berada di depan cermin kembali, dengan kening berkerut dalam dia memperhatikan pantulan mereka berdua di sana.
"Ada apa, Tiara?" tanya Serena sambil mengikuti arah pandangan Liora.
"I--itu aku?" tanya Liora sambil melihat dua orang yang berada di balik cermin, salah satunya persis seperti sosok yang tadi berbicara padanya.
"Iya, itu kamu, Tiara. Apa sekarang kamu juga lupa wajah kamu sendiri?" Serena mendesah berat, dia tidak menyangka jika akibat dari kecelakaan itu begitu berdampak besar bagi sahabatnya.
Jadi itu aku. Wajahku, tubuhku, ke mana semua itu? Kenapa sekarang aku berada di tubuh wanita bernama Tiara ini? Apa yang sebenarnya terjadi padaku? batin Liora terus bertanya.
Begitu banyak pertanyaan yang kini bersarang di kepalanya, hingga membuatnya tidak bisa berpikir. Semua ini terlalu mendadak dan begitu mengejutkan, kejadian ini sama sekali tidak masuk akal.
.
"Kamu mengalami kecelakaan saat mau menjemput Deva di sekolah. Waktu itu, ada sebuah mobil truk yang tiba-tiba datang dan menabrak kamu ketika kamu menyerang jalan."
Bayangan perkataan Serena beberapa saat lalu terus terngiang di ingatan, hingga rasa penasaran semakin menggebu, untuk mengetahui masa lalu wanita yang memiliki tubuh ini, dan kenapa dirinya bisa terjebak dalam tubuh orang lain.
"Berarti wanita ini sudah menikah dan mempunyai anak? Tapi, kenapa sampai sekarang tidak ada yang datang ke sini selain Serena?" gumam Liora dengan kerutan halus di keningnya.
Wanita itu kini tengah duduk di bangku taman rumah sakit, tiang infus pun terlihat berdiri di sampingnya.
Sudah tiga hari setelah dirinya sadar dari koma, tetapi tidak ada satu orang pun yang menjenguknya selain Serena yang hampir setiap hari datang. Sepanjang itu juga, dia terus menggali informasi dari Serena tentang Tiara.
Untung saja, dirinya bisa menguasai beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Walau masih kaku, setidaknya dia bisa mengerti setiap orang yang sedang bicara di sekitarnya.
"Mama!" Sejanak Liora terpaku saat tiba-tiba ada anak laki-laki yang berlari ke arahnya kemudian memeluk tubuhnya erat.
"Mama udah sembuh sekarang? Kapan Mama mau pulang lagi ke rumah?" ujar anak laki-laki itu lagi sambil mengeratkan pelukannya.
Liora terdiam dengan wajah bingung, dia menatap kepala anak yang masih melingkarkan kedua tangan di pinggangnya.
"Dia Deva, Tiara. Anak kamu." Serena yang baru sampai langsung menjelaskan keadaan itu. Serena tentu tahu jika saat ini Liora tengah kebingungan karena kehadiran Deva.
Liora mengalihkan pandangannya pada Serena yang kini berdiri tepat di hadapannya, wanita itu sedikit mendongakkan kepala demi menjangkau wajah sahabat Tiara.
"Aku berusaha keras membujuk suami kamu untuk mengizinkan membawa Deva ke sini," sambung Serena lagi yang bahkan tidak direspon oleh Liora.
"Deva mau di sini sama Mama, boleh ya? Deva enggak mau pulang," ujar anak itu sambil menyusupkan wajahnya pada perut Liora.
Liora bingung harus bersikap bagaimana, dia belum pernah menghadapi seorang anak sebelumnya, wanita itu hanya menatap Serena, meminta bantuan. Jujur saja, jika sikap manja anak itu membuatnya merasa tidak nyaman.
Namun, entah mengapa dia juga merasakan ada yang berbeda di dalam hatinya, hingga ketika matanya bersitatap dengan mata hitam milik Deva yang menatapnya sendu, tiba-tiba saja air di pelupuk jatuh begitu saja.
Aku menangis? Tapi, kenapa? batin Liora, bingung dengan perasaannya sendiri.
Awalnya dia mengira kalau ini adalah rekayasa Charly. Mungkin saja laki-laki itu sengaja merubah penampilannya dan menempatkannya di sini, untuk menjauhkannya dari semua anak buahnya.
Namun, setelah tiga hati ini mencari tahu secara diam-diam, tidak ada yang mencurigakan sama sekali. Apa lagi saat perasaan aneh karena anak ini tiba-tiba terasa di dalam hati, Liora kembali dibuat bingung oleh situasi yang terjadi.
"Iya, Deva boleh kok main di sini sama Mama, Mama juga pasti kangen banget sama Deva." Serena tampak melerai tangis anak kecil itu hingga anak itu menatap Liora penuh binar.
"Beneran, Mah? Deva boleh main sama Mama?" tanya anak itu penuh semangat.
Liora kembali melirik Serena, dia kemudian mengangguk ragu setelah mendapatkan kode dari wanita di depannya.
"Tuh kan, Mama mau main sama Deva. Tapi, Deva enggak boleh bikin Mama terlalu capek ya, Mama kan baru sembuh," peringat Serena pada anak laki-laki berusia sekitar tujuh tahun itu.
"Iya, Tante," angguk Deva penuh semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Sri Anum Arsusi
Tiara mana. itu Liora
2023-03-01
2
💞🖤Icha
Kasihan juga liat Liora...sampai tak ingat diri sendiri...karena Charly yg selalu ingin menangkapnya.
Liora jadi dua karakter yg berbeda..cepat sembuh Liora..😔😔😔
2023-02-05
2
Sriutami Utam8
antara raga dan roh berbeda, hmmm
2023-02-05
1