Junita serta sang suami menyimak baik-baik kira-kira permintaan seperti apa yang akan dilontarkan Andressa. Mereka akan mengabulkan apa pun itu asal masih sesuai dengan kemampuan mereka.
"Katakan saja, apa yang Anda inginkan?" tanya Junita.
Andressa terdiam sejenak sebelum akhirnya kembali bersuara.
"Saya ingin punya klinik sendiri. Saya tidak bisa terus menerus bekerja di klinik Glory. Selain diskriminasi yang amat kuat, saya juga tidak bisa bekerja di bawah pemimpin yang serakah. Oleh karena itu, bisakah Anda berdua mengabulkan permintaan saya ini?"
Sebuah permintaan yang cukup mengejutkan. Junita pun memberi kode kepada Marquess Gencio. Mereka sedang berdiskusi melalui tatapan mata.
"Kami bisa saja mengabulkannya, tetapi di daerah mana Anda ingin mendirikan klinik?"
Tanpa berpikir panjang, Andressa menjawab, "Di wilayah Selion."
Mereka berdua seketika syok mendengar hal tersebut.
"Apa Anda serius ingin mendirikan klinik di wilayah Selion? Anda tidak pernah mendengar rumor mengenai betapa menakutkannya wilayah itu?"
"Saya tahu, Tuan, Nyonya. Oleh sebab itulah saya memilih wilayah Selion."
Wilayah Selion merupakan wilayah terlarang dan tidak boleh didekati oleh orang lain. Hal tersebut dikarenakan penduduk Selion terjangkit penyakit menular yang dianggap sebagai kutukan. Jumlah kematian di tempat itu meningkat setiap harinya.
Tidak ada satu orang pun tabib yang dapat menyembuhkan kutukan itu. Maka dari itu, Kaisar menandai wilayah itu sebagai wilayah zona merah. Tidak ada yang boleh pergi ke sana tanpa izin dari Kaisar.
"Nona, jika Anda tahu, seharusnya Anda mengurungkan niat Anda untuk pergi ke sana. Kami tidak ingin Anda terkena kutukan yang sama dengan orang-orang di daerah sana." Junita terlihat amat khawatir.
"Saya pikir saya bisa mengatasi penyakit yang mereka derita. Saya juga berfirasat bahwa itu bukanlah kutukan. Saya berniat menyembuhkan segala penyakit tanpa terkecuali," tutur Andressa terdengar begitu tulus.
"Astaga. Aku tidak habis pikir. Apa kau tidak mau memastikannya terlebih dahulu menjelang menetap di sana?"
Andressa mencoba untuk berpikir ulang.
"Mungkin yang Anda katakan itu benar. Saya harus mengecek langsung ke sana. Namun, saya tetap yakin itu adalah penyakit biasa yang dapat disembuhkan," kukuh Andressa.
"Baiklah. Silakan Anda turun langsung ke wilayah itu. Saya dan suami saya akan membantu Anda untuk mengunjungi penduduk Selion."
Begitulah akhir dari pembicaraan mereka. Kemudian Andressa berbalik badan menuju pasar terdekat. Dia merasa sangat lapar, perutnya keroncongan karena tidak makan dengan kenyang ketika berbincang bersama Junita dan Marquess Gencio.
"Makan apa ya enaknya? Di saat-saat seperti ini aku sangat ingin makan pizza, tetapi tampaknya tidak ada orang yang menjual pizza di dunia ini. Betapa mengecewakannya itu."
Di tengah penelusuran Andressa, tanpa sengaja dia bertemu dengan Amelia. Gadis itu sedang mengalami kesulitan dan dikasari oleh seorang wanita paruh baya.
"Pergi kau dari sini! Dasar tidak berguna! Kau sudah membuat klinik ini merugi. Jangan kembali lagi ke tempat ini!"
Amelia menangis tersedu-sedu kala wanita tersebut mengusirnya setelah ia tanpa sengaja melakukan kesalahan dalam pekerjaannya. Amelia bersimpuh dan memohon kemurahan hati wanita itu.
"Nyonya, maafkan saya. Sungguh, saya tidak sengaja melakukannya," lirih Amelia.
"Tidak ada kata maaf bagimu! Lekas angkat kakimu dari klinik ini! Aku tidak sudi melihat wajahmu lagi. Dasar kau pembawa sial!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 358 Episodes
Comments
Reepha
Amelia Pembawa sial, kalo pembawa soal guru biasanya kwakkwakkwak
2024-04-24
0