KENAPA SEPERTI ITU?

...***...

Di ruang guru.

Sebelum masuk ke ruang kelas, terlihat seoang guru sedang mempersiapkan apa saja yang akan digunakan untuk mengajar nantinya. Suasana hatinya sedang baik, namun ada perasaan gugup yang terselip di hatinya saat itu.

"Ini pertama kalinya aku mengajar, apakah aku bisa?." Dalam hatinya semakin gugup ketika membayangkan bagaimana rasanya mengajar. "Walaupun sebagai guru BK? Tapi setidaknya ada beberapa mata pelajaran yang aku kuasai." Dalam hatinya mencoba untuk menyemangati dirinya.

"Selamat pagi."

"Pagi juga."

Ada beberapa guru yang baru datang sambil menyapa dengan sangat ramah.

"Guru baru ya?."

"Ia."

"Selamat datang ya?."

"Terima kasih."

"Nanti siang kita makan bareng ya?."

"Baik."

Ia semakin terlihat sangat gugup, tidak menduga jika ada guru muda yang ramah padanya.

"Tenangkan dirimu, kau datang ke sini untuk mengajar." Dalam hatinya mencoba mengingat kembali apa tujuannya datang ke sekolah itu. "Baiklah, kembali fokus." Dalam hatinya tidak akan goyah. "Walaupun begitu banyak guru yang muda? Mungkin aku akan akrab saja degan guru yang senior." Dalam hatinya sedang memperhatikan bagaimana kondisi ruang guru. Begitu banyak juga guru yang mengajar di sana, perhatiannya tertuju pada guru yang sedikit kerepotan saat mempersiapkan bawaannya.

"Semoga saja berjalan dengan lancar nantinya." Setidaknya itulah harapannya. Ia telah mempersiapkan dirinya untuk melakukan yang terbaik, demi masa depan anak-anak bangsa. Apakah ia mampu mengajar dengan baik nantinya?. Temukan jawabannya.

...***...

Lonceng pagi jam pertama berbunyi nyaring, siswa mulai memasuki kelas masing-masing. Sebab pagi masih segar jadi masih ada semangat untuk menerima mata pelajaran dengan baik. Namun ada satu siswa yang tidak bisa masuk kelas?.

Kau mau tau kenapa?.

Byuuur!!!.

Ketika ia hendak memasuki kelasnya, di pintu masuk kelas ia mendapatkan hadiah yang kurang mengenakkan, ember yang berisi air tepung kotor telah membasahi kepala dan sebagian badan atasnya, kejadian tak terduga ini membuatnya tidak bisa masuk kelas pagi ini.

"Selamat pagi hasegawa!."

"Oh?!." Kau terlihat sangat tampan sekali dengan penampilan yang seperti itu!."

"Kau sangat keren sekali hasegawa! Aku sangat iri padamu!."

"Ahaha!."

Sedangkan siswa yang lainnya menertawakan dirinya, tidak ada satupun yang mau membantunya, yang ada dirinya diejek, dicibir dengan kata² yang pedas dan tidak pantas untuk ukuran anak sekolahan seperti mereka, dan kejadian ini telah berlangsung selama hampir 2 bulan pada semester kedua di kelas 3A.

Sedih?.

Tentunya, siapa yang tidak sedih mendengar perkataan menusuk seperti itu. Kata-kata itu seperti pisau yang langsung menusuk jantungnya.

"Lihat lah! Dia mau menangis! Ahaha!."

"Sebaiknya kau pergi saja dari sini hasegawa!."

Namun seorang guru yang hendak memasuki kelas terlihat terkejut, ketika ia melihat kondisi siswanya yang dalam keadaan berantakan?.

Deg!.

Jantungnya berdetak kencang ketika melihat pemandangan yang tidak biasa itu, hatinya sebagai seorang guru sangat bergemuruh hebat.

"Oi! Kau baik-baik saja?!." Guru tersebut membuka jas nya dan mengenakannya pada siswa tersebut. "Apa yang terjadi padamu?!." Ia merasa bersimpati pada siswanya ini. "Apa yang terjadi, kenapa ia kotor begini?." Dalam hatinya sangat panik.

Yuuto tidak menjawabnya, karena ia sedang menahan perasaan sedih yang sangat luar biasa di hatinya. "Kenapa mereka selalu saja memperlakukan aku seperti ini?." Dalam hatinya sedang bergejolak. "Kenapa mereka selalu saja menyakiti aku? Apa salahku hingga aku diperlakukan seperti ini?." Dalam hatinya merasakan sakit yang membara.

"Ayo ikut sensei." Dengan suara lembut penuh simpati guru tersebut membimbing siswanya menuju ruang kesehatan. "Kau harus segera membersihkan diri."

Sedangkan siswa yang melihat itu malah merasa kecewa. Hah?. Apa yang mereka pikirkan sebenarnya?. Tidak adakah simpati pada mereka. Entahlah, lupakan karena itu sangat mustahil mereka lakukan.

"Ah! Tidak asik! Sangat menyebalkan!."

"Siapa guru itu? Berpura-pura bersimpati pada hasegawa?."

"Aku rasa dia adalah guru baru. Mungkin saja seperti itu. Sebab guru lama sudah mengetahui siapa hasegawa yuuto. Aku yakin mereka tidak akan repot-repot mengurusnya."

"Aku rasa kau benar."

"Terus kita ngapain setelah ini?."

"Kita liat aja, guru baru itu mau berbuat apa pada kita nantinya."

Mereka memang tidak memiliki perasaan sedikitpun pada Hasegawa Yuuto. Mereka memang melakukan itu sudah sejak lama. Bahkan sebelum naik kelas tiga, Hasegawa Yuuto memang sering di bully. Akan tetapi, di pojok kelas, ada sosok yang tak kasat mata yang sedang memperhatikan apa yang telah mereka lakukan.

Minato Hase on.

Itu adalah permulaan saja, itu adalah beberapa kejadian yang dialami oleh hasegawa yuuto. Dan aku?. Adalah adalah hantu gentayangan yang selalu mengamatinya. Dia memiliki nasib yang sama denganku, nasib yang sangat malang ketika berada di lingkungan sekolah.

Orang dewasa yang ada di sekolah seakan-akan tidak melihatnya, tidak menyadari jika siswa mereka telah mengalami masalah yang sangat besar. Mereka menganggap itu adalah bagian dari proses belajar mandiri?. Apakah itu disebut dengan belajar menghadapi betapa kerasnya hidup di masa sekolah?. Mari kita lihat, sejauh mana dia akan bertahan?. Dan sejauh mana aku akan membiarkan perasaan hasegawa yuuto berkembang dalam menghadapi masalahnya.

Minato Hase off.

...***...

Mari kita lihat bagaimana kondisi siswa malang tadi, siswa malang yang mendapatkan siksaan mental dan fisik dari teman-teman sekelasnya. Dengan perhatiannya sebagai seorang guru, ia membantu Siswa tadi membersihkan diri di ruang UkS?.

"Gunakan pakaian ini."

"Arigatou sensei, tapi saya bisa memakai pakaian olahraga."

"Tidak apa-apa, pakailah! Seragam ini aku berikan padamu sebagai perkenalan dariku, apakah kau mau menolak pemberian dari wali kelas mu?."

"Ah! Gomen sensei, jadi sensei adalah wali kelas baru saya ya?."

Siswa tersebut merasa canggung, karena merasa tidak sopan dengan pemberian dari wali kelasnya. Ia tidak menduga jika yang membantunya adalah wali kelasnya yang baru?. Ia hanya tidak ingin terlibat dengan masalah apapun, jika ada guru yang membantunya.

"Oh iya, ia aku lupa, jika maria sensei sedang cuti karena sudah dekat dengan tanggal lahiran." Dalam hati Yuuto saat itu ingat, jika wali kelasnya sedang mengambil cuti karena suatu alasan.

Yuuto segera menggantikan pakaiannya, ia tidak mau berlama-lama berada di sana.

"Namaku hase mikami." Ia memperkenalkan dirinya. "Panggil saja hase sensei." Lanjutnya. "Aku baru ditugaskan di sekolah ini, meskipun sebagai guru BK? Aku juga bisa mengajarkan beberapa mata pelajaran, loh?." Ia tersenyum lembut melihat tingkah lucu malu-malu siswanya ini.

Yuuto mendengarkan gurunya berbicara dengan sangat lancar tanpa adanya perasaan yang canggung padanya. Mungkin saja karena guru itu belum mengenal dirinya?.

"Guru baru ya? Pantas saja aku baru melihatnya, jadi dia yang akan menggantikan wali kelas sebelumnya?." Dalam hatinya sedang memikirkan kemungkinan itu terjadi.

"Siapa namamu? Sebagai wali kelas? Aku juga ingin mengetahui namamu."

"Haik! Nama saya hasegawa yuuto." Hanya itu saja?.

Ini pertama kalinya ia memperkenalkan dirinya pada guru lain dalam keadaan seperti ini?. Namun siapa sangka guru tersebut malah terlihat sangat senang?. Apakah ia salah lihat?.

"Wah! Hase juga namamu ya?."

"Nama saya hasegawa."

"Kalau gitu aku panggil kamu hase-kun saja, supaya nama kita sama."

"Ah!. Tidak sensei, yuuto saja." Dalam hatinya merasa semakin canggung, karena Hase Sensei memanggilnya seperti itu. "Akan merepotkan jika sensei memanggilku seperti itu." Dalam hatinya memikirkan kemungkinan terburuk yang akan ia dapatkan nantinya.

Setelah itu Yuuto segera menggantikan pakaian olahraga yang ia kenakan tadi dengan pakaian seragam itu. Namun apa yang terjadi ketika ia mengenakan pakaian itu?.

Deg!.

"Perasaan apa ini?." Dalam hatinya merasa ada yang aneh.

Tiba-tiba saja jantungnya berdebar-debar dengan sangat kencang, seakan-akan ia telah melintasi sebuah dimensi yang sangat aneh.

...***...

Masih di lingkungan yang sama.

Natsume sensei baru saja hendak menuju UKS, perasaannya saat itu sangat tidak tenang sama sekali.

"Kenapa tiba-tiba saja aku merasakan getaran yang aneh? Apakah aku sedang sakit?." Dalam hatinya memikirkan apa yang telah terjadi padanya. "Hasegawa yuuto." Dalam hatinya memikirkan nama dan sosok itu. "Mau sampai kapan kau akan di sini? Apakah kau tidak ingin keluar dari tempat ini? Bukankah kau selama ini dibully? Tapi kenapa kau masih saja datang ke tempat ini?." Dalam hatinya sangat heran dengan sikap Yuuto. "Apakah dia tidak peduli dengan kondisinya?." Dalam hatinya merasa heran, namun di sini lain ia merasa sangat enggan untuk menghentikan aksi mereka yang tidak segan-segan membully Hasegawa Yuuto.

Kembali ke masa itu.

Ketika itu ia sedang bertugas di UKS.

Brakh!.

Ada seseorang yang membuka paksa pintu ruangan itu, hingga membuat ia terkejut dengan apa yang terjadi.

Deg!.

Ia sangat terkejut ketika melihat ada seorang siswa dalam keadaan berdarah masuk ke UKS?.

"Hasegawa?!."

"Natsume sensei! Tolong bantu aku! Aku dibully!."

Entah hipnotis apa yang ia rasakan?. Kakinya melangkah cepat mendekati Yuuto yang sedang terluka parah. Kepalanya berdarah seperti itu?.

"Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau bisa terluka seperti ini?." Di dalam hatinya bertanya seperti itu.

Kenapa ia malah bertanya seperti itu di dalam hatinya?. Sedangkan tangannya terus mengobati luka itu dengan cekatan. Lantas bagaimana mulutnya?. Apakah saking terkejutnya ia?. Sehingga bibirnya tidak bisa bergerak untuk bertanya apa yang terjadi pada Yuuto?. Tidak!. Ia tidak bisa bertanya seperti itu.

"Sakit sekali, bahkan berkali lipat rasa sakit itu aku rasakan." Dalam hati Yuuto merasa sesak karena mendapatkan perlakuan seperti itu.

"Hasegawa yuuto."

Tanpa mereka sadari, ada sosok menyeramkan yang sedang mengawasi mereka dari jarak yang cukup dekat, seakan-akan ia sedang menghisap energi negatif yang dipancarkan oleh Yuuto. Hatinya sedang bersedih, tidak pernah merasakan kebahagiaan sedikitpun. "Aku akan sabar menunggumu, hingga perasaan itu meledak begitu saja darimu." Aura yang dipancarkan oleh sosok menyeramkan itu sangat tidak enak sama sekali, tapi siapakah dia?.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Simak dengan baik kisahnya selanjutnya.

...****...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!