"Burung beo itu, aku ingin Ibu menangkapnya dan memanggangnya untukku!!!" Teriak Dira benar-benar membuat Amanda merasa kesal hingga perempuan itu dengan cepat keluar dari kamar untuk menangkap burung beo yang tadi bersama-sama dengan Monica.
Ketika dia tiba di luar, dilihatnya Monika sedang menahan sebuah taksi dan burung beo yang dimaksud oleh putrinya berada di bahu perempuan itu.
Hal tersebut membuatnya sangat marah hingga perempuan itu dengan cepat berlari ke arah Monica untuk mengambil burung beo itu.
"Bahaya!! Bahaya!!" Teriak burung beo langsung terbang dari pundak Monika hingga membuat Monika menatap Perempuan yang datang ke arahnya.
Monika hanya menghela nafas, lalu dia melihat perempuan itu berusaha menangkap burung beo miliknya.
"Burung sialan ini, aku akan memanggangmu!!" Teriak Amanda mengejar burung itu yang berlari darinya.
Monica yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan pelan, "dia mencari masalah pada burung itu!" Ucap Monica sembari membuka pintu taksi lalu menurunkan jendelanya sembari berkata pada sopirnya, "kita berangkat ke rumah sakit umum xx ibukota."
Sopir menganggukkan kepalanya dengan pelan lalu menjalankan mobilnya meninggalkan depan rumah.
Sementara Monika, dari jendela yang terbuka ia melihat ke arah Amanda yang masih sementara mengejar burung beo milik nya.
"Burung siallan berhenti di situ!!!" Teriak Monica yang terus berlari mengikuti arah terbang burung beo yang hanya berjarak sekitar 2 M darinya.
Sementara sang burung beo, burung itu terbang dengan sangat senang sembari menoleh ke arah taksi yang ditumpangi oleh Monika.
Melihat waktunya semakin dekat, maka burung beo itu terbang semakin tinggi sembari memperlambat terbangnya lalu tanpa aba-aba dia menjatuhkan kotorannya sebelum meluncur masuk ke dalam taksi melalui jendela yang dibuka oleh Monica.
Monika yang melihat adegan itu hanya tertawa, "ha ha ha... Kau benar-benar pandai mengetahui di mana tempat yang tepat untuk membuang kotoran!" Ucap Monica sembari memperhatikan perempuan yang sudah tertinggal di belakang taksi mereka yang mana perempuan itu tampak sangat marah dan mual-mual dengan kotoran burung yang jatuh tepat di wajahnya.
Sopir taksi yang ada di sana pun ikut tertawa. Lalu setelah tawanya mereda, pria itu berkata, "Di mana kau membeli burung beo ini?"
Pertanyaan itu langsung membuat Monica menatap ke arah sang sopir taksi, dia baru akan berbicara ketika burung beonya lebih dahulu menjawab, katanya, "hadiah! Hadiah!"
Sang supir taksi yang mendengarkan itu menatap ke arah belakang dan melihat burung beo yang menatapnya dengan tatapan yang penuh semangat.
"Dia hadiah dari seseorang," jawab Monika.
"Woah,, pasti berasal dari seseorang yang sangat spesial dan burung beo ini sangatlah pandai." Kata sang supir memuji burung beo tersebut.
Monica tidak mengatakan apapun, karena tentunya burung beo itu sudah sangat lama bersama-sama dengannya dan merupakan burung beo yang berasal dari kehidupannya yang pertama.
Maka terus berada dalam taksi, sang sopir terus berbicara bersama dengan burung beo milik Monica, sementara Monica mengingat tentang pria yang memberinya tumpangan pada pagi hari tadi.
'Akhirnya aku menemukan Albert, tapi kenapa pria itu tidak mengenalku?' ucap wanita itu dalam hati yang merasa aneh bahwa dia bisa mengenali pria itu namun pria itu tidak bisa mengenalinya.
Tetapi kemudian ketika Monika menatap ke arah cermin yang diletakkan dalam mobil, perempuan itu baru menyadari sesuatu bahwa saat ini wajahnya telah berbeda sehingga pria itu mungkin tidak mengenalinya.
'Ahh,, ya, setelah kehidupanku yang pertama, aku masuk ke dalam tubuh seseorang dan wajahku juga berbeda jadi pria itu pasti tidak mengenaliku saat kami bertemu. Tapi kalau aku memiliki waktu untuk menjalaskannya padanya, dia pasti akan mempercayaiku seperti dia mempercayaiku di kehidupan pertama kami. Tapi,, kenapa juga dia tidak mengenali namaku?' ucap Monika dalam hati sembari memperhatikan penampilannya di cermin.
Wajah yang tampak kusam terlihat jelas bahwa tidak pernah terawat dan juga kantong mata yang begitu hitam menandakan bahwa perempuan itu terlalu sering begadang.
'Ah,,, perempuan ini benar-benar mengabaikan penampilannya,' ucap Monika dalam hati sembari membuka tasnya untuk mencari sesuatu yang ada di dalam sana yang mungkin berguna baginya tetapi sayang sekali di dalam tasnya tidak ada satupun alat make up.
"Hah,, Aku lupa, kalau perempuan ini tidak punya kesempatan untuk merawat dirinya sendiri sebab ketika di rumah dia diperlakukan lebih buruk daripada pembantu dan ketika di rumah sakit Dia adalah anak bagang yang paling dibenci oleh semua orang karena berasal dari keluarga miskin. Bisa masuk sekolah kedokteran hanya karena warisan dari ibunya yang membiayainya sampai lulus kedokteran,' ucap Monika dalam hati yang dari ingatan pemilik tubuh tempat ia berada bahwa ibunya menyisikan uang untuknya, dan semuanya itu hanya bisa ditarik untuk biaya pendidikan saja.
Tidak dapat ditarik untuk biaya lain-lainnya saja, dan sekarang dia telah menghabiskan seluruh dana itu dan kini berhasil magang di sebuah rumah sakit, meski pada akhirnya dia menjadi anak magang yang paling ditindas di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Rose Subono
monica,ayo semangat,semangat,semangat...
2024-09-25
0
$uRa
tunjukkan mon.kalau kamu pandai..
2023-02-05
1
Cahaya yani
semngt thooorr up ny
2023-02-03
0