Hari Ijab Kabul

Akhirnya hari yang dinantikan oleh kedua orang tua Aksa telah tiba, hari ini sang putra akan menikah dengan gadis pilihan mereka, tentu saja hari ini akan dimulainya sebuah ikatan yang akan menambah hubungan kerjasama antara dua perusahaan besar.

Aksa terlihat berdiri di depan cermin, menatap dirinya yang terlihat begitu gagah di hari itu. Sambil miring ke kanan dan ke kiri, Aksa tampak memuji dirinya sendiri sambil bermonolog.

"Ternyata gue keren juga pakai baju pengantin ini, pantes aja cewek-cewek pada ngejar-ngejar gue, emang setampan ini sih? kecuali si Zizi yang nggak pernah nganggap gue keren, heran juga sama tuh anak, Rendy yang kerempeng gitu aja dipuji-puji, kurang apa coba gue, dasar cewek!!" ucap Aksa yang sejenak ia tidak ingat bagaimana calon istrinya nanti, karena dalam pikirannya, ia hanya berusaha untuk menuruti permintaan kedua orang tuanya, tapi untuk mencintainya rasanya Aksa tidak bisa berjanji.

Sang Daddy datang ke kamar Aksa dan melihat putranya itu sedang berdiri di depan cermin. Daddy Leo menghampiri putranya sembari menepuk pundak sang anak.

"Bagaimana? Kamu sudah siap, sekarang ayo kita berangkat, calon istrimu pasti sudah menunggu." Ucap Daddy Leo.

"Iya Daddy! Dadd, sebelumnya Aksa minta maaf jika nantinya Aksa belum bisa menerima kehadiran gadis itu, Daddy tahu sendiri Aksa belum pernah lihat muka dia, takut saja nanti wajahnya ngga cocok dan Aksa mual melihatnya gimana dong, Dadd?" Mendengar ucapan dari anaknya, Daddy Leo hanya tersenyum tipis.

"Eh Boy! Kamu dengerin Daddy, Mommy dan Daddy tidak akan pernah membuat anak-anak Daddy kecewa, dan Daddy sangat yakin kamu pasti suka dengan gadis pilihan kami, dia masih muda, cantik, pinter, paket lengkap pokoknya, anak Dion Mahesa itu sangat cantik, dia bukan gadis sembarangan, dia memang gadis kota yang gaul, tapi soal ngaji kamu jangan tanya, dia pinter sekali mengajinya, makanya Daddy dan Mommy mu langsung suka saat tahu gadis bisa ngaji dengan suara yang merdu, pokonya kamu nggak bakalan menyesal dengan perjodohan ini, percaya Daddy!" Ungkap Daddy Leo yang seketika membuat Aksa garuk-garuk kepala.

"Hehehe ... itu bagus sih, Dadd! Semoga saja nggak ngcewain, realpict dan sesuai ekspektasi, apalagi dia pinter ngaji, nggak kebayang nanti setan-setan dalam diri Aksa pasti lari terbirit-birit mendengar suara ngaji dari gadis itu, hmm Aksa jadi penasaran kek gimana mukanya, cantik syukur, nggak cantik ah mungkin belum mujur."

Daddy Leo sungguh geleng-geleng kepala melihat tingkah sang anak yang selalu saja membuatnya tertawa. Akhirnya mereka pun keluar dari kamar dan segera menuju ke tempat akad nikah yang digelar di sebuah Masjid mewah di tengah kota. Tak banyak yang diberi tahu tentang pernikahan kedua anak pengusaha kaya raya itu, mereka hanya fokus pada sah nya pernikahan anak-anak mereka tanpa harus gembar gembor kepada semua orang. Sehingga bisa dikatakan pernikahan kedua anak mereka masih belum diketahui oleh banyak orang.

Di sisi lain, Zizi pun sudah dimake up pengantin, hari itu Zizi terlihat sangat berbeda dan sangat pangling, seperti bukan seorang Zizi, gadis itu memakai kebaya modern warna putih dengan riasan pengantin muslim, sangat cantik dengan kerudung yang menutupi kepala Zizi.

"Ya ampun, Sayang! Mommy benar-benar pangling lihat kamu, cantik sekali." Puji Mommy Nafa kepada putrinya.

"Terima kasih, Mommy! Zizi takut, Mom! Deg-degan banget."

"Kamu nggak usah terlalu gugup, nanti kamu berada di tempat lain saat ijab Kabul itu dilakukan, hanya Daddy saja yang ikut ke ruangan Ijab Kabul, dan setelah pernikahan kalian sah baru kalian akan dipertemukan di sebuah ruangan. Nah, disitulah nanti kalian akan bertemu untuk pertama kali, dan Mommy yakin kamu pasti suka dengan calon suamimu, dia pemuda yang tampan dan baik, putra Pak Leo itu adalah pemuda yang memiliki banyak penggemar, dan kamu beruntung bisa menjadi istri dari anak pak Leo itu." Ungkap Mommy Nafa sembari membawa putrinya keluar dari kamar dan segera berangkat ke Mesjid di mana mereka akan melakukan akad nikah.