bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi

“Boleh kita bicara soal Tania Akbar?“ tanya detektif Egan kepada resepsionis yang melaporkan kehilangan Tania Akbar, teman satu profesinya.

Namun sebelum resepsionis itu menjawab pertanyaan detektif Egan, matanya tertuju pada belakang kedua detektif itu.

Detektif Egan dan Keiko menoleh ke arah kedua mata resepsionis itu terpaku. Seorang laki-laki dengan pakaian rapih dan rambut kelimis tertata rapilah ternyata orang yang sedari dipandangi resepsionis itu perhatikan mulai dari masuk melalui pintu masuk lobbi.

“Maaf, tapi saya sedang bekerja sekarang. Kalau nanti saat jam kerja saya sudah berakhir, saya bisa ngobrol dengan kalian tentunya,” jawab resepsionis itu dengan cepat.

“Yang tadi lewat itu, siapa?“ tanya detektif Keiko.

“Itu bapak Reno Wiranata, salah satu dari tiga komisaris di sini,” jawab resepsionis itu.

“Berarti kita bisa tanyakan dia sekarang,” ujar detektif Egan ke rekannya lalu disambut anggukan kepala oleh rekannya itu.

“Lebih baik jangan pak—” belum juga resepsionis itu menyelesaikan kalimatnya itu namun kedua detektif itu sudah berjalan cepat menghampiri Reno Wiranata.

“Selamat siang Pak Reno Wiranata,” ujar detektif Egan saat mereka bertiga sudah berjalan sejajar.

“Siang!“ balas Reno tanpa menoleh.

“Bisa minta waktunya sebentar pak?“ tanya detektif Keiko.

“Soal apa?“ tanya Reno masih terus melangkah.

“Kami hanya ingin konfirmasi soal kehadiran bapak Romeo Soeratno dalam rapat komisaris perusahaan ini beberapa hari lalu,” kali ini detektif Keiko yang menjawab.

“Kenapa kalian bertanya soal itu?“ tanya Reno

“Kami dari kepolisian pak. Sedang melakukan penyelidikan.“

Jawaban detektif Egan itu ternyata mampu membuat langkan Reno terhenti lalu untuk pertama kalinya Reno menolehkan wajahnya ke arah detektif Egan yang kini sedang melemparkan senyum ke arah Reno.

“Penyelidikan?“ tanyanya dengan ekspresi kaget.

“Iya pak. Penyelidikan pembunuhan,” balas detektif Egan masih tersenyum.

“Saya tidak tahu apa-apa,” ujar Reno.

“Anda tidak tahu soal apa?“ tanya detektif Keiko berusaha mengorek keterangan dari Reno.

“Soal apa pun yang akan kalian tanyakan kepada saya,” jawab Reno mulai kelihatan kikuk.

“Tapi kami hanya akan bertanya soal kehadian Romeo Soeratman saat rapat komisaris beberapa hari lalu. Apakah andqa tidak tahu? Tidak bisa mengkonfirmasi alibi yang pak Romeo Soeratman berikan kepada kami?” ujar detektif Egan setengah mencecar.

“Emm… emm… saya rasa saat itu dia memang hadir ke rapat tahunan kami,” Reno semakin terlihat kikuk.

“Apakah anda yakin akan hal itu?“ detektif Egan mendesak.

“Em… ya saya cukup yakin.“

“Seberapa yakin anda akan hal itu?“ kini detektif Keiko yang desak.

“Maaf, saya ada pekerjaan penting yang harus saya lakukan saat ini, yang tidak bisa saya tunda penyelesaiannya. Jika ada hal yang akan kalian tanyakan lagi kepada saya, silahkan kalian bawa surat perintah.“

“Sepertinya anda memberikan saya ide yang cukup bagus. Kami akan kembali menanyai anda nanti pak Reno Wiranata. Namun tentu saja nanti kami akan kembali dengan surat perintah yang anda minta tadi,” balas detektif Egan masih terus tersenyum.

Sementara itu Reno Wiranata langsung berbelok ke arah lift khusus untuk para petinggi di perusahaan itu. Lalu dalam sekejap hilang dari pandangan detektif Egan dan Keiko.

Lalu keduanya memutuskan untuk kembali ke lobbi dan memandang resepsionis yang sedang terduduk di balik meja kerjanya. Dia memandang kedua detektif itu lalu tersenyum dan menganggukan kepala tanda hormat.

Episodes
1 Bab 1. Penemuan Mayat
2 Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3 3. Memulai penyelidikan
4 Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5 bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6 bab 6. memulai investigasi
7 bab 7. Romeo
8 Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9 Bab 9. Dua tersangka baru
10 Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11 bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12 Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13 Bab 13. Menemukan Barang bukti
14 Bab 14. Hilda yang shock
15 Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16 Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17 Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18 bab 18. Menemukan satu barang bukti
19 Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20 Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21 21. Berlian, tersangka baru
22 Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23 Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24 Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25 Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26 Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27 Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28 Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29 Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30 Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31 Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32 Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33 Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34 Bab 34. Menemui Ardana
35 Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36 Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37 Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38 Bab 38. Mendapat tersangka baru
39 Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40 Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41 Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42 Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43 Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44 Bab 44. Penangkapan Ivan
45 Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46 Bab 46. Pengakuan Ivan
47 KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1. Penemuan Mayat
2
Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3
3. Memulai penyelidikan
4
Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5
bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6
bab 6. memulai investigasi
7
bab 7. Romeo
8
Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9
Bab 9. Dua tersangka baru
10
Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11
bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12
Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13
Bab 13. Menemukan Barang bukti
14
Bab 14. Hilda yang shock
15
Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16
Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17
Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18
bab 18. Menemukan satu barang bukti
19
Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20
Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21
21. Berlian, tersangka baru
22
Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23
Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24
Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25
Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26
Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27
Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28
Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29
Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30
Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31
Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32
Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33
Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34
Bab 34. Menemui Ardana
35
Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36
Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37
Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38
Bab 38. Mendapat tersangka baru
39
Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40
Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41
Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42
Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43
Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44
Bab 44. Penangkapan Ivan
45
Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46
Bab 46. Pengakuan Ivan
47
KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!