My Enemy Is My King
Semenanjung Balkan – 23 Januari 2023
“Huh huh huh”, seorang gadis berlari dengan tubuh gontai, beberapa kali nyaris tersungkur pada tanah dan bebatuan. Meredam erat luka di bagian dada kanannya, ya untungnya dada bagian kanan, hingga ia masih memiliki nyawa dan sedikit kekuatan lebih lama.
Napasnya semakin lama semakin berat, tubuhnya berkeringat sebesar biji jagung, bibir pinknya berubah pucat dan bergetar. Bahkan matanya pun selalu ingin tertutup, namun kekuatan dari dalam dirinya memaksa harus tetap bangun dan membuka mata.
Dari tangan kanannya bercucuran darah segar yang entah sudah berapa cc terbuang percuma, membasahi Corner Shot 40mm Grenade Launcher yang dibawanya.
Jika manusia normal pada umumnya apalagi wanita pasti sudah tewas di tempat. Tapi berbeda dengan Carlotta Maldini, putri tunggal Ketua Organisasi Mafia Moisa yang terkenal kuat di Eropa.
Sesekali Carlotta menolehkan kepala kebelakang dengan napas yang kian melemah, ia tidak yakin bisa sampai ke markas utama Moisa yang jaraknya beberapa kilometer lagi.
“Sial kalau kondisiku terus seperti ini tidak akan sanggup mencapai markas.” Lirih Carlotta menahan sakit yang tidak biasa, bagaimana tidak peluru yang bersarang di dada kananya bukan jenis main-main, ia sangat tahu dan biasa menggunakan peluru itu untuk melumpuhkan musuh.
Tapi kali ini Peluru Jacketed Hollow Point itu bersarang di tubuh Carlotta. Salah satu jenis timah panas mematikan, memiliki lubang pada ujungnya dan melebar setelah berhasil menembus tubuh lawan, mengakibatkan luka parah yang meluas.
“Perempuan sialan itu masih belum mahir menggunakan mainannya.”
“Uhuk.....” Darah segar keluar dari mulut Carlotta, muncrat cukup banyak. Ia semakin tidak bisa menahan diri dari rasa sakit yang menjalar.
“ITU DIA, TANGKAP.” Perintah seorang wanita yang menembak Carlotta.
Langkah kaki Carlotta melemah, tubuhnya seakan melayang di udara tapi dengan sisa sedikit kesadaran dan kekuatan, sepasang anggota gerak pada tubuhnya itu tidak menyerah walau musuh berlari mengejarnya, bahkan hanya untuk menangkap wanita saja mereka sampai menggunakan sniper khusus.
“BRENGSEK CARLOTTA, kapan perempuan itu mati?.”
“Bawa dia padaku sekarang, jangan tembak dia, hanya aku yang boleh merenggut napas dan detak jantungnya." Bengis wanita cantik berambut hitam pekat ini.
Sementara beberapa pria bersenjata lengkap mengepung Carlotta yang sudah kepayahan, ia masih sanggup dan kuat mengokang senjatanya untuk melepaskan sisa peluru di dalam. Setidaknya tidak mati sia-sia, lebih baik menghamburkan peluru pada sekelompok pria pecundang ini.
“Maju kalian. Kalian pria tapi berani sekali melawan wanita yang sedang terluka, maju kalian, jangan pikir aku takut, hah." Tantang Carlotta.
Dor
Dor
Dor
Dor
Tidak percuma Luciano Maldini melatih keras putrinya, disaat kritis seperti ini saja Carlotta masih mampu menembak lawan tanpa meleset sedikitpun.
Peluru yang keluar dari laras panjangnya langsung membidik tepat pada kepala dan dada kiri, kini dataran yang dipenuhi bebatuan mengalir darah segar keempat pria itu.
Dengan insting kuat, Carlotta kembali melepaskan satu peluru, ya tepatnya penembak jitu sedang mengarahkan senjata laras panjang padanya, tapi berhasil digagalkan.
“Peluruku tinggal satu, sisa untuk bertahan”, gumam Carlotta yang mengeluarkan darah dari dalam mulutnya.
Suara helikopter menggangu pendengaran, terbang dengan jarak yang begitu dekat seperti akan menurunkan seseorang. Ya memang satu detik kemudian Carlotta melihat sosok cantik yang usianya tidak berbeda jauh tengah berdiri tegak di depannya.
“Masih tidak menyerah? Sebaiknya kau menyerahkan nyawamu suka rela, lakukan di depanku sekarang !!!." Menendang tubuh Carlotta sampai terjatuh membentur kerasnya tanah.
“Ayo bangun, cepat !!!!!! Hanya inikah kemampuan putri dari seorang Luciano Maldini? Kau tidak ada apa-apanya, tidak lebih hanya mengandalkan wajah jelekmu untuk merayu musuh, benar kan?."
“Berani sekali kau bicara hal kotor padaku, hah?." Sanggah Carlotta mencoba berdiri dengan berpegangan pada senjata api di tangannya.
“Sial, jalanku tertutup, dia memblokade semua, dia tahu bagaimana caraku melarikan diri." Kata hati Carlotta.
“Bersujud lah padaku Carlotta, mohon ampun dan cium kakiku bila perlu kau jilati !!!!.” Amarah berapi-api dari wanita yang berani melukai putri kesayangan Organisasi Mafia Moisa.
“Bersujud? Memang siapa dirimu? Kau tidak lebih dari sampah yang dipungut di pinggir jalan.” Sangar Carlotta masih tetap bertahan di napas beratnya.
“Sampah? Katamu aku sampah? Kurang ajar.”
PLAK
Menampar pipi kiri Carlotta , tidak hanya diam, masih dengan sisa tenaga yang ada Carlotta membalas pukulan yang lemah itu dengan menendang perut lawannya sampai terjungkal keras, dan pasti tubuh bagian belakangnya retak atau paling tidak lebam dan tidak bisa duduk selama berminggu-minggu.
“BERANI SEKALI KAU.” Teriaknya mengambil sebilah pisau dari balik punggung, namun lagi-lagi gagal dan mengenai dirinya sendiri, tapi otak liciknya mempersiapkan sesuatu. Sedikit gerakan tangan isyarat tertentu suara tembakan kembali terdengar
Dor......
Bruk
Carlotta jatuh di atas tanah keras, kedua lututnya tertekuk. Rupanya seorang sniper lain menembak bagian kakinya hingga ia tidak bisa berdiri lagi.
“HAHAHA”
“Tamatlah hidupmu, selamat jalan Carlotta Maldini”
Dor
Dor
Peluru terakhir Carlotta lepaskan bersamaan dengan dirinya yang tertembak.
“AKHH SIALAN CARLOTTA MASIH BERANI MELAWANKU." Teriaknya wanita berambut hitam pekat itu yang kesakitan pada bagian paha.
Napas Carlotta kian lemah dan menghilang, kedua matanya perlahan mengecil, pandangannya pun buram tidak jelas, pendengarannya tidak berfungsi dengan baik, telapak tangannya bergetar dan
KRAK
Seseorang menginjak pergelangan tangan Carlotta hingga patah.
Tidak ada lagi jerit kesakitan keluar dari bibirnya.
Tidak ada lagi perlawanan yang bisa ia lakukan.
“Papa, maafkan aku. Aku harap papa bisa hidup lebih baik setelah aku tiada, Carlotta sayang papa, aku mencintaimu pah."
Carlotta menutup mata untuk terkahir kalinya, kristal bening menetes dari sudut matanya.
Hidup di dunia mafia memang tidak mudah apalagi bagi seorang wanita sepertinya yang memiliki banyak musuh, dan janganlah menyimpan seluruh telur yang kau miliki pada satu keranjang sama, karena penyesalan dan rasa kecewa datang disaat terakhir setelah semua terjadi.
Indahnya surga, semua putih dan bersih, bersinar.
Angin ya angin ini segar tidak gersang, harum bunga menusuk pada siapapun yang berada di dekatnya.
Tunggu.....
Kalau ini surga kenapa suara tangis banyak orang terdengar jelas sekali di telinganya dan sangat mengganggu? Mereka menyebutkan satu nama asing.
Lalu.....
Suara apa yang begitu berat dan bergesekan ini? Apa sekarang rumah sakit menggunakan kayu untuk ranjang pasiennya?
Pikir Carlotta
Kelopak matanya mulai bergerak, netranya pun perlahan terbuka dan pemandangan aneh pertama kali Carlotta lihat, ukiran indah pada langit-langit.
“Langit-langit apa itu? Bangunan tua?." Pikir Carlotta
Kepalanya masih sangat pusing untuk bangun, apalagi tempat ini sangat sempit seperti peti mati.
“Apa peti mati? Aku masih hidup, lihat tanganku bergerak.” Carlotta menggerakkan tangannya.
Tepat saat peti jenazah akan ditutup, gadis cantik ini menjerit “JANGAN KUBUR AKU.”
Sontak semua orang menatapnya penuh arti dan tanda tanya, juga wajah yang menyiratkan rasa takut.
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
🌟🧀 𖣤᭄𝕸y💞SpongeBob☸︎ 𖡃
klo auto kabur🏃♀️🏃♀️"MAYAT HIDUP
2023-02-01
2