Rey berjalan ke arah istrinya. Tangannya meraih tubuh Nata agar berdiri. Matanya kembali menatap Yana yang berada di pelukan Gabriel. Wajahnya tak lagi terlihat membuatnya kecewa.
Walaupun hanya sesaat wajah calon mantan istrinya ia lihat, itu sudah membuat jantungnya berdebar, perasaan aneh muncul memenuhi benaknya.
Keuntungan dirinya ikut bersama Gabriel bisa melihat wajah istri adiknya. Awal dirinya ikut karna ingin melihat istrinya, tapi bukan Nata yang jadi fokusnya sekarang, malah istri orang yang terbayang di pikirannya.
"By." Mata Tasya membulat sempurna mendapat respon tak mengenakkan dari kekasihnya.
Badan Yana bergetar dibalik pelukan Gabriel. Bulir-bulir air mata berjatuhan di pipinya. Hal ini sungguh membuatnya sakit. Hanya karna seorang pria, kekasih suaminya rela membuatnya malu.
Gabriel mengelus punggung istri kecilnya. Ini alasan Kenapa ia tak ingin istrinya ikut. Ketakutannya akhirnya terjadi, Yana terluka karna kekasihnya.
Gabriel tak memperdulikan Tasya yang menatapnya kesal. Ia hanya fokus pada istrinya.
"Maaf." Lirih Yana. Ini karna ia tak mendengar ucapan suaminya. Ia mendapat musibah kek gini.
Gabriel mengeluarkan jasnya dan menaruhnya ke kepala Yana untuk menutupi wajah istrinya.
Setelah itu, Gabriel berjalan menghampiri Tasya membuat kekasihnya bahagia karna dirinya. Ia tak menolong wanita di hadapannya dengan, tangannya hanya meraih cadar istrinya yang di pegang oleh Tasya.
"Sekali lagi kamu kek gini, siap-siap dengan akibatnya." Ancam Gabriel menatap Tasya.
"By, hanya karna dia kamu rela ngelakuin ini sama aku?" Tanya Tasya yang sudah berdiri sendiri.
"Dia istri ku, aku bisa ngelakuin hal lebih dari ini kalau sampai tangan kamu menyentuh dia." Tegas Gabriel menunjuk Yana.
"You crazy, by. Kamu lebih memilih dia daripada aku?"
"Aku memilih dia karna ada sebabnya. Jadi jangan sampai kamu menyentuhmu, karna bisa saja tanganmu yang sangat kamu banggakan itu akan terlepas." Gabriel menyeringai.
Tasya menatap tak percaya kekasihnya. Gabriel terlalu cepat berubah. Bahkan dirinya di sakiti di depan orang lain. Hatinya membara karna emosi, dendam memenuhi hatinya. Ia akan melenyapkan istri kekasihnya agar ia bisa masuk ke keluarganya.
Rey merangkul Nata berjalan ke arah Tasya. Ia menyeringai saat berada di hadapan Tasya yang penuh dengan emosi. Wajah Tasya merah padam.
"Kau liat sendiri? Kau tak ada apa-apanya di mata Gabriel. Dia bahkan menyakitimu." Rey terkekeh memandang remeh wanita yang sudah berani menyakiti istrinya dan juga wanita adiknya.
"Diam kamu, ini bukan urusanmu. Urus saja istri haram mu itu." Ketus Tasya berapi-api.
Rey emosi mendengar kata-kata Tasya. Tangan kanannya terangkat mencengkram dagu Tasya dengan sangat kencang.
"Kau tau apa soal istri ku? Bahkan istriku lebih suci daripada tubuhmu yang sudah dijamah sana sini. Kau pikir aku nggak tau apa yang terjadi saat kau bekerja di luar negri." Rey berbicara dengan geram. Wanita di hadapannya sungguh membuatnya emosi.
Gabriel dan Yana sudah tak berada disana, jadi tak mendengar ucapan Rey. Gabriel pergi membawa istrinya menjauhi tempat yang berada kekasihnya.
Tasya menegang mendengar ucapan Rey yang mengetahui yang di lakukannya saat berada di luar negri.
"Jangan berharap bisa menikah dengan Gabriel, kubur dalam-dalam impianmu itu. Karna itu tak akan pernah terjadi. Kau belum masuk ke keluarga ku, perilaku mu sudah seperti berada di lingkungan kami." Rey berdecih. "Jangan sampai tangan busukmu ini menyentuh wanitaku. Ingat itu kalau kau mau aman." Lanjut Rey melepas cengkraman tangannya.
Tasya mengepalkan tangannya dengan sangat erat. Emosi makin menguasai dirinya. Adik kakak sama saja, selalu membuatnya marah. Pikirannya sudah memikirkan cara untuk menghancurkan istri kekasihnya. Ia datang membuat semuanya menjadi rumit untuknya. Ini semua terjadi karna istri kekasihnya.
Rey membawa Nata menjauh dengan merangkul bahu istrinya. Ia bergabung ke dalam gerombolan ibu-ibu yang menatap dirinya kagum.
"Waw, tampan banget."
"Ah, untung ikut kesini."
"Ah, pangeran berkuda ku."
"Tampan sekali."
"Apa yang di sampingnya itu istrinya?"
"Mereka berdua sangat serasi."
Dan lebih banyak lagi kekaguman gadis-gadis yang ikut bersama ibunya pada Rey. Sungguh membuat para gadis-gadis yang hadir cuci mata.
Rey dan Nata sampai di depan mama iren. Mama iren merasa heran melihat Rey yang tiba-tiba datang. Melihat menantunya tak ada membuatnya kembali bingung. Tak mungkin Rey berubah jadi Yana.
"Yana kemana? Mama nyuruh cari Yana tadi, kok malah Rey yang datang bersama kamu." Tanya mama iren melihat ke belakang Rey dan juga Nata. Tak ada sama sekali tanda-tanda adanya menantunya yang satu.
"Yana pulang duluan, ma. Gabriel datang membawanya." Nata bersuara pelan agar tak di dengar orang-orang yang hadir di sana.
Mama iren menggeram kesal. "Benar-benar yah itu anak. Mama hanya membawanya belum 2 jam, dia sudah datang menjemputnya. Itu anak emang harus di beri pelajaran."
Nata memegang tangan mama iren dan mengelusnya. Wajahnya mendekat ke arah telinga mama iren. Rey hanya diam saja melihat dua wanita di depannya.
"Mba Yana baru saja dapat musibah, ma. Makanya dia pulang lebih dulu." Nata berbicara sedih.
Mama iren berbalik menatap nata. Matanya membulat mendengar ucapan menantunya.
"Musibah apa?" Tanya mama iren menggebu.
Nata menatap Tasya yang baru saja kembali. Ekspresi wajahnya sudah berubah menjadi lembut kembali.
Mama iren mengikuti arah pandang menantunya. Matanya menatap tajam Tasya yang tersenyum palsu di depan banyak orang.
"Tasya berbuat apa sama Yana?" Tanya mama iren mengalihkan tatapan Nata kembali menatapnya.
"Nanti aja kita membahasnya. Di sini banyak orang nggak baik kalau mama sampai ribut." Celetuk Rey menghentikan emosi mama iren.
Nata mengangguk setuju. Ia tak ingin merusak suasana acara yang begitu bahagia yang di selenggarakan.
"Yana baik-baik aja kan?" Tanya mama iren khawatir.
Nata mengangguk. "Mba Yana baik-baik aja, ma. Ada mas Gabriel yang bersama dia."
Rey kembali membayangkan wajah imut istri adiknya. Hal yang sangat berdebar saat mengingatnya. Berdebar melihat wajah istri adiknya.
"Yana terluka?" Mama iren penuh emosi menatap Tasya yang menatapnya dengan senyum manis. Ia mendengus melihat kepura-puraan wanita gila itu disana.
"Nggak ada yang luka. Tasya membuka cadar mba Yana, ma. Untung disana sepi saat itu terjadi." Nata menyayangkan dirinya jika sampai suaminya melihat wajah mantan calon istrinya. Pasti pria itu akan jatuh cinta jika sampai melihatnya.
Nata tak tau jika Rey sudah melihat wajah Yana. Ia hanya tau kalau Gabriel yang lebih dulu datang dari suaminya.
"Nggak ada kok, ma."
"Benar-benar yah tuh wanita ular bermuka dua. Pintar sekali dia akting."
Mama iren menatap muak saat Tasya melambaikan tangan padanya. Seakan mencari perhatian padanya. Yang ada itu membuat mama iren jengah melihat sikap Tasya yang bermuka dua.
*****
Yana sesenggukan di dalam mobil. Ia merasa menyesal sudah tak mendengar ucapan suaminya. Harusnya saat Gabriel berkata tidak, ia tetap bersama suaminya. Masih untung kekasih suaminya membuka cadarnya disaat suasana sepi.
"Maaf." Lirih Yana berulang kali mengucapkan kata maaf pada suaminya.
Gabriel hanya diam menatap istrinya yang menangis. Menenangkan sekarang bukan hal yang baik. Biarkan istrinya menyesali perbuatannya karna tak mengikuti keinginannya. Walaupun itu orang tuanya sendiri. Kalau hal yang menyangkut banyak orang dan tak ada dirinya disana Gabriel tak akan mengijinkan.
Gabriel merasa kesal jika istrinya menjadi tatapan para lelaki yang tak tau malu.
Yana mengangkat wajahnya yang tak tertutup cadar karna Gabriel telah membukanya. Tatapan penuh sesal ia layangkan untuk suaminya.
"Nggak apa-apa kalau anda menghukum saya. Tapi, jangan diamkan saya seperti ini. Saya salah sudah nggak mendengar perintah anda."
Gabriel hanya diam menatap mata istrinya.
"Anda marah?" Tanya Yana dengan suara yang bergetar.
"Sudah dari sananya kamu suka melawanku." Gabriel berucap dingin hanya untuk mengerjai Yana.
"Maaf."
"Maaf kamu sekarang, untuk mengulangi kesalahan kamu yang lainnya nanti."
Yana menunduk mendengar penuturan suaminya. Ia meminta maaf bukan untuk mengulang kesalahannya. Tapi, untuk ia jadikan pelajaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Ana Gendis
up nya lama ......
2023-03-08
0