Dihantui rasa bersalah

Wajah Gabriel terlihat gelisah ketika ia masih tertidur lelap pada malam itu di kamarnya.

Wajahnya yang berpeluh dengan keringat nampak bergerak kesamping kiri dan kanan.

Sesekali ia mengigau dan menyebut nama sang istri.

"Din!" seru Gabriel, yang kemudian langsung terbangun dari tidurnya dan kini sudah berposisi terduduk.

Napasnya masih tersengal-sengal. Kemudian ia beranjak dari tempat tidur dan mengambil segelas air putih dari atas nakas.

"Nandini, setiap malam aku memimpikan mu." desis Gabriel lirih.

Setelah meminum segelas air putih sampai tandas. Gabriel kemudian berjalan ke arah kamar mandi. Di depan wastafel, Gabriel membasuh wajahnya. Untuk menetralisir rasa risau yang selalu menyerangnya setiap malam. Sejak sang istri pergi meninggalkannya.

Saat Gabriel sedang memandangi wajahnya sendiri di depan cermin. Bayangan tindakan kekerasan yang pernah ia lakukan pada Nandini berputar putar kembali di benaknya.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Flashback

Entah setan apa yang merasuki pikiran dan hati Gabriel saat itu.

Saking ia di bakar api cemburu dan amarah. Gabriel nampak hilang kendali.

Pria 28 tahun itu berlaku kasar terhadap istrinya sendiri.

Mematikan lampu kamarnya menjadi gelap gulita. Gabriel kemudian mencengkram kedua lengan Nandini dan ia mendorong dengan kasar tubuh sang istri ke tempat tidur.

Sehingga membuat Nandini terkapar di atas ranjang dengan dorongan yang sangat kasar.

"Kau harus menerima hukuman dari ku." ucap Gabriel dengan mata berapi api.

Sebuah perlakukan kasar dan sangat tidak manusiawi di lakukan Gabriel pada sang istri.

"Mas, kamu sudah kasar. Hentikan perlakuan mu" seru Nandini, mencoba untuk menyadarkan sang suami yang sudah seperti orang kesurupan.

Tidak mendengar apa kata Nandini. Gabriel kemudian melepaskan sabuk yang tadi masih melingkar di pinggangnya kemudian ia mengunakan itu untuk meyakini Istrinya.

Nandini yang mendapat perlakuan kasar itu pun hanya bisa meringis kesakitan. Karena pada saat sang istri bergerak. Gabriel pun juga bergerak dan terus menyabetkan ikat pinggang ke arah tubuh Nandini.

"Ini adalah hukuman mu." desis Gabriel.

Entah setan apa yang merasuki pikiran Gabriel. Ia sungguh gelap mata.

Beberapa kali Gabriel mencambuk Nandini dengan cambukan yang keras.

Nandini yang tidak bisa melawan hanya diam saja di cambuk oleh Gabriel.

Apalagi kala itu Nandini yang memakai gaun malam dengan potongan terbuka. Sehingga membuat tubuhnya terekspos. Tubuh mulus itu kini telah di hujani cambukan oleh Gabriel.

Lagi lagi sifat buas Gabriel tidak berhenti sampai di sana.

Setelah menyakiti fisik sang istri. Kini Gabriel memaksa Nandini untuk melakukan hubungan badan dengannya.

Dengan gerakan cepat dan kasar. Gabriel menarik gaun tidur Nandini. Dan bahkan merobeknya.

Nandini yang sudah lemah dan tidak bisa melawan itu hanya bisa pasrah.

Dan tidak bisa melakukan perlawanan atas sikap sadisme yang di lakukan sang suami.

Karena Gabriel benar benar membuatnya tidak berkutik dan hilang tenaga. Satu jam setelahnya. Mata Nandini terpejam rapat.

Wanita itu sepertinya pingsan. Setelah satu jam lamanya Gabriel melakukan hubungan badan dengan paksa padanya.

Dengan napas yang masih terengah-engah. Gabriel hanya diam memandangi Nandini yang sudah tak berdaya di sisinya.

Flashback off

"Brengsek kau." teriak Gabriel pada bayangan wajahnya sendiri di depan cermin.

"Kau sangat brengsek, kau binatang. Bagaimana kau bisa bertingkah seperti itu pada wanita yang kamu cintai. Mana ke gentle lan kamu." teriak Gabriel pada diri sendiri dengan frustasi.

"Aku akan membunuhmu jika kamu tidak bisa menemukan diri. Ingat itu, aku akan membunuhmu mu dengan tangan ku sendiri." ancam Gabriel pada dirinya sendiri seperti orang gila.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***