Perjodohan Antar Pewaris
"Plis, Noona. Ada apa denganmu hari ini?" Tanya seorang pria yang berada di balik meja rekaman.
"I'm sorry, Ki. Pikiranku sedang tak ada disini, " Kata Ae Ri dengan jujur.
Perempuan itu melepaskan air phone dari kepalanya lalu berjalan keluar dari studio rekaman. Hari ini, Lee Ae Ri atau wanita yang mendapatkan nama panggung Ailee itu benar-benar sedang tidak fokus. Kepalanya terus tertuju pada kesehatan papanya.
Ya kemarin dia mendapatkan panggilan dari kepala pelayan dan mengatakan bahwa papanya jatuh sakit. Tapi, Ae ri tetap tak bisa pulang karena jadwal rekamannya harus sesuai schedule.
Ae ri, seorang penyanyi terkenal papan atas di Korea sekaligus model terbaik yang memiliki biaya paling mahal merupakan salah satu anak pebisnis hebat di Negara Ginseng. Keluarganya yang kaya raya dan terpandang sudah sangat memenuhi majalah bisnis.
Namun, Ae ri bukan seorang perempuan manja yang hanya mau duduk diam. Dia tetap bekerja dan mencari uang sendiri karena ingin membuktikan pada dunia bahwa dia tak semanja dan ketergantungan dengan uang keluarganya.
"Minumlah dulu, Noona," Kata seorang perempuan memberikan sebotol air mineral.
Ae ri duduk di kursi panjang. Dirinya memejamkan matanya sesaat untuk menghilangkan pikirannya ini. Jujur dirinya benar-benar tak bisa fokus apapun tapi mau bagaimana lagi. Izinnya tak bisa dia dapatkan karena jadwal rekaman ini.
"Aku ingin pulang, Seri! " Kata Ae ri dengan membuka matanya.
Dia menerima botol air itu lalu meminumnya untuk mendinginkan kepalanya yang rasanya mulai sakit. Wajahnya sudah sangat terlihat frustasi dan itu membuat Seri yang merupakan salah satu asisten Ae ri merasa kasihan pada artisnya itu.
"Maafkan aku, Eonni. Aku tak bisa melakukan apapun. Manager bisa marah kalau kita kembali kabur, " Bisik Seri dengan jujur.
Ae ri hanya bisa menghembuskan nafas berat. Apa yang dikatakan oleh asistennya memang benar. Kali ini dirinya benar-benar tak bisa kemanapun. Sampai akhirnya dia mulai pasrah.
Saat Ae ri mengatakan pada Seri bahwa dia ingin tidur sebentar untuk menenangkan pikirannya. Tiba-tiba suara pria terdengar memanggilnya dan membuat Ae ri membatalkan keinginannya.
"Ada apa, Ki? "
"Ada telepon untukmu, Noona!" Kata Hyun Ki menyerahkan ponselnya.
Ae ri segera mengambil ponsel Hyun Ki dan mendekatkan di telinganya.
"Halo? " Sapa Ae ri langsung.
"Nona ini saya, Mr. Park, " Kata pria yang merupakan bodyguard Ae ri yang ia perintahkan menjaga papanya.
"Ada apa? " Tanya Ae ri dengan jantung yang mulai berdetak kencang.
"Keadaan Tuan besar menurun, Nona. Pulanglah! " Kata Mr. Park seperti petir yang menyambar.
Hampir saja Ae ri terjatuh jika saja Hyun Ki dengan sigap menangkapnya.
"Aku akan pulang sekarang!"
Akhirnya Ae ri tak peduli apapun. Di matanya saat ini kondisi ayahnya yang utama. Dia segera meraih tasnya dan berlari keluar dari gedung rekaman. Kali ini tak ada yang melarangnya. Sepertinya Mr. Park sudah mengatakan pada Hyun Ki dan managernya tentang kondisi ayahnya itu.
Ae ri mengemudikan kendaraannya dengan cepat. Tak peduli apapun. Dia hanya ingin segera sampai di rumahnya. Wanita itu segera melempar tasnya ke sofa dan berlari ke kamar papanya.
Ae ri benar-benar mengebut. Dia tak peduli apapun selain ingin segera memeluk papanya.
"Appa," Ucap Ae ri lalu segera berjalan ke arah ranjang.
Disana, Lee Jin yang merupakan ayah kandung Ae ri terlihat terbaring lemah di atas ranjang dengan alat bantu pernapasan. Matanya tengah terpejam dan itu membuat Ae ri ketakutan.
"Appa, " Panggil Ae ri lagi lalu meraih telapak tangan yang terasa dingin itu.
Air matanya mengalir dan dengan lembut Ae ri mencium punggung tangan ayahnya itu.
"Kamu datang, Nak? " Ucap Lee Jin dan membuka matanya.
Ae ri mendongakkan kepalanya. Dia segera memeluk ayahnya dengan pelan dan memberikan kecupan di keningnya.
"Iya, Appa. Ae ri disini, " Katanya dengan menghapus air mata yang mengalir.
Lee Jin berusaha membuka alat bantu nafasnya. Dokter yang berada di dekat ranjang Lee Jin membantunya.
"Kenapa Appa membukanya? "
"Appa ingin meminta sesuatu padamu, Ae ri," Kata Lee Jin dengan nafasnya yang terasa berat.
"Tapi Appa harus memakai alat itu dulu. Lihatlah! Nafas Appa sesak, 'kan? "
Lee Jin menolak. Dia perlahan menggerakkan tangannya dan meraih telapak tangan putrinya itu.
"Appa ingin kamu menikah, Ae ri, " Ujar Lee Jin membuka pembicaraan.
Ae ri terkejut. Bahkan matanya terbelalak tak percaya. Dia menatap ayahnya dengan pandangan bingung.
"Ae ri tak mau menikah Appa. Ae ri ingin menjaga Appa disini! "
"Tapi Appa ingin melihat kamu bahagia, Nak. Appa sudah tak bisa terus menjagamu, " Kata Lee Jin yang membuat hati Ae ri sakit.
"Appa gak bakal ninggalin Ae ri. Appa akan terus disini bersama Ae ri, " Kata Ae ri dengan ketakutan yang besar.
"Appa mohon yah. Ini permintaan Appa yang terakhir. Menikahlah dengan anak sahabat Appa agar Appa tenang jika suatu hari nanti harus pergi, meninggalkanmu, " Kata Lee Jin dengan tatapan penuh harap.
Ae ri adalah anak penurut. Dia paling tak bisa melihat ayahnya memohon. Akhirnya meski hatinya menolak untuk menikah. Perlahan dia menganggukkan kepalanya. Ae ri terpaksa menerima perjodohan ini hanya demi kesehatan ayahnya.
"Bagaimana? "
"Iya, Appa. Ae ri menerimanya, " Jawab Ae ri dengan lemah.
***
"Cepat suruh anak itu keluar sekarang atau aku akan mendobrak pintu itu! " Seru seorang pria paruh baya dengan emosi yang membara.
"Tapi, Tuan… ".
Jeon Joon Wo yang mulai tak sabar akhirnya menerobos asisten putranya itu. Dia membuka pintu itu dengan kasar dan ternyata tak dikunci.
"Joon? " Teriak Jeon Joon Wo, ayah kandung Ye Joon.
"Appa! " Pekik Ye Joo terkejut.
"Apa yang kau lakukan? " Seru Joon Wo dengan marah.
Disana, putra pertamanya tengah asyik bermesraan dengan kekasihnya di ruang kerja. Hal itu tentu membuat Joon Wo semakin resah dengan tingkah anaknya itu.
"Apa yang Appa lakukan disini? " Tanya Ye Joon dengan berjalan ke arah ayahnya.
"Seorang Appa datang ke kantornya sendiri apa harus memakai alasan, Joon? " Seru Joon Wo dengan marah. "Atau kau hanya tak ingin Appa tak tau kelakuanmu dengan wanita murahan ini disini? "
"Appa! Yuna adalah kekasihku! "
"Appa tak pernah setuju dengan hubungan kalian! " Seru Joon Wo dengan menunjuk wajah putranya. "Dan kau, pergi dari sini! "
Joon Wo mengusir Yuna. Jika sudah begini, Ye Joon tak bisa melakukan apapun. Akhirnya dia mengantar kekasihnya yang berwajah masam dan marah itu sampai di pintu masuk ruangannya.
"Apa kau akan terus seperti ini, Joon?"
"Apa salah Ye Joon, Appa? " Tanya Ye joon yang benar-benar frustasi dengan ayahnya itu.
"Appa memintamu menikah dan kau terus menolak?"
"Yuna belum siap untuk menikah. Jadi… "
"Siapa yang memintamu menikah dengan wanita murahan itu? " Seru Joon Wo secara langsung. "Appa sendiri tak mau memiliki menantu sepertinya! "
Ye Joon menatap ayahnya dengan terkejut. Lalu jika bukan dengan Yuna. Apa maksud Ayahnya meminta dia menikah.
"Appa akan menjodohkanmu dengan anak sahabat Appa! Dan kau tak ada alasan untuk menolak! " Seru Joon Wo dengan serius.
"No, Appa. Ye Joon punya pacar. Ye Joon hanya mau menikah dengan Yuna!"
"Appa tak menerima alasan apapun. Kau menolak, maka semua fasilitas dari perusahaan, villa, mobil, kartu debit dan semuanya akan Appa sita! " Seru Joon Wo dengan tegas pada putranya itu.
~Bersambung
Hai Hai ceritaa Ye Joon dan Ae ri aku pindah ke baru soalnya mau ku rapikan beberapa babnya yah. Jumlah katanya mau aku press.
Selamat membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Kiki Sulandari
Aeri diminta untuk segera menikah.....
Aeri menyetujuinya demi sang papa yg sedang sakit keras....
Waah...Ye Joon bikin masalah lagi ya.
2023-02-07
0
neng ade
hadir thor .. msh nyimak alur nya .. .. tetap semangat ya thor ..
2023-01-30
0
Aisilia Putri
kok di ulang lagi dr awal thor
2023-01-29
0