Amber menarik selimutnya kedinginan, sesekali mengusap wajah yang terasa basah. Merasa terganggu dengan tetesan air di wajah, wanita itu akhirnya membuka kedua mata nya.
Eric melihat mata istrinya sudah terbuka, dia menaruh gelas berisi air yang dia cipratkan tadi di wajah Katlin di meja samping, lalu dengan cepat mengambil bantal seolah-olah dia akan membekap wanita itu.
"Arghttt!" Amber memutar tubuhnya ke samping menendang bantal dengan kakinya sangat keras. Lu nantangin gue yang jago karate, tentara brengsek!
Blugh!
Terdengar suara seseorang terjatuh ke lantai dengan keras, Amber bangun. Dengan emosi dia naik ke atas ranjang berdiri disana menatap wajah tercengang Eric di lantai yang terjengkang jatuh dari ranjang.
"Kau memang pantas mendapatkan nya, Eric! Kau berjanji tidak akan membunuhku saat aku tertidur, tapi apa yang sedang kau lakukan tadi! Kau ingin membekapku dengan bantal itu!" Amber turun dari ranjang menghampiri Eric yang masih menatapnya tak percaya. "Berikan bantal-nya, ini akan menjadi bukti jika kau pernah ingin menyerangku! Huh! Bangun sendiri, aku takkan membantumu." Amber lalu berjalan dengan mengangkat kepalanya, bangga dengan jurus karate yang sudah ditekuninya sejak kecil.
Eric terbengong menatap Katlin yang sedang berjalan ke kamar mandi, "Aku yang sudah gila atau wanita itu yang berubah gila sejak dijebloskan ke dalam penjara?" sikap Katlin benar-benar sudah berubah 180 derajat, mungkin nanti bisa berubah menjadi 360 derajat jika melihat kelakuan nya yang sudah berubah padahal baru sehari wanita itu keluar dari penjara.
"Sial! Tadi hanya bercanda, tak menyangka akan berbalik ke diri sendiri! Kenapa wanita itu berubah jadi kuat, apa di penjara dia sering berkelahi?!" Eric kebingungan.
Hari itu adalah acara pemakaman Amber Broswel dari pemilik Perusahaan Broswel dan disiarkan dimana-mana, berita televisi bahkan di jagat maya.
Eric memperhatikan mata istrinya bersedih lagi saat mereka menonton di televisi di ruang keluarga.
"Sungguh malang, keluarga itu hanya mempunyai dia untuk menjadi penerus. Sekarang putri tunggal mereka mati mengenaskan, pasti sangat berat untuk kedua orang tuanya." Ucap Mama Eric.
"Investigasi sedang dilakukan, penyebab kebakaran memang dari api tapi sumber api itu belum diketahui berasal dari mana." Timpal Eric.
"Api itu dari pemantik api tunangan nya, si bajingan itu lalu membawa pergi pemantik itu bersamanya. Takkan ada bukti di TKP!" ucap Amber tanpa sadar berteriak emosi.
Hening, kedua pasang kepala berbalik padanya, si Ibu mertua dan Eric merasa aneh dengan ucapan Katlin.
Amber merasa suasana berubah menjadi sunyi, dia akhirnya tersadar dengan ucapan nya, dia menoleh pada Eric. "Ma-maksudku, mungkin saja dari pemantik api atau mungkin k-kosleting listrik." Gagapnya.
"Tapi kau tadi menyebutkan tunangan nya, dari mana kamu tau dia mempunyai tunangan?" tanya Ibu mertua nya
"Ada di internet, aku penasaran dengan berita ini jadi tadi sempat mencarinya di internet."
Sang mertua mengangguk dan menoleh kembali menonton berita di televisi.
Lain lagi dengan Eric, dia bukan hanya seorang tentara tapi agen khusus yang terlatih. Saat Katlin mengatakan api dari pemantik milik tunangan wanita yang terbakar di dalam berita, alarm di otaknya langsung bekerja. Tapi dia tidak akan memperlihatkan pada istrinya, kini semua kelakuan Katlin terlalu banyak keanehan jika hanya disebut dengan kebetulan saja.
***
Beberapa hari kemudian, Amber sudah berhasil mencuri kartu undangan pagelaran dari kamar adik iparnya Fania bahkan mencuri satu set gaun untuk pergi ke pagelaran. Saat waktunya tiba, dia melihat Eric sedang anteng di ruang buku, dengan berjalan mengendap dia keluar kamar membawa paper bag dan tas di tangan nya. Sebelum Fania pulang, dia harus segera pergi dari rumah itu.
Melihat situasi aman, dia berlari keluar. Dia bahkan sudah mencuri uang adik ipar nya itu, bodo amat setelah semua ketahuan yang penting dia pergi dulu setelahnya dia akan menanggung semua akibatnya.
Eric sudah mengetahui semua perilaku Katlin sejak awal, dia pernah memeriksa ada kartu undangan dan gaun juga uang ribuan dolar di dalam tas wanita itu. Kini saat melihat gelagatnya akan pergi, dengan cepat dia berganti pakaian dengan baju serba hitam. Memakai topi dan masker hitam untuk menutupi wajah juga membawa senjata yang dimasukkan ke dalam sepatu bot hitam militer.
Eric mengikuti Katlin dari jarak tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh di belakang taxi yang ditumpangi wanita itu, "Ayo Katlin, aku ingin melihat sebenarnya apa yang ingin kau lakukan?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
aphrodite
lumpuhnya bohongan buat apa?
2024-12-09
1
aphrodite
😂😂😂😂😂sokor
2024-12-09
0
Hilmiya Kasinji
berarti ini Eric gak lumpuh ya
2024-07-03
1