Eric memijit tombol kursi roda, dengan cepat pergi dari dapur kembali ke kamar. Dia membuka pintu kamar dan menutupnya kembali lalu menguncinya.
Setelah terkunci, dia berdiri dari kursi rodanya. Berjalan ke arah ruangan rahasia, memijit serangkaian kode membuat pintu rahasia terbuka.
Pria Militer yang sebenarnya adalah Agen rahasia khusus itu membuka kotak kayu segi panjang. Di dalam nya ada 6 kalung militer milik anak buahnya yang mati saat menjalankan misi khusus, termasuk kalung sang kekasih, Erren.
"Aku takkan pernah melupakan kalian, tenang lah kami masih mencari para bajingan itu sampai kami bisa membalas kematian kalian," matanya tertuju pada kalung militer milik kekasihnya, "Erren."
Eric menutup kembali kotak kayu itu menaruh di tempatnya, dia mengambil Cctv mini dari sebuah kotak hitam. "Aku harus memperhatikan gerak-gerik Katlin, entah kenapa wanita itu terasa berbeda. Meskipun kami belum pernah berhubungan layaknya suami istri, tapi aku mengenal sikapnya."
Pria Agen Khusus itu menggenggam Cctv mini itu di telapak tangan, lalu berjalan keluar dan menutup pintu rahasia menguncinya kembali.
Dengan cepat dia memasang Cctv mini itu di sudut yang tepat di dalam kamar, setelah memeriksa dari Tab-nya dia mengangguk puas. Dia duduk kembali di atas kursi roda dan membuka kunci pintu kamar.
Di dapur akhirnya makanan selesai, Amber berjingkrak-jingkrak senang. "Nanti aku bayar, sekarang pergilah. Ah lupa... namamu siapa?"
"Zeze, Nyonya."
"Ok, pergilah."
Saat waktu telah menunjukkan 7.40 malam, benar saja seketika rumah ramai.
"Mah, kakak iparku kabarnya sudah keluar dari penjara? Dibawa pulang kesini sama kak Eric?" tanya adik perempuan Eric, Fania.
"Dia ada di dapur sejak tadi, coba kamu lihat."
Fania masih berpakaian lengkap baju bekerja menghampiri kakak iparnya di dapur. "Kak Katlin?"
Amber belum sadar dirinya dipanggil, dia sedang mencicipi masakan. Perutnya sangat keroncongan, mencuri makanan sebelum di hidangkan.
"Kak Katlin." Panggil Fania sekali lagi.
Akhirnya Amber berbalik, "Aku? Ah iya, maaf. Kamu siapa?"
"Ada apa dengan mu kak, apa di dalam penjara kamu hilang ingatan? Ini aku, adik iparmu Fania."
"Ah, Fania. Mungkin di dalam penjara aku kekurangan nutrisi karena otakku akan merespon jika banyak makanan, di dalam sana aku kekurangan gizi membuatku menjadi bodoh," canda Amber seraya nyengir.
"Xixixi... sikapmu juga berubah. Dulu jangankan menjawab panjang lebar ucapan ku, bahkan kau sering berwajah muram tidak seperti saat ini." Fania menggeleng.
"Benarkah? Bukankah aku menjadi lebih baik sekarang? Menjadi wanita ceria, tadaaaa..."
"Kenapa kalian berdua, Papamu sudah menunggu di meja makan. Cepat bawa makananan nya." Keth menggerutu melihat putri dan menantunya malah bercanda di dapur.
Amber mendorong makanan di atas trolley ke dalam ruang makan, sesekali dia melirik wajah sang Ayah mertua juga seorang pria seumuran dirinya, mungkin itu adalah adik suami dari si pemilik tubuh ini.
"Sekarang, bawa suamimu kesini." Perintah si Ibu mertua.
Amber mengangguk, dia berjalan ke arah kamarnya. Dia mengetuk pintu tak ingin mata sucinya ternoda kembali takut saat pintu terbuka matanya melihat hal yang mengejutkan jantung dan hasratnya lagi seperti kejadian tadi. Hasrat? Sial Amber! Sejak kapan otakmu berpikir hal mesum!
"Masuk."
Amber mendorong pintu kamar sampai terbuka, "Ayo, semua orang sudah menunggu."
"Dorong," perintah Eric padahal itu adalah kursi roda modern.
Amber tak ingin banyak bicara, dia segera mendorong kursi roda suami si wanita pemilik tubuh keluar kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
aphrodite
agen rahasia khusus..kok bisa di dorong istri sampe lumpuh..beneran yg dorong istrinya? kalo pada akhirnya bukan sungguh sangat tidak pintar seorang agen tidak bisa baca situasi
2024-12-09
0
awesome moment
kaitlin ceria n kek nya
2025-03-05
1
Shyfa Andira Rahmi
nama mertua sama menantunya hampir sama...😁😁😁
2025-03-28
0