🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Daffa langsung membawa Mami saat adiknya pulang dan sudah berada di kamar. Ia biarkan pasangan suami istri itu berbicara hanya berdua saja tanpanya dan juga Mami.
Ia yang merangkul bahu wanita hebatnya itu langsung di duduk kan di sofa panjang ruang tengah lantai dua. Tempat dimana keluarga Bramasta berkumpul dulu, sebelum semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing.
"Jika tak ada insiden ini, mungkin kamu tak akan pulang, Nak."
"Mami, Mami kan tahu kapan Daffa pulang," sahutnya yang sebenarnya juga rindu.
"Kamu bisa pulang jika kamu ingin, sayangnya kamu tak pernah ingin bersama Mami," Protes nyonya besar Bramasta tersebut.
Daffa hanya tersenyum kecil, ia harus kejar mimpinya lebih dulu secara fokus sebelum memikirkan hal lain termasuk pasangan. Bukan tak sayang keluarga tapi ia hanya ingin bisa berdiri diatas kedua kakinya sendiri tanpa terus bergantung dengan nama Bramasta. Menjadi pengusaha seperti Papih dan Mikha memang tak pernah terbesit dalam benak pria dewasa berkaca mata itu sejak ia di bully saat sekolah dulu, padahal ia pintar dan berprestasi karna kerja kerasnya dalam belajar bukan sebab dia anak siapa.
"Daffa pasti akan pulang seperti biasa asal Mami janji ungiky terus sehat ya," mohon Si tengah yang menggenggam tangan Mami.
"Sehat apa? tubuh Mami mungkin terlihat sehat tapi dengan hati dan pikiran Mamih, Daffa." Wanita itu pun mulai mengeluh karna hanya dengan anak keduanya itulah ia bisa berkeluh kesah, sebab Daffa berbeda dengan Mikha yang tak bisa diajak bicara baik baik mengingat sifatnya yang angkuh.
"Mami mikirin apa lagi?" tanya Daffa bingung.
"Adikmu, kamu lihat dan dengar sendiri kan jika ia masih berhubungan dengan Haura. Istrinya ia biarkan pulang naik ojek sedangkan Andra mengantar pacarnya lebih dulu, dimana otak adikmu itu, hah?" oceh Mami yang pastinya tak habis pikir dengan tingkah anak bungsunya.
Daffa tahu, alasan Andra di nikahkan tentu karna hubungannya dengan Haura tak pernah mendapat restu dari dua keluarga yang selama ini tentu ingin anak anak mereka tetap mempertahankan keyakinan masing-masing. Dan itu sangat wajar.
Tapi, itu semua seakan sia-sia saat Andra tetap berhubungan dengan Haura meski ia tetap berusaha menjadi suami baik dan bertanggung jawab secara lahir pada Viana.
Tentu bukan itu yang di inginkan keluarga Bramasta. Andra di nikahkan agar bisa jauh dari Haura mumpung mereka belum semakin jauh melangkah apalagi jika harus membuat keputusan yang akan membuat murka salah satu orang-tua.
"Mami sabar ya, jatuh cinta saat kita sudah memiliki pasangan tentu tak mudah. Biarkan mereka dekat dan saling mengisi satu sama lain dulu. Tak pernah ada yang tahu dan menebak takdir seseorang. Jika Andra dan Viana berjodoh, Haura pasti pergi dalam kehidupan Andra, dan mereka akan bahagia dengan caranya sendiri," kata Daffa mencoba menenangkan.
Daffa memang tak pernah berpacaran, tapi bukan berarti ia tak paham dengan urusan cinta. Meski pria terkenal dengan sebutan Playboy tapi setiap pria tentunya punya hati yang hanya bisa di isi oleh satu nama wanita saja. Dan jika Andra belum bisa melepas Haura ia tentu mengerti dengan perasaan adiknya tersebut. Melupakan adalah hal terberat bagi seseorang yang harus berpisah karna sebuah keadaan.
"Untuk urusan ini, tak cukup dengan rasa sabar karna taruhannya masa depan mereka, Daffa," ucap Mami yang terlihat sangat sedih.
"Lalu kita harus bagaimana?" tanya Daffa yang ikut bingung sendiri.
.
.
.
Tolong tarik ulur perasaan adikmu, hingga ia paham jika mencintai istri adalah kewajibannya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Siti Farida
waduh kok mami gitu bahaya Lo klo mas Daffa nyaman dgn Viana
2023-11-19
1
Ragil Saputri
Daffa buat Andra cemburu smpe kebakaran bulu idungnya🤭🤭🤭
2023-10-10
0
Ragil Saputri
mami keren 👍👍
2023-10-10
0