🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Nyaman?" tanya Andra.
Haura yang awalnya mengangguk langsung menarik tangan Andra. Ia tak ingin mendengar jawaban apapun dari Pemuda itu. Sedangkan Andra hanya menatap aneh kekasihnya yang tak bicara apapun lagi sampai mereka masuk kedalam kelas.
Sisa pelajaran pun seakan tak masuk kedalam otak pasangan tersebut. Mereka diam dan tenggelam pada pikiran masing-masing meski Andra sesekali menoleh kearah Haura karna memang mereka tak duduk satu bangku meski di satu kelas yang sama.
Pertanyaan kekasihnya itu benar-benar membuat tanya baru ada dalam hati Andra. Entah nyaman seperti apa yang di tanyakan Haura karna jujur ia tak bisa menjawabnya. Andra cukup menerima kehadiran Viana karna memang gadis itu istrinya tak lebih dari status pernikahan yang mereka jalani sekarang. Dan untuk sabar, justru pasangan itu lebih banyak berdebatnya di banding saling kenal satu sama lain. Ada saja yang di ributkan Viana, ia yang bertanya ia juga yang marah. Dan Andra hanya bisa merayu agar hubungan mereka kembali baik. Andra bukan type orang yang tahan di diamkan, ia akan meminta maaf meski bukan ia yang salah.
.
.
.
"Apa maksud pertanyaanmu di tangga tadi?" tanya Andra saat jam pulang sekolah. Andra sengaja menghampiri Haura sebelum mereka keluar dari kelas.
"Yang mana?" Haura balik bertanya, ia tak berani menatap Andra padahal mereka sudah begitu sangat dekat.
"Nyaman, aku hanya menerima dia dalam hidupku. Hanya itu yang aku tahu."
"Oh, baguslah. Karna yang lama berhubungan denganmu akan kalah dengan yang satu kamar, bukan begitu?" sindir Haura, tawa dan senyumnya begitu terpaksa dan Andra peka akan hal tersebut.
"Ra, kamu ngomong apa sih?, aku gak pernah lakuin apa-apa loh sama Viana. Aku cuma satu kamar tapi gak satu ranjang. Sumpah Demi Tuhan," jawab Andra meyakinkan karna takut gadis kesayangan itu berpikiran yang macam-macam.
Haura hanya tersenyum simpul, ia usap wajah tampan kekasihnya itu dengan kedua tangannya. Ingin sekali ia melayangkan protes tapi ia sadar diri jika posisi Viana adalah prioritas untuk Andra meski katanya ia masih bertahta di dalam hati pemuda tersebut.
"Jangan berpikir macam macam tentang aku dan Viana ya, Aku masih Andra yang dulu, milikmu," mohon nya sambil memberi pengertian.
"Sampai kapan? dua tahun ini kita tak juga mendapat jalan tengahnya sedangkan perasaanmu dan aku semakin kuat dan dekat. Kamu tak ingin mengambilku dari Tuhanku sedangkan kamu juga tak berani meninggalkan kewajibanmu. Lalu mau di bawa kemana hubungan kita, sedangkan kamu sudah punya dermaga lain untuk berlabuh."
Andra langsung menarik tubuh Haura, yang bisa ia lakukan hanya itu tanpa bisa menjawab. Andra bagai buah simalakama yang maju salah mundur pun salah, semua keputusan yang dia ambil pun akan tetap salah bagi kedua gadis yang kini ada bersamanya.
"Kita pulang ya, Mommy pasti nunggu kamu di rumah," ajak Andra yang hanya di iyakan saja.
Keduanya langsung keluar dari dalam kelas dengan bergandengan tangan, sekolah sudah lumayan sepi karna mungkin sebagian siswa siswi sudah pulang sejak tadi karna kebanyakan dari mereka masih ada yang antar jemput khususnya murid perempuan.
"Ndra, itu kan Viana. Dia belum pulang?" tanya Haura saat kedua matanya tak sengaja melihat sosok Viana.
"Iya, apa dia gak minta Mang Daus buat jemput lagi?" Jawabnya sedikit bergumam.
Tanpa melepaskan tangannya dari Haura, Andra langsung menghampiri Viana untuk mencari tahu kenapa gadis itu masih di sekolah.
"Vi, belum pulang?"
Bukan menjawab, Viana malah fokus pada tangan suaminya yang menggeggam erat gadis lain rapat di depan matanya. Andra yang sadar akan hal itu langsung melepas tangannya dari Haura.
.
.
.
Sayang... kamu??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Ragil Saputri
tegas dikit dong Ndra......iiih greget banget aku Andra.... .
2023-10-10
1
Mrs.Labil
dah tau bgtu knp msh di jlani ?
gak suka deh ma huara, hrsnya trma aja tkdir author, kalian gak jodoh
2023-09-08
0
Sweet Girl
mendidih Ndra... dengernya...
2023-09-04
0