Kekasih Rahasia Supermodel
"Kau ini bukan putraku, kau ini aku ambil dari panti asuhan. Jadi, untuk sekarang kau harus menganti apa yang sudah ku berikan padamu. Lakukan apa yang aku mau, jika kau tidak ingin aku membuangmu."
Bocah berusia 12 tahun itu terduduk dengan beberapa luka memar ditubuhnya. Sudut bibirnya juga berdarah. Air mata seakan sudah kering untuk menangisi rasa sakit yang terasa di sekujur tubuhnya.
Penyiksaan yang anak itu dapat dari sang Ibu memberikan luka fisik dan luka batin. Belum hilang bekas pukulan di punggungnya, anak kecil itu sudah mendapatkan luka baru. Kata ampun tidak pernah sang Ibu dengar. Saat anak itu meminta untuk ibunya menghentikan pemukulan pada tubuhnya.
Panggil saja dia Damar, seorang anak kecil yang harus hidup dengan Ibu yang begitu kasar padanya. Semenjak 2 tahun lalu, setelah Neneknya meninggal, Damar mendapatkan perlakuan tidak baik dari sang Ibu. Damar dituntut untuk bekerja walau usianya masih begitu kecil. Pekerjaan apapun Damar lakukan agar Ibunya tidak marah padanya. Tidak tahu panas ataupun hujan, Damar akan tetap bekerja dan memberikan hasilnya pada sang Ibu.
Tapi sang Ibu tidak pernah puas dengan apa yang Dama lakukan. Dia pasti akan menghajar Damar jika pulang tidak membawa uang.
Sampai suatu hari, Ibu Damar mendapatkan pekerjaan yang pantas untuk putranya itu. Dia mengenalkan Damar untuk menjadi Body double di salah satu program TV. Body double sendiri berarti orang yang menggantikan aktor lain untuk adegan-adegan tertentu tanpa menampilkan wajah. Kebetulan sekali untuk Ibu Damar bisa membawa Damar menjadi Body double. Pikirnya jika anaknya berhasil menjadi seorang aktor atau model, dia juga yang akan merasakan kenyamanannya.
"Lakukan seperti yang ada di skrip. Apa kamu mengerti?" tanya Sutradara pada Damar. Di sana dia memerankan seorang anak kecil yang dianiaya orang tuanya.
Dengan sekali arahan, Damar bisa melakukan apa yang Sutradara katakan. Damar terlihat penuh penghayatan, karena dia juga merasakan pelakuan yang sama dari sang Ibu. Tanpa mereka sadari, ketakutan yang Damar tunjukan adalah asli dari trauma yang ada dalam dirinya.
"Bagus sekali. Gantikan pada pemeran utamanya," pinta Sutradara.
Damar yang masih merasa takut hanya duduk diam dengan tangan yang bergetar. Tapi bukan Ibu Damar jika dia tidak bersikap kasar. Dia menarik lengan Damar dan membuat Damar menghentikan ketakutannya itu. Dia tidak boleh menunjukan pada orang lain, jika Damar sedang takut. Ibu Damar akan dicurigai nantinya.
"Kau harus tenang. Jangan pasang wajah ketakutanmu itu," ujar Sarita, Ibu Damar. Dia mendorong tubuh Damar ke sudut ruangan hingga punggungnya merasakan terbanting ke dinding.
Dan sejak saat itu, Sarita semakin gila. Damar yang mulai dikenal orang, mulai bekerja seperti kemauan Sarita. Dia ditawari menjadi seorang model busana anak-anak, dan dia diminta untuk belajar tentang dunia modeling karena bakat yang orang itu lihat dari diri Damar, tanpa harus memikirkan biaya untuk itu semua. Walau ini semua bukan kemauan Damar, tapi dia bersyukur jika masih ada orang yang membantunya.
Itu juga yang membuat Damar aman dari perlakuan fisik Sarita. Tapi tetap Sarita masih menekan mental Damar, membuatnya mengalami trauma yang begitu dalam dari perlakuan Ibunya. Rasa sakit yang terus dirasakan, Damar pendam dalam-dalam. Dia tidak menceritakan sikap atau tekanan yang dia dapat dari Ibunya pada siapapun.
"Damar, apa kamu mendengarku?" tanya guru yang melatih Damar menjadi seorang model.
"Maafkan aku, Couch. Aku hanya--" Tangan Damar bergetar. Dia merasa traumanya tiba-tiba datang. Dia merasa takut, saat seseorang tidak sengaja menjatuhkan gelas dan membuat pecahannya berserakan begitu saja.
Separah itu trauma yang Damar rasakan, hingga dia ketakutan hanya saat mendengar pecahan gelas. Memang Sarita pernah melemparnya dengan gelas saat Damar hanya membawa uang yang tak seberapa. Dengan kondisi mabuk dan pria hidung belang yang bersamanya, Sarita tega menganiaya Damar yang masih terlalu kecil.
Dan pintarnya, Sarita selalu menganiaya Damar di ruangan yang tidak akan siapapun dengar atau tahu. Penderitaan Damar tidak hanya itu, masih banyak lagi yang Sarita lakukan pada Damar.
"Katakan, siapa yang membuatmu sampai seperti ini?" tanya Brata, orang yang baik membantu Damar agar menjadi seorang model.
Damar hanya menggeleng, dia tidak berani mengatakan siapa pelaku yang membuatnya trauma sampai seperti ini.
"Kalau begitu, kamu ikut aku sekarang," ucap Brata.
"Mau ke mana, Tuan?" tanya Damar. Dia coba melepaskan tangan Brata yang ingin membawanya ke Psikiater untuk menyembuhkan trauma yang Damar dapat dari Ibunya.
Brata tidak menjawab, dia membawa Damar untuk masuk ke mobilnya setelahnya Brata melajukan mobilnya ke tempat yang akan membuat Damar terbuka dengan apa yang sedang terjadi.
"Bisa katakan dengan jelas apa yang sedang kamu rasakan sekarang?" tanya Dokter yang coba mengulik masalah yang membuat Damar mengalami trauma yang begitu dalam. Dengan kondisi Damar memejamkan mata sang dokter ingin mengorek luka hati Damar.
"Ampun, Ibu, jangan pukul Damar," ucapnya dengan mata yang masih terpejam. Dia bahkan meneteskan air mata ketika mengatakannya. Tubuhnya bergetar ketakutan saat mengatakan itu
"Apa yang ibumu lakukan padamu?" tanya sang dokter.
"Jangan pukul Damar, Ibu." Kata itu yang terus keluar dari mulutnya tanpa tahu alasan apa yang membuat sang Ibu memukuli Damar hingga menyebabkan anak usia 12 tahun itu trauma.
Sejak bertemu dengan Damar pertama kali, Brata sudah menebak, jika Damar hanya akan Sarita manfaatkan saja. Karena yang dari Brata lihat, ada tekanan dari sorot mata Damar, tapi dia tidak bisa mengatakannya. Dan ini salah satu alasan kenapa Brata ingin mendidiknya menjadi seorang super model sejak kecil, agar Damar bisa terbebas dari sang Ibu.
Padahal dari namanya memiliki arti yang bagus, Damarlangit yang artinya sinar matahari. Harusnya dia menjadi sinar untuk kedua orang tuanya, namun Damar malah mendapatkan perlakuan yang tidak baik, seperti Damar tidak diharapkan oleh kedua orang tuanya.
"Mulai sejak saat ini kamu akan menjadi putra angkatku. Tidak apa jika kamu belum siap mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, aku akan di sini bersamamu," jelas Brata. Walau belum mendapat jawaban dari yang dia ingin tahu, tapi Brata sangat yakin. Jika, ini semua campur tangan ibunya.
"Tapi, bagaimana dengan Ibu?"
"Jangan khawatirkan ibumu. Bukankah dia hanya butuh uang saja darimu. Aku akan membantumu untuk mendapatkan itu dan kamu bisa memberikan uang itu pada ibumu, tanpa dia harus selalu menekanmu. Apa kamu mau?" Brata menawarkan Damar menjadi putra angkatnya. Dia ingin mendidik Damar dengan benar. Dan menjadikan Damar sebagai Super Model yang akan dikenal banyak orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
ramochaaa
semangatttt
2023-07-16
0
Ameera zie
ya allah bu, tobatt
2023-07-12
1
Ameera zie
ngilu🥲
2023-07-12
1