BAB 4

Suara sporter terutama dari ipa 1 bersorak sorai,di saat bola memasuki ring.Selanjutnya mereka beradu lagi dengan lebih sengit lagi.sampai akhirnya kelas 12 ipa 1 menang telak dengan scor 21-15.

Kelima pemain saling berpelukan,walau ada sedikit cidera mereka puas akan hasilnya.

"Keren kelas kita menang woi",sorak rendi si ketua kelas.

"Ayo kita rayakan." sahut yang lainnya.

Mereka ramai ramai ke kantin dan merayakan kemenangan kelas mereka,karena baik tim putra dan putri kelas ipa 1 menang telak.

"Sial kaku berdarah nih",sahut dina.

"Sama mereka pakai benda tajam,di sepatu mereka"timpal sari.

"Bukan cuma itu doang nih lengan gue seperti kena parut"imbuh jeni karena di kedua lengannya memang ada luka luka seperti terkena parutan.

"Setelah ini kalian ke uks saja,takutnya nanti infeksi" ucap rendi memberi solusi.

Tiba tiba ,ada yang menggebrak meja mereka

"Astaqfirullah, copot jantung gue"ucap sari latah.

"Sialan kalian ya,siapa yang suruh kalian menang ha!Bentak karen.

"Gue kenapa!"jawab jeni dengan santai sambil meletakkan kedua tangannya di depan dada ( bersedekap).

"Lo anak baru,mau cari mati lo ya,tidak tahu siapa kita!"timpal santi.

"Enggak"jawab jeni dengan santai.

"Nih kenalin ini karen,putri dari kepala sekolah ini,lo bisa di keluarkan jika berani melawan"ketus lili.

"iih,nggak takut tuh"jawab kimmy sinis

"Sialan lo,anak baru saja belagu,ayo kita duel satu lawan satu,kalau lo menang,kita mengaku kalah,kalau lo kalah,kalian sebaiknya nyerah dan jangan pernah mengusik geng kita lagi"tantang karen.

"Tanding apa ya,basket lagi,jelas jelas sudah kalah,masih tidak terima"ucap dona.

"lo dan karen akan beradu anggar,karen ini selain jago basket jago bermain anggar"ketus lili.

"Jago apanya curang iya,kalian bahkan memakai benda tajam untuk melukai lawan"sinis dina.Santu melotot,dia merasa malu karena di dengar oleh semua siswa yang sedang berada di kantin.

"Bagaimana sanggup tidak,atau kalian berlutut saja di depan gue,dan berjalan merangkak sampai di pintu sana"tuding karen,dia yakin tidak ada yang bisa mengalahkannya bermain anggar di sekolah itu.

"Gue tidak akan bersujud selain kepada allah, gue terima tantangan lo kapan dan dimana?" jawab jeni dengan mantab,siapa bilang dia tidak bisa,gurunya saja pernah di kalahkannya.

"Sekarang di sanggar sekolah,disana sekarang sedang ada pertandingan taekwondo, kita bisa pinjam sebentar tempatnya"jawab karen.

Mereka semua berbondong bondong menuju ke sanggar, karen meminta ijin sebentar sedangkan rendi mencari pelatih taekwondo,supaya mau menjadi wasitnya fan berlalu adil. jeni dan karen berganti pakaian dan memperoleh peralatan lain.

"Apa peraturan permainan ini?" tanya jeni.

"kepala kita tidak boleh memakai pelindung,siapa yang duluan bisa melukai lawannya, dia yang menang"ucap karen dan disaksikan juga oleh wasit.

"Oke setuju"jawab jeni.

Wasit menyiapkan peluit dan setelah peserta siap pertandingan di mulai,karen mengerang dengan membabi buta,tapi jeni masih bisa menghindar,jeni belum memulai menyerang,tapi saat karen mulai lelah dan lengah,dalam satu kali serang,pelipisnya terluka, dan mengeluarkan darah.Wasit segera menghentikan pertandingan itu.

"Priiit. pemenang pertandingan ini adalah Jennifer"kata wasit. Tanda pertandingan usai Jennifer yang menang.

"Aduh sakit sekali,perih,mukaku aku jadi jelek hua hua,seharusnya dia yang terluka,dia pasti oplas sehingga tidak bisa di tebas mukanya,hik hik"tangis karen keras,sambil memegangi pelipisnya yang berdarah.

"Huuuu,sorak para siswa yang menonton pertandingan.

Karen di bawa ke uks dan diobati mereka juga mengadu ke kepala sekolah dan memutar balikkan fakta. Bobi selaku kepala sekolah tidak terima anaknya terluka dan lebih lagi kisahnya di besar besarkan.Kepala sekolah marah besar.dia memanggil jeni dan kawan setimnya. membawa kasus mereka ke Sidang sekolah.

"Perhatian semuanya,bagi siswi yang di sebut namanya ini mohon datang ke ruang sidang,di ruangan BP, jenifer,dona,dina,sari kelas 12 ipa 1,sekian terima kasih"itu suara pengumuman yang mereka dengar dari pengeras suara kantor.

"Eh kita di panggil,kenapa nih?"tanya sari.

"Halah paling juga kasus tadi pagi"Jawab dona santai.

"Ren lo sudah siapkan buktinya kan?"kode jeni.

Rendi dan bagas mengangguk,karena mereka yang mengambil sepatu serta pelindung lengan berduri milik karen dan teman temannya.

"Oke panggil juga wasit anggar tadi,beliau pasti kita butuhkan."imbuh jeni.

"Siap komandan"jawab bagus semangat,mereka juga ingin melihat bagaimana muka kepala sekolah songong itu,kalau tahu ternyata anaknya yang bersalah,karena selama ini dia selalu membela karen dan menghukum yang benar.

Tidak cuma jeni dan timnya yang datang ke ruang sidang,tapi banyak sekali yang ingin melihat sidang mereka,karena biasanya lawan karenlah yang selalu di hukum.

"Ada apa bapak memanggil kami?"tanya jeni singkat.

"Jadi kamu anak baru yang susah membuat resah sekolah ini"Geram kepala sekolah

"Tadi pagi berantem, curang di pertandingan basket,bahkan menggunakan senjata tajam,dan menyerang karen,karena tidak mau kamu tantang bermain anggar,asal kamu tahu Karen itu jagonya bermain anggar,jadi dia menolah karena tidak ingin kamu terluka,lalu apa yang sudah kamu lakukan,kalian juga"Bentak kepala sekolah.

Jeni duduk dengan santai dan mengangkat kaki kanannya diatas kaki kiri.

"Oh apa bapak punya buktinya,sehingga menuduh kami bermain curang bahkan melukai karen?"tanya jeni dengan santai.

"Tentu saja mereka buktinya,karen itu anak kepala sekolah,tidak mungkin dia berbohong,dan dia juga anak yang berprestasi di bidang olahraga"kepala sekolah menjelaskan kehebatan karen pada jeni anak baru itu.

"Oh"jawab jeni singkat dan tersenyum miring.

"Saya mau guru Bp dan semua dewan guru berkumpul disini"jawab jeni.

"Untuk apa,saya akan menghukum kalian sesuai peraturan sebelumnya.kalian harus membersihkan seluruh toilet sekolah,tidak boleh mengikuti pelajaran selam seminggu,dan setiap pagi harus hormat bendera selama 1 jam"kata kepala sekolah seenaknya sendiri.Jeni langsung berdiri dan memban ting kursi yang tadi dia duduki ke depan kepala sekolah.

"Dasar kepala sekolah tidak ada akhlak,bagaimana kalau ternyata anak anda yang melakukan semua itu,apa anda akan menghukumnya sama dengan yang anda sebut tadi"kata jenifer dengan lantang.

" Pak kepala sekolah yang terhormat, anda dilihat oleh banyak siswa disini dan sebagian guru dan BP juga hadir,saya katakan sekali lagi bagaimana kalau ternyata anak bapak dan gengnya itu yang bersalah apa hukumannya sama,atau beda,atau malah diampuni karena anak kepala sekolah"ucap jeni sekali lagi dengan lantang,dia tidak takut sama sekali dengan kepala sekolah yang terkenal killer itu.

"Apa maksud kamu"ucap kepala sekolah.

"Bagaimana teman teman?" tanya kimmy pada yang lain.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***