"Gimana Bro? Udah mendingan kan?"
Ardian merasa lebih baik, karena Boy begitu perhatian merawatnya. Selama ini Ardian terbiasa menyendiri, hingga Boy bocah usil yang nilainya selalu jeblok, disarankan oleh wali kelas untuk belajar dengan Ardian.
Meskipun pemilih, nyatanya putra kedua dari Panji dan Imas itu mau berbagi pengetahuannya.
"Boy, ikut gue! Udah ngga usah banyak nanya!"
Bocah jangkung dengan lesung pipi itu hanga menurut diajak oleh juara kelas. Boy pun terpaksa menitipkan motornya di sekolah, karena ia memilih membonceng Ardian.
"Bro, gue berasa populer lho, tiap jalan sama Lo! Hehe..." cuit Boy.
Ardian hanya tersenyum. memasuki toko buku yang ada di dalam Mall, mata Boy langsung tertuju pada kumpulan komik disana, dan meninggalkan Ardian begitu saja.
Setelah menemukan buku yang ia cari. Ia segera mengambilnya. Namun, tak sengaja kakinya menginjak kaki seseorang.
"Auh...!!" pekik seorang gadis.
Ardian menoleh, dengan sedikit menunduk ia baru melihat jika kakinya menginjak sepatu seorang siswi.
"Sorry," ucap Ardian. dan ia berlalu meninggalkan gadis yang kesakitan itu. Veli yang mencari keberadaan adiknya, disangka hanya mematung di depan rak buku yang cukup tinggi.
"Van, sadar lo! Hey," Veli menepuk pipi adiknya yang masih saja melamun.
Vania yang tersadar, segera menyentuh sepatunya yang terdapat jejak sepatu dari cowok itu.
"Wah... Wanginya aja masih belum hilang. Eh, nggak apa-apa kak, ayo lanjutkan lagi!" namun tatapan Vania tak jauh-jauh mencari sosok tampan itu.
Saat ia menemukan Sosok Ardian, Veli menarik jaketnya dan membawanya ke arah kasir.
"Semua bukunya udah lo dapat kan? Sekarang kita ke salon, Gue mau make over buat adek gue satu-satunya." Veli sangat antusias dengan hal-hal berbau kecantikan.
Boy melihat sosok gadis yang menurutnya 'nggak banget' itu, terus menatap Ardian. Boy terus tertawa hingga perutnya kram karena poni yang menjuntai menutupi mata layaknya gorden warteg, juga seragam sekolah yang terkancing rapat.
Berbeda dengan siswi-siswi di sekolahnya, yang terkenal fashionable. membuat Boy ingat, dengan salah satu mantan kakak kelas yang menjadi primadona sekolahnya.
Hingga ia memukul-mukul rak buku karena bodoh membandingkan kedua gadis itu.
"Sshhhttt!! Berisik Lo Boy?!"
Jari telunjuk Boy mengarahkan pandangan Ardian kepada Vania. Tentu saja gadis itu terkejut, Hingga ia menjadi salah tingkah.
"O, Lo naksir gadis itu?" ledeknya.
Wajah Vania merona. Ia membayangkan, jika dirinya bisa berkenalan dengan siswa laki-laki dari sekolah lain. Yang tidak meremehkannya meskipun ia telah melihat kekurangan dirinya.
"Yang ganteng, bening begini aja nggak sombong. Kenapa murid di sekolah gue yang tampangnya pas-pasan pada nggak tahu diri sih!" gerutu Vania
...
Selama berada di salon, dirinya membayangkan dapat berubah seratus derajat dari itik buruk rupa menjadi angsa yang cantik. Dirinya dapat menutup mulut teman-teman sekolahnya yang julid.
Sejak melihat sosok tampan itu, mimpi Vania menjadi muluk-muluk.
"Kak Veli, gue mau di make over sesempurna mungkin!"
Veli yang sedang memilih gaya rambut untuk adiknya, mendadak terpana. Sejak kapan adiknya mengubah keputusan secepat itu?
"Oke! Lo nggak lagi kena sawan kan Van?"
Vania menampakan deretan giginya yang terpasang behel disana.
Ardian setiap hari mengantarkan pesanan dagangan ibunya ke pelanggannya. karena tidak memiliki saudara perempuan, Ardian dan adiknya membantu Imas di rumah sepulang sekolah.
"Bang, tolong antarkan pesanan ini ke rumah Bu Anne, rumahnya yang paling besar di ujung jalan, ajak adikmu biar abang nggak sendirian!" pinta Imas.
Ardian yang baru saja pulang mengantar Boy, bergegas ganti baju. Dan mengajak adiknya.
sepanjang jalan pandangan mereka berdua tak lepas dari bangunan besar di kawasan komplek elit itu.
"Yang mana Dek rumahnya?"
"Itu Bang, yang paling besar itu!" pekik Gavin ditelinga Ardian.
Saat sudah sampai di gerbang, Ardian meminta adiknya untuk turun dan menyerahkan pesanannya.
"Abang aja lah, kan abang yang disuruh Ibu, hehe..."
Dari kejauhan nampak seorang gadis yang melangkah keluar membuka pagar.
Brakkk!!
"Kak, ini pesanannya!! Jangan lari, hey!!"
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
nah, gitu donk van, dandan. Biar haters berhenti berkoar wkwk
2023-03-18
1