suaminya pulang

iya..inilah dia suami yana yang bernama faizal sudah lama pergi ngak ada kabar, setahun dia meninggal kan yana dan anak-anak nya tanpa kabar dan berita untuk mereka.

sosok yang selama ini hilang entah kemana akhirnya dia pulang, apa yana bisa menerima nya lagi kehadiran laki-laki ini dalam hidupnya. secara hukum dia masih bergelar suami yana yang sah di mata agama dan juga negara.

"waalaikum salam..." jawab yana datar.

yana masih merasa seperti mimpi melihat suami nya berada di sini di depan matanya.

yana mengajak suaminya masuk, orang sekeliling rumah yana ngak tahu bahwa selama ini yana sudah di campak kan oleh suami nya sendiri, yang mereka tahu suami yana pergi bekerja dan mengirim uang setiap bulan nya pada mereka, padahal kenyataan mengatakan sebaliknya.

" anak-anak di mana?" yana masih terkejut dengan kedatangan suami nya ini.

melihat yana sudah mematung seperti batu membuat suami yana berjalan menuju ke pintu rumah, anak-anak nya yang masih di dalam belum tahu akan kehadiran ayah mereka, walau pun mereka masih kecil tapi mereka bisa mengenali wajah ayah mereka dengan baik.

" ayah...hore...ayah pulang...hore....ayah pulang..." anak- anaknya melonjak kegirangan, begitu gembira dengan kepulangan ayah mereka.

mereka tidak tahu bahwa selama ini ayah mereka membuang mereka, mereka hanya tahu ayahnya pergi mencari uang untuk mereka.

"masuk lah dulu?" ajak yana melihat suami nya masih berdiri di luar rumah.

penampilannya yang sudah terbilang rapi, badannya pun sedikit berisi, mungkin suaminya sudah mempunyai pekerjaan yang bagus.

" azham kemana ya?" tanya suami yana lagi setelah ngak melihat sosok anak pertama nya di dalam rumah.

" azham pergi sekolah!" sahut yana singkat.

yana belum tahu perasaan nya ini harus bagaimana, apa yana harus bahagia karena suami nya sudah pulang lagi ke rumah atau perasaan benci kerena suami nya selama ini menghilang tanpa tanpa jejak, tidak memikirkan keadaan yana dan anak-anak nya.

anak-anak mengambil jatah mereka masing-masing di atas kaki ayah mereka yang sudah duduk bersila di atas lantai beralaskan tikar plastik.

adik kecil yang belum mengerti apa-apa dia terus memeluk ayahnya, mungkin selama ini rindu nya yang dalam terpendam di hati, hari ni di tuntas dengan kedatangan ayah mereka.

"azham pulang jam berapa yana?" yana ngak tau anak nya akan pulang jam berapa.

akibat terlalu sibuk dengan kios dan ke dua anak nya yang masih kecil yana tidak memperhatikan jam setiap kali azham pulang sekolah, yang yana ingat anaknya akan pulang ketika matahari sudah berada di puncak kayak seperti sekarang ini.

"biasanya waktu seperti ini dia sudah pulang!" sahut yana lagi.

faizal bangun sambil menggendong si kecil yang ngak mau lepas dari ayahnya, faizal pergi keluar dari rumah menuju ke halaman, di situ lah terletak motor yang membawa faizal kembali ke sini.

yana menatap suaminya faizal sudah jauh pergi dari halaman rumah sambil membonceng dua anaknya, anak-anak yana begitu bahagia dengan kedatangan ayah yang selama ini mereka rindukan, apa yana harus menerima faizal kembali saat ini, tapi sakit yang di berikan selama ini begitu dalam.

" umi...umi..." panggilan anak sulung yana pulang dari sekolah bisa terdengar sampai ke dapur.

ketika dia pulang yana berada masih di dapur menyiapkan kan makan siang, sebelum suaminya faizal menjemput azham, faizal sudah belanja perlengkapan dapur terlebih dulu, yana yang selama ini hanya belanja seadanya merasa antusias ketika melihat banyak kantong kresek yang Faizal bawa pulang.

semua lengkap, ada cabe, bawang, ikan, sayur, minyak, gula, garam dll, aku melonjak bahagia melihat barang dapur kesayangan yana penuh semua membuat yana senyum bahagia.

"iya azham, umi ada di belakang ni!" sahut yana dengan suara yang keras.

meluru azham berlarian ke belakang mencari sosok uminya, biasanya yana menunggu anaknya di depan, azham selalu pulang jalan kaki dengan menenteng banyak pembelanjaan yang harus di beli, makanya yana selalu menunggu di depan agar lelah anaknya terobati ketika melihat yana menunggu kepulangan nya.

" umi, kapan ayah pulang? kok umi ngak kasih tau aku ayah pulang hari ni?" melaju saja pertanyaan keluar dari mulut anaknya.

" jangan banyak tanya lagi, sekarang buka baju, kita makan sama-sama, azham tahu? hari ni kita makan ikan!" ucap yana penuh semangat sambil mengalih topik pembicaraan.

" iya umi, bentar ya!" yana menggangguk pelan menanggapi ucapan azham.

sambil menunggu buka baju yana segara membereskan dapur nya, dan menyusun piring untuk makan siang mereka, ikan goreng sambal dan sayur tumis itulah masakan kesukaan mereka semua, walaupun hanya ikan goreng bagi mereka sungguh bahagia, sebab selama ini mereka hanya makan berlauk kan telor dadar dan kuah mi instan.

mereka makan bersama di lantai ruang tamu, dapur yana yang kecil, hanya muat satu kompor dan juga rak piring, makanya mereka selalu makan di ruang tamu.

"makan yang banyak ya nak?" ucap faizal ayah nya melihat anak-anak nya makan dengan lahap.

mungkin ayah nya tahu selama ini mereka mainan makan seadanya saja, serba kekurangan, azham makan tanpa banyak bicara..

" ayah pergi kemana dulu?" sontak membuat yana terkejut mendengar pertanyaan berani anak nya yang nomor dua.

ayahnya tidak menjawab, tapi malah memandang ke arah istrinya yana seolah-olah meminta jawaban dari nya. yana yang faham maksudnya langsung yana menjawab pertanyaan anak nya tadi.

" adik makan dulu ya? nanti aja tanya setelah makan, kan tidak baik makan sambil ngomog." adik diam dan menggangguk setuju.

mereka pun melanjutkan lagi aktivitas makan mereka dengan membawa perasaan mereka masing-masing.

malam ini hujan turun dengan deras, dingin nya sampai menusuk ke tulang, faizal suami nya masih bermain dengan anak-anak nya, sedang kan yana masih di dapur bergulat dengan tepung untuk di adun di jadi kan kue jualan nya besok, hari ni jualan yana habis terjual.

" bikin apa yana?" suara yang keluar dari mulut faizal beriringan dengan suara petir si luar.

suara petir menyambar dengan suara dentuman yang sangat keras membuat yana sedikit takut.

" bikin kue bang Faizal, semenjak kami bang faizal tinggalkan ini lah pekerjaan ku untuk meneruskan hidup kami, agar anak-anak kita mati kelaparan." Faizal menunduk di meja tempat yana bikin kue.

" ngak usah di sini, masuk aja temani anak-anak tidur!" seru yana lagi.

lagi-lagi faizal diam seribu bahasa, yana belum sempat bertanya kemana suaminya menghilang selama ini, yana hanya menunggu kejujuran suami nya untuk memberitahu yana keadaan yang sebenarnya.

" abang mau lihat kamu bikin kue, emangnya ngak boleh ya?" faizal melirik ke arah yana sambil tersenyum manis.

"boleh aja, emangnya ada yang yang larang ya?" yana bertanya balik pada suaminya faizal

" ya ngak sih, abang cuma rasa bersalah sebab selama ini meninggal kan kalian tanpa kabar..

....maaf ya, tapi abang pergi ada sebab nya kok!" ujarnya suaminya lagi.

" malam ni hujan nya seakan menyambut kepulangan abang ya?" usil suaminya faizal lagi sambil mengigit bibirnya menatap yana.

yana tahu kemana arah bicara suaminya faizal, segara yana selesaikan tugas nya yang tinggal sedikit lagi, akan ada perkerjaan yang lebih besar lagi sebentar lagi...

Terpopuler

Comments

Harni

Harni

Yok selesaikan tugasmu, Yan! Biar ke tugas yang lebih besar lagi😀😀

2023-03-07

0

Rishty Khoirunnisa

Rishty Khoirunnisa

Yana, sabar banget ya. suami lama g pulang sekalinya pulang cuma diem aja. kalau aq udah tak damprat x ya

2023-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 cuan jajanan anak-anak
2 sebuah ujian yang datang
3 suaminya pulang
4 babg faizal yang berubah
5 azham menghilang
6 keputusan ku
7 azham deman
8 azham lain
9 faizal ngojek
10 brownis
11 Brownis kemarin
12 di tipu lagi
13 pesanan banyak
14 ayah pulang
15 yana jualan
16 anak sakit
17 flash back 1
18 flash back 2
19 Rasya sakit
20 Rasya meninggal
21 jenazah Rasya
22 Rasya tenang
23 kesedihan yana
24 Faizal pulang
25 Abah pulang
26 Yana berkerja
27 pertama berkerja
28 Mas Bambang
29 Eni kasar
30 Faizal muncul
31 Faizal kirim uang
32 Faizal cerai kan Yana
33 pesanan banyak
34 Yana rindu Abah
35 Yana pergi
36 ke kampung Faizal
37 Masih di kampung Faizal
38 Yana lambat pulang
39 Mas Bambang dan Eni
40 Eni keterlaluan
41 Abah pulang
42 Abah pulang
43 Yana mau berhenti kerja
44 Yana berhenti bekerja
45 Yana mau bernagkat
46 Yana pulang kampung
47 Yana membuka hati
48 Perkenalkan Yana
49 Tanpa restu orang tua
50 Hubungan hambar
51 Siapa sih yang menelpon
52 Ternyata Munzir yang telpon
53 Bertemu langsung dengan keluarga
54 Mak Yana masih tetap keras kepala
55 Pertemuan Yana dan Munzir
56 Sudah tidak sanggup
57 Calon mertua datang
58 Kipasnya rosak
59 Akhirnya suami Yana sampai
60 Pergulatan Yana dan Munzir
61 Yana tumpah darah
62 Yana mau buang air kecil
63 Yana sudah hamil
64 Yana mau melahirkan
65 Mak Yana yang tidak peduli
66 Yana diusir dari rumah
67 Yana diusir Abah
68 Yana di usir
69 Tangisan Yana
70 Yana pulang ke rumah mertua
71 Ancaman mertua Yana
Episodes

Updated 71 Episodes

1
cuan jajanan anak-anak
2
sebuah ujian yang datang
3
suaminya pulang
4
babg faizal yang berubah
5
azham menghilang
6
keputusan ku
7
azham deman
8
azham lain
9
faizal ngojek
10
brownis
11
Brownis kemarin
12
di tipu lagi
13
pesanan banyak
14
ayah pulang
15
yana jualan
16
anak sakit
17
flash back 1
18
flash back 2
19
Rasya sakit
20
Rasya meninggal
21
jenazah Rasya
22
Rasya tenang
23
kesedihan yana
24
Faizal pulang
25
Abah pulang
26
Yana berkerja
27
pertama berkerja
28
Mas Bambang
29
Eni kasar
30
Faizal muncul
31
Faizal kirim uang
32
Faizal cerai kan Yana
33
pesanan banyak
34
Yana rindu Abah
35
Yana pergi
36
ke kampung Faizal
37
Masih di kampung Faizal
38
Yana lambat pulang
39
Mas Bambang dan Eni
40
Eni keterlaluan
41
Abah pulang
42
Abah pulang
43
Yana mau berhenti kerja
44
Yana berhenti bekerja
45
Yana mau bernagkat
46
Yana pulang kampung
47
Yana membuka hati
48
Perkenalkan Yana
49
Tanpa restu orang tua
50
Hubungan hambar
51
Siapa sih yang menelpon
52
Ternyata Munzir yang telpon
53
Bertemu langsung dengan keluarga
54
Mak Yana masih tetap keras kepala
55
Pertemuan Yana dan Munzir
56
Sudah tidak sanggup
57
Calon mertua datang
58
Kipasnya rosak
59
Akhirnya suami Yana sampai
60
Pergulatan Yana dan Munzir
61
Yana tumpah darah
62
Yana mau buang air kecil
63
Yana sudah hamil
64
Yana mau melahirkan
65
Mak Yana yang tidak peduli
66
Yana diusir dari rumah
67
Yana diusir Abah
68
Yana di usir
69
Tangisan Yana
70
Yana pulang ke rumah mertua
71
Ancaman mertua Yana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!