Perjalanan Berduri

Perjalanan Berduri

cuan jajanan anak-anak

"Azham ngak sekolah hari ni?" yana yang masih merapikan kios di depan rumah nya memanggil anak nya yang masih belum keluar sejak tadi nanti terlambat pergi ke sekolah.

inilah kisah mirza yana yang merupakan seorang ibu yang begitu menyayangi anak nya, walaupun yana menikah dari hasil paksaan tapi tidak sedikit pun membuatnya membenci suami nya, suami nya telah pergi entah kemana, yana di tinggalkan bersama dengan ketiga anak nya yang masih kecil.

..."pergi umi, bentar lagi azham siap ni!" sahut azham dari dalam rumah....

...yana membuka usaha kecil-kecilan dengan berjualan kios depan rumah nya, yana mempunyai tiga orang anak, anak-anak nya ketiga nya laki-laki....

anak pertama nya berusia sembilan tahun, anak ke dua berusia tiga tahun dan anak ke tiga baru berusia dua tahun.

" cepat terlambat nanti!" pekik yana dengan suara yang sangat keras dari luar rumah.

pagi-pagi yana sudah menyiapkan untuk membuka usaha nya, selain kios yana juga bikin jajanan anak- anak dengan harga seribu, biasanya bolu yana potong kecil-kecil untuk di titip di kantin sekolah, yana tidak bisa bekerja seperti ibu yang lain, ini karena yana juga tidak mempunyai orang tua yang bisa membantu mengasuh anak nya di rumah, demi tetap dapur tetap mengebul yana harus memutar otak nya agar dapat penghasilan untuk kebutuhan yana dan anak- anak untuk keperluan sehari hari.

azham keluar dari rumah dengan pakaian yang sudah rapi, walaupun hidup serba kekurangan tapi kalau soal kebersihan dan rapi tetap yana jaga.

"ada yang azham belanja hari ni umi?" Azhar bertanya sambil mencium punggung tangan uminya yana.

biasanya yana akan menyuruh anak sulung nya untuk berbelanja keperluan kios kecilnya, sepulang sekolah azham akan belanja sesuai yang umi nya pesan.

" ini azham beserta catatan yang perlu di beli ya!" yana menyodorkan kan selembar kertas yang sudah di tulis apa aja yang perlu di beli.

"iya umi, azham pergi dulu ya?" azham ke sekolah dengan berjalan kaki, di kampung halaman yana hanya anak nya yang berjalan kaki, yang lain sudah bisa beli sepeda bahkan ada yang pergi sekolah dengan motor.

yana menghiba memandang anak nya yang sudah jauh berjalan meninggalkan nya di belakang, dalan hati kecil nya begitu kasihan sama nasib anak nya yang serba kekurangan, tapi dia ngak pernah mengeluh, apa daya yana yang hanya tamatan SD ngak bisa mencari perkerjaan yang layak untuk mencukupi kebutuhan keluarga nya seperti anak-anak yang lain.

" umi...umi...adik mau makan?" yana tersentak kaget tiba-tiba anak yana yang no dua sudah bangun tidur.

kebiasaan yang yana terap kan pada anak-anak nya ialah kalau pagi mereka harus makan, kalau orang kaya bilang sarapan, sarapan kan kue atau pun bubur, yana cuma mempunyai nasi di rumah, jadi ngak di bilang harus sarapan sebab bukan kue, harus bilang pada anak-anak nya harus makan nasi jangan sampai telat makan, kalau telat makan sakit, kalau sakit umi ngak punya uang untuk beli obat.

"iya nak, sebentar ya?" sahut uminya di luar masih ada pelanggan yang belum usai dari tadi.

'kenapa lama banget sih akak ni, niat beli apa kagak ya orang ini' batin yana seorang diri.

yana tunggu beberapa menit akhirnya pelanggan tadi kelar juga belinya,walaupun yang di beli hanya sabun seharga dua ribu yang namanya pelanggan tetap harus di layani dengan baik.

"terima kasih ya kakak?" ucap yana pada pelanggan nya sambil mengulurkan sabun belanjaan pelanggan .

" adik kecil sudah bangun nak?" melihat anak kedua yana bangun mengingat anak bungsu nya yang masih terlelap, anak bungsu nya mempunyai wajah yang sangat berbeda dengan kedua saudaranya, si bungsu dengan wajah bulat, putih, sehat, semua kesempurnaan ada padanya, kekurangan pun ada sih....

"belum umi, adik kecil masih tidur tadi!" sahut anak nya yang ke dua.

"umi ayah kemana ya?"....

"ayah pergi cari uang buat abang dan adik-adik, kalau ayah sudah ada rezekinya nanti ayah pulang." yana tak dapat menahan air mata menetes di pipi nya.

yana sebenarnya rapuh untuk menghadapi semua ujian ini, walau bagaimanapun yana harus tetap kuat demi anak-anak nya.

"ya udah adik makan sendiri ya? umi ada kerjaan di dapur, kalau adik kecil bangun panggil umi di belakang ya sayang!" anak yana mengangguk patuh.

yana bersyukur mempunyai anak-anak yang sangat baik dan pengertian, biarpun ayahnya begitu tidak pernah sekali pun yana memendam perasaan benci mereka, bagi nya mereka adalah penguat semangat yana, yana hanya perlu mengusahakan agar mereka membesar dengan sikap yang baik dan sopan, semoga suatu hari nanti anak-anak nya menjadi anak yang sukses dunia dan akhirat.

"umi hari ini kue kita bnyak tinggal, tapi kue nya sudah rosak ngak bisa di makan lagi." ucap anak yana yang sulung sepulang sekolah.

azham akan membawa kue yang yana bikin untuk di titip di kantin sekolah, satu hari yana bikin empat puluh biji, kemarin-kemarin ada juga yang tinggal palingan cuma dua atau tiga biji yang tinggal, hari ni banyak sekali tinggal, ada sisa dua puluh lima lagi, lakunya cuma lima belas biji, uang cuma ada dua belas ribu.

" ngak apa-apa nak, mungkin ngak ada rezeki hari ni, mungkin besok ada rezeki." ucap yana pelan coba membuat anak nya jangan berputus asa meski sesungguhnya yana sendiri yang terjatuh terpuruk.

' dengan apa aku harus berbelanja untuk jualan ku besok' batin yana sendiri.

tanpa yana sadari air mata nya terus mengalir dengan deras, anak-anak nya ngak ada yang melihat, mereka semua sedang makan di ruang tamu, yana berada di dapur nya.

"kak! sabun nya ada?" pelanggan yana memanggil nya dari arah luar.

" ada dek, sebentar ya, pekik yana.

jarak antara dapur dan teras agak jauh, suara takkan bisa di dengar kalau surabaya pelan.

gegas yana menyusul pelanggan nya yang sudah menunggu di luar.

"kak beli sabun empat ya, telur sepuluh ribu, mi instan sepuluh bungkus." ucap pelanggan tadi dengan lancar.

segera yana mengambil yang di pesan tadi, dalam hati kecil nya terus mengucap syukur yang terhingga atas pemberian rezeki ini...

'alhamdulilah ya..." seru nya dalam hati.

"ini dek, terima kasih banyak ya." ucap nya setelah dia menyodorkan uang pembelian tadi.

"eh lupa dek, ini kembaliannya, maaf kakak sampe lupa... hehe." dia pun ikut tersenyum sambil menolak tangan yana yang menyodorkan uang kembalian padanya.

"ngak usah kak, kakak ambil aja kembaliannya, anggap aja rezeki anak-anak." ucap nya lembut.

" terima kasih banyak dek.. semoga di murahkan lagi rezeki nya selalu." ujar nya lagi.

pelanggan tadi pun pamit izin pulang, baru ini ada pelanggan sopan ini, yang menghargai yana sebagai manusia.

yana selalu menganggap dirinya tidak selevel dengan orang lain, makanya yana selalu mengelak mencoba menjauhkan diri dari apa pun kegiatan yanga ada di desa.

ikuti terus kelanjutan nya ya....

Terpopuler

Comments

Nur Aminah

Nur Aminah

ya ampun kasian sih nasib nya yana,

2023-02-27

0

Harni

Harni

Ayo Yan, kamu bisa kok. Jangan merasa rendah ❤

2023-02-24

0

Marie Lee

Marie Lee

perempuan memang harus bermental baja. meski air mata menetes, perjuangan harus berlanjut. semangat thor

2023-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 cuan jajanan anak-anak
2 sebuah ujian yang datang
3 suaminya pulang
4 babg faizal yang berubah
5 azham menghilang
6 keputusan ku
7 azham deman
8 azham lain
9 faizal ngojek
10 brownis
11 Brownis kemarin
12 di tipu lagi
13 pesanan banyak
14 ayah pulang
15 yana jualan
16 anak sakit
17 flash back 1
18 flash back 2
19 Rasya sakit
20 Rasya meninggal
21 jenazah Rasya
22 Rasya tenang
23 kesedihan yana
24 Faizal pulang
25 Abah pulang
26 Yana berkerja
27 pertama berkerja
28 Mas Bambang
29 Eni kasar
30 Faizal muncul
31 Faizal kirim uang
32 Faizal cerai kan Yana
33 pesanan banyak
34 Yana rindu Abah
35 Yana pergi
36 ke kampung Faizal
37 Masih di kampung Faizal
38 Yana lambat pulang
39 Mas Bambang dan Eni
40 Eni keterlaluan
41 Abah pulang
42 Abah pulang
43 Yana mau berhenti kerja
44 Yana berhenti bekerja
45 Yana mau bernagkat
46 Yana pulang kampung
47 Yana membuka hati
48 Perkenalkan Yana
49 Tanpa restu orang tua
50 Hubungan hambar
51 Siapa sih yang menelpon
52 Ternyata Munzir yang telpon
53 Bertemu langsung dengan keluarga
54 Mak Yana masih tetap keras kepala
55 Pertemuan Yana dan Munzir
56 Sudah tidak sanggup
57 Calon mertua datang
58 Kipasnya rosak
59 Akhirnya suami Yana sampai
60 Pergulatan Yana dan Munzir
61 Yana tumpah darah
62 Yana mau buang air kecil
63 Yana sudah hamil
64 Yana mau melahirkan
65 Mak Yana yang tidak peduli
66 Yana diusir dari rumah
67 Yana diusir Abah
68 Yana di usir
69 Tangisan Yana
70 Yana pulang ke rumah mertua
71 Ancaman mertua Yana
Episodes

Updated 71 Episodes

1
cuan jajanan anak-anak
2
sebuah ujian yang datang
3
suaminya pulang
4
babg faizal yang berubah
5
azham menghilang
6
keputusan ku
7
azham deman
8
azham lain
9
faizal ngojek
10
brownis
11
Brownis kemarin
12
di tipu lagi
13
pesanan banyak
14
ayah pulang
15
yana jualan
16
anak sakit
17
flash back 1
18
flash back 2
19
Rasya sakit
20
Rasya meninggal
21
jenazah Rasya
22
Rasya tenang
23
kesedihan yana
24
Faizal pulang
25
Abah pulang
26
Yana berkerja
27
pertama berkerja
28
Mas Bambang
29
Eni kasar
30
Faizal muncul
31
Faizal kirim uang
32
Faizal cerai kan Yana
33
pesanan banyak
34
Yana rindu Abah
35
Yana pergi
36
ke kampung Faizal
37
Masih di kampung Faizal
38
Yana lambat pulang
39
Mas Bambang dan Eni
40
Eni keterlaluan
41
Abah pulang
42
Abah pulang
43
Yana mau berhenti kerja
44
Yana berhenti bekerja
45
Yana mau bernagkat
46
Yana pulang kampung
47
Yana membuka hati
48
Perkenalkan Yana
49
Tanpa restu orang tua
50
Hubungan hambar
51
Siapa sih yang menelpon
52
Ternyata Munzir yang telpon
53
Bertemu langsung dengan keluarga
54
Mak Yana masih tetap keras kepala
55
Pertemuan Yana dan Munzir
56
Sudah tidak sanggup
57
Calon mertua datang
58
Kipasnya rosak
59
Akhirnya suami Yana sampai
60
Pergulatan Yana dan Munzir
61
Yana tumpah darah
62
Yana mau buang air kecil
63
Yana sudah hamil
64
Yana mau melahirkan
65
Mak Yana yang tidak peduli
66
Yana diusir dari rumah
67
Yana diusir Abah
68
Yana di usir
69
Tangisan Yana
70
Yana pulang ke rumah mertua
71
Ancaman mertua Yana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!