Kedua gadis itu persis seperti gadis bar-bar yang nakal..lihat saja pakaian yang mereka kenakan..ah sudah lah asalkan mereka nyaman biarkan saja.
"Kau mau makan apa?" tanya Grace pada Nelsy.
"Apa saja yang penting pedas, aku benar-benar ingin menumpahkan emosi ku pada makanan pedas" ujar Nelsy masih kesal.
"Hahaha baiklah baiklah..mbak seperti biasa ya"
"Baik nona..silahkan duduk dulu makanan anda sekalian sedang di siapkan..mohon menunggu sebentar lagi" sapa si pelayan dengan senyum ramah nya menyambut dua wanita keluarga Wilson.
"Terimakasih" balas kedua nya bersamaan sambil tersenyum tak kalah ramah nya.
Setelah menunggu beberapa saat kemudian makanan telah siap sedia di atas meja..mereka mulai menyantap makanan utama hingga tak tersisa.
Tubuh mereka tak menggemuk atau melar,mereka selalu menjaga nya hingga tak sanggup lagi..astaga apa sih maksud nya.
Abaikan.
Selesai dengan makanan nya..kini kedua gadis itu tengah minum sedikit setelah mendapatkan ijin dari kakak-kakak nya terutama Gio..dia pria paling posesif di keluarga mereka.
"Apa kau puas meluapkan emosi mu pada makanan ini?" tanya Grace setelah mereka menikmati makanan lezat itu hingga tandas.
"Hm sedikit lah..setidak nya emosi ku tidak terbuang sia-sia" jawab nya nyeleneh.
"Hahahaha..sudah lah habis ini mau kemana kita?" Grace tertawa karena Nelsy memang seperti itu suka nyeleneh lain dengan nya yang sedikit pendiam namun dengan orang yang tepat dia akan cerewet.
"Kemana ya..eh jam berapa sekarang?" Nelsy tampak berfikir dan teringat jam berapa sekarang karena jika telat maka dia bisa kena omel si kaku.
"Jam setengah sembilan..masih ada 1 jam setengah sebelum kita pulang" jawab Grace memberitahu karena dia juga kena pajak waktu oleh si kaku Gerald.
"Ck menyebalkan sekali sih para si kaku itu..kalau begini aku kan tidak bisa bebas berkeliaran arghhh menyebalkan" Nelsy masih menggerutu kali ini karena Nichole dan Gerald yang membatasi jam malam nya mereka.
"Hahaha itu lah pria di keluarga kita" balas Grace tertawa lalu menenggak lagi minuman nya hingga tandas.
*
*
Max saat ini tengah berada di ruangan nya dengan sahabat Nat Mark.
"Dimana ruang kamera pengawas?" tanya Mark pada sahabat nya Max.
"Mau apa?" Max balik bertanya karena tak biasa nya sahabat nya itu mencari ruang kamera.
"Ck banyak tanya.. dimana?" Mark berdecak kesal karena di jawabi dengan pertanyaan juga.
"Hahaha oke ikut aku" Max tertawa karena berhasil membuat Mark sahabat nya kesal.
Mereka menuju ruang kamera..entah Mark akan berbuat apa dengan ruangan itu yang pasti seperti nya itu hak yang mendesak.
#
"Oke aku sudah dapat apa yang ku inginkan" ujar Mark keluar begitu saja dari ruang kamera pengawas meninggalkan Max yang mengumpat kesal pada nya.
"Dasar gila..sialan kau" umpat Max kesal melihat tingkah Mark yang benar-benar membuat nya gila.
Mark cuek dan bodo amat..dia pergi sementara Max kembali ke ruangan nya..di dalam ruangan nya tampak seorang wanita cantik dengan pakaian yang kekurangan bahan tengah duduk di sofa dengan gaya sensual nya.
"Sayang..kau darimana saja sih" tanya si wanita dengan nada manja.
Max hanya menatap datar wanita yang berstatus sebagai kekasih nya itu..dia tak lagi berminat dengan kekasih nya karena dia sedikit risih dengan sikap nya.
"Dari luar..ada apa kemari?" jawab Max sambil duduk di sofa single sebelah kanan wanita itu.
"Sayang apa kau tidak merindukan ku.. Aku sangat merindukanmu" tanya si wanita berpindah duduk di pangkuan Max lalu memainkan rahang Max dan mulai mencium bibir Max dengan begitu rakus namun tak mendapat respon dari Max.
Wanita itu tak perduli lalu mulai meraba bagian lainnya..dia menurunkan Zipper gaun nya yang kebetulan berada di depan hingga menampakkan gunung kembar nya yang aduhai besar.
Max..wajah nya tetap sama tak ada perubahan..datar tanpa ekspresi..dia tak perduli dengan kelakuan kekasih nya karena dia tak pernah mau untuk menyentuhnya.
Entah kenapa dia tidak ada nafesu dengan kekasih nya yang jelas-jelas sangat bohhay dan menggoda kaum Adam.
Saat si wanita hendak membuka kaitan celana nya, Max menahan tangan sang kekasih karena jujur dia tidak berselera entah kenapa karena dia juga tidak tau.
"Stop..pergilah" ujar Max dingin lalu bangkit tanpa peduli dengan sang kekasih yang terjatuh di lantai.
"Arkhhh..Max kau benar-benar menyebalkan..kenapa kau tidak mau melakukan nya hah..apa aku tidak menggoda dimatamu?" teriak sang kekasih tidak terima di perlakukan seperti ini oleh Max.
"Shut up..go away" ujar Max dengan tatapan mata tajam nya.
#
#
Di saat Grace dan Nelsy tengah asik minum hingga teler di saya itu juga tampak serombongan perampok yang hendak menjarah restoran itu masuk kedalam.
Grace dan Nelsy tampak tak memperhatikan kondisi sekitar..mereka hanya fokus pada kegiatan mereka.
"Hay cantik..wah seperti nya kalian sedang berpesta ya..bolehkah kami ikut?" ujar salah seroang perampok itu menghampiri meja dimana Grace dan Nelsy tengah duduk dan mencolek dagu Nelsy.
Nelsy tak suka melihat kedatangan mereka dia mengambil botol miras itu dan dia langsung mengarah kan botol itu pada kepala salah satu dari kelima perampok itu.
Lebih tepat nya pada salah seorang yang berani mencolek dagu nya.
Pyaarrr......
Pecah sudah botol kaca itu di kepala sang perampok..yang lain terkejut sementara si korban hanya meringis dan terjatuh di lantai dengan menjerit kesakitan.
Mark melihat aksi Nelsy dengan bangga dia tersenyum smirk melihat keberanian Nelsy dalam menghadapi mereka.
Mark malah santai memperhatikan Nelsy..dia masih duduk di kursi nya sambil melihat seberapa besar kekuatan para bedebah itu.
"Sialan kau" umpat salah satu anggota yang lain nya pada Nelsy karena melihat teman nya terkapar merintih kesakitan.
"Ck diam lah.. mengganggu saja" Nelsy berdecak kesal karena kesenangan nya terganggu.
Kawanan itu hendak menyerang Nelsy namun di luar dugaan ternyata dua gadis itu dengan secepat kilat sadar dari mabuk nya.
Seketika kedua gadis itu langsung sadar seratus persen..mereka menatap kelima perampok itu dengan tatapan mengintimidasi.
Ya mereka memang tidak lah mabuk hanya teler sedikit jika di istirahat kan pasti akan pulih kembali..dan itu benar terjadi pada kedua gadis itu.
Mereka banyak belajar dari Gio sang suhu.
"Kau cari mati rupa nya" ujar satu nya lagi mengeluarkan pisau dan menodongkan nya pada Nelsy.
Nelsy dan Grace hanya menatap datar pisau di depan nya..mereka tidak takut akan pisau itu karena mereka sudah berhadapan dengan yang lebih dari pisau itu.
"Cih aku sedang malas meladeni kalian lebih baik pergi sebelum kami membuat kalian berada di kuburan besok pagi" ujar Nelsy menanggapi nya dengan santai terbukti bahwa Nelsy kembali meraih kentang goreng nya dan memakan nya.
"Pergilah" kaya Grace dengan mengacungkan jari tengah nya pada para perampok yang berani mengganggu mereka.
Para perampok itu geram dan melayangkan satu sabetan pada Nelsy namun Nelsy berhasil menghindar dengan mudah nya.
"Ck sudah ku bilang kalian bandel sekali sih" ujar Nelsy menggerutu kesal dan..
Bughhhh.....
Bughhhh.....
Bughhhh....
Bughhhh....
"Arkhhhhhhh"
"Arkhhhhhhh"
"Arkhhhhhhh"
"Arkhhhhhhh"
Nelsy dan Grace berhasil menumbangkan 4 orang itu dengan sekali hajar..sisa nya mereka akan urus nanti karena rasa nya anggota yang lain nya sedang menjarah uang di brankas penyimpanan restoran itu.
"Kalian mau kemana?" tanya Mark menghampiri Nelsy dan Grace yang hendak pergi.
"Kau siapa?" tanya Grace menatap curiga pada Mark.
"Loh kau..di sini juga?" tanya Nelsy mengenali wajah Mark.
"Iya..aku sedang ngopi di sini..kalian mau kemana?" jawab Mark santai tersenyum kecil.
"Kami mau mengurus beberapa orang yang sedang mencari masalah di sini" jawab Nelsy jujur.
"Sudah kalian lebih baik pulang saja jam sudah semakin malam tidak baik bagi perempuan seperti kalian berada di luar..biar aku yang mengurus mereka" ujar Mark menyarankan.
"Cih sombong" ketus Grace tak suka dengan sikap sombong nya Mark.
"Kau yakin?" tanya Nelsy memastikan.
"Hmm apa sekarang kau meragukan ku?" tanya Mark yang kini mulai mendekat kan wajah nya pada Nelsy.
Grace yang melihat kedua nya hanya menatap datar tanpa ekspresi tak peduli lagi,kemudian dia menarik Nelsy keluar dari restoran.
Kedua gadis itu keluar dengan cara mendobrak pintu restoran hingga kaca nya pecah dan berhamburan..kedua nya keluar dengan santai nya tanpa perduli dengan tatapan para karyawan restoran itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments