Suamiku, Pengkhianat Hati

Suamiku, Pengkhianat Hati

Episode 1.

Seiring berjalannya waktu, hari pun telah berubah menjadi sore. Dimana sepasang suami istri yang saling berpelukan di balkon kamarnya, sedang menikmati keindahan sore hari dan di temani dua cangkir teh hijau yang sudah di sediakan oleh Art mereka.

Tanpa keduanya sadari, ada sosok anak kecil yang sedang menatap keduanya dari arah belakang dengan mata yang sedikit terbuka.

"Mama," panggilnya dengan suara parau-nya khas orang bangun tidur.

Kedua orang itu pun langsung membalikkan badannya melihat ke arah anak kecil yang sedang mengucek matanya. Amelia, perempuan yang sedang berada di pelukan laki-laki yang merupakan suaminya itu, langsung melepaskan pelukan tersebut dan menghampiri anak laki-laki yang terlihat menggemaskan di matanya.

"Sayang, Leo sudah bangun nak?" tanya Amelia pada sang buah hati. Perempuan itu mengusap lembut rambut sang anak.

Leo pun mengangguk dan langsung memeluk sang mama. "Leo lapar ma."

Amelia dan sang suami pun langsung tersenyum saat mendengar perkataan anak laki-lakinya yang sudah terlihat menguap kembali. Amelia pun mengangguk dan melepaskan pelukan anaknya. "Yaudah, kalau begitu Leo mandi dulu ya. Mama akan menyiapkan makanannya untuk Leo."

Sang anak pun mengangguk tanpa membantah perkataan Amelia. Anak laki-laki yang kini sudah menginjak usia tujuh tahun itu lebih terlihat manja saat bangun tidur.

Leo pun langsung membalikkan badannya menuju ke arah pintu dan menghilang dari balik pintu itu saat pintu tersebut telah tertutup. Amelia pun hanya menghembuskan nafasnya pelan sembari tersenyum kala mengingat bahwa sang anak kini sudah mulai tumbuh dewasa.

Amelia pun langsung berdiri dan menatap sang suami yang masih di tempatnya dengan senyuman hangatnya yang terpancar di sudut bibirnya. Menghampiri sang istri dan kembali memeluknya dengan erat, seakan tidak ingin melepaskannya.

"Sayang, aku kangen kamu." ucap sang suami dengan penuh goda.

Mengetahui maksud dari ucapan suaminya itu. Amelia langsung melepaskan pelukan suaminya, dan membalikkan tubuhnya agar berhadapan dengan sang suami. Laki-laki yang sangat dicintainya itu. Lalu Amelia pun menggelengkan kepalanya sembari menatap lekat wajah suaminya.

"Jangan sekarang ya, aku harus pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam untuk kita." tolaknya dengan halus.

"Sebentar saja sayang, tidak akan lama kok. Aku akan melakukannya dengan cepat." ucap Farhan dengan memasang wajah memelas.

Namun, hasil bujukan nya itu tidak membuahkan hasil untuknya. Amelia tetap menolaknya dengan menggelengkan kepalanya. Tentu saja hal itu membuat Farhan memasang wajah sedih di hadapan sang istri. "Kenapa tidak menyuruh Bibi Surti saja sih sayang. Aku tuh sangat merindukanmu."

"Sayang, aku harus menyiapkannya agar aku bisa berguna menjadi istrimu dan juga mama untuk Leo." ujar Amelia dengan suara yang sangat lembut.

"Ya sudah terserah kamu. Aku hanya bisa pasrah," ucap Farhan dengan mengerucutkan bibirnya.

Melihat tingkah suaminya itu. Amelia langsung mengambil tengkuk leher suaminya dan mengecup bibir sang suami sepersekian detik. Lalu pergi meninggalkan Farhan yang masih mematung di tempatnya saat mendapatkan ciuman tiba-tiba dari istrinya itu. Farhan pun hendak mengejar sang istri yang sudah menghilang di balik pintu kamarnya.

Namun, saat ingin menyusul istrinya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan bahwa ada seseorang yang tengah menghubunginya. Diambilnya ponsel tersebut dari saku celananya dan melihat nama dari sang pemanggil dari layar ponselnya itu.

Seketika, senyuman kecil terukir di bibirnya. Dengan segera laki-laki itu pun langsung mengangkatnya. "Halo, kenapa sayang?"

Sedangkan di seberang sana terlihat perempuan dengan dress batik selutut sedang duduk di salah satu Kafe yang sering di kunjungi nya itu memasang wajah ceria saat panggilan teleponnya terima.

"Tidak ada, aku hanya sangat merindukanmu Farhan." ucapnya dengan pandangannya yang menatap ke arah luar dinding Kafe yang terbuat dari kaca itu dengan senyuman yang terpampang jelas di wajah cantiknya.

"Aku juga sangat merindukanmu, kalau begitu sampai jumpa nanti malam sayang." ucap laki-laki dari balik ponsel milik perempuan itu.

Setelah mengucapkan itu, laki-laki itupun langsung memutuskan sambungan teleponnya. Perempuan yang memakai baju dress batik selutut itu pun langsung meletakkan ponselnya diatas meja.

Terlihat kembali senyuman yang terukir di bibirnya saat mengingat bahwa orang yang baru saja di hubunginya itu akan menemuinya malam ini. Orang yang sangat begitu dicintainya.

"Maafkan aku, Mel."

.

.

.

...Terimakasih buat kalian semua atas sempatnya sudah mampir ke novel aku yang amburadul ini. Maaf, Jika novel ini masih gak jelas ya! Mohon Dimaafkan, karena saya juga masih pemula untuk belajar membuat novel. Meskipun novelku sangatlah membosankan! Sekali lagi mohon dimaafkan ya....

...Untuk itu jangan lupa untuk tinggalkan like ya, bagi yang berbaik hati. Sekali lagi terimakasih banyak sudah mampir. 🙏...

Terpopuler

Comments

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

knp y klo emg dah bsn am pasangan tinggal ngmng pisah npa g usah pke nikung kyk gt,suami g jentle kemaruk

2023-07-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!