Aku menghabiskan beberapa menit menatap pintu tertutup yang baru saja dia tinggalkan perasaanku aku seperti terbang ke angkasa luar dan kemudian kembali lagi ke planet Bumi.
Oke....mungkin benar aku suka dia. Di sana, aku telah mengakuinya pada diri ku sendiri. Aku tidak bisa menyembunyikan perasaanku lagi. Aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya.
Aku menemukan dia menarik, sangat menarik. Tapi itu sia-sia, aku tahu, dan aku mendesah dengan penyesalan pahit. Itu hanya kebetulan, dia datang ke sini. Tapi tetap saja, aku bisa mengaguminya dari jauh, tentu tidak ada salahnya. Mungkin aku bisa melakukan cinta dalam diam?
Cinta dalam diam menurut Islam adalah cara mencintai yang dirasa paling tepat ketika diri belum mampu terikat dalam sebuah ikatan suci, yaitu pernikahan. Jika belum mampu mencintai dan dicintai dalam ikatan pernikahan, cinta dalam diam merupakan jawaban atas segala kegalauan hati.
Cinta dalam diam kepada lawan jenis tentu perlu dilandaskan karena Allah, agar cinta yang tumbuh lebih berkah dan tidak mengarah pada kemudharatan. Hal ini sesuai dengan yang dibahas dalam ayat Al-Qur'an yang Arti nya Adalah sebagai berikut:
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosa mu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Ali Imran: 31)
Bagi Kamu sekalian yang belum mampu mewujudkan keseriusan cinta dengan menikah, maka Rasulullah menganjurkan untuk menunaikan puasa agar tidak tergelincir ke dalam jeratan syaitan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadist sebagai berikut:
Wahai sekalian pemuda, barangsiapa yang sudah mampu untuk menikah maka hendaklah dia segera menikah. Barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa karena puasa dapat menahan dirinya dari kemungkinan tergelincir ke dalam perbuatan zina. (H.R Bukhari dan Muslim)
Dan jika aku menemukan seorang fotografer, aku bisa melakukan kekaguman yang serius besok hari. Aku menggigit bibirku untuk mengantisipasi dan mendapati diriku menyeringai seperti remaja yang sedang puber.
Aku perlu menelepon Rahma dan mengatur pemotretan.
Selang beberapa lama, Rahma sangat gembira mendengar kabar dariku.
"Tapi apa yang dia lakukan di toko kecil Unisoviet?" Keingintahuannya merembes melalui telepon. Aku berada jauh di ruang persediaan, berusaha menjaga suaraku tetap biasa.
"Dia kebetulan saja sedang berada di daerah ini"
"Menurutku itu adalah satu kebetulan besar, Gisele. Menurutmu dia tidak ada di sana untuk menemui mu?"
Asumsi Rahma menusuk hatiku karena aku juga berpikir dan berharap demikian. Hatiku tersentak melihat prospek itu, tapi itu adalah kegembiraan yang berumur pendek. Kenyataan yang membosankan dan mengecewakan adalah bahwa dia ada di sini untuk urusan bisnis.
"Dia mengunjungi divisi pertanian di Kota Bandung ini. Dia mendanai beberapa penelitian," gumamku.
"Oh ya benar. Dia membeli departemen itu dengan harga 3,7 triliun Rupiah"
Wow.
"Bagaimana kamu tahu ini?"
"Gisele, aku jurnalis, dan aku sudah menulis profil orang itu. Sudah tugasku untuk mengetahui hal ini."
"Oke, Rahma, Jadi kamu mau foto-foto ini?"
"Tentu saja. Pertanyaannya adalah, siapa yang akan melakukannya dan di mana."
"Kita bisa bertanya di mana. Katanya dia tinggal di daerah itu."
"Kau bisa menghubunginya?"
"Aku punya nomor ponselnya."
Rahma terengah-engah.
"Sultan paling kaya, dan dia bujangan yang paling sulit ditangkap, paling misterius di Negara ini, baru saja memberimu nomor ponselnya.?"
"Eh ... ya."
"Gisele! Dia menyukaimu. Tidak diragukan lagi. Kamu memang cantik dan tidak heran kalau dia juga menyukaimu" Nada suaranya tegas.
"Rahma, dia hanya mencoba bersikap baik." Tetapi bahkan ketika aku mengucapkan kata-kata itu, aku tahu itu tidak benar
Ricardo tidak berbuat baik.
Dia sopan, mungkin. Dan suara kecil yang tenang berbisik, mungkin Rahma benar, ya itu harapanku, meskipun tembok besar menghalangi kita karena dia beda agama dengan ku tapi jika sudah jodoh mungkin dia bisa pindah agama, tapi jika dia tidak mau pindah agama maka itu hanya impian semata hubungan ini Tak akan bisa berjalan.
Gisele....! Apa yang kamu pikirkan? Itu harapan mu yang terlalu tinggi...Rahma membawaku kembali dari khayalan tingkat tinggi ku
"Aku tidak tahu siapa yang akan melakukan pemotretan. Nila, fotografer reguler kami, tidak bisa.
Dia ada di rumah di Jody untuk akhir pekan. Dia akan marah karena dia menyia-nyiakan kesempatan untuk memotret salah satu pengusaha terkemuka di Indonesia"
"Hmm... Bagaimana dengan Rahadian?"
"Ide bagus! Tanyakan padanya, dia akan melakukan apa saja untukmu. Kemudian hubungi Ricardo dan cari tahu di mana dia menginginkan kita untuk bertemu." Rahma sangat angkuh tentang Rahadian.
"Kurasa kau harus meneleponnya."
"Siapa, Rahadian?" Rahma mencemooh.
"Tidak, Ricardo"
"Gisele, kaulah yang memiliki hubungan itu."
"Hubungan?" Aku mencicit padanya, suaraku naik beberapa oktaf.
"Aku hampir tidak mengenal pria itu."
"Setidaknya kau pernah bertemu dengannya," katanya getir.
"Dan sepertinya dia ingin mengenalmu lebih baik. Gisele, telepon saja dia," bentaknya dan menutup telepon.
Dia terkadang sangat suka memerintah. Aku mengerutkan kening ke ponselku.
Aku baru saja meninggalkan pesan untuk Rahadian saat Raka masuk ke ruang stok mencari kertas pasir.
"Kami agak sibuk di luar sana, Gisele," katanya tanpa kepahitan.
"Ya, um, maaf," gumamku, berbalik untuk pergi.
"Jadi, kenapa kamu bisa mengenal Ricardo?" Suara Raka sangat acuh tak acuh.
"Aku harus mewawancarainya untuk surat kabar mahasiswa kita. Rahma sedang sakit waktu itu jadi aku menggantikannya" Aku mengangkat bahu, berusaha terdengar santai dan tidak melakukan yang lebih baik darinya.
"Ricardo the Cafrio House Entrepreneur" Raka mendengus, kagum. Dia menggelengkan kepalanya seolah ingin menjernihkannya.
"Ngomong-ngomong, mau minum atau makan sesuatu malam ini?"
Setiap kali dia di rumah dia selalu mengajakku untuk pergi bersamanya seolah-olah dia tidak punya teman lain. dan aku selalu menolak. Itu hanya modus (modal dusta) laki-laki.
Aku tidak pernah menganggap itu ide yang baik untuk makan bersama dengan saudara laki-laki bos, dia bukan pahlawan sastra, tidak sama sekali. Dan aku tidak mau memberikan harapan yang gak jelas, aku tidak mau bermain dalam hubungan pria dan wanita.
Hubungan itu sangat rentan, dan aku hanya ingin berhubungan dengan pria yang aku yakini akan mendampingi hidup ku kelak, meskipun aku belum begitu yakin akan menikah dalam waktu dekat ini karena pernikahan adalah hal yang serius dan sakral, dan aku tidak bisa mempermain kan nya.
Aku senang membaca novel Romantis karena terkadang itu membuat ku senang selebih nya aku senang membaca kisah cinta Rasulullah SAW dengan Siti Aisyah itu sangat manis dan merupakan suri tauladan bagi seluruh umat.
Tapi terkadang manusia tidak luput dari kesalahan apa lagi aku adalah manusia biasa yang banyak sekali dosa, kadang sulit mengendalikan diri ku. Apa yang aku lakukan mungkin bisa saja tidak sesuai dengan akal sehat ku.
Dan aku berangan-angan pahlawan sastra yang sering aku baca dalam novel Romantis orang nya itu adalah Ricardo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Indah Batam
Saya mampir Thor,, sudah saya like dan favorit,, jangan lupa mampir juga di SELINGKUH LIMA LANGKAH ya,,, tetap semangat 🥰🥰💪💪💪
2023-02-16
2