BAB 17 : PERHATIAN

Sepanjang perjalanan Yura terus mengumpat dan berteriak histeris. Tubuhnya terhuyung, terombang-ambing berlawanan dengan arah mobil.

Beberapa waktu berlalu, mobil berhenti di basemen yang sangat luas. Zefon segera turun dari mobil. Tanpa menunggu Yura, ia melenggang pergi.

Gadis itu ingin berteriak karena meninggalkannya seorang diri, tapi tenaganya sudah terkuras habis. Ia memilih menurunkan jok mobil hingga bisa rebahan dengan nyaman. Matanya terpejam, menikmati kesunyian seorang diri. Entah berapa lama Yura terdiam di sana.

“Aaah, Zefon sialan bikin aku pontang panting kayak gini!” umpatnya menendang-nendang udara.

“Apa kamu bilang?”

DEG!

Buru-buru Yura menegakkan duduk meski kepalanya kini berdentum dengan kuat. “Tuan sangat luar biasa,” puji gadis itu memamerkan deretan gigi putihnya. Lalu mengembalikan posisi joknya seperti semula.

“Mau makan di mana?” Zefon kembali duduk dan mulai melajukan mobilnya.

“Terserah,” sahut gadis itu.

“Mana ada tempat makan terserah?” seru pria itu memicingkan mata.

“Bukan begitu, maksudnya suka-suka bos saja,” sahut gadis itu memasang wajah ramah agar tak memancing kemarahan lelaki itu.

Mereka kembali saling diam, meski sebenarnya mulut Yura gatal ingin menanyakan perihal pengakuan calon istri tadi. Ingin percaya diri, takut jika dihempaskan lelaki itu. Jalan pikirannya sungguh sulit ditebak oleh Yura.

...\=\=\=\=000\=\=\=\= ...

“Kok ke kantor sih? Tadi nawarin makan. Mana perut udah melilit,” decak Yura kesal ketika melihat mobil Zefon justru memasuki kawasan Sebastian Group. Rasanya menyesal ia berkata terserah.

“Turunlah!” pinta Zefon bersuara pelan setelah memarkirkan kendaraan.

Dengan gontai, Yura menjajakkan kaki jenjangnya di sana. Lalu berjalan mengekori Zefon.

BUGH!

Karena tidak fokus, keningnya menabrak punggung kokoh Zefon saat menunggu pintu lift terbuka. Tubuhnya terpundur beberapa langkah.

Zefon menghela napas kasar, mencekal lengan kurusnya dan membawanya masuk ke lift. Setelah menekan tombol lantai yang dituju, Zefon menyilangkan lengan, mengimpit tubuh Yura yang bersandar di pojokan. Kebetulan, banyak karyawan lain yang juga masuk beriringan, mereka tak menyadari sang bos juga berada di sana.

Zefon hanya melirik Yura sekilas, namun gestur tubuhnya sama sekali tak membiarkan Yura terluka sedikit pun.

Tiba di lantai teratas gedung raksasa itu, Zefon masih tak melepas cekalan tangannya. Ia melangkah pasti menuju ruangannya.

“Sel, pesankan makanan dua porsi!” titah lelaki itu melanjutkan langkahnya.

Selvia mendelik, mengucek matanya beberapa kali untuk memastikan matanya tidak salah. Sekian lama ia bekerja, baru pertama melihat sang bos membawa seorang gadis.

“Selvia!” sentak Zefon saat hendak masuk ke ruangan, namun gadis itu masih bergeming.

“Ah! Iya, Tuan! Siap!” sahut Selvia dengan gugup.

Gadis itu segera melenggang hendak meninggalkan meja kerjanya.

“Kamu mau ke mana, Sel?” Suara Zefon menghentikannya.

“Ke ... anu, cari makanan, Tuan!” jawab Selvia menunjuk ke arah lain.

Zefon menaikkan sebelah alisnya, “Gunanya telepon untuk apa?” ujarnya ketus menaikkan dagu.

Selvia menepuk keningnya, gugup dan syok yang menyerang membuat kinerja otaknya melambat. Buru-buru ia kembali ke meja kerja dan memesankan makanan sesuai perintah sang bos.

“Duduklah!” ujar Zefon melepas jasnya dan menggantung di stand hanger tak jauh dari meja kerjanya.

Zefon membuka lemari pendingin, meraih dua kaleng minuman dingin, menyerahkan salah satunya pada Yura. Pria itu duduk di samping Yura, menatap gadis itu sambil meneguk minumannya.

“Hasilnya mungkin akan keluar besok atau nanti malam. Aku sudah meminta pamanku untuk bekerja cepat!” tandas Zefon.

“Profesor Sean Mahendra?” tanya Yura ragu. Ia sempat melihat laboratorium raksasa yang ada di Mahendra Corp.

“Hmm!” jawab lelaki itu sepatah kata saja.

Yura melirik sekilas pria di sampingnya. Detak jantungnya semakin tak terkendali melihat wajah serius yang tengah mengoperasikan tab di tangannya.

Tak berapa lama, Selvia masuk bersama OB membawakan banyak makanan dan minuman. Ia segera menyusun di atas meja satu per satu.

“Silakan, Tuan, Nona,” ucap Selvia membungkuk pamit undur diri.

“Terima kasih,” balas Yura mengurai senyum, membuat Selvia sedikit bernapas lega. Setidaknya gadis itu tidak sama dinginnya dengan sang bos.

Tanpa dipersilakan, Yura sudah menyantap makanan itu dengan segera. Perutnya yang lapar sudah tidak bisa diajak kompromi. Zefon menoleh, menatapnya begitu dalam hingga tanpa sadar senyum tipis tersungging di bibirnya.

Merasa diperhatikan, Yura menggerakkan manik matanya. Seketika tersedak karena melihat senyum Zefon hingga menampakkan lesung di pipi pria itu.

‘Ya Tuhan, manis sekali kalau senyum seperti itu!’ batin Yura terbatuk sembari memukul dadanya.

“Selalu saja ceroboh!” gumam Zefon menyodorkan air putih di gelasnya.

Selesai dengan makan siang, Yura sangat mengantuk. Apalagi hawa dingin dan suasana sunyi di ruangan Zefon membuatnya semakin ingin memejamkan mata.

Zefon membenarkan posisi Yura, menyelimuti dengan jasnya, “Bocah!” gumamnya menepikan anak rambut Yura lalu kembali duduk di kursi singgasananya.

...\=\=\=\=ooo\=\=\=\=...

Yura meregangkan tubuhnya ketika senja mulai menyapa. Jas milik Zefon terjatuh, ulahnya itu membuat atasannya tersingkap hingga memperlihatkan perut ramping dan putihnya.

Zefon tak berkedip menatapnya. Ia melonggarkan dasi sembari berdehem kuat agar Yura segera sadar. “Ehm!”

Tersentak dan membeku saat mendengar deheman seorang pria. Yura membuka mata lebar-lebar, saat sadar bukan di kamarnya. “Mudah banget tidurnya, dasar kebo!” Yura merutuki kebodohannya sendiri.

“I ... ini jam berapa. Aku harus pulang!”

“Ayahmu dinas di luar kota. Tidak usah khawatir,” balas Zefon tak beralih pandang pada layar laptopnya.

“Serius?” tanya Yura memastikan.

“Hmm!”

“Syukurlah,” desahnya dengan lega segera menurunkan kedua kakinya, meraih jas mahal yang teronggok di lantai dan segera meletakkan di pangkuannya. Ia menahan senyum kala membayangkan betapa romantisnya sikap Zefon yang ia anggap patung es itu.

“Sini! Tadi ketinggalan setelah makan!” Tanpa disangka tanpa diduga, pria itu merebut jasnya dengan kasar dan segera mengenakannya.

Hancur sudah bayang-bayang indah Yura. ‘Sekali es tetep es! Mana ada romantis, sadar Yura kamu siapa!’ kesalnya pada diri sendiri karena terlalu jauh berpikir.

...\=\=\=\=ooo\=\=\=\=...

Sementara itu, di kediaman Cullens, Sarah mengamuk ketika semua tak sesuai rencana. Tora justru diskors, sedangkan Yura terbebas dari hukuman. Padahal tujuannya adalah untuk menjatuhkan Yura, tapi lagi-lagi berbalik. Beruntung Rehan sedang ada pekerjaan di luar kota.

Ia bingung sendiri kenapa Yura tidak mudah ia setir seperti dulu. Sarah mengutuk dan mengumpat putranya karena dianggap bodoh.

Tepat pukul delapan malam, Sarah memoles dirinya di depan cermin. Ia yang merasa penat seharian memutuskan untuk keluar rumah.

“Mama mau ke mana?” tanya Tora saat berpapasan dengan ibunya.

“Cari angin!” sahut wanita itu ketus tetap melangkah keluar.

Dengan diantar taksi, Sarah akhirnya sampai di sebuah bar sudut kota. Ia ingin melupakan sejenak kegagalan yang menimpanya bertubi-tubi. Wanita itu segera masuk dan memesan minuman beralkohol.

Tanpa ia sadari, Yura kini duduk tak jauh darinya. Namun, ia hanya memesan segelas jus jeruk saja. Karena sejak dulu, dia sama sekali tidak mengenal minuman beralkohol seperti itu. “Apa enaknya sih tempat kayak gini. Bikin pusing saja!” gerutu Yura menyesap minumannya lagi.

Bersambung~

 

 

 

Terpopuler

Comments

ira

ira

biasanya kn ad lift khusus CEO lah kok ini gak, apa rusak ya😅😅

2025-01-18

0

ira

ira

seketika hilang bayangan romantis tentang zefon🤣🤣

2025-01-18

0

ira

ira

pasti mau memuaskan nafsunya tuh

2025-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : KESEMPATAN KEDUA
2 BAB 2 : KEJUTAN
3 BAB 3 : PEMBALASAN PERTAMA
4 BAB 4 : TIDAK AKAN MELEPASKANMU!
5 BAB 5 : TERLAMBAT
6 BAB 6 : MEMBINGUNGKAN
7 BAB 7 : BUKAN GADIS KECIL
8 BAB 8 : MATA-MATA
9 BAB 9 : SCANDAL
10 BAB 10 : PEMBULLYAN
11 BAB 11 : MENGADU
12 BAB 12 : RENCANA SARAH
13 BAB 13 : NYARIS
14 BAB 14 : BERBALIK
15 BAB 15 : CALON ISTRI
16 BAB 16 : KEADILAN
17 BAB 17 : PERHATIAN
18 BAB 18 : KARMA
19 BAB 19 : MASA LALU vs MASA KINI
20 BAB 20 : PEMBUKTIAN
21 BAB 21 : DIUSIR
22 BAB 22 : SINYAL BAHAYA
23 BAB 23 : SEJARAH
24 BAB 24 : SERANGAN
25 BAB 25 : HARUS TERBIASA
26 BAB 26 : TERKEJUT BERTUBI-TUBI
27 BAB 27 : SALING MENYALAHKAN
28 BAB 28 : MENIKAHLAH DENGANKU
29 BAB 29 : ROMANTIS ALA ZEFON
30 BAB 30 : SEDERET VIDEO
31 BAB 31 : AMARAH REHAN
32 BAB 32 : RENCANA
33 BAB 33 : FIRASAT
34 BAB 34 : MENCURIGAKAN
35 BAB 35 : AYAH?
36 BAB 36 : BUKAN WANITA LEMAH
37 BAB 37 : BALIKIN CIUMAN PERTAMA!
38 BAB 38 : RESMI MENIKAH
39 BAB 39 : AKU BELUM SIAP
40 BAB 40 : BOBOL GAWANG
41 BAB 41 : KEBALIK?
42 BAB 42 : BERSIAP
43 BAB 43 : MENGENAL LEBIH DALAM
44 BAB 44 : MENYERANG
45 BAB 45 : CEMBURU
46 BAB 46 : HANYA BONEKA
47 BAB 47 : AKU MEMBENCINYA
48 BAB 48 : DENDAM
49 BAB 49 : MEMINTA SARAN
50 BAB 50 : BUKAN ILUSI
51 BAB 51 : PENGAKUAN YURA
52 BAB 52 : KEHANCURAN ZEFON
53 BAB 53 : FULL SUPPORT
54 BAB 54 : Pengaduan Yura
55 BAB 55 : Latihan
56 BAB 56 : Kebahagiaan Yura
57 BAB 57 : Menjalankan Misi
58 BAB 58 : Zeva?
59 BAB 59 : Feeling
60 BAB 60 : Mengurungnya!
61 BAB 61 : Memutar Kembali
62 Bab 62 : Penelusuran
63 Bab 63 : Mengingatkan
64 Bab 64 : Kabar Mengejutkan
65 Bab 65 : Tidak Ingin Berpisah
66 Bab 66 : Bersabarlah
67 Bab 67 : Nyaris Terkuak
68 Bab 68 : Bukan Fatamorgana
69 Bab 69 : Tiba-tiba Manja
70 Bab 70 : Pengkhianat!
71 Bab 71 : Sakit
72 Bab 72 : Di mana Zeva?
73 Bab 73 : Kenyataan
74 Bab 74 : Pertemuan
75 Bab 75 : Pecah Ketuban Dini
76 Bab 76 : Kekalutan Dua Ibu
77 Bab 77 : Selamat Datang
78 Bab 78 : Kau Kembali?
79 Bab 79 : Restu
80 Bab 80 : Eksekusi
81 Bab 81 : Menyerang
82 Bab 82 : Akhiri Semua
83 Bab 83 : Bertahanlah, Tuan!
84 Bab 84 : LAST EPISODE~
85 Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna
Episodes

Updated 85 Episodes

1
BAB 1 : KESEMPATAN KEDUA
2
BAB 2 : KEJUTAN
3
BAB 3 : PEMBALASAN PERTAMA
4
BAB 4 : TIDAK AKAN MELEPASKANMU!
5
BAB 5 : TERLAMBAT
6
BAB 6 : MEMBINGUNGKAN
7
BAB 7 : BUKAN GADIS KECIL
8
BAB 8 : MATA-MATA
9
BAB 9 : SCANDAL
10
BAB 10 : PEMBULLYAN
11
BAB 11 : MENGADU
12
BAB 12 : RENCANA SARAH
13
BAB 13 : NYARIS
14
BAB 14 : BERBALIK
15
BAB 15 : CALON ISTRI
16
BAB 16 : KEADILAN
17
BAB 17 : PERHATIAN
18
BAB 18 : KARMA
19
BAB 19 : MASA LALU vs MASA KINI
20
BAB 20 : PEMBUKTIAN
21
BAB 21 : DIUSIR
22
BAB 22 : SINYAL BAHAYA
23
BAB 23 : SEJARAH
24
BAB 24 : SERANGAN
25
BAB 25 : HARUS TERBIASA
26
BAB 26 : TERKEJUT BERTUBI-TUBI
27
BAB 27 : SALING MENYALAHKAN
28
BAB 28 : MENIKAHLAH DENGANKU
29
BAB 29 : ROMANTIS ALA ZEFON
30
BAB 30 : SEDERET VIDEO
31
BAB 31 : AMARAH REHAN
32
BAB 32 : RENCANA
33
BAB 33 : FIRASAT
34
BAB 34 : MENCURIGAKAN
35
BAB 35 : AYAH?
36
BAB 36 : BUKAN WANITA LEMAH
37
BAB 37 : BALIKIN CIUMAN PERTAMA!
38
BAB 38 : RESMI MENIKAH
39
BAB 39 : AKU BELUM SIAP
40
BAB 40 : BOBOL GAWANG
41
BAB 41 : KEBALIK?
42
BAB 42 : BERSIAP
43
BAB 43 : MENGENAL LEBIH DALAM
44
BAB 44 : MENYERANG
45
BAB 45 : CEMBURU
46
BAB 46 : HANYA BONEKA
47
BAB 47 : AKU MEMBENCINYA
48
BAB 48 : DENDAM
49
BAB 49 : MEMINTA SARAN
50
BAB 50 : BUKAN ILUSI
51
BAB 51 : PENGAKUAN YURA
52
BAB 52 : KEHANCURAN ZEFON
53
BAB 53 : FULL SUPPORT
54
BAB 54 : Pengaduan Yura
55
BAB 55 : Latihan
56
BAB 56 : Kebahagiaan Yura
57
BAB 57 : Menjalankan Misi
58
BAB 58 : Zeva?
59
BAB 59 : Feeling
60
BAB 60 : Mengurungnya!
61
BAB 61 : Memutar Kembali
62
Bab 62 : Penelusuran
63
Bab 63 : Mengingatkan
64
Bab 64 : Kabar Mengejutkan
65
Bab 65 : Tidak Ingin Berpisah
66
Bab 66 : Bersabarlah
67
Bab 67 : Nyaris Terkuak
68
Bab 68 : Bukan Fatamorgana
69
Bab 69 : Tiba-tiba Manja
70
Bab 70 : Pengkhianat!
71
Bab 71 : Sakit
72
Bab 72 : Di mana Zeva?
73
Bab 73 : Kenyataan
74
Bab 74 : Pertemuan
75
Bab 75 : Pecah Ketuban Dini
76
Bab 76 : Kekalutan Dua Ibu
77
Bab 77 : Selamat Datang
78
Bab 78 : Kau Kembali?
79
Bab 79 : Restu
80
Bab 80 : Eksekusi
81
Bab 81 : Menyerang
82
Bab 82 : Akhiri Semua
83
Bab 83 : Bertahanlah, Tuan!
84
Bab 84 : LAST EPISODE~
85
Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!