BAB 14 : BERBALIK

Yura mematut dirinya di depan cermin. Baru kali ini ia mengamati dirinya lamat-lamat. Tidak salah jika Zefon selalu memanggilnya dengan sebutan gadis kecil. Karena memang wajah dan tubuhnya sepenuhnya kembali ke usia remaja.

Sepasang netranya terpejam dengan rapat, mengatur emosinya agar tidak meledak hingga kehidupan keduanya kembali berakhir sia-sia. Kedua tangannya terkepal kuat, lalu menarik napas dalam-dalam. “Tenang, keep calm, kuasai keadaan. Jangan sia-siakan kesempatan keduamu, Yura!” semangatnya pada diri sendiri.

Tak berselang lama, ponsel Yura bergetar. Ia segera meraih dan buru-buru mengangkatnya. “Halo,” sapanya pada sang penelepon. Siapa lagi kalau bukan Zefon. Mengingat kontak HP-nya hanya dia seorang.

“Jangan lama-lama di depan kaca, bisa pecah itu nanti,” celetuk Zefon membuat Yura mendelik.

Gadis itu memutar tubuh dengan cepat. Pandangannya mengedar, memastikan bahwa di kamar tidak ada siapa pun. “Bagaimana kamu bisa tahu?” tanya Yura masih menyorot ke setiap sudut dengan waspada.

“Tidak penting! Aku hanya mau mengingatkan, awasi dapur atau meja makan! Ingat, jangan sampai kecolongan! Ambil sampel yang sekiranya ada racun itu. Dan lagi, besok pagi aku jemput untuk berangkat kuliah,” titah Zefon dengan sederet perintah.

“Tapi aku kan....”

“Tidak ada tapi! Siap-siap saja!” tukas lelaki itu dengan cepat lalu mematikan teleponnya.

Yura mengembuskan napas berat, menatap benda pipih di tangan lalu melempar tubuhnya di ranjang. Sejenak gadis itu mengatur napasnya, hingga lama kelamaan justru tertidur.

\=\=\=\=ooo\=\=\=\=

Menjelang malam, Yura terperanjat dari tidurnya. Kepalanya berdentum kuat karena bangun dengan tiba-tiba. Kemudian menatap jam yang menempel di dindingnya. “Astaga! Kenapa harus ketiduran, sih!” seru gadis itu mengacak rambutnya kasar.

Yura segera berlari menuruni anak tangga. Sayangnya semua makan malam sudah tertata rapi di meja. Bahkan Sarah juga turut berkutat di sana. Yura berdecak kesal, terduduk lemas karena sudah terlambat.

“Yura, kamu sudah bangun?” tanya Sarah pura-pura lembut.

“Matamu di mana? Sudah tahu ada di sini masih tanya juga!” sahut Yura dengan ketus.

Ternyata Sarah seperti itu karena sudah melihat Rehan yang berjalan semakin mendekat. “Yura, kenapa bicaramu sekarang seperti itu?” cecar lelaki paruh baya itu.

“Dia memang sudah berubah, Yah. Mungkin salah pergaulan. Sekarang seperti orang yang tak berpendidikan." Tora menyahut.

Yura mengedikkan bahu tak acuh, sebelum duduk, Yura justru melenggang ke dapur. “Bi, masih ada sisa makanan selain yang ada di meja?” tanyanya pada salah satu pelayan yang membereskan dapur.

“Masih, Non,” ujarnya bingung.

“Yaudah, saya ambil ya, Bi.” Yura beranjak mengambil piring.

“Mau saya bantu, Non?”

“Tidak usah, Bi,” sergah Yura mengambil dua porsi makanan untuknya maupun sang ayah.

Yura berbalik, ia melihat Sarah sudah meniti tangga menyusul suaminya. Tora juga masuk ke kamarnya. Kesempatan bagi Yura untuk mengganti makanan yang sudah disiapkan untuk sang ayah.

“Merepotkan!” gerutunya meletakkan makanan itu, lalu menyingkirkan makanan yang disiapkan Sarah.

Ia menggesernya tepat pada meja yang biasanya ditempati oleh ibu dan anak itu. Minuman yang sudah tertuang pun sama, ia tukar dengan milik Sarah.

“Seenggaknya kalau memang sudah menjalankan rencana, kamu kena batunya, Sarah,” gumam Yura melirik tajam pintu kamar orang tuanya.

Teringat pesan Zefon, Yura beranjak ke dapur mencari plastik klip. Pelayan hanya menatap Yura bingung karena mondar-mandir sejak tadi. Yura memasukkan teh hangat beberapa sendok ke dalam plastiknya, lalu kembali duduk di kursinya.

“Yura, kenapa ponsel kamu tidak bisa dihubungi?” tanya Rehan menuruni anak tangga dengan tatapan mengarah pada putrinya.

“Hilang,” sahutnya singkat, menyesap jus jeruk di hadapannya.

Kening Rehan mengerut dalam, duduk di kursinya diikuti oleh Sarah. Ia lalu menyerahkan sebuah kartu ATM pada Yura. “Ini, belilah ponsel baru. Dan uang bulananmu akan ayah transfer sendiri mulai sekarang,” tandasnya.

Sarah membeliak, ingin protes pun tidak bisa. Ia hanya menggeram dalam hati, karena jatahnya pasti akan berkurang jika Yura ditransfer langsung darinya.

“Ayah harap, kamu tidak mengecewakan. Dan semua rumor tentangmu hanya omong kosong saja. Maaf, selama ini Ayah terlalu sibuk sehingga tidak memperhatikanmu,” ujarnya merasa bersalah.

“Mmm, makasih, Yah!” sahut Yura melirik Sarah dengan tajam. Ia tersenyum menerima kartu ATM tersebut.

Makan malam berlalu dalam kesunyian. Hanya denting sendok dan piring yang terdengar. Sarah tampak mengulas senyum penuh kemenangan. Sedangkan Yura, tentu saja ingin tertawa mengejek saat itu juga.

Bersambung~

Terpopuler

Comments

ira

ira

tersenyumlah sebelum dirimu mati oleh racunmu sendiri 🤣🤣🤣

2025-01-18

0

ira

ira

bagus sekali Yura biar kn mereka kena racun nya sendiri 🤣🤣

2025-01-18

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

beneran Medusa alias perempuan ular si Sara ini...

2025-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : KESEMPATAN KEDUA
2 BAB 2 : KEJUTAN
3 BAB 3 : PEMBALASAN PERTAMA
4 BAB 4 : TIDAK AKAN MELEPASKANMU!
5 BAB 5 : TERLAMBAT
6 BAB 6 : MEMBINGUNGKAN
7 BAB 7 : BUKAN GADIS KECIL
8 BAB 8 : MATA-MATA
9 BAB 9 : SCANDAL
10 BAB 10 : PEMBULLYAN
11 BAB 11 : MENGADU
12 BAB 12 : RENCANA SARAH
13 BAB 13 : NYARIS
14 BAB 14 : BERBALIK
15 BAB 15 : CALON ISTRI
16 BAB 16 : KEADILAN
17 BAB 17 : PERHATIAN
18 BAB 18 : KARMA
19 BAB 19 : MASA LALU vs MASA KINI
20 BAB 20 : PEMBUKTIAN
21 BAB 21 : DIUSIR
22 BAB 22 : SINYAL BAHAYA
23 BAB 23 : SEJARAH
24 BAB 24 : SERANGAN
25 BAB 25 : HARUS TERBIASA
26 BAB 26 : TERKEJUT BERTUBI-TUBI
27 BAB 27 : SALING MENYALAHKAN
28 BAB 28 : MENIKAHLAH DENGANKU
29 BAB 29 : ROMANTIS ALA ZEFON
30 BAB 30 : SEDERET VIDEO
31 BAB 31 : AMARAH REHAN
32 BAB 32 : RENCANA
33 BAB 33 : FIRASAT
34 BAB 34 : MENCURIGAKAN
35 BAB 35 : AYAH?
36 BAB 36 : BUKAN WANITA LEMAH
37 BAB 37 : BALIKIN CIUMAN PERTAMA!
38 BAB 38 : RESMI MENIKAH
39 BAB 39 : AKU BELUM SIAP
40 BAB 40 : BOBOL GAWANG
41 BAB 41 : KEBALIK?
42 BAB 42 : BERSIAP
43 BAB 43 : MENGENAL LEBIH DALAM
44 BAB 44 : MENYERANG
45 BAB 45 : CEMBURU
46 BAB 46 : HANYA BONEKA
47 BAB 47 : AKU MEMBENCINYA
48 BAB 48 : DENDAM
49 BAB 49 : MEMINTA SARAN
50 BAB 50 : BUKAN ILUSI
51 BAB 51 : PENGAKUAN YURA
52 BAB 52 : KEHANCURAN ZEFON
53 BAB 53 : FULL SUPPORT
54 BAB 54 : Pengaduan Yura
55 BAB 55 : Latihan
56 BAB 56 : Kebahagiaan Yura
57 BAB 57 : Menjalankan Misi
58 BAB 58 : Zeva?
59 BAB 59 : Feeling
60 BAB 60 : Mengurungnya!
61 BAB 61 : Memutar Kembali
62 Bab 62 : Penelusuran
63 Bab 63 : Mengingatkan
64 Bab 64 : Kabar Mengejutkan
65 Bab 65 : Tidak Ingin Berpisah
66 Bab 66 : Bersabarlah
67 Bab 67 : Nyaris Terkuak
68 Bab 68 : Bukan Fatamorgana
69 Bab 69 : Tiba-tiba Manja
70 Bab 70 : Pengkhianat!
71 Bab 71 : Sakit
72 Bab 72 : Di mana Zeva?
73 Bab 73 : Kenyataan
74 Bab 74 : Pertemuan
75 Bab 75 : Pecah Ketuban Dini
76 Bab 76 : Kekalutan Dua Ibu
77 Bab 77 : Selamat Datang
78 Bab 78 : Kau Kembali?
79 Bab 79 : Restu
80 Bab 80 : Eksekusi
81 Bab 81 : Menyerang
82 Bab 82 : Akhiri Semua
83 Bab 83 : Bertahanlah, Tuan!
84 Bab 84 : LAST EPISODE~
85 Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna
Episodes

Updated 85 Episodes

1
BAB 1 : KESEMPATAN KEDUA
2
BAB 2 : KEJUTAN
3
BAB 3 : PEMBALASAN PERTAMA
4
BAB 4 : TIDAK AKAN MELEPASKANMU!
5
BAB 5 : TERLAMBAT
6
BAB 6 : MEMBINGUNGKAN
7
BAB 7 : BUKAN GADIS KECIL
8
BAB 8 : MATA-MATA
9
BAB 9 : SCANDAL
10
BAB 10 : PEMBULLYAN
11
BAB 11 : MENGADU
12
BAB 12 : RENCANA SARAH
13
BAB 13 : NYARIS
14
BAB 14 : BERBALIK
15
BAB 15 : CALON ISTRI
16
BAB 16 : KEADILAN
17
BAB 17 : PERHATIAN
18
BAB 18 : KARMA
19
BAB 19 : MASA LALU vs MASA KINI
20
BAB 20 : PEMBUKTIAN
21
BAB 21 : DIUSIR
22
BAB 22 : SINYAL BAHAYA
23
BAB 23 : SEJARAH
24
BAB 24 : SERANGAN
25
BAB 25 : HARUS TERBIASA
26
BAB 26 : TERKEJUT BERTUBI-TUBI
27
BAB 27 : SALING MENYALAHKAN
28
BAB 28 : MENIKAHLAH DENGANKU
29
BAB 29 : ROMANTIS ALA ZEFON
30
BAB 30 : SEDERET VIDEO
31
BAB 31 : AMARAH REHAN
32
BAB 32 : RENCANA
33
BAB 33 : FIRASAT
34
BAB 34 : MENCURIGAKAN
35
BAB 35 : AYAH?
36
BAB 36 : BUKAN WANITA LEMAH
37
BAB 37 : BALIKIN CIUMAN PERTAMA!
38
BAB 38 : RESMI MENIKAH
39
BAB 39 : AKU BELUM SIAP
40
BAB 40 : BOBOL GAWANG
41
BAB 41 : KEBALIK?
42
BAB 42 : BERSIAP
43
BAB 43 : MENGENAL LEBIH DALAM
44
BAB 44 : MENYERANG
45
BAB 45 : CEMBURU
46
BAB 46 : HANYA BONEKA
47
BAB 47 : AKU MEMBENCINYA
48
BAB 48 : DENDAM
49
BAB 49 : MEMINTA SARAN
50
BAB 50 : BUKAN ILUSI
51
BAB 51 : PENGAKUAN YURA
52
BAB 52 : KEHANCURAN ZEFON
53
BAB 53 : FULL SUPPORT
54
BAB 54 : Pengaduan Yura
55
BAB 55 : Latihan
56
BAB 56 : Kebahagiaan Yura
57
BAB 57 : Menjalankan Misi
58
BAB 58 : Zeva?
59
BAB 59 : Feeling
60
BAB 60 : Mengurungnya!
61
BAB 61 : Memutar Kembali
62
Bab 62 : Penelusuran
63
Bab 63 : Mengingatkan
64
Bab 64 : Kabar Mengejutkan
65
Bab 65 : Tidak Ingin Berpisah
66
Bab 66 : Bersabarlah
67
Bab 67 : Nyaris Terkuak
68
Bab 68 : Bukan Fatamorgana
69
Bab 69 : Tiba-tiba Manja
70
Bab 70 : Pengkhianat!
71
Bab 71 : Sakit
72
Bab 72 : Di mana Zeva?
73
Bab 73 : Kenyataan
74
Bab 74 : Pertemuan
75
Bab 75 : Pecah Ketuban Dini
76
Bab 76 : Kekalutan Dua Ibu
77
Bab 77 : Selamat Datang
78
Bab 78 : Kau Kembali?
79
Bab 79 : Restu
80
Bab 80 : Eksekusi
81
Bab 81 : Menyerang
82
Bab 82 : Akhiri Semua
83
Bab 83 : Bertahanlah, Tuan!
84
Bab 84 : LAST EPISODE~
85
Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!