BAB 11 : MENGADU

Di sisi lain, Zefon senyum-senyum sendiri di kursi kebesarannya ketika melihat layar laptopnya. Ia bangga dan merasa tak sia-sia memberi pelajaran pada Yura. "Smart girl!" pujinya.

Layar laptop itu menunjukkan semua yang dihadapi oleh Yura. Zefon memang sengaja memberikannya, karena sudah memasang GPS dan CCTV teramat kecil. Namun kualitasnya sangat bagus. Suara dan gambar begitu jernih dan jelas. Zefon sangat puas atas keberanian gadis itu.

“Tuan, meeting akan segera dimulai,” ucap Selvia—sekretaris Zefon di ambang pintu yang terbuka.

“Hemm!” sahut Zefon beranjak masih meninggalkan senyum di bibirnya.

Selvia tentu saja merasa heran, karena raut wajah yang sangat berbeda dari biasanya. Ia sampai menajamkan mata untuk memastikan pandangannya tidak salah. “Sejak kapan bos bisa tersenyum?” tanyanya pada diri sendiri, lalu segera mempercepat langkah, menyamakan dengan kaki Zefon yang sudah jauh berada di depan.

Ruangan dengan meja bundar dan beberapa manajemen perusahaan terasa begitu dingin. Apalagi Zefon sedari tadi menunduk seperti tak memperhatikan. Mereka semua takut jika ternyata lelaki itu tengah bersiap meledakkan amarah.

“Kenapa diam saja? Lanjutkan laporannya!” tegas Zefon ketika sama sekali tidak ada suara. Mereka semua diam menunggu tanggapan pria itu.

“Baik, Tuan.” Pria paruh baya yang menjabat sebagai senior manajer itu pun segera melanjutkan presentasi.

Zefon memang sedari tadi menunduk, memperhatikan layar ponselnya yang juga tersambung dengan CCTV di kalung Yura. Ia enggan melepas pandangan dari sana. Selalu penasaran kegiatan apa saja yang dilalui gadis itu. Namun telinganya masih mampu mendengar suara di ruangan.

Selain itu, Zefon masih harus waspada. Karena Klan Ganesha belum lumpuh sepenuhnya. Satu hal yang Zefon pertanyakan sampai sekarang. Bagaimana bisa Yura dulu jatuh di tangan musuhnya itu. Dan kini, Zefon sulit melacak keberadaan klan tersebut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dalam keadaan basah kuyup dan penuh noda makanan, Tora mengendarai mobil dengan penuh emosi. Ia segera pulang ke kediaman Cullens.

Hari masih siang, tentu saja Rehan masih berkecimpung dengan kesibukannya di kantor. Ibunya juga baru sampai di rumah entah dari mana.

“Tora? Kamu kenapa? Kok penampilan kamu seperti tikus terjebur got gitu?” seru Sarah menatap jijik putranya.

“Semua gara-gara Yura, Ma. Lihat nih pipi aku bengkak, bibirku berdarah. Dia mengamuk seperti orang kesetanan!” adu lelaki itu menunjuk luka di wajahnya.

“Heh? Kau kalah dengan gadis ingusan itu?” cibir Sarah memutar bola matanya malas.

“Ma! Dia sudah berani berbuat seperti ini. Bahkan membakar tas dan buku-bukuku! Yura sudah berbeda, Ma!” sentak Tora menggebu-gebu.

Kedua mata Sarah membelalak dengan sempurna, mulutnya menganga. Jelas saja sangat terkejut dengan laporan anak kesayangannya itu.

“Astaga! Bagaimana bisa?” tanyanya bingung. “Para pria seram itu juga tidak ada kabarnya setelah malam pesta itu. Padahal dia sudah berjanji membawakan barang pesanan Mama!" sambungnya mengembuskan napas berat.

“Pesanan Mama? Memang Mama pesan apa?" tanya Tora mengerutkan dahinya.

"Bukan apa-apa." Sarah segera mengelak. Tidak ingin rencananya terendus siapa pun.

Tora sendiri tidak begitu peduli. "Pokoknya aku enggak mau tahu, Ma. Yura harus menerima akibatnya. Dia sudah mempermalukan aku di depan teman-teman, Ma. Harga diri aku jatuh sedalam-dalamnya!” papar lelaki itu berkacak pinggang.

Terdiam sejenak, lalu menepuk punggung Tora yang masih kering. “Sudah sana mandi dulu. Kita harus seret dia ke rumah ini lagi dan beri pelajaran!” seru wanita itu tidak terima.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Yura bersemangat hendak menaiki bus setelah menunggu lama di halte. Namun baru saja kakinya menapak satu pada kendaraan tersebut, lengannya ditarik oleh seseorang hingga terjatuh namun ke pelukan seorang pria.

Kernet bus mengerjap takut ketika melihat sorot mata Zefon yang begitu tajam. Pria itu menggerakkan kepala sebagai isyarat agar segera melajukan kendaraan itu.

Yura membeliak, menelan salivanya gugup. Ia sudah hafal aroma parfum yang menguar di hidungnya. Alhasil, gadis itu diam saja tidak berani bergerak.

“Sudah kubilang, kalau pulang telepon aku. Kenapa malah naik bus?” sentak lelaki itu menundukkan pandangan.

Yura menegakkan punggung, menepuk dada Zefon dengan pelan sembari mengulas senyum lebar, “Hehe, aku lupa. By the way, detak jantung Anda kuat sekali,” ucapnya mengalihkan pembicaraan sebelum pria itu semakin murka.

 

Bersambung~

Terpopuler

Comments

ira

ira

Yura oh yura bisa aja mengelak nya🤣🤣

2025-01-18

0

ira

ira

emang masih punya harga diri ya 🤣🤣🤣🤣

2025-01-18

0

ira

ira

bener bener posesif s zefon🤭🤣

2025-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : KESEMPATAN KEDUA
2 BAB 2 : KEJUTAN
3 BAB 3 : PEMBALASAN PERTAMA
4 BAB 4 : TIDAK AKAN MELEPASKANMU!
5 BAB 5 : TERLAMBAT
6 BAB 6 : MEMBINGUNGKAN
7 BAB 7 : BUKAN GADIS KECIL
8 BAB 8 : MATA-MATA
9 BAB 9 : SCANDAL
10 BAB 10 : PEMBULLYAN
11 BAB 11 : MENGADU
12 BAB 12 : RENCANA SARAH
13 BAB 13 : NYARIS
14 BAB 14 : BERBALIK
15 BAB 15 : CALON ISTRI
16 BAB 16 : KEADILAN
17 BAB 17 : PERHATIAN
18 BAB 18 : KARMA
19 BAB 19 : MASA LALU vs MASA KINI
20 BAB 20 : PEMBUKTIAN
21 BAB 21 : DIUSIR
22 BAB 22 : SINYAL BAHAYA
23 BAB 23 : SEJARAH
24 BAB 24 : SERANGAN
25 BAB 25 : HARUS TERBIASA
26 BAB 26 : TERKEJUT BERTUBI-TUBI
27 BAB 27 : SALING MENYALAHKAN
28 BAB 28 : MENIKAHLAH DENGANKU
29 BAB 29 : ROMANTIS ALA ZEFON
30 BAB 30 : SEDERET VIDEO
31 BAB 31 : AMARAH REHAN
32 BAB 32 : RENCANA
33 BAB 33 : FIRASAT
34 BAB 34 : MENCURIGAKAN
35 BAB 35 : AYAH?
36 BAB 36 : BUKAN WANITA LEMAH
37 BAB 37 : BALIKIN CIUMAN PERTAMA!
38 BAB 38 : RESMI MENIKAH
39 BAB 39 : AKU BELUM SIAP
40 BAB 40 : BOBOL GAWANG
41 BAB 41 : KEBALIK?
42 BAB 42 : BERSIAP
43 BAB 43 : MENGENAL LEBIH DALAM
44 BAB 44 : MENYERANG
45 BAB 45 : CEMBURU
46 BAB 46 : HANYA BONEKA
47 BAB 47 : AKU MEMBENCINYA
48 BAB 48 : DENDAM
49 BAB 49 : MEMINTA SARAN
50 BAB 50 : BUKAN ILUSI
51 BAB 51 : PENGAKUAN YURA
52 BAB 52 : KEHANCURAN ZEFON
53 BAB 53 : FULL SUPPORT
54 BAB 54 : Pengaduan Yura
55 BAB 55 : Latihan
56 BAB 56 : Kebahagiaan Yura
57 BAB 57 : Menjalankan Misi
58 BAB 58 : Zeva?
59 BAB 59 : Feeling
60 BAB 60 : Mengurungnya!
61 BAB 61 : Memutar Kembali
62 Bab 62 : Penelusuran
63 Bab 63 : Mengingatkan
64 Bab 64 : Kabar Mengejutkan
65 Bab 65 : Tidak Ingin Berpisah
66 Bab 66 : Bersabarlah
67 Bab 67 : Nyaris Terkuak
68 Bab 68 : Bukan Fatamorgana
69 Bab 69 : Tiba-tiba Manja
70 Bab 70 : Pengkhianat!
71 Bab 71 : Sakit
72 Bab 72 : Di mana Zeva?
73 Bab 73 : Kenyataan
74 Bab 74 : Pertemuan
75 Bab 75 : Pecah Ketuban Dini
76 Bab 76 : Kekalutan Dua Ibu
77 Bab 77 : Selamat Datang
78 Bab 78 : Kau Kembali?
79 Bab 79 : Restu
80 Bab 80 : Eksekusi
81 Bab 81 : Menyerang
82 Bab 82 : Akhiri Semua
83 Bab 83 : Bertahanlah, Tuan!
84 Bab 84 : LAST EPISODE~
85 Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna
Episodes

Updated 85 Episodes

1
BAB 1 : KESEMPATAN KEDUA
2
BAB 2 : KEJUTAN
3
BAB 3 : PEMBALASAN PERTAMA
4
BAB 4 : TIDAK AKAN MELEPASKANMU!
5
BAB 5 : TERLAMBAT
6
BAB 6 : MEMBINGUNGKAN
7
BAB 7 : BUKAN GADIS KECIL
8
BAB 8 : MATA-MATA
9
BAB 9 : SCANDAL
10
BAB 10 : PEMBULLYAN
11
BAB 11 : MENGADU
12
BAB 12 : RENCANA SARAH
13
BAB 13 : NYARIS
14
BAB 14 : BERBALIK
15
BAB 15 : CALON ISTRI
16
BAB 16 : KEADILAN
17
BAB 17 : PERHATIAN
18
BAB 18 : KARMA
19
BAB 19 : MASA LALU vs MASA KINI
20
BAB 20 : PEMBUKTIAN
21
BAB 21 : DIUSIR
22
BAB 22 : SINYAL BAHAYA
23
BAB 23 : SEJARAH
24
BAB 24 : SERANGAN
25
BAB 25 : HARUS TERBIASA
26
BAB 26 : TERKEJUT BERTUBI-TUBI
27
BAB 27 : SALING MENYALAHKAN
28
BAB 28 : MENIKAHLAH DENGANKU
29
BAB 29 : ROMANTIS ALA ZEFON
30
BAB 30 : SEDERET VIDEO
31
BAB 31 : AMARAH REHAN
32
BAB 32 : RENCANA
33
BAB 33 : FIRASAT
34
BAB 34 : MENCURIGAKAN
35
BAB 35 : AYAH?
36
BAB 36 : BUKAN WANITA LEMAH
37
BAB 37 : BALIKIN CIUMAN PERTAMA!
38
BAB 38 : RESMI MENIKAH
39
BAB 39 : AKU BELUM SIAP
40
BAB 40 : BOBOL GAWANG
41
BAB 41 : KEBALIK?
42
BAB 42 : BERSIAP
43
BAB 43 : MENGENAL LEBIH DALAM
44
BAB 44 : MENYERANG
45
BAB 45 : CEMBURU
46
BAB 46 : HANYA BONEKA
47
BAB 47 : AKU MEMBENCINYA
48
BAB 48 : DENDAM
49
BAB 49 : MEMINTA SARAN
50
BAB 50 : BUKAN ILUSI
51
BAB 51 : PENGAKUAN YURA
52
BAB 52 : KEHANCURAN ZEFON
53
BAB 53 : FULL SUPPORT
54
BAB 54 : Pengaduan Yura
55
BAB 55 : Latihan
56
BAB 56 : Kebahagiaan Yura
57
BAB 57 : Menjalankan Misi
58
BAB 58 : Zeva?
59
BAB 59 : Feeling
60
BAB 60 : Mengurungnya!
61
BAB 61 : Memutar Kembali
62
Bab 62 : Penelusuran
63
Bab 63 : Mengingatkan
64
Bab 64 : Kabar Mengejutkan
65
Bab 65 : Tidak Ingin Berpisah
66
Bab 66 : Bersabarlah
67
Bab 67 : Nyaris Terkuak
68
Bab 68 : Bukan Fatamorgana
69
Bab 69 : Tiba-tiba Manja
70
Bab 70 : Pengkhianat!
71
Bab 71 : Sakit
72
Bab 72 : Di mana Zeva?
73
Bab 73 : Kenyataan
74
Bab 74 : Pertemuan
75
Bab 75 : Pecah Ketuban Dini
76
Bab 76 : Kekalutan Dua Ibu
77
Bab 77 : Selamat Datang
78
Bab 78 : Kau Kembali?
79
Bab 79 : Restu
80
Bab 80 : Eksekusi
81
Bab 81 : Menyerang
82
Bab 82 : Akhiri Semua
83
Bab 83 : Bertahanlah, Tuan!
84
Bab 84 : LAST EPISODE~
85
Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!