BAB 9 : SCANDAL

Zefon memicingkan mata ketika Yura bersemangat bangun menahan rasa sakitnya sembari mendekatkan telinga padanya. Refleks pria itu mendorong kepala Yura dengan jari telunjuknya. Ia mendengarkan laporan dari bawahannya dengan seksama.

“Hemm ... tetap awasi 24 jam. Jangan sampai terlalu mencolok. Kirim buktinya segera,” titah Zefon dengan suara baritonnya. Jari telunjuknya masih menahan kepala Yura agar menjauh darinya hingga telepon berakhir.

Wajah cantik gadis itu memberengut kesal. Menatap Zefon dengan tatapan tajam. Sedangkan pria itu hanya menatap datar meski dalam hatinya tertawa terbahak-bahak.

“Ya Tuhan, beri aku kesabaran seluas samudera menghadapi lelaki sekaku kanebo kering ini!” tutur gadis itu mendongak seakan tengah berdoa dengan serius.

“Pasang telingamu baik-baik. Aku tidak akan mengulangi perkataan.” Zefon melipat kedua lengannya di dada. Menatap gadis itu dengan intens, “Sarah Angelic kembali menemui para preman, mungkin berencana mencarimu. Dan, wanita itu ternyata menjalin scandal dengan pria yang usianya lebih muda darinya.”

“What?!” pekik gadis itu melebarkan kedua bola matanya. Jika rencana mencelakainya, Yura tidak terkejut. Tapi kalimat terakhir, benar-benar tak terduga, “Kamu serius?”

“Sejak kapan aku suka bercanda?” sahut lelaki itu dengan ketus. “Aku ada bukti, mau diapakan sekarang? Up ke media? Dikirim ke entertainmen? Atau apa maumu?” tawar Zefon memberikan pilihan.

Yura masih syok, mulutnya menganga. Netranya tak berkedip menatap Zefon tak percaya. Sebuah tiupan dari Zefon sontak menyadarkan gadis itu. Aroma mint yang begitu segar menerpa wajahnya hingga berhasil menarik kesadaran.

“Mana! Mana! Aku mau lihat!” Yura begitu bersemangat ingin merebut ponsel Zefon, namun lelaki itu segera menjauhkannya.

“Tidak boleh! Mengandung 21+. Katakan saja harus aku apakan video ini!” seru lelaki itu dengan tegas.

Hasil pengintaian bawahannya, Sarah memang keluar setelah Rehan berangkat bekerja. Setelah menemui beberapa preman di sebuah markas, Sarah terlihat sangat suntuk lalu pergi ke suatu tempat.

Siapa sangka ternyata ke sebuah rumah yang tidak begitu besar. Sejak bertemu di depan pintu saja, mereka  bercumbu panas hingga masuk ke rumah. Dengan kamera canggih mereka mampu mengambil gambar dan video dengan sangat jelas.

Tentu saja gadis itu langsung memijit kepalanya yang berdenyut semakin nyeri. Namun otaknya segera berpikir cepat. “Emm, tolong simpan dulu bukti itu. Jangan sampai bocor ke mana pun. Karena masih ada hal lain yang harus aku selidiki!” ucap gadis itu setelah bergelut dengan pikirannya.

“Ok!” Singkat, padat dan jelas.

“Sialan kamu, Sarah!” umpat Yura berteriak kesal,  mengepalkan kedua tangannya. Deru napasnya berembus dengan begitu kasar.

Zefon beranjak dari duduknya, menatap pergelangan tangan sejenak, “Aku keluar sebentar dan akan segera kembali. Jangan ke mana-mana. Nyawamu dalam bahaya. Selain ibu tirimu, penculikmu sebelumnya pasti kini mencarimu. Kamu akan aman di sini!” tegas lelaki itu. Zefon sudah meminta keamanan di luar kamar tanpa sepengetahuan Yura.

Gadis itu mengangguk tanpa suara. Ia mulai menaruh kepercayaan pada lelaki itu. Karena sudah berulang kali menyelamatkannya. Yura kembali merebahkan tubuhnya dengan perlahan, pikirannya yang kacau tidak bisa membuatnya kembali terpejam.

Sesuai janjinya, Zefon kembali dengan pakaian berbeda.  Lebih rapi dan wajahnya terlihat lebih segar. Di kedua lengannya terdapat paper bag yang langsung diletakkan di atas nakas.

Tanpa bersuara, Zefon mengambil makanan dari salah satunya. Lalu memutar tubuh menghadap Yura. Membuka dan langsung menyuapkan pada gadis itu.

Yura bergeming, hanya menatapnya lekat-lekat. Bagaimana bisa seorang pengusaha besar seperti Zefon melayaninya seperti ini. Yura merasa tak enak hati. “Ah, aku bisa makan sendiri,” ucap Yura hendak meminta box nasi dari tangan Zefon.

Sayangnya lelaki itu menolak, menajamkan tatapannya. Seolah tidak ingin dibantah. Yura pun menurut, tidak ingin membuat masalah. Kedua tangannya kembali turun dan menerima suapan demi suapan dari tangan Zefon.

Beberapa waktu berlalu, makanan pun tandas. Yura meneguk air putih yang disediakan oleh Zefon pula. “Terima kasih,” ucapnya menyerahkan gelas kosong.

“Hemm! Berputarlah!” tegas lelaki itu.

“Hah?” Yura tak mengerti.

Zefon menggerakkan tangannya, mengisyaratkan agar Yura memutar tubuh membelakanginya. Melihat lelaki itu lebih dingin dari sebelumnya, Yura menurut saja. Tidak ingin membuat masalah, lagi pula lelaki itu memegang kartu as Sarah.

Yura terkejut ketika Zefon menyingkirkan rambut panjangnya. Dan sebuah kalung dengan liontin berbentuk bintang melingkar di leher jenjangnya. Ada berlian kecil di tengahnya.

“Ap—“

“Jangan sampai dilepas dari lehermu apa pun yang terjadi!” perintah Zefon usai mengaitkannya.

“Tapi ini berlebihan, Tuan. Sepertinya aku tidak pantas memakainya,” sahut Yura menunduk, menggenggam liontin tersebut dengan dada berdebar.

Zefon memegang kedua bahu Yura, membungkuk untuk mendekatkan bibir di telinga gadis itu, “Jangan banyak protes! Lakukan saja apa yang aku katakan. Jangan sampai dilepas, mengerti, gadis kecil?” tuturnya tersenyum menyeringai.

“Baiklah kalau memaksa. Paling kalau tidak punya uang aku jual! Terima kasih!” celetuknya dengan lirih.

“Ucapkan sekali lagi kamu akan menyesal!” ancam Zefon bernada kesal.

Kening Yura mengernyit dalam, tidak mengerti maksud perkataan lelaki itu. Ia kembali berbalik hingga saling berhadapan, “Maksudnya?”

“Kamu bilang apa tadi? Jual?” Zefon menaikkan sebelah alisnya.

Yura menggigit bibir bawahnya, ‘Telinganya tajam sekali,’ batinnya ketakutan. “Tidak ada. Ini sangat bagus sekali. Terima kasih Tuan,” ucapnya tulus melebarkan senyuman hingga memperlihatkan deretan gigi putihnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Beberapa hari kemudian, kondisi Yura sudah pulih. Ia sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Yakni, ke kampus. Zefon tidak pernah meninggalkannya, merawatnya dengan baik di rumah sakit. Meskipun saling diam.

“Aku akan mengantarmu. Pulangnya, hubungi aku. Jangan pulang sendiri!” tegas lelaki itu setelah Yura mengenakan gaun yang dibelikan oleh Zefon. Bahkan perlengkapan kuliahnya juga.

“Baik,” ucap Yura.

“Good girl!” Zefon melenggang keluar ruangan. Diikuti oleh Yura yang berjalan menunduk sedari tadi.

“Tegakkan kepalamu! Jangan pernah berjalan sambil menunduk. Sudah kubilang, jangan menjadi wanita lemah!” sentak Zefon saat mereka menunggu pintu lift terbuka.

Yura menegakkan kepalanya dengan cepat, “Begini?” tanya gadis itu sembari tersenyum.

“Hmm! Jangan terlalu mengumbar senyum!”

Bibir Yura merapat seketika. Ia mengembuskan napas berat. Kesal sekali dengan aturan-aturan lelaki itu. Tapi, tetap saja ia tidak bisa menolak.

Sesampainya di kampus, Yura segera turun dan membungkukkan tubuhnya hingga mobil Zefon semakin menjauh.

“Oh! Jadi kamu tidak pulang berhari-hari karena menjadi simpanan pria hidung belang ya sekarang? Dasar ******!” teriak Tora sengaja menarik perhatian para mahasiswa di sana. Mereka yang penasaran segera mengerumuni Yura dengan kekepoan yang tinggi.

Yura mengepalkan kedua tangannya, ia berbalik dan benar dugaannya. Anak tidak tahu diri yang bisanya menghamburkan uang ayahnya.

“Sungguh memalukan, Yura!” tambah Tora lagi menatapnya jijik.

 

Bersambung~

Terpopuler

Comments

ira

ira

kirimkn dlu k rehan kelakuan Mak lampir itu baru viralkn d sosmed

2025-01-18

0

ira

ira

ternyata s Sarah berselingkuh dgn brondong jg

2025-01-18

0

ira

ira

kelakuan Mak lu lebih memalukan 😤😤

2025-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : KESEMPATAN KEDUA
2 BAB 2 : KEJUTAN
3 BAB 3 : PEMBALASAN PERTAMA
4 BAB 4 : TIDAK AKAN MELEPASKANMU!
5 BAB 5 : TERLAMBAT
6 BAB 6 : MEMBINGUNGKAN
7 BAB 7 : BUKAN GADIS KECIL
8 BAB 8 : MATA-MATA
9 BAB 9 : SCANDAL
10 BAB 10 : PEMBULLYAN
11 BAB 11 : MENGADU
12 BAB 12 : RENCANA SARAH
13 BAB 13 : NYARIS
14 BAB 14 : BERBALIK
15 BAB 15 : CALON ISTRI
16 BAB 16 : KEADILAN
17 BAB 17 : PERHATIAN
18 BAB 18 : KARMA
19 BAB 19 : MASA LALU vs MASA KINI
20 BAB 20 : PEMBUKTIAN
21 BAB 21 : DIUSIR
22 BAB 22 : SINYAL BAHAYA
23 BAB 23 : SEJARAH
24 BAB 24 : SERANGAN
25 BAB 25 : HARUS TERBIASA
26 BAB 26 : TERKEJUT BERTUBI-TUBI
27 BAB 27 : SALING MENYALAHKAN
28 BAB 28 : MENIKAHLAH DENGANKU
29 BAB 29 : ROMANTIS ALA ZEFON
30 BAB 30 : SEDERET VIDEO
31 BAB 31 : AMARAH REHAN
32 BAB 32 : RENCANA
33 BAB 33 : FIRASAT
34 BAB 34 : MENCURIGAKAN
35 BAB 35 : AYAH?
36 BAB 36 : BUKAN WANITA LEMAH
37 BAB 37 : BALIKIN CIUMAN PERTAMA!
38 BAB 38 : RESMI MENIKAH
39 BAB 39 : AKU BELUM SIAP
40 BAB 40 : BOBOL GAWANG
41 BAB 41 : KEBALIK?
42 BAB 42 : BERSIAP
43 BAB 43 : MENGENAL LEBIH DALAM
44 BAB 44 : MENYERANG
45 BAB 45 : CEMBURU
46 BAB 46 : HANYA BONEKA
47 BAB 47 : AKU MEMBENCINYA
48 BAB 48 : DENDAM
49 BAB 49 : MEMINTA SARAN
50 BAB 50 : BUKAN ILUSI
51 BAB 51 : PENGAKUAN YURA
52 BAB 52 : KEHANCURAN ZEFON
53 BAB 53 : FULL SUPPORT
54 BAB 54 : Pengaduan Yura
55 BAB 55 : Latihan
56 BAB 56 : Kebahagiaan Yura
57 BAB 57 : Menjalankan Misi
58 BAB 58 : Zeva?
59 BAB 59 : Feeling
60 BAB 60 : Mengurungnya!
61 BAB 61 : Memutar Kembali
62 Bab 62 : Penelusuran
63 Bab 63 : Mengingatkan
64 Bab 64 : Kabar Mengejutkan
65 Bab 65 : Tidak Ingin Berpisah
66 Bab 66 : Bersabarlah
67 Bab 67 : Nyaris Terkuak
68 Bab 68 : Bukan Fatamorgana
69 Bab 69 : Tiba-tiba Manja
70 Bab 70 : Pengkhianat!
71 Bab 71 : Sakit
72 Bab 72 : Di mana Zeva?
73 Bab 73 : Kenyataan
74 Bab 74 : Pertemuan
75 Bab 75 : Pecah Ketuban Dini
76 Bab 76 : Kekalutan Dua Ibu
77 Bab 77 : Selamat Datang
78 Bab 78 : Kau Kembali?
79 Bab 79 : Restu
80 Bab 80 : Eksekusi
81 Bab 81 : Menyerang
82 Bab 82 : Akhiri Semua
83 Bab 83 : Bertahanlah, Tuan!
84 Bab 84 : LAST EPISODE~
85 Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna
Episodes

Updated 85 Episodes

1
BAB 1 : KESEMPATAN KEDUA
2
BAB 2 : KEJUTAN
3
BAB 3 : PEMBALASAN PERTAMA
4
BAB 4 : TIDAK AKAN MELEPASKANMU!
5
BAB 5 : TERLAMBAT
6
BAB 6 : MEMBINGUNGKAN
7
BAB 7 : BUKAN GADIS KECIL
8
BAB 8 : MATA-MATA
9
BAB 9 : SCANDAL
10
BAB 10 : PEMBULLYAN
11
BAB 11 : MENGADU
12
BAB 12 : RENCANA SARAH
13
BAB 13 : NYARIS
14
BAB 14 : BERBALIK
15
BAB 15 : CALON ISTRI
16
BAB 16 : KEADILAN
17
BAB 17 : PERHATIAN
18
BAB 18 : KARMA
19
BAB 19 : MASA LALU vs MASA KINI
20
BAB 20 : PEMBUKTIAN
21
BAB 21 : DIUSIR
22
BAB 22 : SINYAL BAHAYA
23
BAB 23 : SEJARAH
24
BAB 24 : SERANGAN
25
BAB 25 : HARUS TERBIASA
26
BAB 26 : TERKEJUT BERTUBI-TUBI
27
BAB 27 : SALING MENYALAHKAN
28
BAB 28 : MENIKAHLAH DENGANKU
29
BAB 29 : ROMANTIS ALA ZEFON
30
BAB 30 : SEDERET VIDEO
31
BAB 31 : AMARAH REHAN
32
BAB 32 : RENCANA
33
BAB 33 : FIRASAT
34
BAB 34 : MENCURIGAKAN
35
BAB 35 : AYAH?
36
BAB 36 : BUKAN WANITA LEMAH
37
BAB 37 : BALIKIN CIUMAN PERTAMA!
38
BAB 38 : RESMI MENIKAH
39
BAB 39 : AKU BELUM SIAP
40
BAB 40 : BOBOL GAWANG
41
BAB 41 : KEBALIK?
42
BAB 42 : BERSIAP
43
BAB 43 : MENGENAL LEBIH DALAM
44
BAB 44 : MENYERANG
45
BAB 45 : CEMBURU
46
BAB 46 : HANYA BONEKA
47
BAB 47 : AKU MEMBENCINYA
48
BAB 48 : DENDAM
49
BAB 49 : MEMINTA SARAN
50
BAB 50 : BUKAN ILUSI
51
BAB 51 : PENGAKUAN YURA
52
BAB 52 : KEHANCURAN ZEFON
53
BAB 53 : FULL SUPPORT
54
BAB 54 : Pengaduan Yura
55
BAB 55 : Latihan
56
BAB 56 : Kebahagiaan Yura
57
BAB 57 : Menjalankan Misi
58
BAB 58 : Zeva?
59
BAB 59 : Feeling
60
BAB 60 : Mengurungnya!
61
BAB 61 : Memutar Kembali
62
Bab 62 : Penelusuran
63
Bab 63 : Mengingatkan
64
Bab 64 : Kabar Mengejutkan
65
Bab 65 : Tidak Ingin Berpisah
66
Bab 66 : Bersabarlah
67
Bab 67 : Nyaris Terkuak
68
Bab 68 : Bukan Fatamorgana
69
Bab 69 : Tiba-tiba Manja
70
Bab 70 : Pengkhianat!
71
Bab 71 : Sakit
72
Bab 72 : Di mana Zeva?
73
Bab 73 : Kenyataan
74
Bab 74 : Pertemuan
75
Bab 75 : Pecah Ketuban Dini
76
Bab 76 : Kekalutan Dua Ibu
77
Bab 77 : Selamat Datang
78
Bab 78 : Kau Kembali?
79
Bab 79 : Restu
80
Bab 80 : Eksekusi
81
Bab 81 : Menyerang
82
Bab 82 : Akhiri Semua
83
Bab 83 : Bertahanlah, Tuan!
84
Bab 84 : LAST EPISODE~
85
Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!