BAB 3 : PEMBALASAN PERTAMA

“Ibu, kenapa dia bisa ada di sini?” bisik Tora di telinga ibunya.

Sarah tersadar dari lamunan, “Ibu juga tidak tahu!” balasnya berbisik pula.

Langkah Yura terlihat begitu anggun. Ia sangat cantik, rambut panjangnya tergerai indah. Gadis itu pun akhirnya berdiri tepat di hadapan Sarah.

“Maaf ya, Ibu, Ayah, aku terlambat hadir. Sepertinya ibu lupa memberitahuku ada acara besar ini,” ucap Yura lembut menyimpan senyum sinisnya.

Sarah segera mengubah ekspresinya. Ia bersikap sok manis di depan Rehan Cullen—ayah Yura. Berusaha sebaik mungkin menutupi kegugupannya.

“Kata ibumu, kau lebih memilih tidur, Yura?” sela Rehan menatap dua wanita itu bergantian.

“Ayah, ibu yang memberiku obat tidur. Karena setelah meneguk jus jeruk darinya, aku langsung mengantuk. Tapi sepertinya dosisnya kurang banyak, Bu. Makanya aku bangun lebih cepat,” sahut Yura menatap ibu tirinya dengan senyum sinis.

Skakmat!

“Kamu salah sangka, Yura. Ibu memberimu jus itu tidak ada maksud apa-apa. Dan sebelumnya kamu mengatakan ingin beristirahat karena sangat lelah.” Sarah menjadi panik seketika, karena Yura tahu rencananya. ‘Sial!’ umpatnya kesal yang hanya bisa diungkapkan dalam hati.

“Jangan bicara sembarangan, Yura! Dia ibumu. Tidak mungkin melakukannya!” seru Rehan penuh penekanan.

“Ibuku sudah meninggal, Ayah. Dan tidak akan ada yang bisa menggantikannya!” tegas Yura.

Bukan hanya Sarah dan Tora yang mendelik. Akan tetapi, Rehan juga sama terkejutnya. Pasalnya setahu mereka, Yura adalah gadis lemah lembut yang penurut. Ya, di masa lalu Yura memang mudah ditindas, dibohongi dan dipaksa. Tapi tidak untuk sekarang. Yura tersenyum miring melihat keterkejutan mereka semua.

“Hemm ... gimana enggak lelah, pulang kuliah harus mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri. Tante Sarah bilang biar bisa mengirit pengeluaran!” tutur Yura memainkan kuku-kukunya.

Para tamu mulai membicarakan Sarah. Mereka menatap aneh wanita itu. Karena sudah tega pada anak tirinya.

“Bukankah ibumu selalu membantumu?” Rehan masih membela.

“Iya, Yura. Kenapa kamu mengatakan seperti itu. Padahal kamu hanya membantu sedikit, tapi sudah berkata begitu,” lirih Sarah mulai berakting sedih.

Yura mencebikkan bibirnya, “Betul. Tante memang selalu membantu. Sekedar menunjuk-nunjuk apa saja yang harus aku lakukan. Yura! Cuci piringnya, setelah itu sapu dan pel semua lantai, jangan lupa cucian di kamar ibu dan Tora juga dicuci. Dan masih banyak lagi. Kalau dijabarkan mungkin sampai nanti malam tidak akan selesai! Oh ya, yang paling penting, Tante tidak pernah memberikan uang saku loh padaku! Hanya memberi ongkos saja.”

Yura menatap sekelilingnya. Beberapa tamu undangan kini mulai membicarakan Sarah. Bahkan ada yang terang-terangan mengatai wanita itu sebagai ibu tiri kejam. Yura puas sekali melihat Sarah mendapat sanksi sosial seperti itu.

 “Cukup, Yura!” teriak Tora melayangkan tangannya dengan geram. Tidak terima ibunya dipermalukan seperti itu.

Namun belum sempat menempel pada pipi Yura, sebuah tangan kekar menahannya. Mencekal dengan kuat pergelangan tangan Tora. Pria itu sampai meringis kesakitan.

“Tuan Zefon?” gumam Yura terkejut saat tahu siapa pemilik tangan itu.

“Jangan pernah berani menyentuhnya. Atau aku patahkan tanganmu!” ancam Zefon dengan tatapan intimidasi.

“Wah! Ada hubungan apa Tuan Zefon dengan putri Cullen?” Bisik-bisik para tamu mulai terdengar.

Wajah Tora memucat, setelah dirasa ancamannya cukup, Zefon menghempaskan tangannya dengan kasar. Merapikan jas mahalnya lalu menatap Yura yang salah tingkah.

“Ee ... maafkan kami atas keributan ini, Tuan. Terima kasih banyak sudah hadir di acara kami. Maaf atas ketidaknyamanannya,” ucap Rehan membungkukkan tubuhnya pada Zefon. Selain ketua mafia, pria itu adalah raja bisnis. Banyak perusahaan yang bergantung pada perusahaannya.

Setelah mengatakan itu, Rehan menarik Yura menjauh dari pada tamu, “Yura, apa yang kamu bicarakan? Kamu ingin membuat ibumu malu di depan para kolega Ayah?” ujar Rehan menekankan setiap kalimatnya. Sarah pun mengikuti mereka, takut Yura akan membongkar semua sikap buruknya selama ini.

Mendapat pembelaan, Sarah mengeluarkan air mata buayanya. Ia seolah menjadi ibu yang tersakiti. “Iya, Yura. Kalau ada masalah sebaiknya bicarakan baik-baik. Jangan merendahkan ibu seperti itu. Apalagi di depan para tamu,” ucap Sarah terisak.

‘Dasar Queen Cobra!’ umpat Yura.

Rehan mengembuskan napas kasar, menyentuh kedua bahu putrinya, “Yura, minta maaf sama ibumu,” pintanya merendahkan nada bicara.

“Enggak! Aku nggak salah, Ayah. Seharusnya Tante Sarah yang minta maaf!” tolak Yura.

“Dia ibumu, Nak. Hargailah sedikit,” lanjut Rehan lagi memohon.

“Baik kalau itu permintaan ayah. Lebih baik aku pergi dari sini. Dari pada satu rumah sama wanita sihir seperti dia!” Kesal sekali rasanya karena sang ayah terus membelanya. Yura memutar tubuhnya dan melangkah pelan.

Sedangkan Rehan tampak frustasi mengusap wajahnya kasar. Melihat itu Sarah memeluk suaminya, semakin menambah deru tangis untuk menarik simpati pria itu.

“Sudahlah, dia masih labil. Nanti juga akan kembali,” ucap Rehan menepuk punggung istrinya.

“Aku ke toilet sebentar, Mas,” pamit Sarah melepas pelukannya.

Ia terburu-buru melangkah ke toilet. Tanpa dia tahu, Yura masih mengawasinya. Ia pun segera menyusul ibu tirinya yang ternyata masuk ke sebuah ruangan yang jauh dari pesta.

Yura menempelkan telinga di daun pintu. Ia menyiapkan ponselnya untuk merekam ucapan Sarah yang terdengar begitu marah.

“Halo! Apa yang terjadi? Bagaimana bisa Yura lepas? Harusnya dia kalian kurung! Bodoh!” teriak Sarah dengan segala sumpah serapahnya. “Aku nggak mau tahu ya! Pokoknya segera bawa perempuan sial itu lagi!” tambahnya menggebu-gebu.

Yura tersenyum sinis, memperhatikan ponselnya yang masih dalam mode merekam. “Ini baru bukti pertama. Besok-besok, aku akan membongkar semua rencana busukmu nenek sihir!” gumam Yura bergegas pergi setelah terdengar langkah kaki dari ruangan tersebut.

Yura keluar melalui pintu samping. Bahkan dengan gaunnya, ia tak kesulitan memanjat pintu gerbang yang berukuran kecil. Sayangnya, heelsnya tersangkut saat ia hampir melalui pintu itu. “Sialan! Pake nyangkut segala. Eh! Eh! Eh!”

 

Terlalu kuat menarik kakinya, Yura kehilangan pegangan. Hingga akhirnya ia terjatuh. Matanya sudah terpejam pasrah. Akan tetapi, ia tak merasakan sakit sama sekali. Saat membuka mata, Yura membeliak karena ternyata ditangkap oleh Zefon. Degub jantungnya sudah berlarian.

 

Bersambung~

Terpopuler

Comments

Wisteria

Wisteria

ini Bapak" udah kena racun lubang betina 🧠 dan 👁️ jd keracunan

2024-11-04

1

ira

ira

sangat cocok tuh panggilannya queen cobra

2025-01-18

0

ira

ira

bagus Yura ceritakan lagi kejahatan ny itu

2025-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : KESEMPATAN KEDUA
2 BAB 2 : KEJUTAN
3 BAB 3 : PEMBALASAN PERTAMA
4 BAB 4 : TIDAK AKAN MELEPASKANMU!
5 BAB 5 : TERLAMBAT
6 BAB 6 : MEMBINGUNGKAN
7 BAB 7 : BUKAN GADIS KECIL
8 BAB 8 : MATA-MATA
9 BAB 9 : SCANDAL
10 BAB 10 : PEMBULLYAN
11 BAB 11 : MENGADU
12 BAB 12 : RENCANA SARAH
13 BAB 13 : NYARIS
14 BAB 14 : BERBALIK
15 BAB 15 : CALON ISTRI
16 BAB 16 : KEADILAN
17 BAB 17 : PERHATIAN
18 BAB 18 : KARMA
19 BAB 19 : MASA LALU vs MASA KINI
20 BAB 20 : PEMBUKTIAN
21 BAB 21 : DIUSIR
22 BAB 22 : SINYAL BAHAYA
23 BAB 23 : SEJARAH
24 BAB 24 : SERANGAN
25 BAB 25 : HARUS TERBIASA
26 BAB 26 : TERKEJUT BERTUBI-TUBI
27 BAB 27 : SALING MENYALAHKAN
28 BAB 28 : MENIKAHLAH DENGANKU
29 BAB 29 : ROMANTIS ALA ZEFON
30 BAB 30 : SEDERET VIDEO
31 BAB 31 : AMARAH REHAN
32 BAB 32 : RENCANA
33 BAB 33 : FIRASAT
34 BAB 34 : MENCURIGAKAN
35 BAB 35 : AYAH?
36 BAB 36 : BUKAN WANITA LEMAH
37 BAB 37 : BALIKIN CIUMAN PERTAMA!
38 BAB 38 : RESMI MENIKAH
39 BAB 39 : AKU BELUM SIAP
40 BAB 40 : BOBOL GAWANG
41 BAB 41 : KEBALIK?
42 BAB 42 : BERSIAP
43 BAB 43 : MENGENAL LEBIH DALAM
44 BAB 44 : MENYERANG
45 BAB 45 : CEMBURU
46 BAB 46 : HANYA BONEKA
47 BAB 47 : AKU MEMBENCINYA
48 BAB 48 : DENDAM
49 BAB 49 : MEMINTA SARAN
50 BAB 50 : BUKAN ILUSI
51 BAB 51 : PENGAKUAN YURA
52 BAB 52 : KEHANCURAN ZEFON
53 BAB 53 : FULL SUPPORT
54 BAB 54 : Pengaduan Yura
55 BAB 55 : Latihan
56 BAB 56 : Kebahagiaan Yura
57 BAB 57 : Menjalankan Misi
58 BAB 58 : Zeva?
59 BAB 59 : Feeling
60 BAB 60 : Mengurungnya!
61 BAB 61 : Memutar Kembali
62 Bab 62 : Penelusuran
63 Bab 63 : Mengingatkan
64 Bab 64 : Kabar Mengejutkan
65 Bab 65 : Tidak Ingin Berpisah
66 Bab 66 : Bersabarlah
67 Bab 67 : Nyaris Terkuak
68 Bab 68 : Bukan Fatamorgana
69 Bab 69 : Tiba-tiba Manja
70 Bab 70 : Pengkhianat!
71 Bab 71 : Sakit
72 Bab 72 : Di mana Zeva?
73 Bab 73 : Kenyataan
74 Bab 74 : Pertemuan
75 Bab 75 : Pecah Ketuban Dini
76 Bab 76 : Kekalutan Dua Ibu
77 Bab 77 : Selamat Datang
78 Bab 78 : Kau Kembali?
79 Bab 79 : Restu
80 Bab 80 : Eksekusi
81 Bab 81 : Menyerang
82 Bab 82 : Akhiri Semua
83 Bab 83 : Bertahanlah, Tuan!
84 Bab 84 : LAST EPISODE~
85 Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna
Episodes

Updated 85 Episodes

1
BAB 1 : KESEMPATAN KEDUA
2
BAB 2 : KEJUTAN
3
BAB 3 : PEMBALASAN PERTAMA
4
BAB 4 : TIDAK AKAN MELEPASKANMU!
5
BAB 5 : TERLAMBAT
6
BAB 6 : MEMBINGUNGKAN
7
BAB 7 : BUKAN GADIS KECIL
8
BAB 8 : MATA-MATA
9
BAB 9 : SCANDAL
10
BAB 10 : PEMBULLYAN
11
BAB 11 : MENGADU
12
BAB 12 : RENCANA SARAH
13
BAB 13 : NYARIS
14
BAB 14 : BERBALIK
15
BAB 15 : CALON ISTRI
16
BAB 16 : KEADILAN
17
BAB 17 : PERHATIAN
18
BAB 18 : KARMA
19
BAB 19 : MASA LALU vs MASA KINI
20
BAB 20 : PEMBUKTIAN
21
BAB 21 : DIUSIR
22
BAB 22 : SINYAL BAHAYA
23
BAB 23 : SEJARAH
24
BAB 24 : SERANGAN
25
BAB 25 : HARUS TERBIASA
26
BAB 26 : TERKEJUT BERTUBI-TUBI
27
BAB 27 : SALING MENYALAHKAN
28
BAB 28 : MENIKAHLAH DENGANKU
29
BAB 29 : ROMANTIS ALA ZEFON
30
BAB 30 : SEDERET VIDEO
31
BAB 31 : AMARAH REHAN
32
BAB 32 : RENCANA
33
BAB 33 : FIRASAT
34
BAB 34 : MENCURIGAKAN
35
BAB 35 : AYAH?
36
BAB 36 : BUKAN WANITA LEMAH
37
BAB 37 : BALIKIN CIUMAN PERTAMA!
38
BAB 38 : RESMI MENIKAH
39
BAB 39 : AKU BELUM SIAP
40
BAB 40 : BOBOL GAWANG
41
BAB 41 : KEBALIK?
42
BAB 42 : BERSIAP
43
BAB 43 : MENGENAL LEBIH DALAM
44
BAB 44 : MENYERANG
45
BAB 45 : CEMBURU
46
BAB 46 : HANYA BONEKA
47
BAB 47 : AKU MEMBENCINYA
48
BAB 48 : DENDAM
49
BAB 49 : MEMINTA SARAN
50
BAB 50 : BUKAN ILUSI
51
BAB 51 : PENGAKUAN YURA
52
BAB 52 : KEHANCURAN ZEFON
53
BAB 53 : FULL SUPPORT
54
BAB 54 : Pengaduan Yura
55
BAB 55 : Latihan
56
BAB 56 : Kebahagiaan Yura
57
BAB 57 : Menjalankan Misi
58
BAB 58 : Zeva?
59
BAB 59 : Feeling
60
BAB 60 : Mengurungnya!
61
BAB 61 : Memutar Kembali
62
Bab 62 : Penelusuran
63
Bab 63 : Mengingatkan
64
Bab 64 : Kabar Mengejutkan
65
Bab 65 : Tidak Ingin Berpisah
66
Bab 66 : Bersabarlah
67
Bab 67 : Nyaris Terkuak
68
Bab 68 : Bukan Fatamorgana
69
Bab 69 : Tiba-tiba Manja
70
Bab 70 : Pengkhianat!
71
Bab 71 : Sakit
72
Bab 72 : Di mana Zeva?
73
Bab 73 : Kenyataan
74
Bab 74 : Pertemuan
75
Bab 75 : Pecah Ketuban Dini
76
Bab 76 : Kekalutan Dua Ibu
77
Bab 77 : Selamat Datang
78
Bab 78 : Kau Kembali?
79
Bab 79 : Restu
80
Bab 80 : Eksekusi
81
Bab 81 : Menyerang
82
Bab 82 : Akhiri Semua
83
Bab 83 : Bertahanlah, Tuan!
84
Bab 84 : LAST EPISODE~
85
Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!