BAB 2 : KEJUTAN

Yura merasa tubuhnya melayang ke udara. Ia memberanikan diri membuka mata, setelah jantungnya seolah terlepas dari sarangnya. Ia terperanjat ketika berada dalam pelukan pria tampan berwajah dingin itu. Napasnya masih berembus tak beraturan.

Ya, Zefon justru menyelamatkan Yura. Menembak tepat pada rantai yang mengikat tubuh Yura, lalu menggendongnya keluar.

Yura menatap pria itu lamat-lamat, ia merasa familier dengan pria tampan itu. Beberapa saat kemudian, Yura teringat bahwa pria itu adalah Zefon Xeverest. Salah satu konglomerat yang terkenal di negaranya.

‘Hah? Aku ... tidak mimpi ‘kan?’ batin Yura mencubit pinggang Zefon dengan kuat.

“Apa yang kau lakukan?” teriak Zefon berhenti, memberi tatapan tajam ke arahnya.

DEG!

“Ma ... maaf. Mengenai chip itu, disembunyikan di mobil APV berwarna hitam. Milik salah satu anak buahnya,” ucap Yura dengan degup jantung yang antah berantah.

Tatapan Zefon membuat nyali Yura semakin menciut. “Kau yakin? Dari mana kau tahu?” tanya pria itu mengerutkan keningnya.

“A ... aku mendengar pembicaraan mereka ketika aku diculik,” sahut Yura terbata.

“Hmmm, informasi ini sangat berharga!” Zefon melanjutkan langkahnya menuju mobil. Ia segera menghubungi para anak buahnya melalui sambungan alat komunikasi yang ada di telinganya. “Cepat temukan mobil APV hitam milik anak buah mereka. Periksa semua bagian mobil mereka!” titah Zefon dengan tegas yang segera dijalankan oleh para bawahannya.

Chip itu sangat berharga bagi Zefon, karena berisi mengenai harta kekayaan Keluarga Sebastian yang turun temurun. Selain itu, banyak rahasia mengenai Klan mafianya. Ia sangat murka ketika ada pengkhianat yang berhasil mencuri dan menjualnya pada klan musuh.

‘Gadis ini, jangan sampai lepas,’ batin Zefon mendudukkan di kursi penumpang pada mobil sport mewahnya. Zefon juga memasangkan sabuk pengaman pada Yura.

Tubuh  Yura yang masih begitu lemah tidak terlalu banyak protes. Menurut saja akan dibawa ke mana. Ia bahkan hampir kehilangan kesadaran.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Selang tiga puluh menit, Aston Martin Vulcan berwarna hitam legam telah berhenti di depan sebuah mansion mewah. Pintu gerbang terbuka lebar secara otomatis, ketika Zefon menyalakan sensor pada mobil mewahnya.

Tepat di pelataran bangunan megah itu, Zefon terburu-buru turun. Setengah berlari mengitari mobil dan kembali menggendong tubuh mungil Yura yang sudah tak sadarkan diri. Ia segera melenggang masuk.

Beberapa pelayan membelalak ketika melihat tuannya membawa pulang seorang gadis. Pria berusia 30 tahun itu, sempat dikabarkan impoten. Bahkan mulut ibunya sendiri yang berucap. Karena selama itu, Zefon sama sekali tidak pernah mengenalkan seorang wanita padanya.

“Cepat telepon Dokter Luna!” titah Zefon saat melalui beberapa pelayan yang masih terdiam dalam keterkejutannya.

Suara bariton itu segera menyadarkan mereka. Dan seketika membungkuk hormat, “Baik, Tuan!” ucap mereka serentak.

Zefon membawa ke kamar pribadinya. Hampir semua pelayan yang melihatnya segera bergunjing. Namun tak lama karena sadar akan perintah tuannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

“Apa yang kamu lakukan, Zefon?!” teriak Luna—dokter pribadi sekaligus tantenya. Wanita itu memekik lantaran melihat banyak luka di tubuh seorang gadis belia.

“Aku menyelamatkannya, Aunty. Lakukan saja tugasmu!” geram Zefon, tidak terima dituduh sembarangan. 

Luna mendesah kasar, tak ingin berdebat segera melakukan pemeriksaan pada Yura. Sedangkan Zefon menunggunya dengan sabar, namun sama sekali tak mengalihkan pandangan dari Yura.

Luna menjelaskan bahwa Yura mengalami kekerasan fisik. Tetapi untungnya tidak mengalami pelecehan. Ia sudah memberi obat terbaik melalui sebuah suntikan, agar kondisinya lekas membaik. Selain itu Luna juga mengobati luka-luka di wajah cantiknya.

“Aunty! Jangan katakan apa pun pada mama, papa dan semuanya. Berpura-puralah tidak tahu apa-apa setelah keluar dari sini!” tegas pria itu dengan wajah dinginnya.

Sudah tabiat Zefon seperti itu, Luna sama sekali tidak terkejut. Ia mengedikkan bahu sembari tersenyum samar. “Ya! Itu tugasmu sendiri laporan sama mereka! Udah, aku pulang. Jaga baik-baik gadismu!” pesan Luna menepuk bahu Zefon.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan harinya, Yura tersadar dari tidur lelapnya. Ia masih mengumpulkan kesadaran. Saat membuka mata sempurna, Yura terkejut karena berada di kamar yang asing. Buru-buru ia bangun, namun tak lama mendesis sembari menyentuh pangkal hidungnya karena merasa pusing luar biasa. “Awwh!” desisnya.

“Sudah sadar?”

DEG!

Yura terpaku saat mendengar suara bariton. Ia menggerakkan kepala perlahan, hingga pandangannya menangkap sosok Zefon yang berdiri sambil menatapnya serius.

‘Hah! Ini benar-benar nyata? Bukan mimpi.’ Yura menelan salivanya, ‘Ternyata Tuhan memberiku kesempatan hidup kembali. Mengingat kejadian penculikan itu, berarti aku kembali ke sepuluh tahun yang lalu. Aku tidak akan menyia-nyiakannya. Sarah! Awas kau, akan aku balas semua perbuatanmu!’ geramnya dalam hati mengepalkan kedua tangan kecilnya.

“Sepertinya aku harus mengantarmu ke THT. Sejak kemarin pendengaranmu bermasalah!” cetus Zefon.

“Ah, maaf! Aku hanya terkejut saja karena berada di kamar asing, Tuan,” ujar Yura terkejut. Ia tak sengaja menilik bajunya yang sudah berganti piyama tidur. Matanya mendelik, “Aaaaa! Dasar, Tuan Mesum!” pekiknya menyilangkan kedua tangan.

Zefon menyentil dahi Yura, kesal karena teriakannya menyakiti telinga. “Bodoh! Pelayan yang menggantinya. Otakmu itu yang mesum!” ketus lelaki itu.

Yura menunduk, menggigit bibir bawahnya. Merasa malu atas tuduhannya. “Hehe, maaf.”

‘Sikapnya beda sekali dengan semalam!’ gerutu Zefon menatapnya tanpa ekspresi.

“Pelayan akan mengantar sarapan. Lalu kembali istirahat supaya lekas sembuh!” ujar pria itu melenggang keluar dari kamar.

“Yaampun! Ganteng banget!” pekik Yura berguling di atas ranjang empuk itu. Bahkan menggerakkan kedua kakinya saking excited-nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dua hari Yura diperlakukan bak ratu di mansion Zefon. Semua pelayan begitu patuh dan hormat padanya. Yura sampai merasa tak enak hati.

Ia melihat kalender yang ada di atas meja. “Tanggal 20 Januari. Hemm, nanti malam ‘kan ada acara anniversary ayah dengan wanita iblis itu! Aku harus memberinya kejutan!” gumam Yura.

Yura mengendap-endap keluar kamar. Selama dua hari dia seperti tawanan, yang tidak dibolehkan keluar kamar. Karena memang Zefon melarangnya. Namun, selama dua hari itu pula, ia tak bertemu dengan pria itu.

“Bi, aku harus pulang. Orang tuaku pasti mencariku. Tolong sampaikan ini pada Tuan Zefon ya.” Yura menyodorkan sebuah surat.

“Tidak boleh, Nona. Anda harus tetap di sini sesuai perintah Tuan!” tegas pelayan di rumah itu.

“Tenang saja, dia tidak akan marah. Aku yang bertanggung jawab. Aku pamit ya, Bi. Terima kasih atas semuanya.”

Yura memaksa, ia berlari menuruni anak tangga hingga benar-benar keluar dari mansion besar itu. Napasnya terengah-engah ketika mencapai pintu gerbang.

Penjaga melarang, tapi Yura kekeh mengatakan atas izin Zefon. Hingga ia berhasil keluar setelah meminjam uang pada penjaga itu. Yura mengatakan, Zefon akan menggantinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dengan diantar sebuah taksi, Yura akhirnya sampai di kediaman Cullens. Benar dugaannya, rumah itu sudah didekorasi seperti sepuluh tahun lalu untuk merayakan anniversary.

Yura masuk mengendap-endap. Karena kesibukan semua orang, ia berhasil mencapai kamar tanpa ada yang menyadari.

“Aaahh aku merindukan kamarku!” ucapnya menghempaskan tubuh ke ranjang. “Tunggu! Aku harus segera bersiap. Kejutan pertama akan segera datang!”

Buru-buru Yura beranjak, segera merias wajahnya sebaik mungkin, lalu mengenakan gaun yang indah.

Yura turun dari lantai dua ketika acara akan dimulai. Para tamu undangan sudah memenuhi ruang tamu. Hentakan heels di kakinya, menarik atensi beberapa orang. Termasuk, Sarah dan Tora.

Mata Sarah melotot begitu lebarnya ketika melihat kehadiran Yura di sana. ‘Ba ... bagaimana dia bisa ada di sini? Bukankah harusnya dia menjadi santapan para bandit itu?’ batin Sarah terlihat panik.

Bersambung~

Jejaknya jan lupa ya, Best 💋

Terpopuler

Comments

ira

ira

hrsnya barang berharga itu jngn sampai org lain tau biar aman

2025-01-18

0

ira

ira

kirain nyubit tubuhnya sendiri eh taunya nyubit pinggang nya zefon🤣🤣🤣

2025-01-18

0

ira

ira

ya ampun tega sekali ibu nya ini mengatakan zefon impoten 🤣🤣🤣

2025-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : KESEMPATAN KEDUA
2 BAB 2 : KEJUTAN
3 BAB 3 : PEMBALASAN PERTAMA
4 BAB 4 : TIDAK AKAN MELEPASKANMU!
5 BAB 5 : TERLAMBAT
6 BAB 6 : MEMBINGUNGKAN
7 BAB 7 : BUKAN GADIS KECIL
8 BAB 8 : MATA-MATA
9 BAB 9 : SCANDAL
10 BAB 10 : PEMBULLYAN
11 BAB 11 : MENGADU
12 BAB 12 : RENCANA SARAH
13 BAB 13 : NYARIS
14 BAB 14 : BERBALIK
15 BAB 15 : CALON ISTRI
16 BAB 16 : KEADILAN
17 BAB 17 : PERHATIAN
18 BAB 18 : KARMA
19 BAB 19 : MASA LALU vs MASA KINI
20 BAB 20 : PEMBUKTIAN
21 BAB 21 : DIUSIR
22 BAB 22 : SINYAL BAHAYA
23 BAB 23 : SEJARAH
24 BAB 24 : SERANGAN
25 BAB 25 : HARUS TERBIASA
26 BAB 26 : TERKEJUT BERTUBI-TUBI
27 BAB 27 : SALING MENYALAHKAN
28 BAB 28 : MENIKAHLAH DENGANKU
29 BAB 29 : ROMANTIS ALA ZEFON
30 BAB 30 : SEDERET VIDEO
31 BAB 31 : AMARAH REHAN
32 BAB 32 : RENCANA
33 BAB 33 : FIRASAT
34 BAB 34 : MENCURIGAKAN
35 BAB 35 : AYAH?
36 BAB 36 : BUKAN WANITA LEMAH
37 BAB 37 : BALIKIN CIUMAN PERTAMA!
38 BAB 38 : RESMI MENIKAH
39 BAB 39 : AKU BELUM SIAP
40 BAB 40 : BOBOL GAWANG
41 BAB 41 : KEBALIK?
42 BAB 42 : BERSIAP
43 BAB 43 : MENGENAL LEBIH DALAM
44 BAB 44 : MENYERANG
45 BAB 45 : CEMBURU
46 BAB 46 : HANYA BONEKA
47 BAB 47 : AKU MEMBENCINYA
48 BAB 48 : DENDAM
49 BAB 49 : MEMINTA SARAN
50 BAB 50 : BUKAN ILUSI
51 BAB 51 : PENGAKUAN YURA
52 BAB 52 : KEHANCURAN ZEFON
53 BAB 53 : FULL SUPPORT
54 BAB 54 : Pengaduan Yura
55 BAB 55 : Latihan
56 BAB 56 : Kebahagiaan Yura
57 BAB 57 : Menjalankan Misi
58 BAB 58 : Zeva?
59 BAB 59 : Feeling
60 BAB 60 : Mengurungnya!
61 BAB 61 : Memutar Kembali
62 Bab 62 : Penelusuran
63 Bab 63 : Mengingatkan
64 Bab 64 : Kabar Mengejutkan
65 Bab 65 : Tidak Ingin Berpisah
66 Bab 66 : Bersabarlah
67 Bab 67 : Nyaris Terkuak
68 Bab 68 : Bukan Fatamorgana
69 Bab 69 : Tiba-tiba Manja
70 Bab 70 : Pengkhianat!
71 Bab 71 : Sakit
72 Bab 72 : Di mana Zeva?
73 Bab 73 : Kenyataan
74 Bab 74 : Pertemuan
75 Bab 75 : Pecah Ketuban Dini
76 Bab 76 : Kekalutan Dua Ibu
77 Bab 77 : Selamat Datang
78 Bab 78 : Kau Kembali?
79 Bab 79 : Restu
80 Bab 80 : Eksekusi
81 Bab 81 : Menyerang
82 Bab 82 : Akhiri Semua
83 Bab 83 : Bertahanlah, Tuan!
84 Bab 84 : LAST EPISODE~
85 Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna
Episodes

Updated 85 Episodes

1
BAB 1 : KESEMPATAN KEDUA
2
BAB 2 : KEJUTAN
3
BAB 3 : PEMBALASAN PERTAMA
4
BAB 4 : TIDAK AKAN MELEPASKANMU!
5
BAB 5 : TERLAMBAT
6
BAB 6 : MEMBINGUNGKAN
7
BAB 7 : BUKAN GADIS KECIL
8
BAB 8 : MATA-MATA
9
BAB 9 : SCANDAL
10
BAB 10 : PEMBULLYAN
11
BAB 11 : MENGADU
12
BAB 12 : RENCANA SARAH
13
BAB 13 : NYARIS
14
BAB 14 : BERBALIK
15
BAB 15 : CALON ISTRI
16
BAB 16 : KEADILAN
17
BAB 17 : PERHATIAN
18
BAB 18 : KARMA
19
BAB 19 : MASA LALU vs MASA KINI
20
BAB 20 : PEMBUKTIAN
21
BAB 21 : DIUSIR
22
BAB 22 : SINYAL BAHAYA
23
BAB 23 : SEJARAH
24
BAB 24 : SERANGAN
25
BAB 25 : HARUS TERBIASA
26
BAB 26 : TERKEJUT BERTUBI-TUBI
27
BAB 27 : SALING MENYALAHKAN
28
BAB 28 : MENIKAHLAH DENGANKU
29
BAB 29 : ROMANTIS ALA ZEFON
30
BAB 30 : SEDERET VIDEO
31
BAB 31 : AMARAH REHAN
32
BAB 32 : RENCANA
33
BAB 33 : FIRASAT
34
BAB 34 : MENCURIGAKAN
35
BAB 35 : AYAH?
36
BAB 36 : BUKAN WANITA LEMAH
37
BAB 37 : BALIKIN CIUMAN PERTAMA!
38
BAB 38 : RESMI MENIKAH
39
BAB 39 : AKU BELUM SIAP
40
BAB 40 : BOBOL GAWANG
41
BAB 41 : KEBALIK?
42
BAB 42 : BERSIAP
43
BAB 43 : MENGENAL LEBIH DALAM
44
BAB 44 : MENYERANG
45
BAB 45 : CEMBURU
46
BAB 46 : HANYA BONEKA
47
BAB 47 : AKU MEMBENCINYA
48
BAB 48 : DENDAM
49
BAB 49 : MEMINTA SARAN
50
BAB 50 : BUKAN ILUSI
51
BAB 51 : PENGAKUAN YURA
52
BAB 52 : KEHANCURAN ZEFON
53
BAB 53 : FULL SUPPORT
54
BAB 54 : Pengaduan Yura
55
BAB 55 : Latihan
56
BAB 56 : Kebahagiaan Yura
57
BAB 57 : Menjalankan Misi
58
BAB 58 : Zeva?
59
BAB 59 : Feeling
60
BAB 60 : Mengurungnya!
61
BAB 61 : Memutar Kembali
62
Bab 62 : Penelusuran
63
Bab 63 : Mengingatkan
64
Bab 64 : Kabar Mengejutkan
65
Bab 65 : Tidak Ingin Berpisah
66
Bab 66 : Bersabarlah
67
Bab 67 : Nyaris Terkuak
68
Bab 68 : Bukan Fatamorgana
69
Bab 69 : Tiba-tiba Manja
70
Bab 70 : Pengkhianat!
71
Bab 71 : Sakit
72
Bab 72 : Di mana Zeva?
73
Bab 73 : Kenyataan
74
Bab 74 : Pertemuan
75
Bab 75 : Pecah Ketuban Dini
76
Bab 76 : Kekalutan Dua Ibu
77
Bab 77 : Selamat Datang
78
Bab 78 : Kau Kembali?
79
Bab 79 : Restu
80
Bab 80 : Eksekusi
81
Bab 81 : Menyerang
82
Bab 82 : Akhiri Semua
83
Bab 83 : Bertahanlah, Tuan!
84
Bab 84 : LAST EPISODE~
85
Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!