Tinggal 9 hari lagi adalah hari ulang tahun Bramasta Group yang ke 10. Akan ada beberapa rentetan acara sampai hari puncaknya, dimulai dengan donor darah, Penyerahan bantuan ke Panti Asuhan dan Outbond di kebun raya selama 2 hari 1 malam.
Para Leader mulai melakukan meeting untuk menentukan panitia acara. Rapat kali ini langsung dipimpin oleh Owner Bramasta Group, Bapak Bramasta pria muda single berumur 32 tahun, usaha ini dia bangun saat masih berumur 22 tahun dan berkembang hingga sekarang.
Awalnya usahanya adalah Taylor kecil-kecilan karena Ayah dan Ibunya sama-sama seorang penjahit, tetapi seiring waktu semakin berkembang dan bisa sebesar sekarang. Saking sibuknya hingga dia tidak sempat memikirkan untuk menikah, padahal usia dan materinya sudah sangat cukup. Wanita mana sih yang bisa menolak pesona pria seperti Pak Bramasta?.
Dengan penuh wibawa Pak Bramastra memimpin rapat.
“Ulang tahun kali ini saya ingin berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kalau biasanya kita jor joran, tahun ini saya ingin temanya sederhana tetapi bermakna” kata Pak Bramasta dengan senyum khas nya, “Saya sudah memilih ketua panitia acara, saya serahkan acara ini untuk Tiara, semoga acara ini bisa berjalan lancar di tangan kamu” kata Pak Bramasta lagi.
Tepuk tangan pun menggema seisi ruangan.
Tiara maju ke depan dan mengucapkan ucapan terima kasih karena dipercaya menjadi panitia acara di ulang tahun kali ini.
Dengan percaya diri dia berbicara di depan juga memaparkan ide-ide apa yang dia punya untuk memeriahkan acara.
Pak Bramasta dengan sangat kagum memperhatikan Tiara, Gadis muda yang sudah dia anggap sebagai adik sendiri.
Kekaguman itu pun ditangkap oleh Eve (dibaca ivi), Leader dari Divisi Boaza. Wanita Muda Single Berumur 27 tahun, Saingan Tiara selama ini, walaupun terlihat akrab tetapi semua orang tahu kalau diantara mereka ada persaingan yang lumayan ketat.
Tahun lalu ulang tahun di ketuai oleh dirinya, tetapi ada hal diluar skenario dan itu membuat Pak Bramasta kecewa. Pesta yang awalnya tenang dan damai menjadi ricuh karena banyak tim yang melanggar aturan yang sudah ditetapkan. Ada perkelahian antar karyawan yang juga melibatkan Eve . Hal itu tentu menambah kekecewaan Pak Bramasta. Padahal Eve yang harusnya bisa memberi contoh tetapi dia malah ikut terlibat, dan sekarang Tiara yang dipilih sebagai Ketua acara tentu saja Eve semakin tidak suka dengan Tiara.
“Lagi-lagi dia” batin Eve kesal.
Rapat kali ini pun beralih dipimpin oleh Tiara yang sudah resmi menjadi panitia acara. Masing-masing divisi menyumbangkan 3 tim nya untuk menjadi panitia. Dengan susunannya, Ketua Tiara, Wakil Pak Satria, Sekretaris Eve, Bendahara Bu Sita dari Bovue.
Seksi Acara Wisnu dan tim nya, Seksi Perlengkapan Arya dan tim nya, Seksi Dokumentasi dari Divisi Bovue, Seksi Konsumsi dari Divisi Boaza
Ulang tahun memang tidak bisa diikuti oleh semua karyawan, karena produksi dan pengiriman harus tetap jalan. Maka dari itu setiap tahunnya akan dipilih 20 orang mewakili divisinya, baik itu dari bagian produksi hingga office.
Setelah rapat berakhir, Tiara berjalan menuju kantin karena jam makan siang sudah tiba. Di tengah jalan Pak Bramasta memanggilnya.
“Tiara, keruangan saya sebentar” pintanya tegas.
Tiara yang sudah sangat lapar pun terpaksa mengikuti keinginan bossnya itu, dan pemandangan itu pun dilihat oleh Eve yang diam-diam menaruh hati pada Pak Bramasta.
“Bocah ingusan itu ternyata diam-diam ada hati dengan boss” batinnya kesal.
Dengan wajah ditekuk dia berjalan menuju kantin.
David yang juga di kantin bersama Arya dan lainnya melihat dengan jelas wajah jutek Eve yang melewati meja mereka.
“Kenapa lagi itu si mak lampir?” tanya David keheranan.
“Siapa mak lampir?” tanya Arya karena dia tidak tahu orang mana yang dimaksud.
“itu yang pakai baju Leader lewat” terang Wisnu.
“Oh, mbak mbak yang tadi?” tanya Arya lagi.
David, Wisnu, Dion, Yoyo kompak mengangguk.
“Memangnya dia kenapa?” Arya masih belum paham.
“Orang itu suka cari gara-gara sama Tiara, dia saingan Blissful, Divisi Blissful sama Boaza memang sering perang dingin, apalagi kalau ada kompetisi antar divisi” jelas Wisnu.
“Kenapa gara-gara dicari? Mending uang dicari” kata Arya dengan lawakannya.
Mendengar itu membuat David tertawa ngakak begitu juga yang lainnya, tapi tawa itu surut begitu melihat Tiara dan boss mereka masuk bersamaan ke kantin menuju sisi lainnya agak jauh dari mereka.
“Si boss kok bisa sama Tiara?” tanya Dion heran, “Saingan mu susah bro” ledek Dion pada David.
David tidak mampu berkata-kata, ada rasa marah, cemburu juga iri bersamaan yang tidak bisa dia tutupi. Begitu pula Arya, dia semakin yakin Tiara tidak mungkin bisa dia raih.
“Palingan urusan pekerjaan, jangan mikir macem-macem” kata Wisnu menangkan.
Mata Arya sesekali melirik ke arah Tiara dan Pak Bramasta yang makan sambil serius membicarakan sesuatu.
David memangku tangannya, “Berat banget saingan ku sekarang” akhirnya dia mengakui perasaannya.
Dion cekikikan begitu pula Yoyo, sedangkan Wisnu hanya geleng-geleng kepala.
“Ngaku juga akhirnya” ledek Wisnu pula.
David menghela nafas panjang, “Gak ngaku juga kalian sudah tahu kan?.”
Arya menepuk bahu David pelan karena mereka duduk bersebelahan.
“Yang sabar ya boss” kata Arya berusaha menguatkan, padahal itu juga untuk dirinya
dan hal itu semakin membuat gelak tawa ketiga pria di depan mereka.
“Dav, aku serius sebelum terlalu jauh, sebenarnya aku sudah tahu jawaban Tiara kayak apa, tapi biar kamu tenang, mending secepatnya bilang perasaan kamu, kamu mau kayak gini terus?” kata Wisnu dengan bijak.
“Kamu sudah tahu aku pasti ditolak kan?” tanya David dengan ekspresi yang sulit dibaca dan Wisnu mengangguk sebagai jawaban.
“Aku kenal Tiara sudah dari lama, bahkan sebelum kerja disini, aku tahu banget kharakter dia, kesukaan dia apa, dan kamu bukan salah satunya, apalagi maaf ya, sebelum suka dengan Tiara kan kamu sering gonta ganti pacar.”
David menunduk, dulu memang dia termasuk pria yang lumayan playboy, mungkin lebih dari 5 orang pernah jadi pacarnya di Bramasta Group, tetapi ketika Tiara mulai menunjukkan pesonanya, pelan-pelan David berubah ke arah yang lebih baik, dia ingin mendapatkan Tiara menjadi pendamping hidupnya, tetapi ternyata itu tidak semudah yang diharapkan. Tiara sangat sukar digapai, dengan rayuan, dengan semua fasilitas orang tua yang David punya tidak pernah membuat Tiara melirik ke arahnya, maka David bermaksud untuk menunjukkan dengan prestasi yang dia punya, dia mulai giat bekerja dan menunjukkan keseriusannya, berharap Tiara mau meliriknya, tetapi yang terjadi sekarang ternyata saingannya boss nya sendiri, lebih baik mundur daripada di PHK.
“Udah jangan banyak mikir, utarakan saja perasaanmu biar lega, habis itu cari perempuan yang juga mencintaimu, dan itu banyak , disini pun ada” kata Wisnu lagi.
David tidak menjawab, pandangannya lurus pada Tiara dan Pak Bramasta yang masih sibuk berdiskusi, Arya pun mengikuti arah pandang David terlihat Tiara dan Pak Bramasta yang mengobrol sambil sesekali tertawa, seperti tidak ada jarak padahal mereka adalah boss dan karyawan.
“Lihat itu Tiara, pantesan saja dia dipilih jadi Ketua sekarang, dia main belakang” kata Eve pada temannya yang bernama Yeni mereka berjalan melewati meja Arya dan teman-temannya, walaupun lirih tetapi masih bisa didengar oleh Arya dan yang lainnya.
Wisnu mengepalkan tangannya, “Dasar memang suka banget nyari gara-gara” katanya kesal.
Yoyo menahan Wisnu yang hendak bangkit.
“Jangan bro, jangan ikut campur” ucap Yoyo bijak.
Hal itu pun tak luput dari perhatian Arya, “Apa Wisnu juga menyukai Tiara? kenapa banyak sekali yang menyukainya?.”
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
ria
semangaat tiara..
semangaat juga arya😙
2023-01-27
2
ria
sok tau km eve..
2023-01-26
1
ria
hmm..ownerx masih single😁
2023-01-26
1