Giorgio, Dion, dan Excel berjalan menyusuri koridor kelas, diiringi tatapan penuh puja dan teriakan-teriakan kecil dari para siswi di setiap kelas.
"Gantengnya… apalagi Giorgio, sorot matanya itu loh bikin aku gila!"
"Dion juga, sepertinya nyaman dalam pelukannya," siswi lain menimpali.
"Excel itu loh senyumnya bikin aku melting!" siswi lainnya.
"Aaaahhhh iya tampan-tampan banget sih ciptaan Tuhan yang tiga ini," jerit siswi lain.
"Iyaaa.." mereka kompak mengiyakan.
Giorgio dan Dion hanya bergeming tidak menanggapi satupun siswi yang membicarakan mereka, mereka fokus dengan langkahnya masih dengan menampilkan ekspresi datar.
Berbeda dengan Excel, dia yang memang biasa dikelilingi wanita, sangat senang bahkan ia dengan senang hati melemparkan senyum manis dan tatapan genitnya.
Setelah diizinkan masuk kelas oleh guru yang tengah mengajar di kelas.
Mereka masuk dan duduk di tempat masing-masing dan kegiatan pembelajaran pun dilanjutkan.
Di rumah, Guen menyiapkan air hangat untuk suaminya mandi, karena suaminya akan pergi ke yayasan pendidikan miliknya.
"Sayang, bangun air hangatnya sudah siap," ucap Guen menggoyang-goyangkan tubuh sang suami.
"Iya terimakasih sayang," jawab Gerald mengerjap-ngerjapkan matanya.
Gerald beranjak duduk dan mencium puncak kepala sang istri, lantas melenggang ke kamar mandi.
Guen berjalan ke ruang ganti untuk mengambil pakaian rapi yang akan dikenakan sang suami, lalu meletakkannya di tepi ranjang.
"Sayang pakaianmu sudah siap di tepi ranjang," teriak Guen agar sang suami mendengarnya.
"Ya sayang," sahut Gerald tak kalah berteriak.
Guen melenggang pergi keluar kamar menuju meja makan.
"Bun," sapa Geofany dari arah meja makan, melihat bunda kesayangannya berjalan mendekat.
“Fany kamu tidak pergi ke kampus?" tanya Guen heran melihat putri sulungnya masih ada di rumah.
"Pembelajaran online bun, Dosennya ada rapat katanya," jawab Geofany.
Sesaat kemudian, Gerrald, Guen dan Geofany makan bersama di meja yang sama dalam diam, sesekali hanya terdengar suara gesekan sendok pada piring mereka.
Setelah menghabiskan makanannya Gerald langsung pergi meninggalkan rumah.
KRINGGGG... KRINGGGG... KRINGGGG... KRINGGGG... bel sekolah berbunyi menandakan waktu istirahat tiba.
Gerald tiba di yayasan pendidikannya bertepatan dengan bel istirahat berbunyi.
"Selamat pagi pak," sapa kepala sekolah penuh hormat dengan membungkukkan setengah tubuhnya.
"Selamat datang pak," ucapnya lagi mengulurkan tangan untuk menjabat tangan pemilik yayasan pendidikan tempatnya bekerja.
"Bagaimana perkembangan sekolah? Apa semua berjalan lancar?" Gerald bertanya dengan penuh wibawa.
"Semua lancar pak," jawab kepala sekolah mantab.
Gerald menganggukkan kepala, indra pendengarannya bekerja maksimal guna mendengarkan semua laporan yang disampaikan oleh orang kepercayaannya di sekolah itu, kakinya terus melangkah mengikuti langkah kepala sekolah yang akan membawanya ke ruang kepala sekolah.
Saat ini Gerald, kepala sekolah, beserta beberapa dewan guru, terlibat dalam pembicaraan serius.
"Gio aku mau ke kantin, mau nitip sesuatu?" Dion menepuk bahu Giorgio yang asik memainkan ponsel di tangannya.
Giorgio menoleh ke arah Dion, "Tidak terima kasih," jawabnya mengibaskan satu tangan.
Dion, dan Excel, pergi ke kantin langsung memesan makanan yang ingin mereka makan.
Setelah mereka menandaskan makanannya, walaupun Giorgio menolak dibawakan apapun dari kantin, mereka tetap berinisiatif membelikan makanan untuk Giorgio, karena mereka tau sahabatnya itu belum makan sedari tadi pagi.
"Excel, Dion, kalian hanya berdua? Giorgio mana?" tanya Natasha yang melihat kedua sahabat kekasihnya ke kantin tanpa sang kekasih.
Dion, dan Excel, menoleh pada Natasha.
"Di kelas," jawab Dion singkat lengkap dengan ekspresi datarnya.
Tanpa berbicara apapun lagi Dion dan Excel berjalan menuju kelas untuk memberikan apa yang mereka bawa pada Giorgio.
Langkah keduanya terhenti, saat manik mata mereka menangkap sosok paruh baya yang sangat mereka kenal.
"Dion, Excel."
...<<<<<<<
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments