Pertaruhan

Bulu putih kecoklatan dengan corak silver di bagian tubuh dan kepala, cakar kecil yang terbuka, matanya biru muda. Tak ada satupun orang yang mempercayai hal itu setelah fenomena besar yang mereka lihat.

"Anak serigala? Apa-apaan itu, apakah formasinya sudah sangat tua sampai-sampai Monster bintang tiga membuat marmernya retak?!"

Hampir semua orang mengatakan hal demikian. Salah seorang sepuh segera mengecek apakah ada kecacatan dalam formasi. Namun sama sekali tidak ditemukan apapun karena formasi serta Magic Circle telah dihancurkan oleh fenomena itu.

Ryuha segera mengambil anak serigala yang dia panggil dari dalam gulungan ajaib miliknya, dan segera membuat kesepian kontrak dengannya.

Penjelasan singkat dari sang sepuh yang menyatakan jika fenomena itu terjadi karena kecacatan di salah satu bagian formasi segera membubarkan kerumunan manusia yang ada di sana termasuk mereka para sepuh.

Untuk sementara mereka menutup tempat itu sampai formasi berhasil dibuat kembali.

Berjalan meninggalkan altar, Rin menghela nafas sebelum berkata.

"Bisa-bisanya kejadian itu terjadi hanya karena kecacatan formasi?! Pikirku aku bakalan melihat Monster bintang enam atau diatasnya?!"

Laki-laki itu tersenyum kecil mendengarnya. "Setidaknya aku berhasil mendapatkan Monster. Tidak peduli walaupun hanya bintang tiga."

Itupun karena perintah dari Baal, yang menyuruhnya untuk membuat kontrak dengan apapun Monster yang berhasil dia dapatkan. Akan tetapi walaupun tidak diperintahpun Ryuha akan tetap membuat kontraknya tanpa memandang bulu.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau membuat kontrak dengannya? Yahh, walaupun Scroll adalah benda yang langka, tapi bukankah sebaiknya kau menjalin kontrak dengan Monster yang memiliki kecocokan denganmu? Atau kau hanya ingin memiliki binatang peliharaan?" Sederet pertanyaan dilontarkan Rin. Meminta penjelasan Ryuha untuk memenuhi hasratnya.

Segera Ryuha menyuruh binatang itu keluar. Di bayangannya, nampak dua titik merah yang menyala, terlihat seperti sepasang mata. Bayangannya pun nampak bergerak walaupun Ryuha tidak melakukan gerakan sama sekali. Sesaat setelahnya, sosok anak serigala muncul dari dalam bayangan seakan dirinya keluar dari lorong yang gelap.

"Tempest Wolf!" Ucap Rin.

Serigala Badai atau Tempest Wolf adalah Monster bintang tiga yang berada di ranking hampir terendah. Karena binatang itu banyak ditemui di hutan tropis, tidak banyak orang yang mau membuat kontrak dengan Monster seperti itu.

Rin sendiri juga terkejut dengan Ryuha yang tidak banyak pikir langsung membuat kontrak dengannya.

Serigala itu kembali masuk ke dalam bayangan Ryuha setelah laki-laki itu menyuruhnya untuk kembali masuk.

Hari yang cukup membuat kulit terbakar, mereka memutuskan untuk bersinggah sejenak di taman kecil yang ada tidak jauh dari arah depan. Terdapat pohon beringin besar yang membuat sinar matahari tak langsung mengenai kulit.

Rin duduk disebuah kursi putih panjang yang ada di sana, sedangkan Ryuha menyandarkan dirinya di pagar hijau yang membatasi area beringin. Terus memandangi langit biru yang tak memakai selimut, laki-laki itu menikmati udara segar di tempat itu, sembari mengenang suasana kota masa lalu yang jauh berbeda.

Tertawa kecil saat memandangi penampilan laki-laki yang ada di dekatnya. Membuat dia mengalihkan pandangan dari langit. Sontak alisnya sedikit terkerut mendapati tingkah aneh itu.

"Apa yang lucu?" Ujar Ryuha.

Rin menggelengkan kepala. "Tidak tahu kenapa penampilanmu terlihat lucu di mataku."

Sesaat laki-laki itu memandangi seluruh pakaiannya. Namun dirinya tak mendapati apapun hal aneh yang terlihat bisa membuat orang tertawa.

"Di cuaca yang panas seperti ini, apa kau tidak merasa gerah memakai jubah itu? Bagaimana jika kita pergi ke toko baju untuk membeli pakaian? Sekalian menghabiskan waktu senggangku. Jarang sekali aku bisa memiliki teman di hari-hari seperti ini."

Semangat Ryuha langsung membara mendengarnya. Sangat ingin mengiyakan ajakan itu. Hanya saja, uang yang dia miliki saat ini sangatlah terbatas. Dirinya tidak ingin menghamburkan uangnya hanya untuk membeli pakaian. Lagipula dia sudah biasa beradaptasi dengan berbagai macam cuaca.

Dari raut wajahnya itu, Rin bisa membaca apa yang ada di pikirannya. Masalah keuangan memang sangat sering dijumpai oleh para pengembara seperti Ryuha itu.

"Tidak perlu memikirkannya. Kebetulan aku belum terlalu membutuhkan uang. Jadi, aku yang akan mentraktirmu kali ini. Harga jual di sini juga termasuk murah."

Walaupun terus menolak, tapi adiknya itu terus memberikan paksaan kepadanya dengan berbagai macam alasan. Sampai-sampai dia tak lagi bisa berkata apa-apa.

Rin segera menarik tangan Ryuha dan mengajaknya ke toko baju yang biasa dia datangi. Toko besar yang berada di pusat kota. Letaknya berada tidak jauh dari patung dirinya.

Tercengang mulutnya itu saat melihat model-model pakaian yang sangat menawan. Juga harga dari beberapa merek pakaian yang mencapai puluhan bahkan ratusan gold. Seketika laki-laki menelan ludah tanpa bisa mengungkapkan rasa kagum di hatinya.

Dalam hati dia berkata, "Ratusan Golddd, berapa juta tahunan tabunganku bisa mencapai angka itu jika aku terus bekerja sebagai budak?!"

Terus berjalan sampai salah satu model pakaian tak mengalihkan pandangan Rin. Segera gadis itu menyuruh Ryuha untuk mencoba memakainya.

Sesaat setelah tirai merah itu terbuka, kedua mata Rin hanya terpelongo memperlihatkan tatapan kosong. Melihat perubahan drastis dari seorang laki-laki yang semula sangat kumuh, yang kini terlihat sangat-sangat menawan.

"Bagaimana? Apakah ini cocok?"

Hanfu biru gelap dengan hiasan biru tua di kedua pundak, ikat pinggang berwarna biru tua, celana hitam sepanjang betis yang terlihat menyatu dengan sepatu, pelindung lengan yang memiliki corak emas, sarung tangan setengah jari berwarna hitam, juga syal merah yang tak ingin dilepasnya.

Sedikit merasa gugup saat memperlihatkan tampilannya yang seperti itu. Hanya saja, gadis kecilnya tak ingin membiarkannya untuk melepas sehelaipun pakaian yang tengah dia kenakan.

Segera memanggil Receptionis dan membayar biaya yang tercantum.

"Li, lima belas gold? Itu sangat mahal. Lebih baik aku memilih pakaian lain saja!" Ujar Ryuha hendak melepaskan pakaiannya.

Akan tetapi dengan wajah dingin dan memaksanya, sang gadis menghentikan tindakan yang hendak dilakukan laki-laki yang dia tidak tahu jika itu adalah kakaknya. Itu hanya bisa membuat Ryuha pasrah. Pikirannya sedikit kacau saat memikirkan budi yang dia terima. Bagaimana laki-laki miskin sepertinya harus membalas budi kepadanya.

Kembali melangkahkan kaki. Sang gadis benar-benar nampak tak memiliki masalah sedikitpun. Tidak seperti Ryuha yang wajahnya terlihat lesu.

"Bagaimana caraku membalas budi? Aku sama sekali tidak memiliki uang lebih dari seratus silver." Ucap Ryuha lemas.

Sedikit tertawa kecil. Gadis itu menggelengkan kepala dan menyuruhnya untuk tidak memikirkan hal sepele itu. Karena itu dia lakukan atas kemauannya sendiri.

"Ngomong-ngomong, apa kau ingin menyimpan jubah itu?" Tanyanya.

Ryuha hanya menjawab dengan malas. Jubah itu dia simpan agar tidak kedinginan di musim dingin mendatang.

Langkah kaki mereka menuju ke tempat awal pertemuan mereka. Ketika tengah asik memandangi patung, mereka dikejutkan dengan sesuatu yang melesat ke arah mereka. Tepatnya itu mengincar kepala laki-laki berbaju merah itu.

Dengan refleknya Ryuha sedikit memiringkan tubuhnya sehingga benda itu hanya berhasil memotong sehelai rambut miliknya. Benda berupa belati hitam yang menghantam kaki patung langsung berputar-putar setelah terpental dan kembali kepada pemiliknya seperti halnya Boomerang.

Tatapan mereka berdua segera teralih ke arah datangnya belati itu.

Sosok laki-laki dengan Hanfu hitam, rambut tertata rapi, berjalan menghampiri mereka dengan tatapan dinginnya.

Rin yang mengenal sosoknya sontak menggertakan gigi.

"Apa artinya ini, Shun?"

Laki-laki itu tak mempedulikannya dan hendak menyerang Ryuha kembali. Sebelum belati itu menggores Ryuha, sebuah gelembung tiba-tiba muncul menyelimuti tubuh Shun, dan membuatnya sedikit melayang.

"Sudah kubilang untuk tidak membuat keributan! Apa kalian tidak menganggapku sampai berani menghiraukan ucapanku?"

Sosok wanita dengan anggun dan berwibawa menghampiri mereka. Gelembung itu segera pecah. Rin dan Shun memberikan salam hormat dan meminta maaf kepada wanita yang sangat mereka hormati itu.

Salah satu wanita terhormat di sebuah serikat ternama. Parasnya yang cantik dengan model rambutnya yang selalu dikucir ekor kuda, dress panjang biru muda dengan mantel berwarna sama, juga sepatu hak tinggi yang membuat kaki jenjangnya semakin terlihat menawan.

Seorang wanita yang mengubah sekaligus sosok penyelamat bagi Rin, Listh Carnal.

Tatapannya tajamnya terus melototi kedua muridnya itu. Sampai saat dia melihat sosok Ryuha yang terasa familiar yang membuat alisnya sedikit terangkat. Mengesampingkan hal itu, dia meminta penjelasan kepada dua muridnya perihal perkelahian mereka.

Keduanya segera menjelaskan, namun perbedaan pendapat menyebabkan terjadinya perdebatan.

"Aku tidak berbohong. Aku hanya mengantarnya ke altar lalu berkeliling." Ucap Rin.

Namun itu segera disangkal oleh Shun. "Aku memperhatikan gerak-geriknya dari awal. Dia hanya ingin membodohimu!"

Alis Ryuha segera terangkat melihat jari telunjuk yang mengarah ke wajahnya. "Apa-apaan maksud ucapanmu!"

"Itu benar! Dia tidak berpura-pura bodoh. Karena aku melihat dengan mata kepalaku sendiri saat dia membuat kontrak dengan Tempest Wolf!"

Apa-apaan itu. Walaupun tengah membelanya, tapi Ryuha sama sekali tidak merasa jika itu sebuah pembelaan melainkan cacian.

Tatapan tajam melototi Shun, yang membuatnya terdiam sedikit gemetaran. "Arashiryu Shun! Jelaskan kenapa kau sangat yakin dengan pendapatmu!"

Walaupun sebenarnya tahu karena dia mengawasi Rin dan Ryuha dari awal, tapi dia tidak ingin mengatakannya dan memilih untuk mengetes murid-muridnya.

Dengan amarah yang meluap-luap Shun menjelaskan sedetail-detailnya kepada gurunya.

"Laki-laki itu, dia dari Kuil Cahaya! Aku yakin dia adalah mata-mata yang dikirim oleh para bajing*n itu. Jika tidak percaya, lihat saja jubahnya!"

Menggertakan gigi karena kesal. Tangannya langsung terkepal erat mendengar itu. Memang dia berasal dari Kuil Cahaya. Akan tetapi harga dirinya tidaklah serendah itu sampai mengikuti ajaran sesat mereka.

Jubah hitam dia keluarkan dari cincin penyimpanan.

"Kau boleh mengataiku bodoh. Tapi jangan pernah kau samakan aku dengan bajing*n seperti mereka!" Ucapnya kesal sembari meremas jubah itu.

Blarrr!!!

Jubah itu seketika terbakar lenyap di tangan Ryuha. Membuat mata ketiga orang itu terpelongo.

"A, api? Kau seorang Sorcerer?" Tanya Rin. Namun itu tak ditanggapi oleh Ryuha. Dirinya melangkahkan kaki, hendak meninggalkan mereka sebelum amarahnya tak bisa dia tahan.

"Hehh, berani sekali kau bersikap sombong di depanku! Masalah ini belum sepenuhnya selesai jika kau pergi begitu saja, aku tidak akan menghentikan Shun jika ingin menyerangmu."

Sebenarnya Listh tidak mempedulikan soal masalah mereka dan sikapnya yang sombong. Hanya saja, saat melihat tampang dan auranya, ketertarikan kepada bocah itu muncul di hatinya.

Ryuha sendiri pun tidak ingin menanggapinya. Hanya saja, dia tidak akan bisa menang melawan Shun tanpa meminjam kekuatan dari Baal. Dan jika dia meminjam kekuatannya, sesuatu yang lebih merepotkan dari ini pasti akan terjadi.

"Aku sedang buru-buru. Jadi sebaiknya kau katakan dengan singkat apa maumu!"

Tersenyum saat mendapati seseorang yang berani bersikap sombong dengannya. Selain petinggi di tempat asalnya, tidak ada seorangpun yang berani bersikap seperti kecuali bocah yang ada di depannya itu.

"Aku adalah orang yang suka bertaruh! Bagaimana jika kita membuat satu taruhan. Dimana jika kau menang aku akan mengabulkan satu keinginanmu. Tapi jika kau kalah, kau harus menjadi milikku!"

Kedua mata Ryuha yang membelakangi mereka terbelalak seketika. Satu keinginan yang dapat terkabul jika dia memenangkan pertaruhan itu. Sebuah kesempatan yang diberikan surga kepadanya, bagaimana mungkin dia melewatkannya.

Bersambung ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!