"Hei, hei, Ryuha, tenangkan dirimu!"
Baal sampai tak kuasa menahan kekuatannya sendiri yang tiba-tiba melunjak. Dengan terpaksa dirinya menampakkan wujud.
Sebuah kobaran api besar nampak seperti keluar dari pori-pori Ryuha. Sesaat membentuk wujudnya yang agung, lalu menyatu dengan tubuh Ryuha.
Perasaan seperti tubuhnya dicelupkan ke kolam lava kembali dirasakan Ryuha. Teriakkan kerasnya yang menggema, kali ini lebih mengerikan lagi dari sebelumnya. Sosoknya seperti seekor naga yang menyemburkan kobaran api.
Perasaan yang sama dirasakan oleh Baal. Dirinya terus melanjutkannya, sampai dia bisa mengendalikan Ryuha walaupun hanya setengah dari tubuh dan pikirannya.
Separuh tubuh manusia dan separuh iblis. Sosok Ryuha hampir menyerupai wujud sang Baal.
Satu buah tanduk, ujung setiap sendi menyerupai jarum, retakan-retakan kecil seperti akar yang menyala merah magma, satu buah sayap seperti kelelawar, juga kristal oranye yang memancarkan cahaya kobaran api.
Melihatnya saja sudah membuat laki-laki paruh baya yang tidak lepas dari pandangannya basah dengan keringat dingin.
Tak sempat matanya bergerak, sosok Ryuha sudah berada di depannya.
Bukkk!!!
Satu pukulan kuat mendarat di perut laki-laki paruh baya yang tak bisa berbuat apa-apa.
Melayang berputar-putar di udara dan jatuh di depan kerangka raksasa.
Tak lagi bisa bergerak. Tulang-tulangnya tak lagi mau menuruti perintahnya. Sampai sebuah telapak kaki raksasa menimpa dirinya.
Yang tersisa darinya kini hanya tubuh remuk bercucuran darah tanpa adanya nyawa di dalamnya. Peristiwa yang membuat keringat semua orang yang ada di sana semakin bercucuran deras.
Mereka berlarian keluar, melupakan ancaman yang masih ada di halaman reruntuhan seluas sebuah kota kecil.
Yang tersisa dari kelompok mereka kini hanyalah cerita, dan laki-laki berambut acak-acakan yang berdiri agak sempoyongan.
"Ryuha, cepat sadarkan dirimu!"
Satu ayunan gada secara vertikal, meruntuhkan langit-langit di setiap jalur lintasnya.
Baal segera mengendalikan tubuh Ryuha untuk melompat ke belakang. Dirinya yang dulu dapat menghancurkan sebuah kota sendirian hampir tak kuasa mengendalikan tubuh seorang bocah remaja.
Kesadaran Ryuha hampir lenyap seutuhnya. Setiap benda yang terlihat dari matanya seakan memiliki kembaran.
"Ryuha!!!"
Percuma saja. Baal tetap tidak bisa menyadarkan Ryuha yang hampir tenggelam ke dalam lautan kesadaran walaupun dirinya sudah berteriak sekeras mungkin.
Sang raja iblis kini hanya bisa mengendalikan kemampuan ototnya untuk menghindari setiap serangan yang dilayangkan kerangka raksasa itu.
Setiap perkataan Baal terdengar samar-samar di telinga Ryuha, yang tenggelam dalam lautan kesadarannya.
Semakin dalam, semakin banyak kegelapan yang dilihat Ryuha.
"Percuma, ini sudah berakhir. Tubuhku sudah tidak bisa bergerak. Baal, selamat ting-,"
"Apa yang dikatakan kakakmu Ryuhaaa!!!"
Kedua mata Ryuha sontak membulat. Teringat kembali tentang kisah masa lalu dan setiap ucapan yang dikatakan oleh kakaknya.
Dirinya yang sudah tenggelam cukup dalam kini kembali tersadar. Tenaganya pun terasa terisi kembali. Hanya rasa sakitnya yang belum menghilang.
Namun Ryuha tidak mempedulikan hal itu. Dia menguatkan tubuhnya, dan menghindari hantaman vertikal gada raksasa dengan cara melompat ke belakang.
****Bummm****!!!
Lantai batu bata yang tersusun rapi berubah menjadi jalan berlubang yang diitari oleh asap coklat tebal.
Baal merasa lega sampai dirinya tertawaan jahat sesaat.
"Selebihnya aku serahkan kepadamu."
Tersenyum kecil saat mendengarnya. Ryuha bisa merasakan sekujur tubuhnya yang dipenuhi oleh tenaga yang membara. Perasaannya terhadap Energi Magis pun semakin mengental dalam wujudnya yang seperti itu.
Tubuhnya terasa sangat ringan, penglihatannya semakin tajam, penciumannya bertambah kuat, pendengarannya semakin jelas. Dan satu hal lagi yang membuatnya tersenyum walau sedang bertarung. Setiap gerakan yang akan dilakukan oleh kerangka raksasa itu, Ryuha bisa menebaknya.
Satu hantaman gada secara vertikal kembali dilayangkan oleh kerangka itu.
Tidak lagi melompat, Ryuha melompat tinggi di udara. Menjatuhkan diri di atas gada raksasa. Lalu berlari cepat melalui lengan sang kerangka.
Entah mengapa, otaknya seperti dipenuhi dengan berbagai macam cara bertarung.
Tenaganya terkumpul di tangan kanannya yang sudah dikepalkan. Sampai kobaran api menyelimuti kepalan tangannya, Ryuha memukul rahang atas kerangka raksasa yang tak tertutup oleh helm besi.
Bummm!!!
Sampai-sampai terdengar seperti ledakan. Kerangka raksasa tak kuasa menahan keseimbangan tubuhnya dan langsung terjatuh.
Tubuh raksasanya menyebabkan gempa kecil yang membuat bebatuan yang ada di langit-langit goa berjatuhan.
Nafas Ryuha terdengar berat. Dirinya menjaga jarak dari kerangka raksasa yang hendak kembali bangkit, sambil mengatur ulang nafasnya.
"Apa-apaan itu, rasanya seperti memukul batu raksasa?!"
Getaran-getaran tanah terasa seiring makhluk raksasa itu bangkit. Ryuha menggertakan gigi mendapati serangan sekuat tenaganya tak mendapatkan hasil.
"Skeleton General. Dengan kemampuanmu sekarang kau tidak akan bisa melukai walaupun hanya sebatas retakan kecil. Selain itu ..."
Terasa energi Ryuha yang semakin memudar. Dirinya hampir terlutut merasakannya. Setetes keringat mengalir di pipinya.
"Kemampuanku yang ada pada tubuhmu sekarang hanya dapat bertahan selama beberapa menit."
Ryuha mengelap keringat yang perlahan membasahi pipi. Matanya terpelotot menatap Skeleton General yang tengah berjalan mendekatinya.
"Katakan bagaimana cara mengalahkannya!"
"Kau lihat sesuatu yang di dada makhluk itu?"
Tatapan kedua mata Ryuha terpusat ke dada Skeleton General. Di tengah-tengah tulang rusuk, Ryuha melihat jelas sesuatu yang diselimuti oleh aura gelap.
"Itu adalah esensinya. Menghancurkannya sama saja mengalahkan Skeleton General. Tapi, jika kau menyentuhnya kau bisa kehilangan tanganmu. Hahhh, jika saja kekuatanku pulih sepenuhnya, makhluk lemah sepertinya bukan lagi ancaman bagi kita!"
Ryuha menyeringai. Cukup untuk membuat Baal mengkerutkan kening. Sampai saat Baal teringat sesuatu yang langsung membuatnya tertawa jahat.
"Benar juga. Di kantung kakakmu masih ada beberapa Potion!"
Mencapai jangkauan serangannya, Skeleton General mengayunkan gada besi secara horizontal. Kecepatan dan kekuatan yang terasa semakin kuat dari sebelumnya. Ryuha merasakan tekanan udara yang sedikit membuat tubuhnya goyah.
Jika saja laki-laki itu tidak segera melompat tinggi, gada besi itu pasti sudah meremukkan tulang-tulangnya.
Kakinya menyentuh langit-langit. Ryuha langsung menghentakkannya dan melesat bersama dengan kepalan tangannya yang diselimuti oleh kobaran api.
Pergerakan dari makhluk raksasa yang lambat, membuat Ryuha berhasil mendaratkan pukulan di kening tengkorak itu.
Bummm!!!
Asap yang terbuat dari debu beterbangan di sekitar titik jatuh Skeleton General.
Ryuha yang melompat agar tidak terhempas tekanan saat makhluk itu menyentuh tanah segera menjatuhkan diri di tengah-tengah tulang rusuk raksasa.
Hanya sebuah batu sekepal tangan dan dapat mengendalikan sosok makhluk raksasa. Ryuha kini tahu betapa kuatnya batu itu. Dia sampai bisa merasakan aura pekat setelah berdiri di dekatnya.
Segera dia meraih benda itu. Sebuah perasaan seperti tulang lengannya digerogoti ribuan semut. Rasa ngilu dan pegal. Bahkan itu saat tangannya belum menyentuh permukaan batu.
Tak mempedulikan rasa sakitnya, Ryuha terus menggenggamnya sekuat mungkin. Semakin lama semakin kuat tekanan yang diberikan laki-laki itu.
Sampai terdengar bunyi seperti retakan yang terbentuk di batu.
Crakkk!!!
Hancur bersamaan dengan lengan kanannya. Kumpulan tulang-belulang itu berjatuhan dengan cepat.
Tubuh Ryuha ambruk terbaring di tanah, di tengah-tengah lautan tulang belulang. Dirinya meringis menahan sakit sambil terus memegangi tangan kanan yang tersisa setengah.
Bangkit dengan perlahan. Laki-laki itu berjalan sempoyongan menghampiri kakaknya yang berlumuran darah.
Kantung rajutan yang semula berwarna coklat, kini memiliki motif lingkaran-lingkaran merah dan bau anyir.
Ryuha tak ingin memikirkannya. Sebotol Potion segera dia habiskan.
Dirinya terduduk lemas di dekat mayat kakak dan sahabatnya. Kedua matanya sedikit melirik ke arah itu.
Sensasi kenyamanan di rasakan oleh Ryuha saat efek yang dimiliki Potion itu bekerja.
Pemandangan yang menghentikan pergerakan mata saat tulang lengannya tumbuh dengan cepat dan kembali seperti semula. Separuh tubuhnya yang berubah mengerikan pun kembali seperti semula.
Baal menghela nafasnya merasakan sensasi itu. Dia bergumam, "Aku masih tidak mengerti dengan wanita itu."
"Baal. Dungeon ini belum terselesaikan bukan?" Ucap Ryuha sambil menutupkan jubah hitam ke jasad kakak dan sahabatnya.
Dirinya bisa mengetahuinya karena sedikit ingatan Baal yang tertinggal di otaknya.
"Yapp. Masih ada satu tempat yang belum ditelurusi."
Tempat yang merupakan kediaman dari Boss Dungeon. Di balik sebuah pintu batu raksasa yang tertutup rapat tiga ratus meter di depan dari tempat mereka. Juga tempat yang merupakan sumber dari aura-aura yang membuat tangan Baal gemetaran.
Ryuha berdiri tegap menatap tajam pintu batu yang lebih tinggi daripada Skeleton General.
"Boss Dungeon, apa aku bisa mengalahkannya dan menyelesaikan Dungeon ini?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Arkha
makasih ya kak udh mampir semoga sukses selalu juga kakaknya
2023-02-11
1
anggita
oke👌 ng👍like aja, semoga novelnya lancar jaya.
2023-02-10
3