Diandra berjalan ke arah depan komplek ia akan memberhentikan angkutan umum,tak lama kemudian diandra naik angkot untuk menuju ke rumah nya. Jalan pun lumayan ramai diandra melihat ke arah jalanan,Tak lama kemudian diandra sampai di rumah nya.
Diandra turun dari angkot lalu membayar ongkos nya ia pun berjalan ke arah rumah nya,untung saja rumah diandra tidak jauh dari jalan raya.
"Baru pulang nak?"Tanya Ayah Hardi ia sedang duduk di teras.
"Iyah yah."Jawab Diandra.
"Keliatan nya lagi seneng banget nih."Ucap Ayah Hardi.
"Hehe tau aja ayah kalau diandra sedang senang."Ucap Diandra.
"Ya tau lah kan kamu anak ayah jadi ayah tau semuanya."Ucap Ayah Hardi.
"Aku di terima kerja yah."Ucap Diandra.
"Oh ya syukurlah kalau kamu sudah mendapatkan perkerjaan."Ucap Ayah.
"Iyah yah,tapi diandra mendapatkan pekerjaan hanya sebagai astiten rumah tangga,ayah tidak keberatan kan."Ucap Diandra.
"Diandra kalau kamu kerja sebagai astiten rumah tangga gimana dengan kuliah mu nak?"Tanya Ayah hardi.
"Ayah tidak usah khawatir,majikan nya baik ko dan membolehkan aku untuk kuliah,asal pulang tepat waktu saja."Ucap Diandra padahal ia berbohong.
"Yasudah kalau begitu gimana baik nya saja."Ucap Ayah Hardi.
"Yah aku masuk dulu ya sekalian baru beres -beres baju juga."Ucap Diandra.
"Iya nak."Ucap Ayah Hardi.
Diandra masuk ke dalam rumah nya ia masuk ke dalam namun tidak menemukan mamah nya sama sekali,ia langsung saja masuk ke kamar nya di dalam kamar diandra menaruh tas nya lalu menyiap kan baju dan keperluan kuliah nya saja.
...
Di lain tempat seperti biasa Alex dengan kedua sahabat nya itu sedang nongkrong di sebuh bar terbesar di kota itu ya hari -hari alex bersama kedua sahabat memang seperti itu terus dan kedua orangtuanya pun tidak melarang nya,Alex terus saja meminum alkohol berbeda dengan Justin ia hanya melihat alex dan lucas saja sedang minum.
"Lex loh udah berapa gelas udah jangan minum Mulu."Tegus Justin.
"Baru juga berapa gelas,gue engga bakalan mabuk banget ko gue kan kuat,noh yang elu harus khawatir tuh si lucas lihat aja dia sudah seperti itu."Ucap Alex.
Justin melihat ke arah Lucas benar saja ia sudah teler dengan minuman nya dan itu membuat Justin pusing sendiri,ya alex dan lucas memang sangat berbeda Justin dan alex masih bisa kuat dengan minuman tersebut namun berbeda dengan Lucas ia tidak kuat minum.
"CK! nih anak pasti nyusahin aja."Ucap Justin berdecak.
"Tau tuh udah tau engga kuat minum,so-soan lagi mau taruhan minum banyak sama gue."Ucap Alex.
"Salah loh juga sih lex ngapai loh ngajakin tuh anak buat tarohan minum banyak."Ucap Justin ia sudah kesal.
"Lah kirian gue dia udah kuat minum makanya gue tantangain."Ucap Alex.
"Udah lah kita bawa aja nih anak ke rumah nya,kalau di sini terus yang ada engga bener."Ucap Justin.
"Etss bentar dulu, jangan bawa nih bocah ke rumah nya."Ucap Alex.
"Terus mau bawa ke mana?Gue ogah menampung nya."Ucap Justin.
"Sama gue juga ogah nampung nya."Ucap Alex.
"Sama-sama ogah kita terus nih bocah mau di bawa ke mana selain ke rumah nya."Ucap Justin.
"Bawa ke apartemen nya aja,kalau ke rumah nya kata dia sih ada oppa nya pasti nanti dia kena ocehan oppa nya itu."Ucap Alex.
"Tumben loh peduli sama si lucas."Ucap Justin.
"Bukan peduli sebenarnya gue juga engga mau kena omel oppa nya itu,pasti kita juga kena tau sendiri kan oppa nya si lucas gimana."Ucap Alex.
"Iya gue paham,udah ayo kita angkat nih bocah."Ucap Justin dia tidak mau lama-lama di sana.
"Iyah."Ucap Alex dengan malas.
Justin dan Alex mengangkat tubuh lucas yang sudah lemas itu akibat terlalu banyak minum,mereka berdua memapah lucas untuk berjalan keluar dengan susah payah akhirnya mereka sudah sampai di mobil, Justin menoleh ke alex karena mereka membawa mobil masing-masing namun yang tidak bawa hanya lucas saja.
"Lex loh ikut ke mobil gue aja."Ucap Justin.
"Terus mobil gue gimana kalau engga di bawa."Ucap Alex.
"Ya biarin lah di sini dulu aja,gue takut loh kenapa -kenapa gue juga nanti yang ribet."Ucap Justin.
"Sialan loh engga mau di ribetin sama gue,gue bisa ko bawa mobil sendiri lagi pula gue engga terlalu banyak terpengaruh alkohol."Ucap Alex.
"Bagus deh kalau begitu,kalau loh merasa pusing berhenti aja."Ucap Lucas.
"Beres."Ucap Alex.
Justin masuk kedalam mobil nya ia membawa lucas pergi dari sana begitu pun dengan alex ia mengikuti mobil justin,di sepanjang jalan lucas berbicara terusan membuat Justin kesal karena ia merancuh engga jelas membuat Justin tidak fokus untuk menyetir belum lagi tangan lucas yang tidak bisa diam.
"Di bocah engga bisa diam amat sih,kalau kenapa -kenapa kan bahaya juga."Ucap Justin.
Justin meraih dasi di belakang mobil nya untung saja ada dasi di sana, sebelum ia akan meningkatkan tangan Lucas ia berhenti sebentar, Justin langsung mengingatkan tangan lucas dan membekam mulut nya juga.
"Nah kalau kaya gini kan gue bisa tentang bawa mobil nya."Ucap Justin.
Lucas memberontak karena tangan nya di ikat ia pun meracuh tidak bisa karena mulut nya di bekam,ia terus saja merancuh namun Justin malah menghiraukan nya, setelah lucas cape karena teriak namun teriakan terbekam ia pun malah tertidur dengan pulas sekali.
.
.
.
Happy Reading 😊
Jangan lupa vote like and komen 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments