Veronica main masuk saja ke dalam mobil nya alex ia tidak peduli dengan ocehan dari alex intinya ia ingin satu mobil dengan alex, Alex masuk ke dalam mobil nya ia pun kaget kenapa ada Veronica di dalam mobilnya itu.
"Ngapain lo ada di mobil gue?"Ucap Alex.
"Ya gue pengen satu mobil lah sama kamu hany buny ku."Ucap Veronica.
"Ya ampun,keluar engga dari mobil gue."Ucap Alex.
"Engga mau."Ucap Veronica.
"Mobil elu kan ngaggur ngapain naik mobil gue sih."Ucap Alex.
"Mobil aku udah di bawa sama Gisel dan calara tadi."Ucap Veronica.
Dan benar saja mobil Veronica sudah di bawa oleh kedua teman nya itu jadi mau engga mau alex harus satu mobil dengan nya,Alex hanya menghelaskan nafasnya dengan kasar jujur saja dia tidak mau satu mobil dengan Veronica.
Tak lama kemudian mereka semua sudah sampai di tempat tujuan,Lucas mencari temannya itu dan teman Lucas langsung menyambut mereka dengan baik.
"Selamat datang bro di balapan kami."Ucap Teman Lucas.
"Iyah,mana temen lo yang mau balapan itu?"Tanya Lucas ke pada temannya itu.
"Ada si sana,Ayo kita ke sana aja."Ucap Teman Lucas itu.
Lucas bersama teman nya itu mengikuti ke mana arah teman Lucas itu membawa mereka, Teman lucas bernama Evan ia membawa ke lawan main nya.Di sana mereka disilahkan untuk duduk terlebih dahulu,dan evan pergi memanggil lawan hari ini.
"Gue permisi dulu ya,mau manggil lawan nya dulu."Ucap Eva ke lucas.
"Iya bro."Ucap Lucas.
Evan pergi menuju ke sang lawan ternyata lawan alex adalah kenzo ia lah seorang anak pengusaha juga seperti alex namuan ke kayaan mereka berdua tidak terlalu jauh,Evan sudah memanggil kezo dan berkenalan dengan alex.
"Ini perkenalan teman gue."Ucap Alex.
"Kenzo."Ucap Kenzo memperkenal diri.
"Saya Lucas dan ini alex dan yang satu nya lagi Justin."Ucap Lucas memeperkenal diri nya dan kedua orang sahabat nya.
"Baiklah kalau begitu saya tidak mau buang-buang waktu,kita langsung balapan saja."Ucap Kenzo.
"Siapa lawan saya?"Tanya Kenzo ke Evan.
"Lucas siapa akan ikut balapan?"Tanya evan ke lucas.
"Alex yang mengikuti balapan nya."Jawab Lucas.
"Okeh."Ucap Evan.
Evan pun menghampiri kenzo dan ia berbicara dengan kenzo.
"Lawan mu adalah Alex."Ucap Evan.
"Baik lah,kalau gue menang dapat apa."Ucap Kenzo lantang.
"Mobil keluaran baru dan motor sport keluar baru."Ucap Alex.
"Baiklah gue terima tantangan Lo."Ucap Kenzo.
"Kalau gue memang gue dapat apa."Ucap Alex.
"Mobil terbaru dan uang senilai seratus juta."Ucap Kenzo.
"Deal."Ucap Alex.
Alex dan kenzo bersalaman pertanda kesepakatan mereka berdua deal, Justin hanya geleng-geleng kepala saja melihat kelaukan dua orang tersebut, belum lagi kelakuan kenzo sudah berumur kepala tiga saja masih saja mengikuti seperti itu.
Mereka sedang siap-siap akan melakukan balapan seperti biasa lucas paling terdepan menyemangati teman nya itu,tak lupa Veronica pun menyemangati Alex biar bisa menang.
...
Di sisi lain Diandra masih berjalan sambil mencari pekerjaan namun tidak dapat juga, alhasil diandra pulang ke rumah tak lama kemudian diandra sudah sampai di rumah nya di sana sedang ada ayah dan mamah nya yang kelihatan lesu sekali.
"Mah,yah,kalian berdua kenapa?"Tanya Diandra ke kedua orang tua nya.
"Eh Kamu nak sudah pulang."Ucap Bu indri dengan senyuman.
"Mah ko engga di jawab sama pertanyaan aku."Ucap Diandra.
"Tadi ada sedikit kesalahan nak,sudah kamu jangan khawatir."Ucap Ayah.
"Kalian pasti bohong kan,ada apa sih sebenarnya?"Tanya Diandra.
"Tadi pihak bank ke sini nak."Ucap Bu Indri.
"Mah."Ucap ayah karena ia tidak mau anak nya tau soal ini.
"Engga apa-apa yah,kita cerita aja."Ucap Bu indri.
"Ada apa memang nya?"Tanya Diandra karena dari tadi tidak mendapatkan jawaban apa pun.
"Kita masuk dulu saja."Ucap Bu indri.
Bu Indri membawa sang anak untuk masuk mereka bisa mengobrol leluasa di dalam,diandra duduk di sebelah mamah nya dan ayah duduk di sofa singel.
"Jadi begini nak,tadi pihak bank ke sini mereka menagih uang."Ucap Bu indri.
"Menagih uang memang nya kita terlibat dengan orang bank?"Tanya Diandra.
"Iya nak kita terlibat dengan pihak bank,dan mau engga mau kita harus membayar nya."Ucap Bu indri.
"Apakah ayah mempunyai tabungan untuk membayar nya?"Tanya Diandra.
"Tidak ada nak,ada juga buat kamu nanti kuliah."Ucap Bu indri.
"Hanya satu jalan keluar nya."Ucap Ayah ia membuka suara.
"Apa yah jalan keluarnya."Ucap Diandra.
"Kita harus jual rumah ini."Ucap Bu indri.
"Ayah dan mamah yakin ingin menjual rumah ini?"Tanya Diandra.
"Iya nak hanya ini yang bisa kita jual,dan lumayan juga kalau kita jual rumah ini kita bisa beli rumah yang sederhana saja."Ucap Ayah.
"Menurut mamah gimana?"Tanya Diandra.
"Mamah sih engga masalah,tapi yang mamah masalah kan itu kamu apakah kamu mau tinggal di rumah sederhana?Tanya Bu indri.
"Diandra sih engga masalah mah mau tinggal di mana,lagi pula rumah ini terlalu besar juga untuk kita."Ucap Diandra.
"Maksih ya nak sudah mau menerima kondisi kita."Ucap Bu indri.
"Maafkan ayah mu ini yah sudah membawa kalian menjadi susah seperti ini."Ucap Ayah dengan sendu.
"Ayah jangan ngomong seperti itu."Ucap Diandra.
Diandra menghampiri ayah nya yang sedih itu ia tidak tega melihat kedua orang tua nya sedih,Dari sini diandra semakin giat untuk mencari kerja dan ia juga harus semangat untuk kuliah biar nanti pas lulus ia mempunyai pekerjaan dan membuat kedua orang tua nya bangga.
.
.
.
Happy Reading 😊
Jangan lupa vote like and komen 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments