Bab 2.

Kedua tangan Areta mengepal, dadanya naik turun karena menahan emosinya agar tak meledak. Matanya menelisik ke seluruh sudut rumahnya yang nampak berantakan dengan bungkus snack dan botol minuman dingin yang berserakan dimana-mana. Di depannya, sepasang muda-mudi sedang asyik menonton tv dan berpelukan hingga tak menyadari kehadirannya.

"Zevanyaaaa!!!" Pekik Areta membuat kedua remaja itu menoleh.

"Eh, Mbak Reta udah pulang? Vanya laper nih, Mbak." Balas adik ipar Areta tanpa rasa bersalah.

"Kok kamu bisa ada di sini? Kamu pacaran di rumahku?" Selidik Areta menatap kedua remaja itu secara bergantian.

"Ng... Nggak kok, tadi itu aku saakit, Mbak. Kepalaku pusing, makanya Devan anterin aku pulang. Mas Andrias juga tau kog." Jawab Zevanya yang terlihat sedikit gugup, sedangkan remaja laki-laki di sampingnya hanya bisa menunduk tanpa berani bersuara.

"Sekarang kamu suruh temen kamu ini pulang, lalu beresin semuanya baru boleh makan." Perintah Areta yang kesal melihat rumahnya berantakan akibat ulah adik iparnya itu.

"Dih, Mbak reta kejam banget sekarang macam Ibu tiri." Celetuk Zevanya yang tak terima diperintah oleh kakak iparnya.

"Yaudah, kalau gitu aku pulang aja ya, Van. Permisi kak." Pamit remaja seumuran Zevanya yang hanya dibalas Areta dengan sebuah anggukan kepala.

"Mbak, itu Mbak Reta bawa makanan ya?" Tanya Zevanya sembari menunjuk ke arah kantong kresek yang dibawa oleh kakak iparnya.

"Iya, kenapa?" Balas Areta datar.

"Laper Mbak, dari tadi siang belom makan nih." Jawab Zevanya mengelus perutnya sendiri.

"Belom makan? Lah terus ini sampah snack segini banyak sama minum, punya siapa Vanya?" Kesal Areta yang tak habis pikir dengan kelakuan gadis remaja di hadapannya itu.

"Hehe, kan cuma nyemil, Mbak? Bukan makan, jadi masih lapar ini." Balas Zevanya nyengir memamerkan deretan giginya.

"Pokoknya kamu bersihin dulu semua sampah ini baru boleh makan, Mbak mau mandi dulu baru nyiapin makan malam." Ketus Areta melangkah ke arah dapur meninggalkan Zevanya yang menghentakkan kakinya karena kesal.

...****************...

Dengan malas, Zevanya mulai mengambil sapu untuk membersihkan sampah yang berserakan. Namun tiba-tiba saja gadis itu teringat akan sesuatu.

"Ah... Ibu kan tadi pergi arisan, pasti nggak masak nih. Mumpung Mbak Reta beli makanan enak mending aku telepon Ibu aja biar dateng dan makan di sini." Monolog Zevanya kemudian mengambil gawai dari saku baju seragam SMAnya.

Tuuuttt.... Tuuutttt.... Tuuuuttt...

"Hallo Vanya, ngapain kamu telepon Ibu? Ini udah sore juga kamu belom pulang sekolah, keluyuran kemana sih kamu ini?" Cerocos Bu Lastri di ujung telepon.

"Aku lagi di rumah Mbak Reta, Bu. Ibu kesini ya, aku lihat Mbak Reta beli makanan dari restoran tadi. Pasti enak banget." Ujar Zevanya dengan suara berbisik.

"Wah, kebetulan Ibu belom masak. Yaudah Ibu kesana sekarang." Balas Bu Lastri kemudian mematikan panggilan teleponnya secara sepihak. Tanpa Zevanya sadari jika sedari tadi Areta berdiri di belakangnya dan mendengar semua pembicaraan antara mertua dan adik iparnya itu.

Perlahan Areta kembali ke dapur tanpa disadari oleh Zevanya. Wanita itu menata dua potong ayam goreng tepung, dua butir telur asin dan semangkok cah kangkung di atas meja makan. Tak lupa ia menyimpan sisa lauk miliknya di dalam lemari dapur.

Tokk tookk tokkkk!!

Terdengar suara pintu diketuk. Areta tentu saja sudah bisa menebak siapa yang datang ke rumahnya, dengan malas wanita itu melangkahkan kakinya ke depan. Nampak Zevanya telah membukakan pintu untuk tamu yang tak diundang itu.

"Reta, Ibu capek banget habis arisan, jadi nggak masak. Boleh ya ibu ikut makan malam disini?" Tanya Bu Lastri berbasa-basi pada menantunya.

"Boleh, Bu. Tapi hari ini Reta nggak masak, cuma beli lauk dikit aja tadi." Jawab Reta dengan sopan.

"Yaudah, kalau gitu biar Ibu sama Vanya makan duluan aja ya. Udah lapar banget ini." Balas Bu Lastri yang segera menarik tangan Zevanya ke meja makan. Areta hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan mertua dan adik iparnya.

...****************...

Mata Bu Lastri dan Zevanya seketika membola kala melihat apa yang telah tersaji di meja makan.

"Wahh.... Makan enak ini kita Van." Celetuk Bu Lastri sembari menyendok nasi ke atas piringnya dengan porsi menggunung.

"Tapi ini ayamnya kok cuma dua potong, Bu. Terus nanti Mas Andrias makan pakai apa?" Tanya Zevanya pada sang ibu.

"Alah, pokoknya kita makan dulu. Urusan Masmu biar dipikirin sama si Areta itu." Balas Bu Lastri yang sudah mulai menyuap makanannya, Zevanya mengangguk kemudian mulai mengambil nasi dan lauk untuk mengisi perutnya. Tepat saat keduanya selesai makan terdengar suara ketukan pintu, tentu sudah jelas itu adalah Andrias yang baru saja pulang kerja. Ibu dan anak itu segera melangkah ke ruang tamu tanpa merapikan meja makan terleboh dahulu.

"Lhoh, kog Ibu ada di sini?" Tanya Andrias sembari mencium tangan sang Ibu.

"Iya, Tadi Ibu jemput Zevanya terus karena Ibu nggak sempat masak jadi numpang makan disini. Tapi maaf ya, istri kamu beli lauk cuma dikit jadi udah habis dimakan Ibu sama Vanya." Cerocos Bu Lastri tanpa rasa malu.

"Eh, iya Bu. Nggakpapa kog." Balas Andrias dengan ekor mata yang melirik ke arah sang istri.

"Yaudah, kalau gitu Ibu pulang dulu. Dan kamu Reta, jangan lupa masak buat makan anak saya. Awas kalau sampai anak saya kelaparan." Bentak Bu Lastri dengan jari telunjuk yang mengarah ke wajah Areta.

Seperti biasa, Bu Lastri dan Zevanya pergi tanpa mengucap salam apalagi terima kasih. Andrias segera mendekat ke arah Areta dan menatap wajah sang istri lekat-lekat.

"Bener yang dibilang Ibu? Udah nggak ada lauk? Emang kamu belinya seberapa sih kog bisa habis dimakan Ibu sama Zevanya doank?" Tanya Andrias dengan nada suara yang ditekan.

"Maaf, tadi aku nggak tahu kalau Zevanya ada di sini dan Ibu juga tiba-tiba aja datang." Balas Areta menahan rasa kesal di dalam hatinya.

"Tadi itu Zevanya sakit, terus telepon aku katanya mau istirahat di sini. Kebetulan pas jam makan siang yaudah aku pulang aja sebentar buat ngasih kunci rumah ke dia." Terang Andrias.

Kruuukkk.... Kruuukkk.... Kruuukkk....

Tiba-tiba terdengar bunyi perut Andrias yang meronta minta diisi membuat Areta memecahkan tawa besarnya.

"Kamu laper, Mas?" Tanya Areta pada sang suami setelah tawanya mereda.

"Iya, tapi lauknya udah habis gitu." Balas Andrias datar.

"Yaudah, kamu mandi dulu aja. Biar aku siapin makanan dulu!" Titah Areta, Andrias mengangguk kemudian melangkah menuju ke kamar.

Areta segera membereskan piring bekas makan Bu Lastri dan Zevanya kemudian menyiapkan beberapa lauk yang ia simpan di lemari. Beberapa potong ayamg crispi, telur asin, gurame goreng dan cah kangkung telah tersusun rapi di meja makan. Areta tersenyum kemudian beranjak ke kamar untuk memanggil sang suami.

Cekleekkk.....

Areta membuka pintu kamar dengan perlahan, nampak Andrias yang sedang duduk bersandar di kepala ranjang sembari memainkan gawainya.

"Mas, ayo makan!" Ajak Areta yang menghenyak di pinggir ranjang. Andrias mengangguk lalu keduanya berjalan menuju ke meja makan. Seketika mata Andrias berbinar kala melihat beberapa hidangan yang nampak sangat menggugah selera telah tersusun rapu di atas meja.

"Waahhh.... Enak banget ini kayaknya, kamu habis beli ini dimana Areta?" Tanya Andrias sembari menyendoj nasi dan lauk yang telah diambilkan oleh Areta. Wanita itu memang bias melayani sang suami saat makan.

"Ini aku beli pas pulang kerja tadi kog, Mas. Sengaja aku sisihin buat makan malam kita berdua." Balas Areta yang mulai mengunyah makan malamnya.

"Jadi kamu sembunyiin semua ini biar nggak dimakan Ibu?" Ketus Andrias menghentikan sejenak kegiatan makannya.

"Iya Mas, kamu kan tahu kalau Ibu pasti akan membungkus semua lauk yang tersisa. Dan kalau aku nggak nyisihin buat kita, pasti sekarang kamu lagi makan nasi sama sambal doank." Balas Areta cuek, Andrias terdiam sejenak mencerna jawaban yang terlontar dari mulut Areta.

" Yaudah, tapi lain kali jangan gitu lagi." Balas Andrias kemudian melanjutkan makan malamnya.

...****************...

Usai makan malam, Areta menemani sang suami untuk menonton acara sepak bola di televisi. Tak lupa dengan secangkir kopi hitam yang ia buatkan khusus untuk sang suami.

"Mas!" Panggil Areta pada suaminya.

"Hmmm." jawab Andrias dengan pandangan yang masih fokus pada layar televisi di hadapannya.

"Tadi pas aku pulang itu Zevanya di sini sama cowok lho." Ujar Areta mencoba menceritakan kelakuan Zevanya pada Andrias.

"Maksut kamu Devan? Tadi dia yang anter Zevanya pulang. Mungkin dia nungguin karena nggak tega ninggalin Zevanya di rumah sendirian. Kan dia lagi sakit." Balas Andrias santai membuat Areta mendengus kesal.

"Tapi tadi pas aku masuk lihat mereka lagi pelukan Mas, mana kondisi rumah berantakan. Penuh sampah jajanan lagi." Kesal Areta mengingat kejadian tadi sore.

"Udahlah Reta, nggak mungkin Zevanya berani pacaran. Oh ya, gimana? Kamu jadi kapan berhenti kerja?" Tanya Andrias mengalihkan topik pembicaraan.

"Emb... Itu aku belum kepikiran, nanti lah, Mas. Kalau kita udah ada cukup tabungan buat biaya lahiran dan keperluan calon anak kita nanti." Jawab Areta membuat Andrias berdecak kesal.

"Ck, alasan aja kamu. Susah banget nurutin keinginan suami. Padahal itu juga buat kebaikan kamu dan anak kita!!" Suara Andrias terdengar mulai meninggi.

"Tapi, Mas!!"

"Cukup!!! Malas aku dengar alasan basi kamu." Potong Andrias sebelum Areta menyelesaikan kalimatnya.

Lelaki itu beranjak dari duduknya dan melangkah ke arah pintu.

Braakkk!!! Pintu dibanting dengan keras oleh Andrias. Areta melangkahkan kakinya lebar untuk menyusul Andrias. Nampak lelaki itu telah duduk di atas sepeda motornya.

"Mas!! Kamu mau kemana?"

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

dasar otak udang Andreas nyuruh berhenti kerja tapi kebutuhannya tdk terpenuhi

2023-03-29

1

juwita

juwita

suami kya gtu perlu d getok pke ulekan sambel tuh

2023-03-10

0

juwita

juwita

suami kya gtu perlu d getok pke ulekan sambel tuh

2023-03-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!