Feng menyiksa dia dan memperlakukan dia dengan seenaknya. Lili tak terima. Dia memilih untuk pergi dari sana. Dengan tenaga yang tersisa, lili akhirnya bisa keluar dari istana. Dengan mengelabui para penjaga.
Feng puas sekali. Dia jadi lebih bahagia. Feng duduk di atas pohon. Dia melihat sekeliling. Main-main dengan burung. Menemui temannya. Ikut menggembala kambing dan main-main di sungai.
Sementara semua orang di istana bingung mencari lili. Mereka ke kamar lili tak ada. Ke ruang pengobatan, tempat biasanya lili di sana. Tak ada.
“Ibu, kak lili dimana?”
“Kita mencarinya, tak ada di mana pun.”
Xia dan xixi ingin memanggil lili untuk ikut makan malam bersama. Mereka sudah ke semua ruangan di istana. Lalu kembali ke ruang makan. Mereka melaporkannya kepada ratu yin dan raja yuk.
“maksudnya bagaimana?” ratu yin panik.
“Cari semuanya di seluruh istana.” Raja yuk pun akhirnya memerintahkan semua orang di istana untuk mencari lili.
Semua prajurit dan juga sayang di sebar. Tapi tak satu pun yang bisa menemukan putri lili. Raja yuk baru ingat satu hal.
“sqyang, putri lili punya kemampuan untuk bersembunyi,” kata raja yuk kepada ratu yin.
Seperti menyamar atau menyembunyikan dirinya yang memiliki energi dan aura hijau. Dia tak akan terlihat di hutan dengan pohon yang rindang atau pun tanaman hijau lainnya.
“lalu bagaimana? Kenapa juga tiba-tiba putri lili pergi. Bukannya kemarin sudah tak masalah. Kita kan juga tak jadi memaksa putri lili untuk menikah dengan pangeran Feng.”
“Ahh, dimana pangeran Feng?”
Ratu dan raja baru ingat. Bukan hanya mencari putri lili, tapi mereka juga mencari Pangeran Feng.
Xia bisa mengirimkannya telepati untuk Feng. Jadi dia mencoba mengirimkannya.
“Kak, pulang. Ibu dan ayah mencari. Kak lili tidak ada di mana pun, tak ada di istana. Dia pergi?”
“kita butuh bantuan kakak untuk mencari kak lili.”
Feng masih ada di dekat sungai. Dia mendengar telepati dari Xia. Tapi dia diam saja tak menjawab. Dia sengaja tak mau melakukannya, ikut membantu mencari putri lili. Itu yang dia mau kan.
Feng kira semua orang sudah tidur. Dia baru pulang tengah malam. Tapi ibu dan ayahnya belum tidur.
“Pangeran Feng, kamu dari mana saja.”
“Kami sedang bingung dan khawatir di sini untuk mencari putri lili. Kamu kemana saja?”
“Ikut mencari juga ibu. Aku lelah, aku istirahat dulu, besok aku akan mencoba mencarinya lagi.”
Feng pergi dari hadapan ibu dan ayahnya begitu saja. Keduanya percaya begitu saja. Raja meminta ratu untuk istirahat.
“ayo sayang, kamu juga harus istirahat. Semua prajurit dan pengawal juga sudah mencari. Semoga saja besok bisa langsung bertemu.”
Yuk mencoba membujuk yin. Yin mengangguk saja. Walau masih berat. Lili sudah seperti anak perempuannya sendiri.
Yuk mencoba untuk mencari lili. Dengan energi dan tenaganya. Semalaman dia bertapa. Dia juga mencoba untuk mengirimkan telepati kepada lili. Tapi lili seakan menutup semua aksesnya.
Lili ada di sebuah gua. Dia sengaja menggunakan energinya untuk menutup semua orang yang mencari dia. Dia tak jauh dari istana. Dia sengaja bersembunyi di gua yang ada di dalam hutan terlarang.
“yang mulia putri lili.”
Banyak prajurit di depan mulut gua, mereka lalu lalang di sana. Tapi tak ada yang bisa melihat lili di dalam. Sementara lili bisa melihat dan tahu sebanyak apa prajurit yang di kerahkan. Lili menangis sendiri di sana.
Dengan menggunakan kekuatan dia. Dia membuat alas yang nyaman dengan tumbuhan, dedaunan dan rerumputan.
***
Hampir lima hari lebih lili di sana. Dia makan dan mencari di sekitar hutan terlarang.
Prajurit dan yang lainnya juga masih mencari. Pangeran Feng juga ikutan pura-pura mencari. Padahal hanya main dengan temannya yang pengembala.
Dia baik ke pohon yang paling tinggi. Melihat ke sekeliling area kerajaan hingga hutan terlarang.
Pangeran Feng bingung melihat ada energi biru mirip milik dia. Biru milik dia dengan rakyat biasa dari kerajaan dia itu beda. Juga hijau muda.
“mirio energi lili. Apa dia disana? Tapi biru itu, milik siapa?”
Pangeran Feng berdebat dengan pikirannya sendiri.
Lili ada di gua itu. Dia baru sadar dengan apa beberapa hari ini. Perutnya semakin membuncit. Ada kehidupan di dalam tubuhnya.
“kamu anak pangeran Feng? Kenapa mau harus ada di sini?”
Lili hamil anak Feng setelah Feng melakukannya. Dia beberapa kali ingin mencoba melukai anak Feng yang ada di perutnya. Tapi tanpa dia sadari, secara hati dan batin, mereka bisa berkomunikasi.
“ibunda.”
Lili menangis di panggil seperti itu. Lili akhirnya tak tega melakukannya. Dia memutuskan akan melahirkan dan membesarkan anak itu sendiri.
Tapi lili tahu, bayinya memiliki energi pangeran Feng yang sangat kuat. Sepertinya dia laki-laki. Karena energi biru lebih kuat. Hijaunya samar.
“itu?”
“Ada apa yang mulia?”
Teman Feng yang dibawah beryanya. Feng melompat dari atas pohon. Dia menunjuk ke arah tadi dia lihat.
“Ada apa yang mulia? Saya tidak melihat apa pun.”
“Itu, ada energi saya. Saya yakin, tapi dengan energi hijau. Kalau itu Xia, pasti dengan aura ibu yang merah muda bukan?”
Yang diajak bicara Feng hanya mengangguk. Dia ingat ketika menikah dan istrinya hamil. Energi mereka tercampur.
“tunggu, tapi apa energinya seperti tercampur?”
“iya.”
“Yang mulia bilang, putri lili itu memiliki energi hijau muda bukan?”
“Iya. Kenapa?”
“sepertinya putri lili hamil anak tuan.”
Dia menepuk pundak Feng dengan keras. Feng terdiam, dia menatap temannya itu dengan bingung. Lalu tertawa setelahnya.
“tidak mungkin.”
“cek saja ke tempat itu.”
Feng langsung pergi ke tempat itu. Dia bisa melihat guanya. Feng masuk ke sana. Dia kaget melihat putri lili yang sedang tertidur dengan perutnya yang sudah buncit.
Feng refleks ingin menyentuh perut lili. Dia hanya ingin memastikan. Bahkan bayi di dalam perutnya mengenali dia dan memanggil dia ayah.
“Ayahanda.”
“Bagaimana bisa?”
Feng kaget dan segera menarik tangannya. Tidak mungkin. Dia hanya salah dengar mungkin?
Feng ingin pergi dari sana. Meninggalkan Putri lili. Tapi hari semakin malam dan dingin. Di sini dingin. Feng tak tega.
“Ahh. Kenapa dia juga harus hamil anakku.”
Feng memindahkan lili dari sana. Dengan aura dan energi dia. Seketika lili di kamarnya. Kamar fengndi kerjaan. Karena kamar lili yang dulu lama tak dipakai, takut kotor dan berdebu, tidak bersih. Tak ada seorang pun yang tahu.
Pangeran Feng menemui ibunya dan ayahnya. Dia ada di ruang pertemuan.
“ibu, putri lili ada di kamar ku Cek keadana dia.”
“Hah?”
Ratu yin bingung mendengar itu. Feng pergi dari sana. Ratu yin langsung ke kamar pangeran yuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments