PEMBERONTAKAN ; PANGERAN FENG

Dug!

Salam sekali hentak dengan pedang energi milik pangeran Feng.  Semua pemberontak terluka.  Kecuali laki-laki yang disebut ayahnya itu.  Energi mereka juga sama persis.  Tapi pangeran Feng memilih langsung pergi dari sana. 

Dia masih tak percaya, ayahnya masih hidup. 

Putri Xia berdiri di sana.  Dengan panglima perang.  Menatap laki-laki yang disebut ayahnya itu.  Apa benar?

“Yang mulia, anda masih hidup?” Panglima berlutut di depan pangeran yuk.  Dia salah satu prajurit yang dulu bekerja dengan yuk. 

“iya.  Ayah putri lili yang menolong dan mengobati saya selama ini, dan menyembunyikan saya.  Karena saya baru sembuh dan pulih, lebih baik detik ini.”

“paman, ini benar-benar ayah?” tanya putri Xia kepada sang panglima. 

“Kamu putri saya? Anak putri yin?” tanya yuk kepada Xia.  Xia mengangguk. 

“Xia Yin.  Tadi kakak saya, Feng yuk.  Ayah, ayah yuk.”

“Iya.” Dia menangis dan mau nemeluk Xia.  Tapi Xia mundur karena masih ragu dan takut. 

“Kalau benar tuan ayah saya, ikut kamu ke istana.  Ibunda pasti bisa mengenali anda.”

Xia jalan lebih dulu dengan pengawal yang lain.  Panglima mempersilakan yuk.  Yuk mengajak lili. 

“tapi yang mulia.  Saya tidak pantas ikut ke kerajaan.” lili menolaknya. 

“Kamu sudah saya anggap seperti anak saya sendiri.  Ayah kamu juga sudah menyelamatkan saya dan saya sudah janji kepada ayah kamu, kalau saya akan menjaga kamu seperti anak saya sendiri.”

Lili pun akhirnya ikut.  Mereka ke kerajaan.  Ratu yin menunggu kedatangan putrinya Xia yang tak juga pulang.  Sementara Feng sudah masuk lebih dulu.  Dia lega karena Feng bilang semuanya sudah baik-baik saja.  Musuhnya sudah kalah. 

Putri xixi ikut menemani ratu yin dan menunggu kakak perempuannya.  Tak lama rombongan Xia dan panglima datang.  Yin yang kini sudah menjadi ratu di sana kaget melihat laki-laki yang mirip dengan yuk. 

“Yang mulia ratu, ini pangeran yuk.” Kata panglima itu menjawab kebingungan yin. 

Yin tak menyangka.  Matanya melebar sempyrna, berbinar indah. Ratu yin langsung mendekati yuk.  Dia mengeluarkan pedang energinya dan menodongnya ke leher laki-laki yang mirip yuk itu. 

“ibu.”

Putri Xia kaget.  Ibunya yang dikenal lemah lembut bisa semengerikan seperti ini?

“lakukan sesuaka anda yang mulia yin.  Anda tahu kan kelemahan saya kamu, sayang?”

Ratu yin menurunkan pedangnya.  Dia menyimpan kembali pedang energi miliknya.  Yin bisa merasakan kalau laki-laki di depannya benar-benar pangeran yuk yang dulu.  Ratu yin langsung memeluk pangeran yuk. 

“yang mulia, anda selamat? Bagaimana bisa? Kenapa tidak pernah kembali ke kerajaan?”

Putri Xia masih bingung dan aneh.  Tapi dia yakin setelah ibunya sendiri yang memastikan.  Putri Xia mengajak putri xixi masuk. 

“Kak, masuk.” Putri Xia juga mengajak putri lili masuk. 

Pangeran yuk menceritakan semuanya kepada ratu yin.  Ratu yin mengajak pangeran yuk ke kamar dia.  Ratu yin membantu pangeran yuk untuk membersihkan badannya dan memakai kembali baju-baju dia yang dulu. 

Yin sepakat dengan semua petinggi kerajaan, penasehat kerajaan, kalau pangeran yuk akan diangkat sebagai raja lagi. 

Besok mereka akan melalukan peresmiannya. 

Putri Xia dan putri xixi mengajak lili ke Kamar.  Ada satu kamar kosong yang Putri Xia minta dayang untuk membersihkannya. 

“Kakak bisa istirahat dan tidur disini.  Ada beberapa baju juga yang sudah disiapkan.  Kakak bisa bersih-bersih dulu.  Setelah itu kita akan makan siang di ruang makan kerajaan.” Kata putri Xia kepada lili. 

Lili mengangguk dengan canggung.  Putri Xia dan xixi meninggalkan lili di kamar.  Lili melihat sekeliling kamar.  Dia terbiasa bersembunyi, di gua atau pun tinggal di gubuk kotor.  Lili takjub dengan kamarnya.  Sangat indah.  Lili membuka lemari bajunya. Banyak sekali baju-baju indah. 

Lili lihat kamar mandinya.  Sangat luas.  Lili langsung masuk ke kolam mandinya.  Dia melepaskan baju luarnya dan langsung masuk ke kolam.  Berendam di sana. 

Ada banyak bunga, bau-bauan.  Energi lili berwana hijau, tumbuhan, mirip dengan energi bunga milik putri Xia dan putri yin.  Tapi ini lebih seperti dedaunan hijau tanpa bunga.  Tapi sangat berkhasiat. 

Selesai mandi, dia mengambil baju dan memilih baju yang dia suka.  Sampai ada yang mengetuk pintu. 

“Yang mulia putri, ada kiriman dari ibu ratu.” Kata dayang di depan. 

Dengan kekuatan lili, tanpa menyentuh.  Dia membuka pintu itu.  Lili mempersilakan pada dayang masuk.  Mereka membawa parfum dari bunga yang dibuat ratu yin senidiri.  Ada bunga juga yang akan mengharumkan ruangan.  Di taruh mereka di meja. 

“Yang mulia putri di tunggu makan siang di ruang makan kerajaan.  Kami ada di depan untuk mengantar yang mulia.” Kata mereka.  Ada lima orang. 

“Yang mulia butuh bantuan untuk menata rambut yang mulia?” tanya salah satu dari mereka. 

“Biar kamu bantu.”

Lili tak meminta.  Tapi rasanya tak sopan juga kalau dia berantakan. Terlebih lili lebih sering belanja bela diri dan ilmu energi.  Jadi dia tak tahu dandan.  Akan kacau kalau dia mendandani dirinya sendiri.  Lili pun mengangguk. 

Lili duduk di kursi rias.  Di depan cermin.  Beberapa sayang membantu menata rambut lili.  Memberikan aksesoris bunga di kepala lili, di rambut lili yang tergerai indah dan luruh.  Hitam lekat.  Tapi tidak banyak aksesoris di sana.  Sederhana saja. 

“Apa pakaian ini pantas untuk makan siang dengan yang mulia ratu?” tanya lili, takut kalau pakaian yang dia pilih jelek. 

“tidak nona.  Pakaiannya sudah cantik.”

Lili mengangguk.  Dia dikawal para dayang keluar dari kamarnya.  Mereka menunjukkan jalan yang benar untuk lili menuju ke ruang makan kerajaan. 

Mereka sedang di jalan menuju ke ruang makan kerajaan.  Ada keributan yang mereka dengar.  Lili juga mendengarnya. 

Brak!

Tiba-tiba ada yang terbang dan hampir mengenai lili.  Lili menggunakan kekuatannya untuk menangkap orang itu.  Ternyata dia pangeran Feng. 

Terlihat sudut bibirnya berdarah.  Putri lili khawatir melihatnya.  Dia tak sengaja menyentuh sudut bibir pangeran Feng. 

“jangan berani-beraninya menyentuh saya.”  Feng malah menepis tangan lili.  Dia mencoba berdiri. 

“Pangeran, anda kenapa? Anda terluka.”  Lili mencoba mengejar Feng.  Tapi Feng tak memperdulikannya. 

Lili terpaksa menggunakan kekuatannya lagi.  Dia menggunakan energi hijaunya yang menyala untuk menahan pangeran Feng.  Menyentuh sudut bibir pangeran Feng dan dadanya.  Menyentuh dengan energinya. 

Jantung pangeran Feng berdebar kencang.  Semua pengawal dan dayang melihat itu.  Pangeran Feng pernah terluka parah karena melawan ayahnya xixi ketika akan membunuh dia.  Ada energi hitam yang tertinggal di dalam tubuhnya.  Itu tidak baik untuk pangeran Feng dan energinya. 

Pangeran Feng meminta beberapa prajurit untuk melawan dia.  Setelah bertarung diperbatasan dan juga masih dengan bekas luka dengan ayahnya xixi, pangeran Feng belum terlalu pulih. 

Ratu yin, raja yuk ada di ruang makan kerajaan.  Ada putri xixi dan putri Xia juga.  Xixi meminta maaf tentang ayahnya. 

Mereka dihebohkan dengan melihat energi hijau bercampur biru yang indah memenuhi langit kerajaan. 

“ada apa itu?”

Ratu yin dan yang lainnya keluar dari ruangan.  Mereka melihat dan mencaritahu asal energi itu berada. 

Terpopuler

Comments

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

kisahnya jd sm kaya kisah ayahmu feng bedanya km bunuh ayah tirimu saja

2023-05-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!