PANGERAN KEJAM 2

PANGERAN KEJAM 2

PERANG ; PANGERAN YUK HILANG

Semuanya habis. Yuk kalah dalam perang. Beberapa dari anak buah dia, rakyat dia, juga dibantai. Musuh masuk ke dalam kerajaan, menguasai kerajaan yuk dan kerjaan yin.

Sementara di sisi lain, putri yin sedang melahirkan kedua anak kembarnya. Satu laki-laki dan satu perempuan.

Ibu dan ayah yin bahkan terbunuh karena mau melindungi istana mereka. Ibu ratu istana yuk juga, kakaknya yuk sampai dengan putri Bao.

[Beberapa puluh tahun kemudian]

Putri yin harus hidup dibawah tekanan musuh, dia jatuh cinta kepada putri yin dan pada akhirnya putri yin harus tidur dengan musuh pangeran yuk, hingga dia hamil dan juga melahirkan anak musuh pangeran yuk.

Anak pangeran yuk, yang laki-laki diberi nama pangeran Feng yuk, dan putrinya yang diberi nama putri Xia Yin.

Pangeran Feng belajar bela diri. Dia memiliki aura yang sama dengan ayahnya, pangeran yuk. Aura birunya dan putri Xia Yin yang memiliki aura juga kekuatan alami sang ibu, Puri yin, aura merah muda.

Di sisi lain, adik pangeran Feng dan putri Xia Yin adalah perempuan. Dia sama cantiknya dengan putri yin, tapi auranya memancarkan aura hitam, gelap. Seperti ayahnya.

Setelah pangeran Feng bisa belajar bela diri dan menguasai ilmu yang tinggi, dia membunuh ayah tirinya itu.

Putri xixi benci sekali dengan pangeran Feng. Dia ingin membalaskannya. Dia ke kamar pangeran Feng. Tapi ilmunya belum seberapa.

Pangeran Feng hampir 25 th, putri Xia pun sama, sementara putri xixi, anak dari musuh ayahnya Pangeran yuk, dia baru berusia 15 th.

"saya membenci kakak. Kenapa kakak membunuh ayah saya? Ayah kakak juga kan?"

"Bukan ayah saya. Hanya ayah kamu. Kamu tahu, ayah kamu yang membunuh ayah saya lebih dulu, membantu istana ini. Istana milik ayah saya. Membunuh nenek saya, ibu dan ayahnya ibu yin."

Putri xixi menodongkan pedang yang dia ambil di tempat pedang. Pedang apa saja. Dia mengulurkan pedangnya tepat di leher Feng.

Walau putri xixi memiliki aura hitam. Tapi hatinya lembut seperti putri yin, ibunya. Dia bahkan tak tega kalau harus berburu.

"bunuh saja saya. Saya juga sudah puas membunuh ayah kamu yang kejam dan membunuh ayah saya."

Pangeran Feng balik menantang putri xixi. Tapi putri xixi tak bisa. Dia hanya menangis tersedu. Dia malah menyerahkan pedangnya ke pada sang kakak laki-lakinya itu.

"kakak saja yang bunuh saya? Saya tidak ingin hidup lagi. Kakak dan mama pasti tidak sayang dengan saya kan? Pasti sangat membenci saya karena ayah saya jahat bukan?"

Pangeran Feng mengarahkan pedangnya ke leher putri xixi. Hanya sedikit digoreskan lehernya saja, putri xixi juga akan terluka, kehabisan darah dan auranya, mungkin akan mati dengan mudah. Tapi pangeran Feng tak kuasa melakukannya.

Prank!

Dia membuang pedangnya ke lantai. Dia mengusir putri xixi dari kamarnya. Dia memanggil dayang karena putri xixi tak mau keluar.

"Saya tidak mau keluar kakak. Saya mau mati saja sekarang, di tangan kakak. Ambil pedangnya lagi. Arahkan ke saya."

Pangeran feng menggeleng. Dia memilih pergi dari kamarnya.

"panggil ibu ratu yin dan putri Xia, bilang kesayangan mereka ada di sini."

Pangeran Feng meminta penjaga di kamarnya untuk memanggilkan keduanya. Mereka mengangguk dan pergi. Salah satu dari mereka.

Pangeran Feng memilih menenangkan diri. Dia pergi ke hutan terlarang. Terbang dan melompat tinggi menaiki pohon. Dia diam disana.

***

"yang mulia ratu, putri xixi di kamar pangeran Feng. Dia menangis sejak tadi."

"xixi, kenapa dia disana dan menangis?"

Putri Xia sedang bersama ratu yin. Mereka bergegas ke kamar pangeran Feng. Putri xixi menunduk menangis terduduk di lantai kamar pangeran Feng.

"ada pedang."

"kenapa ini."

Pedangnya bahkan terlihat ada noda darah di sana. Putri Xia dan ratu yin ketakutan. Mereka menghampiri putri xixi. Mengecek tangan putri xixi. Tangannya terluka.

"putri xixi, apa pangeran Feng yang melukai kamu?"

"ibu, obati dulu putri xixi."

Ratu yin mengangguk. Mereka membawa putri xixi ke kamarnya. Putri Xia memanggil tumbuhan untuk mengobati luka putri xixi. Putri Xia yang membantu mengalirkan auranya untuk mengobati putri xixi agar lukanya lebih cepat sembuh.

"Kakak Feng yang melukai kamu? Feng keterlaluan sekali. Dimana dia, akan kakak balas kembali."

Putri Xixi menahan tangan putri Xia yang mau pergi di sana. Dia menjelaskan semuanya dengan menangis tersedu.

"Bukan kak Feng, tapi saya sendiri kak Xia, ibu. Saya tahu ayah saya yang jahat, kalian semua membenci saya kan?"

"Kata siapa?"

"Ibu sangat sayang kepada kamu. Ayah kamu mungkin jahat. Tapi kamu tidak kan? Kamu anak ibu."

"Iya, kakak juga sangat menyangi kamu. Kenapa kamu berpikir seperti itu. Kakak akan sedih kalau kamu sedikit saja terluka. Jangan lukai diri kamu lagi."

Putri Xia kembali duduk di samping putri xixi. Dia memeluk sang adik. Ratu yin juga.

"pangeran Feng tidak melukai kamu kan? Kamu tahu artinya sayang? Putri ibu?"

"pangeran Feng juga sayang sama kamu. Dia tidak tega melukai kamu. Mungkin dulu kak Feng membenci keadaan saja."

"iya. Buktinya, Feng bisa saja menusuk jamu langsung, kapan pun dari kemarin, tapi tidak kan?"

Ketika mereka sedang di kamar putri xixi, ada pengawal yang datang dengan panglima.

"yang mulia. Ada yang menyerang di perbatasan Utara."

"kami butuh pangeran Feng. Dimana pangeran Feng yang mulia."

Putri Xia langsung berdiri. Dia mengirimkan telepati kepada kakak kembarnya itu. Putri Xia ikut ke Medan Utara.

"sayang, hati-hati." Ratu yin takut sekali. Tapi kedua anaknya itu pendekar yang sangat terlatih.

"Tunggu." Ratu yin memberikan perlindungan untuk anak perempuannya itu.

"Iya ibu. Xia janji akan kembali dengan selamat. Ini hanya pemberontak kecil mungkin ibu."

"hati-hati kak."

Putri xixi pun khawatir. Putri Xia mengangguk. Dia lari keluar kamar putri xixi. Dia pergi dengan panglima dan beberapa penjaga yang dia minta ikut juga.

Pangeran Feng yang ada di pohon, mendapatkan pesan telepati putri Xia. Dia bergegas ke perbatasan Utara.

Putri Xia hampir terluka. Tapi dia tapi seorang melindunginya. Pangeran Feng datang. Dia kira pendekar wanita itu, dengan pakaian kuning mudanya, dengan paduan putih, cantik, mau melukai Xia.

"kak, dia menolong aku." Kata putri xixi kepada pangeran Feng.

Pangeran pun kembali bertarung. Dia hampir melukai ayahnya sendirian. Yuk masih hidup. Dia ditemukan oleh ayahnya putri lili ketika pembantaian. Salah satu tabib yang tak suka dengan kerajaan. Tapi sekarang dia sudah meninggal.

"Jangan lukai dia. Dia ayah anda berdua." Kata putri lili, wanita itu kepada pangeran Feng dan putri yin.

Mereka diam dan terkejut tudung kepala laki-laki itu dibuka. Dia lusuh.

Terpopuler

Comments

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

kok malah jd begini ceritanya, di novel atunya menang walau pangeran yuk tumbanh di medan perang, berarti klo di sni ceitanya jd begini ramalannya meleset semua dong thor

2023-05-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!