Sahabatku Suami Pengganti
Bunyi ponsel Cheryl berdering. Dengan sedikit malas-malasan dan mata masih terpejam ia berusaha meraih ponsel yang berada di samping tempat tidurnya.
"Hmm siapa sih pagi-pagi begini sudah berisik." gerutu Cheryl dengan tangannya bergerak kesana-kemari berusaha meraih ponselnya yang kini kembali berdering.
"Nah ini dia!" tangannya berhasil meraih ponselnya. Matanya masih terpejam terlalu lengket untuk dibuka ia masih berniat untuk meneruskan tidur dan mimpi indahnya.
"Hallo..." ucapnya ogah-ogahan.
"Beb aku sudah di depan come on!" suara di seberang memberitahu keberadaannya saat ini.
"Hah! Bukannya itu suara...." Cheryl dengan spontan membelalakan matanya. Membaca secara kilat nama yang tercantum di layar ponselnya Lalu ia melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul tujuh pagi.Dengan spontan Cheryl bangkit dari tidurnya menyambar handuk dan masuk ke kamar mandi.
"Hallo... hallo .. sayang maaf, tunggu sebentar ya. Semalam perut aku sedikit bermasalah nih!" Cheryl mencoba menjelaskan atas keterlambatan bangunnya.
"Kamu baik-baik saja? Kalau memang gak enak badan, kita batalkan saja tidak apa-apa kok beb. Nanti kita atur ulang kembali jadwalnya." jawab Bagas.
"Tidak...tidak sayang please tunggu bentar ya.Kamu masuk aja dulu. Sebentar lagi selesai kok." Cheryl berusaha meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja hanya sedikit bermasalah dengan perut semalam.
Cheryl sangat mengenal sifat sabar dan pengertian kekasihnya itu. Dan hal itulah yang membuat dirinya sangat menyanyangi Bagas.
Semua sahabatnya juga mendukung hubungannya dengan Bagas. Walau usia mereka terpaut dua tahun lebih muda Bagas daripada dirinya, tetapi sikap dewasanya melebihi cowok-cowok lain yang seusia nya.
Dibanding Cheryl justru Bagas lah yang lebih sabar dan pengertian. Selain itu Bagas juga lebih bisa menguasai keadaan kalau ada sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan. Sangatlah berbeda jauh dengan sifat Cheryl yang gampang panik dalam menghadapi sesuatu.
Banyak yang bilang mereka adalah contoh pasangan yang saling melengkapi. Dimana Cheryl punya kekurangan selalu bisa ditutupi oleh Bagas dan begitu juga sebaliknya.
Bagaikan Yin dan Yang sesuatu yang saling berhubungan dan berlawanan tetapi saling membangun satu sama yang lain.
Tidak hanya sahabatnya saja yang sangat mendukung hubungan mereka. Bahkan kedua orangtua mereka masing-masing pun sudah merestui. Tinggal beberapa bulan lagi hari bahagia mereka berdua untuk menyatukan cinta mereka selamanya.
Hari ini rencana mereka untuk melakukan sesi pemotretan prewedding di sebuah kota yang berudara sejuk dengan pemandangan yang sangat indah.
Serta ada beberapa sesi pengambilan foto dilakukan di sebuah pantai yang terkenal indah dengan ombaknya yang cantik.
Karena itulah Cheryl semalam langsung meminum obat andalannya saat perutnya berontak ingin mendapatkan perhatian lebih. Lalu ia pun beristirahat membiarkan si obat yang merayu dan memberikan kasih sayangnya pada perutnya yang sedikit manja hingga kembali tenang dan tidak berulah lagi. Hal itulah yang membuatnya sedikit terlambat bangun pagi.
Tok...tok..
"Sayang...Bagas sudah datang tuh. Kamu sudah siap? " tanya mama dibalik pintu kamar Cherryl.
"Bentar ma! Sedikit lagi."
"Perut kamu bagaimana? Kalau masih tidak enak lebih baik suruh Bagas jadwalkan ulang saja. " ucap mama khawatir.
Klik...
Pintu kamar terbuka.Keluarlah Cheryl dengan senyum manisnya dari balik pintu kamarnya. Sambil mencangklong tas ranselnya di pundak. Dengan kemeja putih dan celana jeans biru.
"Aku baik-baik saja ma. Cherryl berangkat ya ma." Cheryl mencium kedua pipi mamanya lalu tangannya.
"Ya sudah jangan lupa obatnya dibawa. Kalau kambuh biar langsung ada obatnya gak bingung lagi mencari apotik."Mama mengingatkan Cheryl.
"Siap delapan enam ibu komandan!" sahut Cheryl sambil terkekeh bersama mamanya.
"Dasar anak bandel.Ingat sebentar lagi sudah akan jadi nyonya Bagas " sambil mengacak-acak rambut putri semata wayangnya itu.
"Ih mama hilang deh kecantikan Cheryl." mulut Cheryl manyun pura-pura ngambek.Sambil menuruni anak tangga bersama mama.
Mama yang melihat anaknya manyun hanya tersenyum dan menggeleng gelengkan kepalanya."Cheryl...Cheryl!" ucap lirih mama
"Siapa bilang kalau rambut acak-acakan itu bikin hilang kecantikannya.? Cantik itu dari hati bukan tampak fisik saja. Apa yang terlihat mata cantik kelak akan pudar dimakan waktu dan usia.Tetapi yang dari hati selamanya akan tetap terasa cantik." jelas Bagas yang entah sejak kapan sudah berada di hadapan Cheryl.
"Nah kan mulai deh muncul sisi dewasa dan selalu serius seorang Bagas dalam menanggapi segala sesuatu".batin Cheryl sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal
"Iya iya aku tahu. Aku kan hanya bercanda dengan mama.Ya kan ma?" Cheryl mengedipkan matanya ke arah mama memberi kode..Karena kalau tidak segera diiyakan akan memakan waktu lebih lama lagi mendengar petuah serius Bagas Bisa-bisa mereka telat pemotretan.
Setelah semua terselesaikan dengan baik dan berpamitan.Akhirnya berangkatlah mereka ke tempat sesi pemotretan prewedding.
...............................
"Bagaimana beb semua tamu undangan sudah terdata?" tanya Bagas melirik Cheryl yang terlihat melamun.
Bagas menyentuh pundak Cheryl perlahan."Beb..ada apa? Ada yang menganggu pikiran kamu?"
Cheryl terkejut saat mendapati sentuhan lembut Bagas di pundaknya.
"Iya... ada apa?" Cheryl menoleh ke arah Bagas.
Bagas tersenyum penuh kesabaran."Lagi mikirin apaan sih. Kok serius amat."
"Semalam----" Cheryl menghentikan ucapannya. Terlihat ia sedang berpikir serius.Ada raut yang menampakkan sedikit kekuatiran dan ketakutan di wajah Cheryl.
"Semalam kenapa? Ada apa?" tanya beruntun Bagas sambil melirik meneliti wajah Cheryl.
"Semalam aku bermimpi ....." Cheryl kembali mencoba menghentikan ucapannya dan sebenarnya mencoba untuk menyangkal apa yang tadi sempat mampir di mimpinya.
"Cheryl ...bisa tidak, kalau berbicara itu tidak sepotong-potong?" Ada apaan sih? Mimpi apa kamu?" kembali Bagas mencoba mencaritahu apa yang sedang menganggu pikiran kekasihnya saat ini.
"Anu ...itu ..mimpi..'
"Apa?" tanya Bagas penuh kesabaran.
"Mimpi salah satu gigi aku putus" seketika suasana jadi hening.Cheryl ingat betul setiap kali ia bermimpi giginya tanggal tidak lama kemudian ia akan kehilangan salah satu keluarga, atau teman dekat.
"Jangan terlalu dipikir serius. Itu hanya bunga tidur saja." hibur Bagas sambil salah satu tangannya merangkul pundak Cherryl.Mencoba memberikan kenyamanan yang menghangatkan .
Tetapi tetap saja dalam hati kecil Cheryl masih terbesit kekhawatiran dan ketakutan itu.
Ketakutan dan kekhawatiran itu semakin menyelimuti perasaannya. Dan kini entah tanpa alasan yang nyata.Kekuatiran itu mulai menular pada Bagas.
Perasaannya tiba-tiba terasa tidak tenang.
Setelah mendengar mimpi Cheryl .Bagas merasa bulu kuduknya berdiri. Tetapi sebagai lelaki ia tidak boleh memperlihatkan kegelisahan sesungguhnya. Ia tidak mau Cheryl semakin terbawa pikiran.
"Nah tuh beb! Kita dah sampai di lokasi" tunjuk Bagas ke arah sebuah perbukitan indah dengan pemandangan alam nan asri dan sejuk.
Lalu mereka pun segera menemui penanggung jawab sesi pemotretan mereka.Setelah mereka memberitahu kedatangannya. Persiapan pemotretan pun mulai dilakukan.
Tidak menunggu lama Bagas dan Cheryl melakukan sesi demi sesi pemotretan .Dan semua berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun.
Bahkan cuaca hari ini juga sangat mendukung tidak terlalu panas karena matahari tidak mengeluarkan sinar panasnya total seolah ia ingin mengatakan "Aku akan mendukung dan melindungi kalian dengan sinar malu-malu aku."
"Aku sang matahari penguasa siang akan selalu mengiringi langkah kalian dan mendukung total sesi pemotretan hari ini."
Sungguh Bagas dan Cheryl sangat berterima kasih atas kerjasama sang Surya.Yang akhirnya mereka dapat menyelesaikan pemotretan ini dengan lancar tanpa terganggu dengan sinar panas matahari yang menyengat
Kini mereka mengubah lokasi pemotretan ke tujuan berikutnya dengan tema pantai.
Setelah perjalanan yang cukup panjang hampir satu jam dari lokasi terakhir.Akhirnya mereka kini telah berada ditepi pantai yang indah.
Pasir putih yang tersebar di bibir pantai menimbulkan sensasi kelembutan tersendiri di telapak kaki, saat mereka menginjaknya.
Sambil menikmati keindahan sunset di tepi pantai mereka juga melakukan sesi pemotretan.Bermain sambil melakukan sesuatu yang serius adalah dua hal yang sedang mereka satukan saat ini.
Setelah semua jadwal terselesaikan dengan baik dan lancar. Hingga semua pihak merasa lega.Akhirnya Bagas dan Cheryl pun kembali ke kota mereka untuk melanjutkan dan mengatur persiapan pernikahan mereka yang lainnya.
Walaupun tubuh terasa letih tetapi rasa lega dan bahagia menyelimuti perasaan mereka saat ini karena semua sesi pemotretan telah mereka lakukan dengan lancar dan sukses.
Cheryl pun tertidur di pundak Bagas dengan senyum yang masih tersungging di bibirnya. Tanda ia bahagia dan menikmati hari ini.Bagas yang mengetahui kekasihnya tersenyum dalam tidurnya membuatnya ikut merasakan bahagia yang sama.
.............,❤️❤️❤️❤️.............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Duwi Hariani
masih nyimak bab selanjutnya 👍👍👍
2023-01-26
0
Noer (hello_maymune)
wah, nggak sabar nunggu episode selanjutnya 🥰🥰🥰
2023-01-25
1
Lita
wah lahiran anak baru lagi nih,,, sukses selalu othor,,, 🥰❤️
2023-01-25
1