Tak Tahu Malu

Fang Yan dan Xu Xiu merasa senang atas kemalangan Fang Liu. Mereka bersiap untuk menyaksikan Fang Liu mempermalukan dirinya sendiri, tetapi mereka tidak menyangka Fang Liu berjalan di karpet merah, mengenakan gaun pengantin putih, berpegangan pada lengan pria kaya, tinggi, dan tampan di dalam dirinya.

"Mo Yu?" Suara Xu Xiu hampir pecah.

Mo Yu adalah pewaris keluarga Mo, dan dia kadang-kadang muncul di Business Weekly dan berita. Xu Xiu awalnya menginginkan putrinya yang berharga, Fang Yan, menikah dengan keluarga kaya, jadi Xu Xiu secara alami mengetahui identitas Mo Yu.

"Apa? Pria yang berdiri di samping itu adalah Mo Yu?” Fang Yan terkejut, dan nadanya dipenuhi dengan kecemburuan dan kebencian.

“Bukankah kamu mengatakan bahwa Fang Liu menikah dengan pria berusia tujuh puluh tahun? Bagaimana mungkin itu Mo Yu? Apa yang sedang terjadi?"

“Fang Bin, ke sini. Bukankah kamu mengatakan bahwa Fang Liu akan menikah dengan seorang lelaki tua? Jika aku tahu bahwa itu adalah Mo Yu, aku akan membiarkan Fang Yan menikah dengan keluarga Mo. Jalang itu!” Xu Xiu meraih suaminya yang sama terkejutnya dan memarahinya.

Fang Liu memegangi lengan Mo Yu. Dia terkejut ketika dia merasakan tatapan tajam dari orang-orang di sekitarnya. Namun, ketika dia merasakan kehadiran Mo Yu di sampingnya, dia langsung merasa jauh lebih nyaman.

Kehadiran Mo Yu memadamkan tatapan tajam orang-orang. Setiap orang memiliki ekspresi ketakutan di wajah mereka. Dia adalah pria paling menonjol dan cakap dari generasinya di Kota Selatan. Hanya dalam beberapa tahun yang singkat, jagoan bisnis yang tak terhitung jumlahnya telah ditundukkan oleh Mo Yu. Pria ini kuat dan kejam. Tidak ada seorang pun di Kota Selatan yang berani menantangnya.

Fang Liu tidak pernah mengira dia akan bertemu seseorang yang bisa dia andalkan. Dengan Mo Yu di sisinya, dia tampaknya memiliki kepercayaan diri yang tak ada habisnya, dan dia bisa mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.

"Tuan Muda Mo!" suara tajam dan gila terdengar. Fang Liu menoleh dan melihat bahwa mata Fang Yan merah karena marah. Fang Yan memiliki ekspresi yang suram dan marah di wajahnya. Fang Yan tampak seperti dirasuki. Mo Yu juga menoleh untuk melihat Fang Yan.

Ada desas-desus bahwa putri bungsu dari keluarga Fang itu cantik luar biasa. Fang Yan memang layak untuk rumor ini. Dia memiliki wajah cantik yang setara dengan bintang film.

Namun, tidak ada yang menyadari bahwa Fang Liu lebih cantik dari Fang Yan. Di hadapan Fang Liu, kecantikan Fang Yan berkurang, kehilangan semua kemegahannya.

Fang Yan menatap wajah Fang Liu, yang terlihat lebih halus dan memikat di bawah kontras gaun pengantin putihnya. Nada suaranya kejam saat dia berkata, “Tuan Muda Mo, apakah kamu tidak sadar bahwa seseorang memperkosa saudara perempuanku? Anak b*stard di dalam rahimnya adalah milik pria lain!

“Dia telah bebas memilih sejak dia masih muda. Dia telah bermain-main dengan pria aneh, dan pria yang tak terhitung jumlahnya telah menipunya. Lidah emasnya pasti telah menipumu. Kamu harus tahu kebenarannya dan jangan pernah menikah dengan orang seperti dia!”

Ketika Fang Yan mengucapkan kata-kata itu, semua orang di sekitar mereka memandang Fang Liu dengan jijik. Ada juga sedikit rasa jijik di mata mereka. Tatapan yang turun ke perut bagian bawah Fang Liu yang sedikit menonjol seperti pisau tajam yang menembusnya. Sangat luar biasa sehingga Fang Liu mulai mati lemas.

Mo Yu kemudian menatap Fang Yan dari atas. Setelah mendengar apa yang dikatakan Fang Yan, bibir Mo Yu membentuk senyum dingin. Dia kemudian berbalik untuk melihat Fang Liu. "Apakah kamu orang yang dikatakan Fang Yan?"

Fang Liu terkejut. Dia tidak berharap Mo Yu menanyakan pertanyaan ini di hadapan banyak orang. Dia menggigit bibirnya dan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak."

Dia bukan orang seperti itu. Namun, apakah ada yang akan percaya padanya? Setelah bertahun-tahun, tidak ada yang percaya padanya. Semua orang memarahi dan mengejeknya.

Mo Yu meraih tangan Fang Liu dan mengangkat dagunya. Tatapan dinginnya menyapu Fang Yan dan semua orang. “Istriku bukanlah orang seperti itu. Aku tidak ingin mendengar hal-hal seperti itu di masa depan. Jika ada orang lain yang berani mengulangi hal seperti itu, aku tidak akan ragu untuk membungkamnya.”