Sorry

Pria dengan badan yang sudah basah kuyup itu terus berjalan ke arah parkiran dengan amarah yang memuncak.

Motor besar kini sudah ada di hadapannya. Tanpa menunggu lama, pria itu segera menyalakan mesin dan berlalu dari area sekolah.

Suasana jalan terbilang cukup sepi mengingat hari sudah cukup siang.

Pakaian basah itu terasa semakin dingin di kulit sang pemakai karena tertiup angin.

"Loh, Kak. Kenapa udah pulang?" tanya wanita paruh baya yang baru saja turun dari lantai dua.

Pria muda itu terus saja melangkah ke arah kamarnya tanpa mempedulikan pertanyaan sang bunda.

"Kak!" teriak wanita itu saat putranya hanya melewatinya begitu saja.

Lylia Jazima, bunda dari seorang Axel Lorenza hanya menghela napas saat lagi-lagi dia tak mendapatkan jawaban dari putranya.

***

"Ssttt udah, gak apa-apa. Dia cuma kaget." Daania berusaha menenangkan Ciya yang terus saja menangis.

Setelah kejadian beberapa menit lalu, Ciya memang sangat terkejut. Bagaimana pun dia tak pernah mendapatkan bentakan dari orang tuanya.

"Ci—Ciya gak sengaja, kakaknya lewat tiba-tiba gak ngasih tahu Ciya dulu," isaknya.

"Iya gue percaya. Sekarang lo tenang, mending lo pikirin caranya minta maaf sama dia besok," pesannya.

Akhirnya Ciya mengangguk, gadis itu  bertekad untuk meminta maaf pada kakak yang tadi tersiram olehnya.

"Yaudah, yu beresin dulu hukumannya," ucap Daania.

Suasana di sekolah sangat sepi mengingat kegiatan hampir selesai untuk hari ini.

Sesaat setelah mereka menyelesaikan hukumannya, kakak senior yang tadi memberikan hukuman pada mereka datang bersama dua orang temannya.

"Udah selesai?" tanyanya.

"Siap sudah Kak." Keduanya masih menunduk dalam.

"Ya sudah. Untuk hari ini kalian boleh pulang. Besok jangan diulangi lagi." Kakak senior itu mengingatkan.

***

Saat semua orang merindukan rumah sebagai tempat pulang, lain halnya dengan Axel.

Pria itu tak pernah betah berada di tempat yang disebut rumah ini. Rumah yang terbilang cukup besar tak membuat Axel betah berlama-lama ada di dalamnya.

"Hhhhh." Helaan napas terdengar begitu putus asa.

dalam posisi terlentang, Axel mengangkat lengannya dan menyimpannya di atas kepala.

Denting ponsel terdengar memekakkan di ruangan yang terbilang cukup sepi ini.

Axel bangkit dan mengangkat panggilan itu.

"Hmm apa?" tanya Axel pada orang di seberang sana.

"Ikut club gak? Gue udah di tempat," ucap orang di seberang sana.

"Oke." Pada siapapun Axel berbicara, selalu saja dingin dan singkat.

Saat berada dalam perjalanan, pikirannya melayang mengingat kejadian siang tadi di mana dia disiram dengan air kotor di sekolahnya.

Sebenarnya dia tak semarah itu, hanya saja pikiran yang sedang kalut membuat emosinya lebih mudah memuncak.

Tempat yang sebenarnya haram dia kunjungi itu kini sudah ada di depan matanya. Kerlap-kerlip lampu yang ada di dalamnya terlihat samar dari luar.

Axel melangkahkan kakinya memasuki tempat itu. Tempat terlarang untuk dimasuki anak di bawah umur seperti Axel justru malah dengan mudah pria itu masuki.

"Oy sini!" teriak seseorang dari arah pojok. Bukan tempat biasa yang mereka tempati.

Axel bertos ria dengan semua temannya yang ada di sana.

"Pergi ke mana lo siang ini ngilang gitu aja?" tanya pria dengan rambut sedikit merah di bagian depannya.

"Balik," jawabnya singkat.

Semua sahabatnya sudah memaklumi dengan sifat Axel yang seperti itu.

Malam ini Axel habiskan dengan minuman-minuman haram yang terasa membakar tenggorokannya.

Kesadarannya perlahan menghilang dan Axel tak mengingat apa-apa lagi.

***

Seperti yang telah Ciya rencanakan, hari ini dia akan meminta maaf pada kakak yang kemarin dia siram.

Kali ini dia tidak terlambat karena kakak seniornya kemarin memberi tahu letak kelasnya. Dia mengikuti kegiatan dengan lancar.

Dan di saat istirahat tiba, dia mencari sosok pria yang wajahnya sempat terekam dalam ingatannya.

"Itu dia!" serunya saat netranya menangkap sosok yang sedang dia cari.

"Kak tunggu!" teriaknya, karena sosok yang dia cari itu terus berjalan tanpa menoleh.

Axel berhenti sejenak setelah mendengar teriakan dari arah belakangnya.

Kepalanya menoleh untuk memastikan dari mana asal suara itu.

"Kakak, Ciya mau minta maaf soal kemari— " Suaranya perlahan menghilang saat dia mendongakkan kepalanya.

"Seingat Ciya, kemarin Kakak gak seganteng ini." Matanya membulat takjub. Entah dia menyadari apa yang dikatakannya atau tidak.

Axel yang mendengar penuturan gadis di hadapannya ini menaikan sebelah alisnya pertanda bingung.

"Itu Kak. Ciya yang kemarin nyiram Kakak. Kakak gak apa-apa kan? Ciya gak sengaja, jadi sekarang mau minta maaf," ucapnya panjang lebar.

"Hmm." Axel segera membalikan badannya setelah dirasa Ciya selesai dengan maksudnya.

"Ih Kak, bentar dulu Ciya belum selesai loh, Kakak belum maafin Ciya. Main pergi aja." Wajah manis Ciya cemberut melihat sikap Axel.

"Jadi gimana? Kakak udah maafin Ciya atau belum?" tanyanya lagi.

"Iya," ucap Axel singkat.

Ciya tersenyum malu-malu saat mendengar suara Axel. Baginya, suara pria di hadapannya ini begitu memesona.

"Terima kasih kakak ganteng."

Namun dengan kurang ajarnya, ketika Ciya salah tingkah dengan perlakuan Axel, pria itu malah pergi begitu saja.

Kali ini Ciya tidak menahannya, dia membiarkan Axel pergi dari hadapannya.

"Kakak tadi siapa namanya ya, Ciya pengen tahu," monolognya.

"Bunda bilang, kalau Ciya suka, Ciya harus kejar kan? Jadi Ciya harus mulai dari mana?" Gadis itu meloncat-loncat kecil dengan senandung ringan yang keluar dari bibirnya.

"Daaniaaa! Ciya mau tanya!" serunya saat sudah sampai du kelas.

Pandangan semua orang tertuju pada Ciya, namun Ciya tak mempedulikannya. Dia berlarian kecil ke arah meja di mana Daania berada.

Dia hanya memiliki satu teman untuk saat ini.

"Tanya apa?" jawab Daania.

"Tadi Ciya udah minta maaf sama kakak ganteng, kakak ganteng juga udah maafin Ciya. Tapi Ciya kok mau tahu namanya ya," ucap Ciya.

"Ya terus kenapa lo tadi gak nanya langsung?" Daania memegang pelipisnya. Dia baru menyadari jika teman barunya ini benar-benar polos.

"Iya ya, kenapa Ciya gak nanya?" Ciya meletakan telunjuknya di kepala berusaha berpikir.

"Besok aja cari dia lagi. Gue ngantuk mau tidur bentar," ucap Daania.

Ciya menghela napasnya pasrah. Jadi dia harus menunggu besok untuk mengetahui nama kakak gantengnya?

Tepat saat otaknya memikirkan cara untuk berkenalan dengan kakak gantengnya, gerombolan senior datang ke kelasnya pertanda kegiatan akan segera di lanjutkan.

Sementara Axel sendiri terus berjalan ke arah rooftop untuk menuntaskan hasrat ingin merokoknya.

Otaknya kembali ke beberapa menit lalu saat seorang gadis datang padanya dan berusaha mendapatkan maaf darinya.

Namun segera ditepisnya pikiran itu dan mengeluarkan satu batang rokok saat sudah sampai di rooftop.

Episodes
1 Ganteng
2 Sorry
3 Penolakan
4 Never Give Up
5 Number
6 Problem
7 Fake Smile
8 Sweet Home
9 For You
10 Sakit
11 Luka Baru
12 Ada Apa Dengan Daisy
13 Masa Lalu Ciya
14 Harapan Palsu
15 Hasil Perjuangan Ciya
16 Makan Bareng Kak Axel
17 Rencana Daisy
18 R U Crazy
19 Pengakuan
20 Talk With Evelyn
21 Jadian
22 Apa Ini
23 Kehidupan Daisy
24 Kecelakaan
25 Pengorbanan
26 Pulih
27 Kembalinya Ayah
28 Pulang
29 Dark Memory
30 Dan Pada Akhirnya
31 Kenangan Kelam Kenji
32 See U Dad
33 Diagnosa
34 Back to School
35 Kehilangan
36 Perjuangan Terakhir 1
37 Perjuangan Terakhir 2
38 Now I Know
39 Ayah Kenji
40 Kebenaran
41 Dzikri's POV
42 I Want the Last Hug
43 How Are You?
44 She's My Girlfriend
45 Where Are You
46 To Say Thank You
47 Last Letter
48 Hurt
49 Good Bye
50 Last
51 S2 : Inggris
52 S2 : Wish
53 S2 : Gaptek
54 S2 : Mimpi Indah yang Menakutkan
55 S2 : Kenji
56 S2 : Pertemuan yang tak Disengaja
57 S2 : Dylan
58 S2 : RSJ
59 S2 : Dylan dan Kafe
60 S2 : Reward
61 S2 : Belum Siap
62 S2 : Rindu Bunda
63 S2 : Cerita Lima Tahun Silam
64 S2 : Temu Kangen
65 S2 : Rumah Ayah
66 S2 : I See U
67 S2 : Direktur Rumah Sakit
68 S2 : Bertemu Seseorang
69 S2 : Bertemu Beyza dan Daania
70 S2 : Cerita Masa Lalu
71 S2 : Kecelakaan Kecil
72 S2 : Rumah Bunda
73 S2 : Belanja
74 S2 : Hampir Saja
75 S2 : Hampir Saja 2
76 S2 : Berkumpul
77 S2 : Javier Belanja
78 S2 : Bertemu Daisy
79 S2 : Bebas
80 Sorry for Me
81 Javier Marah
82 S2 : Curiga
83 S2 : Pertolongan Javier
84 S2 : Ketahuan
85 S2 : Axel Lagi
86 Attention!!!
87 S2 : Deep Talk
88 S2 : Menemui Ciya
89 S2 : For You
90 S2 : Happy Ending
91 Attention!!
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Ganteng
2
Sorry
3
Penolakan
4
Never Give Up
5
Number
6
Problem
7
Fake Smile
8
Sweet Home
9
For You
10
Sakit
11
Luka Baru
12
Ada Apa Dengan Daisy
13
Masa Lalu Ciya
14
Harapan Palsu
15
Hasil Perjuangan Ciya
16
Makan Bareng Kak Axel
17
Rencana Daisy
18
R U Crazy
19
Pengakuan
20
Talk With Evelyn
21
Jadian
22
Apa Ini
23
Kehidupan Daisy
24
Kecelakaan
25
Pengorbanan
26
Pulih
27
Kembalinya Ayah
28
Pulang
29
Dark Memory
30
Dan Pada Akhirnya
31
Kenangan Kelam Kenji
32
See U Dad
33
Diagnosa
34
Back to School
35
Kehilangan
36
Perjuangan Terakhir 1
37
Perjuangan Terakhir 2
38
Now I Know
39
Ayah Kenji
40
Kebenaran
41
Dzikri's POV
42
I Want the Last Hug
43
How Are You?
44
She's My Girlfriend
45
Where Are You
46
To Say Thank You
47
Last Letter
48
Hurt
49
Good Bye
50
Last
51
S2 : Inggris
52
S2 : Wish
53
S2 : Gaptek
54
S2 : Mimpi Indah yang Menakutkan
55
S2 : Kenji
56
S2 : Pertemuan yang tak Disengaja
57
S2 : Dylan
58
S2 : RSJ
59
S2 : Dylan dan Kafe
60
S2 : Reward
61
S2 : Belum Siap
62
S2 : Rindu Bunda
63
S2 : Cerita Lima Tahun Silam
64
S2 : Temu Kangen
65
S2 : Rumah Ayah
66
S2 : I See U
67
S2 : Direktur Rumah Sakit
68
S2 : Bertemu Seseorang
69
S2 : Bertemu Beyza dan Daania
70
S2 : Cerita Masa Lalu
71
S2 : Kecelakaan Kecil
72
S2 : Rumah Bunda
73
S2 : Belanja
74
S2 : Hampir Saja
75
S2 : Hampir Saja 2
76
S2 : Berkumpul
77
S2 : Javier Belanja
78
S2 : Bertemu Daisy
79
S2 : Bebas
80
Sorry for Me
81
Javier Marah
82
S2 : Curiga
83
S2 : Pertolongan Javier
84
S2 : Ketahuan
85
S2 : Axel Lagi
86
Attention!!!
87
S2 : Deep Talk
88
S2 : Menemui Ciya
89
S2 : For You
90
S2 : Happy Ending
91
Attention!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!