Part 16

Setelah sampai di unit apartemen milik Sky. Kedua orang yang kini berstatus suami istri selama sembilan puluh sembilan hari itu berjalan masuk ke dalam.

"Selamat datang di apartemen kita."

Alana menatap ke seluruh ruangan. Ruangan yang di desain minimalis modern itu terlihat begitu rapih dan terlihat sangat nyaman.

"Dimana kamarku?" Tanya Alana sembari berjalan menyusuri ruangan tersebut.

Sky pun berjalan mendahului Alana untuk menunjukkan kamar mereka. "Ini kamarmu."

Alana pun masuk kedalam kamar tersebut, sebuah kamar luas yang di dominasi cat berwarna putih. Kesan maskulin begitu terasa di kamar tersebut yang menunjukkan sang pemilik kamar adalah seorang pria.

"Lalu dimana kamarmu?" Tanya Alana.

"Tentu saja disini."Jawab Sky dengan santai tak mempedulikan keterkejutan di wajah Alana.

"What? Tidak bisa, aku tidak mau sekamar denganmu." Alana tidak mau kejadian tadi malam terulang lagi, mengingat betapa mesum nya seorang Sky Dwight.

"Kenapa? Kau takut?" Sky hendak mendekat untuk menggoda Alana, namun belum sempat melangkah, peringatan dari Alana yang memegang kaki membuat Sky menelan saliva nya susah payah. Teringat akan asetnya yang sudah dua kali ditendang oleh wanita itu. "Setiap pagi akan ada orang suruhan Mom Sandra datang kemari, jadi dari pada kita susah payah bolak-balik pindah kamar bukankah lebih baik kita satu kamar. Kau tidak ingin bukan semua keluarga tahu kita hanya menikah kontrak? Lagi pula kamar tamu sudah dijadikan gudang, jadi kau tidak punya pilihan lain."

Alana terdiam sesaat. "Baiklah, tapi kau harus berjanji tidak akan ada kontak fisik diantara kita seperti yang kau lakukan tadi malam."

"Aku tidak bisa berjanji." Sky menarik pinggang Alana mendekat hingga menabrak dada bidangnya. "Aku pria dewasa begitu pun denganmu, kau pasti tahu apa yang dibutuhkan oleh kami bukan?"

Alana masih diam, menatap wajah Sky yang tepat berada di depan wajahnya.

"Lagi pula kau sudah sah menjadi istriku, wajar aku menyentuhmu. Bukankah kita pernah melakukannya, jadi tidak ada yang akan dirugikan disini."

Alana yang masih diam, sedikit terkejut saat bibir Sky tiba-tiba mengecup bibirnya, sebuah kecupan yang berubah menjadi sebuah *******. Tapi itu hanya sesaat sebelum Alana menendang kembali milik Sky, hingga pria itu melepaskan tautan bibir mereka.

"Kau bilang tidak ada yang dirugikan? Dasar gila." umpat Alana sembari menjauh.

"Alana Ricardo!" umpat Sky sambil menahan rasa sakit di miliknya. "Seandainya kau bukan bagian dari Arbeto, maka aku akan..."

"Akan apa?" Sahut Alana dengan menantang.

"Akan aku perkosa." Jawab Sky dengan asal, dan memilih pergi dari kamar karena tidak ingin penghasil keturunan Dwight di tendang lagi.

"Tunggu Sky!" Alana berjalan mengikuti pria itu. "Kau belum menjelaskan tentang kekasihmu."

Sky menghentikan langkahnya sesaat, lalu kembali berjalan menuju Sofa. "Duduklah!"

Alana pun ikut duduk dihadapan Sky.

"Namanya Rachel, kami sudah menjalin kasih hampir satu tahun. Jangan memotong!" Ucap Sky saat melihat Alana hendak membuka mulutnya.

Alana pun mengurungkan niatnya untuk memaki, bisa-bisanya pria itu sudah memiliki kekasih cukup lama tapi menerima ajakan nikah kontraknya, belum lagi ajakan pria itu tadi yang ingin menyentuhnya. Sky Dwight benar-benar pria mesum melebihi Boy Arbeto.

"Aku menjalin hubungan dengannya tentu saja untuk menikahinya karena Mom Sandra menginginkan aku untuk segera menikah. Tapi Rachel tidak bisa, karena dia sudah terikat kontrak selama dua tahun dengan pekerjaannya sebagai seorang publik figur, yang tidak mengijinkan dia menjalin kasih apalagi menikah. Itu sebabnya hubungan kami tidak diketahui oleh orang lain termasuk kedua orang tuaku. Dan selama ini aku terus menolak perjodohan yang dilakukan Mom Sandra, karena ingin menunggu Rachel menyelesaikan kontrak dengan salah satu brand ternama yang ada disini. Itu sebabnya saat kau mengajukan pernikahan sembilan puluh sembilan hari aku langsung tertarik." Jelas Sky panjang lebar.